Standar auditing (SA 315. 11) menyatakan bahwa auditor harus memperoleh pemahaman atas
entitas dan lingkungannya. Adapun yang harus di peroleh yaitu :
a. Faktor- faktor industri, peraturan dan faktor eksternal lain termasuk kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku
b. Sifat entitas, termasuk :
Operasinya
Struktur kepemilikan dan tata kelolanya
Jenis investasi dan rencana entitas
Cara entitas tersebut distrukturisasi dan pendanaan entitas tersebut
c. Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi oleh entitas, termasuk perubahannya
d. Tujuan dan strategi entitas serta risiko yang mungkin terjadi
e. Pengukuran dan penelaahan atas kinerja keuangan entitas
Sifat bisnis dan bidang usaha klien mempengaruhi risiko bisnis klien dan risiko terjadinya
kesalahan peyajian material dalam laporan keuangan. Berikut ini sejumlah faktor yang telah
meningkatkan pentingnya pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien bebrapa tahun
terakhir adalah :
Ada 3 alasan utama mengapa auditor harus mendapatkan pemahaman yang baik tentang Bidang
Usaha dan Lingkungan Eksternal klien, yaitu :
1. Risiko yang berkaitan dengan bidang usaha tertentu dapat mempengaruhi penilaian
auditor
2. Pengenalan atas risiko inheren yang ada dapat membantu auditor dalam menilai
relevansinya terhadap klien
3. Banyak bidang usaha yang memiliki persyaratan akuntasi yang unik dan harus dipahami
oleh auditor untuk menilai kesesuaiannya dengan standar akuntansi yang berlaku
Auditor harus memahami berbagai faktor seperti misalnya sumber- sumber utama pendapatan,
pelanggan dan pemasok utama, sumber pendanaan dan informasi tentang ada tidaknya hubungan
istimewa yang bias menjadi petunjuk bagian mana yang memiliki risiko tinggi. Ada beberapa
cara yang dapat dilakukan yaitu seperti:
auditor harus menilai falsafah manajemen dan gaya operasi serta kemampuan mengidentifikasi
menanggapi risiko, karena hal hal teserbut berpengaruh signifikan terhadap risiko terjadinya
kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan.
dalam memahami sistem tata kelola klien maka auditor harus memahami bagaimana dewan
komisaris dan komite audit melaksanakan pengawasan, termasuk di dalamnya perumusan kode
etik perusahaan dan pengevaluasian notulen rapat.
TUJUAN DAN STRATEGI KLIEN
Strategi adalah pendekatan yang diikuti perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi. Auditor
harus memahami tujuan klien yang berkaitan dengan :
PENGUKURAN KINERJA
Sistem pengukuran kinerja klien meliputi indicator-indikator kineja kunci yang digunakan
manajemen untuk mengukur progress dalam upaya pencapaian tujuan. Indicator kinerja kunci
tersebut meliputi pangsa pasar, penjualan per tenaga pemasaran, perkembangan harga jual per
unit, kunjungan ke Web site, penjualan per negara, dan penjualan per meter persegi untuk
sebuah took pengecer.
Risiko bisnis klien merupakan risiko kegagalan klien dalam mencapai tujuannya. Risiko bisnis
ini dapat terjadi dan berpengaruh pada klien dan lingkungannya. SA 315.15 menegaskan bahwa
auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang apakah entitas memiliki suatu proses untuk: