Makalah 1
Makalah 1
KOMPUTER MASYARAKAT
Disusun Oleh :
Yohanes k (10506101)
MI-III
FAKULTAS TEKNIK
BANDUNG
2008
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya akhirnaya
dapat menyelesaikan makalah KOMPUTER MASYARAKAT dengan judul makalah ETIKA MENGGUNAKAN
KOMPUTER yang dibebankan pada kami namun demikian demikian bukan suatu beban yang pada akhirnya
merupakn anugerah kepada kami,karena telah diberikan kepercayaan untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu hingga makalah ini tersusun serta
dibuat dengan segala masukan dan kekurangan yang telah diberikan pada kami.
Namun demikian makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,segal kritik dan saran yang bersifat
KATA PENGANTAR.. i
DAFTAR ISI. ii
BAB I PENDAHULUAN.... 1
BAB II
ETIS 6
BAB III
PENUTUP. 20
DAFTAR PUSTAKA.... iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan global internet sebagai milik publik mengisyaratkan adanya harapan-harapan akan
terjadinya perubahan ruang dan jarak. Perkembangan tersebut juga diramalkan akan menuju pada terbentuknya
intensitas dengan sistem tingkah laku tertentu, melalui pola-pola pengujian dengan unsur-unsur dominan berupa
pengalaman dan budaya dalam penggunaan informasi. Semua itu pada gilirannya harus diakui oleh hukum mana
pun disemua belahan bumi, yang tentu saja berbeda-beda dampaknya terhadap kaitan antara hukum dengan
ekonomi, politik ataupun ideologi.
Hubungan antara hukum dan teknologi internet tentu saja akan menjadi hal yang unik. Faktor yang utama
adalah undang-undang itu sendiri harus siap namun dalam kenyataan apabila ada kasus yang baru biasanya kita
belum siap untuk menentukan hukumannya. Dunia cyber sebagai manifestasi sistem informasi dan telekomunikasi
yang terpadu dalam suatu jaringan global, adalah ruang tanpa batas yang dapat diisi dengan sebanyak mungkin
katagori. Baik yang sudah ada, akan ada, dan mungkin akan terus berkembang.
Hukum dan alat perlengkapannya tentu juga terus berkembang, kesiapan para aparat atau sumber daya
manusia dari penegak hukum harus ditingkatkan terutama dalam hal ini adalah POLRI, yang menjadi masalah
adalah apakah undang-undang dapat berkembang sepesat dan secepat perkembangan dunia cyber. Bahkan pada taraf
unlimited world (dunia yang tiada batas) yang bisa melanda semua kategori yang sempat terpikirkan manusia
seperti u-commerce, u-banking, u-trade dan lain-lain.
Diperkirakan kejahatan dengan menggunakan teknologi komputer ini telah menyebabkan kerugian yang
cukup besar. Fasilitas untuk pembuktian yang masih sangat kurang dimiliki oleh aparat penegak hukum Hal ini
disebabkan karena ada beberapa kejahatan komputer yang tidak terdeteksi oleh korban, tidak dilaporkannya oleh
masyarakat kejahatan ini kepada pihak yang berwenang.
Kemajuan teknologi komputer, teknologi informasi dan teknologi komunikasi menimbulkan suatu tindak
pidana baru yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan tindak pidana konvensional. Penyalahgunaan
komputer sebagai salah satu dampak dari ketiga perkembangan tersebut tidak terlepas dari sifatnya yang khas
sehingga membawa persoalan baru yang agak rumit untuk dipecahkan, berkenaan dengan masalah
penanggulangannya.
BAB II
URAIAN MATERI
individual. Dalam dunia bisnis salah satu alasan utama perhatian tsb adalah
lunak hingga milyaran dolar setahun. Namun subyek etika komputer lebih dalam
daripada masalah privasi dan pembajakan. Komputer adalah peralatan sosial yang
penuh daya, yang dapat membantu atau mengganggu masyarakat dalam banyak
Etika : satu set kepercayaan, standart atau pemikiran yang mengisi suatu individu,
Hukum : peraturan per ilaku yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti
Penggunaan komputer dalam bisnis diarahkan oleh nilai-nilai moral dan etika dari
para manajer, spesialis informasi dan pemakai dan juga hukum yang berlaku.
Hukum paling mudah diiterpr estasikan karena berbentuk tertulis. Dilain pihak etika
dan moral tidak didefinisikan secara persis dan tidak disepakati oleh semua anggota
masyarakat.
Jika perusahaan harus etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua
Para eksekutif mencapai penerapan ini melalui suatu metode tiga lapis, yaitu :
perusahaan.
2. Program etika : suatu sistem yang terdir i dar i berbagai aktivitas yang
credo.
Etika komputer adalah sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial
Manajer yang paling bertanggungjawab terhadap etika komputer adalah CIO. Etika
komputer terdiri dari dua aktivitas utama yaitu :
masyarakat.
Namun ada satu hal yang sangat penting bahwa bukan hanya CIO sendiri yang
dalam dunia end user computing saat ini. Semua manajer di semua area
dengan komputer.
Menurut James H. Moor ada tiga alasan utama minat masyarakat yang tinggi pada
komputer, yaitu :
* Kelenturan logika : kemampuan memprogram komputer untukmelakukan apapun yang kita inginkan .
* Faktor tak kasat mata : semua operasi inter nal komputer tersembunyi
dari penglihatan.
yaitu :
Untuk memecahkan per masalahan etika komputer, jasa informasi harus masuk ke
dalam suatu kontrak sosial yang memastikan bahwa komputer akan digunakan untuk
kebaikan sosial. Jasa informasi membuat kontrak dengan individu dan kelompok
yang menggunakan atau yang mempengaruhi oleh output infor masinya. Kontrak ini
tidak tertulis tetapi tersirat dalam segala sesuatu yang dilakukan jasa informasi.
Kontrak tersebutb, menyatakan bahwa :
ETIS
Donn Parker dari SRI International menyarankan agar CIO mengikuti rencana
penggunaan jasa komputer untuk pribadi dan hak milik atas program dan
data komputer
Berbagai masalah sosial yang gawat ada sekarang ini, karena pemer intah dan
organisasi bisnis gagal untuk menegakkan standar etika tertinggi dalam penggunaan
komputer. Sepuluh langkah yang dianjurkan Paker dapat diikuti CIO di perusahaan
dan fasilitas yang terus meningkat ukuran dan nilainya. Kita harus memelihara
standar kiner ja, keamanan dan perilaku yang jelas membantu kita dalam memastikan
integritas dan perlindungan berbagai aktiva ini. Karena itu, hal-hal berikut ini harus
keberhasilan program ini tergantung pada kewaspadaan tiap anggota organisasi SIM
pada nilai aktiva yang dipercayakan kepadanya. Harus disadari bahwa pelanggaran
kepercayaan ini mengakibatkan tindakan pendisiplinan, termasuk pemberhentian.
produksi tanpa ijin, bersaing bisnis dengan organisasi, atau terlibat dalam
karyawan tidak boleh menerima hadiah dar i pemasok, agen dan pihak-pihak
seperti itu.
4. Tidak menggunakan alkhohol atau obat terlarang saat bekerja dan tidak
bekerja di bawah pengaruh alkhohol atau obat ter larang atau kondisi lain
rekan kerja dan penyelia. Tugas pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan
luar.
informasi.
Tidak ada teori dari sistem infor masi untuk mengatur perilaku tidak etis tersebut.
Namun ada satu teori dar i pemasaran dapat diterapkan yaitu teori yang
Teori ini mencakup dua komponen kunci dari pengambilan keputusan yang etis,
yaitu :
1. Komponen deontologis
2. Komponen teleologis
terbaik bagi individu yang melakukan tindakan atau apa yang terbaik bagi
karena ketidak mampuan teknis dan perilaku yang tidak etis, dari
bidang tersebut
1.Masyarakat umum
Profesi ?
1. Sertifikasi
2. Akreditasi
3. Forum Komunikasi
klien-profesional
1. Prinsip dasar
2. Egoisme
3. Kerahasiaan
a. Pragmatisme
b. Hak Azazi
4. Otonomi Klien
Brainware
Definisi masalah
3. Implementation
Distribusi dokumentasi
Pelatihan personal
Computer Programmer
Computer Operator
Data Controller
Librarian
Scheduler
Network Manager
Studi sistem
Analisa sistem
diperlukan.
Computer Programmer
spesifikasi program
Computer Operator
membuat backup dari sejumlah file yang ada dan pengawasan dari
Data Controler
data controller.
Librarian
Bertugas mendokumentasikan :
Semua arsip dari sumber data yang perlu disimpan, semua output
Scheduler
Network Manager
Dampak positif :
komputer
Dampak Negatif :
Dampak Positif :
secara bersama dalam suatu team work atau grup kerja online
Dampak Negatif :
komputer
kompleks.
Permasalahan keamanan jaringan komputer atau keamanan informasi berbasis internet dalam era global ini
menempati kedudukan yang sangat penting, apalagi jika dikaitkan dengan persoalan informasi sebagai kumoditi.
Informasi sebagai komoditi memerlukan kehandalan pelayanan agar apa yang disajikan tidak mengecewakan
pelanggannya. Untuk mencapai tingkat kehandalan tentunya informasi itu sendiri harus selalu dimutakhirkan
sehingga informasi yang diberikan tidak ketinggalan zaman. Disamping itu, menjaga keamanan sistem informasi
yang dijual itu sama pentingnya dengan menjaga kemutakhiran informasi. Keamanan sistem informasi berbasis
internet juga selalu harus dimutakhirkan untuk mencegah serangan atau perusakan yang dilakukan oleh hacker.
Untuk memahami realitas sosial ataupun realitas virtual dari aktifitas hacker, craker dan penghuni
cyberspace yang lain, bentuk pemahaman terhadap aspek hukum saja tidaklah cukup untuk menjelaskan secara
mendasar realitas yang melingkupi cybercrime.
Teknologi selain membawa keuntungan berupa semakin dipermudahnya hidup manusia, juga membawa
kerugian-kerugian berupa semakin dipermudahnya penjahat melakukan kejahatannya. Teknologi juga memberikan
pengaruh yang signifikan dalam pemahaman mengenai kejahatan terutama terhadap aliran-aliran dalam kriminologi
yang menitik beratkan pada faktor manusia, baik secara lahir maupun psikologis.
Perkembangan teknologi merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan kejahatan, sedangkan
kejahatan itu sendiri telah ada dan muncul sejak permulaan zaman sampai sekarang dan masa yang akan datang.
Bentuk bentuk kejahatan yang adapun semakin hari semakin bervariasi. Suatu hal yang patut diperhatikan adalah
bahwa kejahatan sebagai gejala sosial sampai sekarang belum diperhitungkan dan diakui untuk menjadi suatu tradisi
atau budaya, padahal jika dibandingkan dengan berbagai budaya yang ada, usia kejahatan tentulah lebih tua.
Kejahatan telah diterima sebagai suatu fakta, baik pada maysarakat yang paling sederhana (primitif) maupun pada
masyarakat yang moderen, yang merugikan masyarakat. Kerugian yang ditimbulkan itu dapat berupa kerugian
dalam arti materiil maupun moral. Kerugian materiil berupa timbulnya korban kejahatan dan rusak atau musnahnya
harta benda serta meningkatnya biaya yang harus di keluarkan bagi penaggulangannya. Kerugian moral berupa
berkurangnya atau hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan penegakan hukum yang dilakukan oleh
aparat penegak hukum.
Internet pada dasarnya digunakan untuk meningkatkan dan mempercepat proses serta memperlebar jaringan bisnis,
sebagai wahana ilmiah untuk mencari refrensi keberbagai perpustakaan di seluruh dunia. Namun orang Indonesia
secara moral belum siap menghadapi teknologi baru ini. Mereka banyak menggunakannya hanya untuk chatting atau
untuk berkomunikasi tanpa arah, saling membalas mengirim virus, berjam-jam eksplorasi di situs (Website) porno,
sebagai sarana berjudi sehingga terjadi pemborosan pulsa telepon, dana dan kerusakan moral.
Sebelum melaksanakan hubungan atau koneksi kejalur internet komputer hanyalah sebagai sarana pengolah data
biasa tetapi apabila sudah koneksi ke internet maka akan timbullah suatu dunia yang bebas yaitu dunia maya.
Biasanya sebelum seseorang dapat melakukan hacking maka para hacker terlebih dahulu masuk ke suatu situs atau
website dengan menipu kode akses yang didapat dengan curang, kemudian ia melakukan hacking dengan melihat isi
situs tersebut.
Apabila terjadi penemuan tempat atau situs yang menjual produk-produk elektromagnetik (misalnya pembelian
lagu-lagu baru atau film-film terbaru versi dari internet) maka setiap kode akses transaksi adalah tidak benar, jadi
disini seolah-olah ada hak seseorang untuk memakai credit card yang bukan miliknya yang nomor atau pasword
sudah didapat dari hacking pada sebuah situs melalui jaringan internet atau mendapatkannya tidak benar.
Contoh kasus :
Apa yang terjadi di Yogyakarta ini akan menjadi pelajaran bagi kita, seorang anak muda berusia 23 tahun
(Petrus Pangkur) alias Boni dijatuhi hukuman penjara selama 15 bulan potong masa tahanan, ia berhasil
membobol kartu kredit warga Amerika Serikat (AS) melalui jalur internet dan berhasil membeli barang-
barang seperti helm, sarung tangan dan total pembeliannya Rp. 4.000.000, - (empat juta rupiah).
Beberapa hari yang lalu ada diskusi mengenai perlukah artis memiliki Hak Cipta? di mailing list Pria Sehat
Tanpa Celana. Saya termasuk yang tidak banyak memahami hukum Hak Cipta di Indonesia (malu saya sebagai
orang Indonesia). Artis adalah pelaku seni (art), bisa sebagai pencipta (author) ataupun pemeran (performer), jangan
diasosiasikan artis adalah hanya pemain sinetron atau selebriti ya!
Hukum Hak Cipta melindungi karya intelektual dan seni dalam bentuk ekspresi. Ekspresi yang dimaksud
seperti dalam bentuk tulisan seperti lirik lagu, puisi, artikel atau buku, dalam bentuk gambar seperti foto, gambar
arsitektur, peta, serta dalam bentuk suara dan video seperti rekaman lagu, pidato, video pertunjukan, video
koreografi dll,
Definisi lain yang terkait adalah Hak Paten, yaitu hak eksklusif atas ekspresi di dalam Hak Cipta di atas
dalam kaitannya dengan perdagangan. Regulasi di Amerika Hak Cipta diberikan seumur hidup pencipta ditambah 50
tahun setelah pencipta meninggal dunia, sedangkan paten berlaku 20 tahun. Saya tidak tahu hukum di Indonesia
apakah sama atau tidak. Hak Cipta direpresentasikan dalam tulisan dengan simbol (copyright) sedangkan Hak
Paten disimbolkan dengan (trademark). Hak Paten yang masih dalam proses pendaftaran disimbolkan
(registered). IANAL, so CMIIW dude!
Hukum Hak Cipta bertujuan melindungi hak pembuat dalam mendistribusikan, menjual atau membuat
turunan dari karya tersebut. Perlindungan yang didapatkan oleh pembuat (author) adalah perlindungan terhadap
penjiplakan (plagiat) oleh orang lain. Hak Cipta sering diasosiasikan sebagai jual-beli lisensi, namun distribusi Hak
Cipta tersebut tidak hanya dalam konteks jual-beli, sebab bisa saja sang pembuat karya membuat pernyataan bahwa
hasil karyanya bebas dipakai dan didistribusikan (tanpa jual-beli), seperti yang kita kenal dalam dunia Open Source,
originalitas karya tetap dimiliki oleh pembuat, namun distribusi dan redistribusi mengacupadaaturanOpenSource.
Dalam perangkat lunak selain karya asli yang dilindungi juga karya turunan (derivasi) tetap dilindungi. Misal
Priyadi yang membuat kode plugin php exec di WordPress harus mengikuti aturan redistribusi yang berlaku pada
WordPress, dan WordPress mengikuti aturan PHP dan PHP memiliki lisensi Open Source. Dengan kata lain Priyadi
harus tunduk terhadap aturan Open Source dalam meredistribusikan kodenya, karena karya tersebut bersifat turunan.
Masalah penjiplakan atau pembajakan memang tak pernah selesai, menjadi sangat rumit ketika semuanya
berkaitan dengan uang atau meja hijau. Contoh kecil adalah misalnya jika saya menyanyikan lagu yang diciptakan
oleh Chrisye di sebuah panggung dan penonton membayar saya, saya bisa dikatakan menjiplak dan mengambil
untung. Kondisi ini jelas terjadi di mana-mana, banyak grup musik yang meniti karir dari pub ke pub menarik uang
dengan menjiplak karya orang lain. Bahkan jika penampilan karya dalam bentuk gubahan, tetap dikatakan menjiplak
karena itu bersifat karya turunan.
Saya sendiri pun termasuk dalam rantai pembajakan, misalnya men-download musik-musik dalam format mp3
atau mengubah format CD Audio ke dalam mp3 dan memberikannya kepada orang lain. Dalam kasus ini saya tidak
menjiplak, tapi lebih kepada konsumen para pembajak. Tugas pemerintahlah melalui hukum mengurangi rantai
pembajakan ini, dan jelas bisa dikurangi jika yang dibasmi adalah mata rantai yang lebih tinggi (pengedar, terutama
dalam volume yang besar), bukan pengguna akhir.
Mungkin picik saya berkata seperti itu, tapi itu saya alami dalam hal lain, misalnya membeli buku, saya tidak
membajak karena nyaris tidak ada rantai pembajakan buku yang saya konsumsi. Sewaktu kuliah dulu pengajar
mewajibkan membaca text-book berbahasa Inggris dan sangat mahal, sedangkan di perpustakaan kampus hanya ada
dalam itungan jumlah jari dalam satu tangan, tentunya sangat repot saya baca karena laku keras dipinjam oleh
mahasiswa, akhirnya buku tersebut difotokopi ramai-ramai. Buku lain yang mudah didapat tanpa membajak
tentunya saya beli. Saya salah tapi tak bisa menyalahkan diri sendiri.
1. Dalam perangkat lunak selain karya asli yang dilindungi juga karya turunan (derivasi) tetap dilindungi. Misal
Priyadi yang membuat kode plugin php exec di WordPress harus mengikuti aturan redistribusi yang berlaku
pada WordPress, dan WordPress mengikuti aturan PHP dan PHP mempunyai lisensi Open Source. Dengan
kata lain Priyadi harus tunduk terhadap aturan Open Source dalam meredistribusikan kodenya, karena
karya tersebut bersifat turunan.
*Hakcipta_(copyright)
*Paten_(patent)
* Merk dagang
BAB III
PENUTUP
Etika komputer mengharuskan CIO untuk waspada pada etika penggunaan komputer
Manajer-manajer lain dan semua pegawai yang menggunakan komputer atau yang
terpengaruh oleh komputer turut bergabung dengan CIO dalam tanggung jawab ini.
DAFTAR PUSTAKA