Anda di halaman 1dari 20

Asuhan Keperawatan Teoritis Pada Klien Ca Mammae

1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan, suatu proses keperawatan,

suatu kolaboratif melibatkan perawat, pasien dan tim kesehatan lainnya. Pengkajian

dilakukan untuk mendapatkan data subjektif dan objektif yang dilakukan dengan wawancara

dan pemeriksaan fisik, data tersebut kemudian diolah, dianalisa yang kemudian akan

menghasilkan suatu diagnosa keperawatan yang membutuhkan perencanaan untuk mengatasi

masalah yang timbul dan muncul.Tujuan utama pengkajian adalah memberikan gambaran

secara terus menerus mengenai keadaan pasien yang memungkinkan perawat merencanakan

asuhan keperawatan kepada klien dengan mudah.


Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam lima tahap kegiatan yang

meliputi:
1) Identitas Klien
Terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, suku bangsa, agama, status perkawinan,

alamat, nomor MR, tanggal masuk dan penanggung jawab.


2) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Dahulu
a. Pasien pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya seperti penyakit payudara jinak

,hyperplasia tipikal.
b. Wanita yang mempunyai tumor payudara disertai perubahan epitel proliferative mempunyai

resiko dua kali lipat biasanya mengalami kanker payudara, wanita dengan hyperplasia tipikal

mempunyai resiko empat kali lipat untuk mengalami penyakit ini


c. Biasanya pasien mempunyai riwayat pemakaian terapi penggantian hormon dalam waktu

yang lama (lebih dari 10-15 tahun)seperti estrogen suplemen.


d. Biasanya klien mempunyai riwayat pemakaian kontrasepsi oral.
e. Riwayat perokok, konsumsi alkohol dan tinggi lemak, dan makanan yang memakai

penyedap dan pengawet.


f. Biasanya klien mempunyai riwayat menarche atau menstruasi pertama pada usia yang

relative mudah dan menopause pada usia yang relative lebih tua
g. Biasanya klien mempunyai riwayat nulipara (belum pernah melahirkan), infertilitas, dan

melahirkan anak pertama pada usia yang relative lebih tua(lebih dari 35 tahun), serta tidak

menyusui
3) Riwayat kesehatan sekarang
a. Biasanya klien mengatakan timbul benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan tangan,

makin lama benjolan ini makin mengeras dan bentuknya tidak beraturan.
b. Klien mengatakan terasa nyeri pada payudara saat benjolan mulai membesar.
c. Klien mengeluh keluar nanah, darah atau cairan encer dari puting susu pada wanita yang

tidak hamil.
d. Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk akibat neoplasma menyekat drainase limfatik

sehingga terjadi edema dan piting kulit.


e. Biasanya klien mengatakan tubuh terasa lemah, tidak nafsu makan , mual, muntah, ansietas.
f. Terdapat edema ( bengkak) pada lengan atau kelainan kulit, ruam kulit, dan ulserasi.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Kemungkinan ada keluarga yang menderita kanker terutama ibu, anak perempuan serta

saudara perempuan. Risikonya meningkat dua kali jika ibunya terkena kanker pada usia

kurang dari 60 tahun. Risiko meningkat 4-6 kali jika terjadi pada dua orang saudara langsung.
b. Tiga atau lebih keluarga dari sisi keluarga yang sama terkena kanker payudara atau

ovarium.
c. Dua atau lebih keluarga dari sisi yang sama terkena kanker payudara atau ovarium dibawah

40 tahun.
d. Adanya keluarga dari sisi yang sama yang terkena kanker payudara atau ovarium.
e. Adanya riwayat kanker payudara bilateral pada keluarga.
5) Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum klien, biasanya di kaji tingkat kesadaran klien, BB,Tinggi badan, tekanan

darah, suhu, RR, Nadi.


b. Kepala
1) Rambut
Biasanya kulit kepala dan rambut klien akan rontok atau alopesia karna pengaruh kemoterapi,

kulit kepala tidak tampak bersih.


2) Wajah
Biasanya tidak terdapat edema atau hematon.
3) Mata
Biasanya mata simetris kiri dan kanan Konjungtiva anemis disebabkan oleh nutrisi yang

tidak adekuat Sklera tidak ikterik,palpebra tidak edema.


4) Hidung
Biasanya hidung kurang bersih, tampak sekret, adanya pernafasan cuping hidung yang

disebabkan klien sesak nafas terutama pada pasien yang kankernya sudah bermetastase ke

paru-paru.
4) Bibir

Mukosa bibir tampak pucat dan kurang bersih.


5) Gigi
Biasanya gusi klien mudah terjadi pendarahan akibat rapuhnya pembuluh darah dan caries

positif
6) Lidah
Lidah biasanya tampak pucat, dan lidah klien kurang bersih.
c. Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

d. Dada atau Thorak


a) Inspeksi
Pada stadium 1
biasanya bentuk dada klien tidak simetris kiri dan kanan yang disebabkan oleh

pembengkakan pada payudara,dengan ukuran 1-2 cm.


Pada stadium 2
biasanya bentuk dada klien tidak simetris kiri dan kanan yang juga disebabkan payudara

dengan ukuran dengan tumor 2,5-5 cm.


Pada stadium 3A
biasanya dada klien juga tidak simetris kiri dan kanan yang disebabkan oleh pembengkakan

tumor yang sudah meluas dalam payudara besar tumor 5-10 cm.
Pada stadium 3B
bentuk dada juga tidak simetris kiri dan kanan yang disebabkan oleh pembengkakan dan

kanker sudah melebar ke seluruh bagian payudara,bahkan mencapai kulit, dinding

dada,tulang rusuk,dan otot dada.

Pada stadium 4
Bentuk dada tidak simetris kiri dan kanan yang disebabkan oleh pembengkakan dan

mestastase jauh keorgan lain seperti paru-paru.

b) Palpasi
Pada stadium 1
biasanya taktil fremitus pada paru-paru kiri dan kanan karena kanker belum bermetastase

keorgan lain
Pada stadium 2
biasanya taktil fremitus pada paru-paru kiri dan kanan karena kanker belum bermetastase

keorgan lain
Pada stadium 3A
biasanya taktil fremitus pada paru-paru kiri dan kanan karena kanker belum bermetastase

keorgan lain
Pada stadium 3B
biasanya taktil fremitus pada paru-paru kiri dan kanan karena kanker belum bermetastase

keorgan lain seperti tulang rusuk, dinding dada dan otot dada .
Pada stadium 4
biasanya tidak fremitus kiri dan kanan yang juga disebabkan oleh karena kanker sudah

metastase ke organ yang lebih jauh seperti paru-paru sehingga mengakibatkan paru paru

mengalami kerusakan dan tidak mampu melakukan fungsinya.


c) Perkusi
Pada stadium 1
biasanya akan terdengar sonor pada lapangan paru-paru klien.
Pada stadium 2
biasanya akan terdengar sonor pada lapangan paru-paru klien karena kanker belum

mengalami metastase.
Pada stadium 3A
Masih akan terdengar sonor pada lapangan paru karena kanker belum metastase.
Pada stadium 3B
biasanya terdengar bunyi redup yang dapat di temukan pada infiltrate paru dimana parenkim

paru lebih padat / mengadung sedikit udara dan bunyi pekak pada paru-paru paien yang

disebabkan pada paru-paru pasien didapatkan berisi cairan disebut dengan efusi pleura jika

kanker telah bermetastase pada organ paru.


Pada stadium 4
biasanya akan terdengar pekak pada paru-paru pasien yang disebabkan pada paru-paru

pasien didapatkanberisi cairan yang disebut dengan efusi pleura akibat metastase dari kanker

mammae yang berlanjut,dan nafas akan terasa sesak.


d) Auskultasi
Pada stadium 1
biasanya akan terdengar vesikuler (bunyi hampir terdengar seluruh lapangan pare dan

inspirasi lebih panjang, lebih keras, nadanya lebih tinggi dari ekspirasi. suara nafas tambahan

tidak ada, seprti ronchi (-) dan wheezing (-)


Pada stadium 2
biasanya bunyi nafas terdengar vesikuler (bunyi hampir seluruh lapangan paru clan inspirasi

lebih panjang lebih keras, nadanya lebih tinggi dari ekspirasi. Biasanya buni nafas klien juga

dapat terdengar bronkovesikuler dengan bronchial. Suara nafas tambahan tidak ada, seperti

ronchi (-) dan wheezing (-)


Pada stadium 3 A
Biasanya bunyi nafas berbunyi vesikuler (bunyi hampir seluruh lapangan paru dan inspirasi

yang lebih panjang, lebih keras, nadanya lebih tinggi dari ekspirasi, dan bronkovesikuler

yaitu pada daerah suprasternal, interscapula: campuran antara element vaskuler dengan

bronchial. Suara nafas tambahan tidak ada, seperti : Ronchi (+) dan wheezing (-)
Pada stadium 3 B
biasanya nafas klien bisa terdengar bronchial yaitu ekspirasi lebih panjang, lebih keras

nadanya lebih tinggi dari pada inspirasi dan terdengar dan terdapat suara nafas tambahan

seperti: Ronchi dan Wheezing ini disebabkan oleh kanker sudah menyebar ke seluruh bagian

payudara, dan mencapai ke dinding dada, tulang rusuk, dan otot dada sehingga

mengakibatkan terjadinya penurunan ekspansi paru dan compressive atelektasis.


Pada stadium 4
biasanya bunyi nafas pasien bisa terdengar bronchial yaitu ekspirasi lebih panjang, lebih

keras, nadanya lebih tinggi, dari pada inspirasi dan terdengar. Dan terdapat

suara tambahan seperti : Ronchi dan wheezing. Ini disebabkan oleh kanker metastase ke

bagian tubuh lainnya seperti parupare sehingga mengakibatkan terj adnnya penurunan

ekspansi

paru dan compressive atelektasis sehingga terjadi penumpukan secret pada daerah lobus paru.
e. Jantung (Kardiovaskuler)
1. Inspeksi
Biasanya iktus tidak terlihat
2. Palpasi
Biasanya iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
3. Perkusi
Batas jantung normal, (batas jantung kanan RIC II, linea staralis dektra, batas jantung kiri

RIC V,1 jari media linea clavukularis sinistra)


f. Auskultasi

Biasanya irma jantung murni,murmur (-)

g. Mammae (payudara)
1. Inspeksi

Biasanya ada benjolan yang menekan payudara.adanya ulkus dan berwarna merah dan

payudara mengerut seperti kulit jeruk

2. Palpasi
Teraba benjolan payudara yang mengeras dan teraba pembengkakan dan teraba pembesaran

kelenjar getah bening diketiak atau timbul benjolan kecil di bawah ketiak.

h. Perut
1. Inspeksi
Biasanya tidak ada pembesaran
2. Palpasi
Biasanya bising usus (-)
3. Perkusi
Biasanya lien dan hepar tidak teraba

4. Auskultasi
Tympani
i. Genitourinaria
Biasanya genetalia bersih
j. Ekstremitas
Biasanya ekstremitas tidak odema,tidak ada lesi
k. Sistem intergument
Biasanya terjadi perubahan pada kelembaban kulit klien dan turgor kulit klien tidak elastis
6) Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
1) Makan
Sehat: biasanya makan 3 kali sehari dan habis satu porsi
Sakit : biasanya 3 kali sehari,dan hanya menghabiskan setengah porsi
2) Minum
Sehat: biasanya minum 6-8 gelas sehari
Sakit :biasanya klien hanya menghabiskan minum 3-5 gelas sehari
b. Eliminasi
1) Miksi
Sehat : biasanya frekuensi BAK sehari 1500 cc
Sakit : biasanya frekuensi BAK sehari 800 cc,karateristiknya warna kekunangan,pekat dan

bau khas

2) Defekasi

Sehat : biasanya frekuensi BAB 1 kali sehari

Sakit : pada saat sakit 1 kali dalam 3 hari karateristik warna kehitaman atau kemerahan,

konsistensi padat dan bau khas

c. Istirahat dan Tidur

Sehat: biasanya jam tidur siang 2 jam dan malam 9 jam sehari

Sakit : biasanya saat sakit susah tidur karena rasa nyeri yang dirasakan di bagian payudara

d. Kebersihan Diri
Sehat : biasanya klien mandi 2 kali sehari,menggosok gigi 2 kali sehari,cuci rambut 1 kali

dalam 2 hari,pakain di ganti sesudah mandi

Sakit : biasanya pada sakit mandi 1 kali sehari,menggosok gigi 1 kali sehari,cuci rambut 2

kali seminggu,pakain di ganti 1 kali sehari.

7) Data sosial ekonomi

Biasanya di tanyakan pada klien tentang pekerjaan, sumber penghasilan dalam keluarga dan

perubahan yang dialami sejak klien sakit, penangguang jawab biaya perawatan klien selama

sakit dan masalah keuangan yang dialami saat ini.

8) Data psikologi

Biasanya keadaan psikologi saat sakit lemas dan takut di rawat di rumah sakit, harapan klien

terhadap penyakitnya dapat segera sembuh setelah diobati,dukungan dari keluarga baik dalam

perubahan terhadap konsep diri tidak seperti biasanya.

9) Data spritual
Biasanya pelaksaanaan ibadah klien selama sakit tertinggal dan agak terganggu di

bandingkan dengan sehat rutin dan rajin beribadah, pandangan klien terhadap penyakit tetap

optimis selama segala penyakit ada obatnya.


10) Pemeriksaan laboratorium/penunjang
a. Pemeriksaan darah hemoglobin biasanya menurun, leukosit meningkat, trombosit meningkat.
b. Pemeriksaan urin, diperiksa apakah ureum dan kreatini meningkat
c. Tes diagnostik yang biasanya di lakukan pada penderita karsinoma mammae adalah sinar X,

sinar X ini di perlukan selain untuk screening pra-operasi,juga untuk melihat apakah ada

penyebaran kanker ke paru-paru, ultrasonografi : diperlukan bersamaan dengan mammografi

untuk membedakan krista yang berisi cairan dengan jenis lesi lainnya.
d. Respon Hormone
Diperlukan untuk mengetahui adanya peningkatan hormone estrogen dan progesteron.
e. Pemeriksaan Biopsi Jarum Halus
Pemeriksaan ini di lakukan pada lesi yang secara klinis dan radiologi di curigai ganas. Biopsi

jarum halus dilakukan dengan menusuk tumor dengan jarum halus dan di sedot dengan spuit
10 cc sampai jaringan tumor diperiksa di laboratorium oleh ahli patologi anatomi untuk

mengetahui apakah jaringan tersebut ganas (maligna) atau jinak (benigna)


f. Penanda tumor(zat yang di hasilkan dan di sekresi oleh sel tumor dan di temukan dalam

serum missal CEA, antigen spesifik frosfat, alfa-fetoprotein, HCG, asam dll)dapat membantu

dalam mendiagnosis kanker tetapi lebih bermanfaat sebagai prognostik


g. Tes kimia skrining
a) Elektrolit(natrium,kalium,kalsium)
b) Tes ginjal (BUN)
c) Tes hepar (bilirubin,AST/SGOT alkalin fosfat,LDH)
d) Tes tulang(alkalin fosfat,kalsium)
h. Sinar X dada
Menyelidiki penyakit paru metastasis
11) Analisa Data
Merupakan proses intelektual yang merupakan kemampuan pengembangan daya fikir

berdasarkan ilmiah,pengetahuan yang sama dengan masalah yang di dapat pada pasien

(Gusneli,2007)

2. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan pengkajian diatas kemungkinan dignosa keperawatan yang timbul adalah:
1. Gangguan rasa nyaman :nyeri berhubungan dengan penyakit(kompressi atau dekstruksi,

jaringan saraf, infiltrasi syaraf, atau suplai vaskulernya, obtruksi jaringan syaraf inflamasi dan

adanya penekanan masa tumor (Marilynn E.Doenges, 2000)


2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan desakan paru oleh diafragma sekunder

terhadap ancites dan efusi pleura (Marilynn E.Doenges )


3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status hipermetabolik

berkenaan dengan kanker, konsekwensi kemoterapi, radiasi, pembedahan misalnya,

anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan, rasa mual, distress emosional, control nyeri batuk

(Marilynn E.doenges, 2000)


4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan produksi energi, peningkatan energi

(status hipermetabolik) kebutuhan psikologis atau emosional berlebihan dan perubahan kimia

tubuh: efek samping obat-obatan : kemoterapi (Marilynn E.Doenges, 2000)


5. Gangguan intergritas kulit / jaringan berhubungan dengan Penurunan imunologis, Penurunan

status nutrisi, anemia (Marilyn E Dongees,2000).


6. Gangguan rasa nyaman: cemas berhubungan dengan krisis situasi (kanker) ancaman pada

perubahan status kesehatan, fungsi peran, pola interaksi, ancaman kematian, perpisahan dari
keluarga, transmisi atau penularan perasaan interpersonal, perubahan gambaran tubuh

(Marilynn E doenges 2000).


7. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan efek samping kemoterapi atau radioterapi misal

kehilangan rambut, mual dan muntah, penurunan berat badan, impotensi, sterilisasi, kelelahan

berlebihan, nyeri tidak terkontrol kecacatan bedah (Marilynn E.Doenges 2000).


8. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan serta pengobatan penyakit

berhubungan dengan kurang informasi (Marilynn E. Doenges 2000).


3. Rencana Asuhan Keperawatan

N Tujuan dan
Diagnosa
o Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan
Hasil
1. Gangguan rasa Tujuan : Mandiri:

nyaman : nyeri nyeri teratasi a. Tentukan riwayata. Informasi data dasar

berhubungan Kriteria hasil: nyeri, lokasi nyeri, untuk mengevaluasi

dengan prosesa. klien frekuensi durasi dan kebutuhan atau

penyakit menyatakan intensitas (skala keefektifan intervensi

(kompressi atau nyeri berkurang nyeri 0-10), dan

dekstruksi, jaringan atau hilang tindakan penghilang

syaraf, infiltrasi b. Nyeri tekan yang digunakan

syaraf, adanya tidak ada b. Evaluasi atau sadari

penekanan tumor. c. Ekspresi therapy tertentub. Ketidaknyamanan

wajah tenang misalnya: rentang luas adalah

d. Luka sembuh pembedahan, umum (misal nyeri

dengan baik radiasi, insisi, kulit terbakar,

khemoterapi, nyeri punggung

bioterapi, ajarkan bawah, sakit kepala)

klien dan keluarga tergantung pada


tentang cara prosedur atau agen

menghadapinya dan yang digunakan

apa yang diharapkan

c. Berikan tindakan

kenyamanan dasar

(misal : reposisic. Meningkatkan

gosokan punggung) relaksasi dan

dan aktivitas membantu

menyenagkan memfokuskan

seperti kembali perhatian

mendengarkan

musik dan

menonton tv,

membaca buku.

d. Dorong penggunaan

keterampilan

manajement nyeri

(misal teknikd. Memungkinkan klien

relaksasi, untuk berpartisipasi

visualisasi, cara efektif dan

bimbingan meningkatkan rasa

imajinasi) tertawa, kontrol

musik,dan sentuhan

teraupetik

Kolaborasi
a. kembangkan

rencana manajemen

nyeri dengan klien

dan dokter

a. rencana terorganisasi

mengembangkan

kesempatan untuk

kontrol nyeri

terutama dengan

nyeri kronis, klien

b. Berikan analgesik atau orang terdekat

sesuai dengan harus aktif menjadi

indikasi partisipasin dalam

manajemen nyeri di

rumah

b. Nyeri tekan adalah

komplikasi dari

kanker, meskipun

respon individual

berbeda.saat

perubahan penyakit

atau pengobatan

terjadi,penilaian dosis

dan pemberian akan


di perlukan

2. Ketidak efektifan Tujuan : Mandiri:

pola nafas pola nafasa. Atur posisi kliena. Isi rongga abdomen

berhubungan kembali efektif senyaman mungkin terdorong kebawah

dengan efek dari Kriteria hasil : dengan meninggikan sehingga tidak

desakan paru oleh a. Bunyi nafas daerah kepala mendesak diafragma

difragma sekunder vesikuler b. Monitor vital

terhadap ancites b. RR signs b. Perubahan dari vital

dan efusi pleura normal(20- sisgn dapat di jadikan

24x/menit) sebagai pedoman

c. Tidak ada untuk mengambil

tanda-tanda keputusan dalam

sianosis dan tindakan selanjutnya

pucat c. Dengan nafas dalam

d. Tidak adac. Anjurkan klien diharapkan dapat

sputum nafas dalam dengan mempelancar O2

menarik nafas keparu-paru

melalui hidung dan

mengeluarkan

melalui mulut secara

pelan-pelan

d. Diskusikan d. Dengan adanya

penyebab dari sesak diskusi dengan klien

nafas klien diharapkan klien


menerima Apa

penyebab dari sesak

nafas

Kolaborasi:

a. Kolaborasi dengana. pemberian oksigen

dokter dalam yang sesuai dengan

pemberian oksigen program akan lebih

bermanfaat bagi klien

dalam mengatasi

sesak nafas dan

mensuplai O2 yang

b. Kolaborasi dengan mencukupi

tim dokter dalamb. Mencegah kekeringan

pemberian obat- mukosa membran,

obatan (ekspektoran mengurangi

dan bronkodilator) kekentalan secret dan

memperbesar ukuran

lumen trakeobroncial
3. Gangguan Tujuan: Mandiri:

pemenuhan Kebutuhan a. pantau masukan


a. Mengidentifikasi

kebutuhan nutrisi nutrisi terpenuhi makanan setiap hari. kekuatan atau

berhubungan Kriteria hasil: biarkan pasien defisiensi nutrisi

dengan intake yang a. nafsu makan menyimpan buku

tidak adekuat,mual meningkat harian tentang

dan muntah b. klien tidak makanan sesuai


b. Membantu dalam
lemah dengan indikasi
c. Penambahan
b. Ukur tinggi, berat mengidentifikasi

berat badan badan, dan malnutrisi protein,

yang ketebalan trisep kalori, khususnya bila

progresif,dan (atau pengukuran berat badan dan

bebas dari antropometrik lain pengukuran

tanda-tanda sesuai dengan antropometri kurang

malnutrusi indikasi, timbang dari normal

d. Hb berat badan setiap

normal(12-14 hari)
c. Dorong klien
gr/dl)
makan diet tinggi
c. Kebutuhan jaringan
kalori kaya nutrient ,
metabolik
dengan masukan
ditingkatkan begitu
cairan adekuat
d. Nilai diet sebelum juga cairan(untuk

dan segera menghilangkan

pengobatan misal produk sisa)


d. Keefektifan penilaian
makanan bening,
diit sangat individual
cairan dingin,
dalam penghilangan
skrekers kering, roti
mual pasca terapi
panggang, minuman

karbonat, berikan

cairan 1 jam

sebelum atau 1 jam

setelah makan
e. Control faktor

lingkungan misalnya
bau kuat atau tidak

sedap atau

kebisingan.hindari

makanan terlalu

manis, berlemak e. Dapat menriger

atau makanan pedas respon mual atau

Kolaborasi: muntah

a. tinjau ulang

pemeriksaan

laboratorium sesuai

dengan indikasi

misal limfosi total ,

transferin serum,dan

albumin

a. Membantu

mengidentifikasi

derajat

ketidakseimbangan

biokimia atau

malnutrisi dan

mempengaruhi

pilihan intervensi diet


4 Intoleransi Tujuan: kembali Mandiri :

aktivitas melakukan a. Rencana


a. Periode istirahat

berhubungan aktivitas keperawatan untuk sering diperlukan

dengan Kriteria : memungkinkan untuk memperbaiki

penurunan a. Melaporkan periode istirahat atau menghemat


b. Buat tujuan
produksi perbaikan rasa energi
aktivitas realitas
b. Memberikan rasa
energy,peningkat berenergi
b. Melakukan dengan pasien control dan mampu
an energy (status c. Dorong pasien
aktivitas dan menyelesaikan
hipermetabolik) untuk melakukan c. Meningkatkan
berpartisipasi
apa saja bila kekuatan/stamina dan
dalam beraktivitas
mungkin misalnya memampukan pasien
yang di inginkan
mandi menjadi lebih aktif
pada tingkat
duduk,bangun dari tanpa kelelahan yang
kemampuan
kursi, dan berjalan. berarti.

tingkat aktivitas

sesuai dengan

kemampuan. d. Toleransi sangat


d. Pantau respon
bervariasi tergantung
fisiologi
pada tahap proses
aktivitas,perubahan
penyakit.
pada TD atau

frekuensi

jantung/pernafasan.

Kolaborasi :
a. Adanya anemia/
a. Berikan 02
hipoksemia
suplemen sesuai
indikasi menurunkan

ketersediaan 02 untuk

ambilan seluler dan

memperberat

keletihan.

5 Gangguan rasa Tujuan : Mandiri :


aman : cemas a. Tinjauan ulang
a. Membantu dalam
berhubungan Kecemasan
dengan krisis pengalaman pasien / mengidentifikasi rasa
situasi (kanker), berkurang
ancaman pada orang terdekat takut dan kesalahan
perubahan status Kriteria hasil :
kesehatan,fungsi sebelumnya dengan konsep berdasarkan
peran perubahan a. klien tampak
gambaran tubuh kanker. pada pengalaman
tenang
b. Mau berpartisipasi dengan kanker.
dalam program b. Memberikan
terapi b. Mendorong
kesempatan untuk
perasaan pasien
memeriksa rasa takut
untuk
realitas serta
mengungkapkan
kesalahan konsep
pikiran dan
tentang diagnosis.
perasaan. c. Membantu pasien
c. Berikan lingkungan
untuk merasa di
terbuka dimana
terima pada adanya
pasien merasa aman
kondisi tanpa ada
untuk
perasaan dihakimi
menduskusikan atau
dan meningkatkan
menolak untuk
rasa terhormat dan
bicara.
d. Bantu pasien atau kontrol.
d. Keterampilan koping
orang terdekat
sering rusak setelah
dalam mengalami
diagnosis dan selama
dan mengklasifikasi
fase pengobatan yang
rasa takut untuk
berbeda. dukungan
memulai
dan konseling sering
mengembangkan
perlu untuk
strategi koping
memungkinkan
untuk menghadapi
rasa takut. individu mengenal

dan menghadapi rasa

takut dan untuk

e. Mempertahankan meyakini bahwa


kontrak sering strategi kontrol atau

dengan koping tersedia.


e. Memberikan
pasien,bicara
keyakinan bahwa
dengan menyentuh
pasien tidak sendiri
pasien dengan tepat.
f. Dorong pasien atau di tolak : berikan

untuk respek dan

mengekspresikan penerimaan individu.

perasaannya. f. Proses kehilangan

bagian tubuh

membutuhkan

penerimaan, sehingga
g. Diskusikan tanda
dan gejala depresi. pasien dapat

membuat rencana

untuk masa depannya.


g. Reaksi umum
terhadap tipe
prosedur dan
kebutuhan dapat di
kenali dan di ukur.

4. Implementasi
Merupakan langkah keempat dalam proses keperawatan pada kasus kanker payudara

dengan melaksanakan berbagai strategi keperawatan (tindakan keperawatan) khususnya pada

kanker payudara diman ini telah direncanakan dalam rencana tindakan keperawatan (Lukman

and Sorensen, 2000).


5. Evaluasi
Evaluasi merupakan proses akhir dari keperawatan khususnya pada kanker payudara

dengan cara identifikasi/ melihat sejauh mana tujuan dari implementasi kanker payudara

tercapai atau tidak (Lukman and Sorensen, 2000).

Anda mungkin juga menyukai