Anda di halaman 1dari 2

Teknologi pemulsaan dapat mencegah evaporasi.

Dalam hal ini air yang menguap


dari permukaan tanah akan ditahan oleh bahan mulsa dan jatuh kembali ke tanah.
Akibatnya lahan yang ditanam tidak kekurangan air karena penguapan air ke udara hanya
terjadi melalui proses transpirasi. Melalui proses transpirasi inilah tanaman dapat
menarik air dari dalam tanah yang didalamnya telah terlarut berbagai hara yang
dibutuhkan tanaman (Zulfahmi, 2014).
Zulfahmi, M. 2017. Mulsa dalam
http://kickfahmi.blogspot.com/2013/12/mulsa.html. Diakses pada tanggal 04 Maret
2017

Hasil penelitian Navratilova (2013) menunjukkan bahwa penggunaan mulsa


mampu mempertahankan suhu tanah tetap stabil dan mampu mempertahankan lengas
tanah tetap tinggi dibandingkan dengan tanpa menggunakan mulsa. MPHP memiliki
kemampuan mene-kan laju evaporasi lebih tinggi dibandingkan dengan mulsa jerami,
sekam dan alang-alang.
Navratilova, Kusuma dan Prijono. 2013.Pengaruh Mulsa Sekam, Jerami Padi, Alang-
Alang, dan Plastik Hitam Perak Terhadap Laju Evaporasi. Jurnal Fakultas
Pertanian Universitas Brawijaya Malang.

Kol atau kubis merupakan tanaman sayur famili Brassicaceae berupa tumbuhan
berbatang lunak yang dikenal sejak jaman purbakala (2500-2000 SM) dan merupakan
tanaman yang dipuja dan dimuliakan masyarakat Yunani Kuno. Kubis atau kol dengan
nama latin (Brassica Oleracea Var Capitata) pada mulanya merupakan tumbuhan liar di
daerah subtropik. Tanaman ini berasal dari daerah Eropa yang ditemukan pertama di
Cyprus, Italia dan Mediteranian. Tanaman kubis termasuk dalam golongan tanaman
sayuran semusim atau umur pendek. Tanaman kubis hanya dapat berproduksi satu kali
setelah itu akan mati. Pemanenan kubis dilakukan pada saat umur kubis mencapai 60
70 hari setelah tanam (Cahyono, 2001).
Awalnya, kubis di Indonesia hanya ditanam di daerah berhawa dingin. Dalam
perkembangannnya, sekarang kubis sudah banyak di tanam di daerah sejuk dan bahkan
di dataran rendah dengan curah hujan 850-900 mm (Harmanto, 2005). Secara umum,
semua jenis kubis mampu tumbuh dan berkembang pada berbagai jenis tanah. Namun
demikian, kubis akan tumbuh optimum bila ditanam pada tanah yang kaya bahan organik
dan cukup air (Pracaya, 2001).
Tumbuhan kubis mempunyai daun berbentuk bulat, oval, sampai
lonjong, membentuk roset akar yang besar dan tebal, warna daun
bermacam-macam, antara lain putih (forma alba), hijau, dan merah
keunguan (forma rubra).

Anda mungkin juga menyukai