Kol atau kubis merupakan tanaman sayur famili Brassicaceae berupa tumbuhan
berbatang lunak yang dikenal sejak jaman purbakala (2500-2000 SM) dan merupakan
tanaman yang dipuja dan dimuliakan masyarakat Yunani Kuno. Kubis atau kol dengan
nama latin (Brassica Oleracea Var Capitata) pada mulanya merupakan tumbuhan liar di
daerah subtropik. Tanaman ini berasal dari daerah Eropa yang ditemukan pertama di
Cyprus, Italia dan Mediteranian. Tanaman kubis termasuk dalam golongan tanaman
sayuran semusim atau umur pendek. Tanaman kubis hanya dapat berproduksi satu kali
setelah itu akan mati. Pemanenan kubis dilakukan pada saat umur kubis mencapai 60
70 hari setelah tanam (Cahyono, 2001).
Awalnya, kubis di Indonesia hanya ditanam di daerah berhawa dingin. Dalam
perkembangannnya, sekarang kubis sudah banyak di tanam di daerah sejuk dan bahkan
di dataran rendah dengan curah hujan 850-900 mm (Harmanto, 2005). Secara umum,
semua jenis kubis mampu tumbuh dan berkembang pada berbagai jenis tanah. Namun
demikian, kubis akan tumbuh optimum bila ditanam pada tanah yang kaya bahan organik
dan cukup air (Pracaya, 2001).
Tumbuhan kubis mempunyai daun berbentuk bulat, oval, sampai
lonjong, membentuk roset akar yang besar dan tebal, warna daun
bermacam-macam, antara lain putih (forma alba), hijau, dan merah
keunguan (forma rubra).