Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PROMOSI KESEHATAN

PENYULUHAN KESEHATAN

BAHAYA ZAT WARNA PADA JAJANAN ANAK (tema disesuaikan kelompok


masing2)

OLEH :

(Nama dan NIM)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL


PENYULUHAN KESEHATAN

BAHAYA ZAT WARNA

A. Latar Belakang

Dengan pengetahuan keamanan pangan yang baik dan menerapkannya dalam


kehidupan sehari-hari, maka masyarakat dapat terhindar dari berbagai bahaya
akibat mengkonsumsi makanan yang tidak aman. Masyarakat dapat terhindar dari
bahaya keracunan makanan akibat mengkonsumsi makanan yang tidak bebas dari
cemaran logam berat, pestisida, bahan tambahan pangan dan racun. Terhindar dari
konsumsi makanan yang tercemar cemaran biologis seperti seperti bakteri, virus,
kapang, parasit, protozoa. Terhindar dari konsumsi makanan yang tercemar
Cemaran fisik seperti pecahan gelas, potongan tulang, kerikil, kawat dan
sebagainya.

Adalah zat warna alami (pigmen) yang diperoleh dari tumbuhan, hewan, atau dari
sumber-sumber mineral. Zat warna ini telah digunakan sejak dulu dan umumnya
dianggap lebih aman daripada zat warna sintetis, seperti annato sebagai sumber
warna kuning alamiah bagi berbagai jenis makanan begitu juga karoten dan
klorofil. Dalam daftar FDA pewarna alami dan pewarna identik alami tergolong
dalam uncertified color additives karena tidak memerlukan sertifikat kemurnian
kimiawi.

Keterbatasan pewarna alami adalah seringkali memberikan rasa dan flavor khas
yang tidak diinginkan, konsentrasi pigmen rendah, stabilitas pigmen rendah,
keseragaman warna kurang baik dan spektrum warna tidak seluas pewarna sintetik.
Pewarna sintetik mempunyai keuntungan yang nyata dibandingkan pewarna alami,
yaitu mempunyai kekuatan mewarnai yang lebih kuat, lebih seragam, lebih stabil
dan biasanya lebih murah.

Beberapa contoh zat pewarna alami yang biasa digunakan untuk mewarnai
makanan (Dikutip dari buku membuat pewarna alami karya nur hidayat dan elfi
anis saati terbitan Trubus Agrisarana 2006. dapat diperoleh di toko-toko buku se
Indonesia) adalah:

KAROTEN, menghasilkan warna jingga sampai merah. Biasanya


digunakan untuk mewarnai produk-produk minyak dan lemak seperti
minyak goreng dan margarin. Dapat diperoleh dari wortel, papaya dan
sebagainya.
BIKSIN, memberikan warna kuning seperti mentega. Biksin diperoleh dari
biji pohon Bixa orellana yang terdapat di daerah tropis dan sering digunakan
untuk mewarnai mentega, margarin, minyak jagung dan salad dressing.

KARAMEL, berwarna coklat gelap dan merupakan hasil dari hidrolisis


(pemecahan) karbohidrat, gula pasir, laktosa dan sirup malt. Karamel terdiri
dari 3 jenis, yaitu karamel tahan asam yang sering digunakan untuk
minuman berkarbonat, karamel cair untuk roti dan biskuit, serta karamel
kering. Gula kelapa yang selain berfungsi sebagai pemanis, juga
memberikan warna merah kecoklatan pada minuman es kelapa ataupun es
cendol

KLOROFIL, menghasilkan warna hijau, diperoleh dari daun. Banyak


digunakan untuk makanan. Saat ini bahkan mulai digunakan pada berbagai
produk kesehatan. Pigmen klorofil banyak terdapat pada dedaunan (misal
daun suji, pandan, katuk dan sebaginya). Daun suji dan daun pandan, daun
katuk sebagai penghasil warna hijau untuk berbagai jenis kue jajanan pasar.
Selain menghasilkan warna hijau yang cantik, juga memiliki harum yang
khas.

ANTOSIANIN, penyebab warna merah, oranye, ungu dan biru banyak


terdapat pada bunga dan buah-buahan seperti bunga mawar, pacar air,
kembang sepatu, bunga tasbih/kana, krisan, pelargonium, aster cina, dan
buah apel,chery, anggur, strawberi, juga terdapat pada buah manggis dan
umbi ubi jalar. Bunga telang, menghasilkan warna biru keunguan. Bunga
belimbing sayur menghasilkan warna merah. Penggunaan zat pewarna
alami, misalnya pigmen antosianin masih terbatas pada beberapa produk
makanan, seperti produk minuman (sari buah, juice dan susu).

B. Tujuan Kegiatan
1. Peserta dapat menjelaskan mengenai Jenis zat warna
2. Peserta dapat menjelaskan apa saja bahaya zat warna

C. Manfaat Kegiatan
Dengan diadakan penyuluhan kesehatan diharapkan peserta mampu
mengerti dan memahami bahaya zat warna

D. Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan ini adalah penyuluhan kesehatan

E. Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Jumat,5 juni 2015
Waktu : 09.00-selesai

F. Sasaran Kegiatan
Sasaran dalam kegiatan ini adalah siswa-siswi TK Beniso Randu Belang

G. Metode Kegiatan
Metode Kegiatan Penyuluhan Kesehatan ini adalah ceramah,diskusi dan
tanya jawab
H. MEKANISME KEGIATAN
No Jenis Tanggal Waktu Keterangan Penanggungjawab
Kegiatan Pelaksanaan Disesuaikan dg
pelaksanaany
1 Perencanaan 5 dan 6 mei 1. Tanggal 05-05-2015 Merencanakan kegiatan penyuluhan Sebutkan nama yg
kegiatan 2015 (09.00-11.00) yang akan dilaksanakan ikut perencanaan
2. Tanggal 06-05-2015
(09.00-11.00)
2 Perijinan 12 mei 2015 09.00-11.00 Kepala sekolah TK Beniso Team
3 Koordinasi 27 dan 28 mei 1. Tanggal 27-05-2015 Koordinasi dengan pihak internal Team
dengan 2015 (08.00-10.00) (team pengabdi) dan pihak eksternal
pihak terkait dengan pihak kepala sekolah TK Beniso berkaitan
internal dengan pelaksanaan kegiatan
2. Tanggal 28-05-2015
(08.00-09.00)
dengan pihak
eksternal
4 Pelaksanaan 05-06-2015 09.00-10.00 - Perkenalan - Sebutkan
kegiatan - Persamaan persepsi presneter ,mc dll
- Penyampaian materi bahaya zat
warna
- Tanya jawab
- Penutup
5 Evaluasi 05-06- 2015 10.00-11.00 Evaluasi proses pelaksanaan kegiatan Team
kegiatan
6 Pembuatan 06-25 juni 2015 1. Tanggal 06-06-2015 - Pengumpulan berkas data hasil Team
laporan (13.00 15.00) penyuluhan , hasil evaluasi kegiatan
sampai Tanggal - Pembuatan laporan penyuluhan
07-06-2015 kesehatan di TK Beniso Randu
(13.00 15.00) Belang
2. Tanggal 08-06-2015
(16.00-18.00)
3. Tanggal 09-06-2015
Sampai Tanggal
25-06-2015
(Pembuatan laporan
dilaksanakan 2 jam
setiap hari)
Total waktu pelaksanaan 55 jam
I. Hasil Kegiatan Penyuluhan Kesehatan
Kegiatan penyuluhan kesehatan ini dilaksanakan di TK Beniso
Randu Belang, Yogyakarta pada hari Jumat, 05 juni 2015 jam 09.00 WIB
sampai dengan selesai dengan jumlah peserta sebanyak 18 orang.
Dalam kegiatan penyuluhan kesehatan ini ada beberapa hal yang di
lakukan:

1. Peserta penyuluhan dipersilahkan memposisikan diri senyaman


mungkin dengan tetap memperhatikan jarak antra penyuluh dan
peserta . Kegiatan ini dilakukan dengan arahan dari tim penyuluh
2. Sebelum penyuluhan dimulai, penyuluh memberikan persamaan
persepsi kepada para peserta. Tujuan persamaan persepsi adalah untuk
mempermudah komunikasi dan penyampaian materi.
3. Masih banyak yang belum mengetahui apa itu Bahaya zat warna.
4. Penyampaian materi dilakukan selama 30 menit
5. Tanya jawab antara tim penyuluh dengan peserta berlangsung sekitar
45 menit. Peserta banyak yang bertanya mengenai Bahaya zat warna.
6. Para peserta mengalami peningkatan pengetahuan tentang bahaya zat
warna.

J. Biaya Kegiatan
1. Uang tikar Rp 50.000,00
2. Biaya Transportasi Rp 50.000,00
3. Biaya Konsumsi Rp 250.000,00
4. Biaya Sewa Alat Rp 50.000,00
5. Biaya Pembuatan Laporan Rp 150.000,00
Rp 550.000,00
(Lima Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)

Biaya disesuaikan dengan pengeluaran


masing2 kelompok
K. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah menggunakan evaluasi
proses dan evaluasi hasil sementara.
Evaluasi proses : Pada saat dilakukan penyampaian materi peserta aktif
mendengarkan dan banyak bertanya mengenai materi yang disampaikan
penyuluh.
Evaluasi hasil Sementara :
Evaluasi hasil dilakukan dengan cara melakukan evaluasi secara
keseluruhan terhadap pelaksanaan kegiatan menunjukkan adanya
peningkatan pengetahuan peserta setelah melakukan kegiatan ini.

L. LAMPIRAN

1. foto kegiatan
2. Printout Materi
Note : silahkan membuat artikel sesuai
aturan diatas per individu ,,satu kelompok
bisa satu tema yang beda pada saat
pelaksanaan dan latar belakang dll,,dengan
tema sama namun penjelasan yang
berbeda
Belum jelas silahkan WA SAYA 082 225 977
412
JADWAL UAS TAKEHOME SESUAI JADWAL
YANG DIPENGAJARAN

Anda mungkin juga menyukai