Anda di halaman 1dari 15

RERANGKA KONSEPTUAL DAN KONSEP DASAR SUATU MODEL

TEORI AKUNTANSI
Ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur Matakuliah Accounting Theory
Oleh: Sulthan Hakim (145020308121003)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kerangka kerja konseptual memberikan adaptasi sistematik dalam standar
akuntansi bagi lingkungan bisnis yang terus berubah. FASB menggunakan kerangka
kerja konseptual untuk membekali perkembangan standar akuntansi yang baru secara
terorganisasi dan konsisten. Disamping itu, mempelajari kerangka kerja konseptual
FASB akan memudahkan seseorang untuk mengerti dan mengantisipasi standar masa
depan. Kerangka kerja konseptual menyebutkan tujuan dari pelaporan keuangan dan
karakteristik dari informasi akuntansi yang baik, mendefinisikan dengan tepat istilah-
istilah yang biasa digunakan seperti asset dan pendapatan serta menyediakan petunjuk
untuk pengakuan, pengukuran, dan pelaporan keuangan yang tepat.
Dengan adanya Standard Akuntansi Keuangan (SAK) yang baru, memberikan
petunjuk-petunjuk dan aturan-aturan pelaporan keuangan yang berbeda dari
sebelumnya. Sehingga diperlukan adanya publikasi kepada seluruh pelaku akuntansi
di Indonesia agar menyesuaikan dengan peraturan baru yang berlaku.
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem
koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan,
yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat,
fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan.
Sedangkan fundamentals(kaidah-kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang
mendasarai akuntansi keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi,
kejadian, dan keadaan-keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan
pengukurannya, cara meringkas serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.
Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-
konsep lainnya mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai
referensi berulang-ulang dalam menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar
akuntansi keuangan dan pelaporan.

1.2. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Teori
Akuntansi penulis juga ingin manambah wawasan tentang Kerangka Konseptual dan
Konsep Dasar khususnya, dan sebagai pengingat di kala lupa bagi pembaca pada
umumnya , serta untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi disekitar kita terkait
pembahasan ini .

1.3. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, kami akan merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah tujuan laporan keuangan menurut APB?
2. Apa saja masalah-masalah yang timbul dalam kerangka konseptual?
3. Bagaimana perkembangan dari sebuah kerangka konseptual?

BAB II
PEMBAHASAN

Conceptual Framework atau disebut dengan Kerangka Konseptual dideskripsikan sebagai


sebuah konstitusi, sistem yang koheren dari objek-objek yang saling berhubungan dan
mendasar yang menuju kepada standar yang konsisten dan menentukan sifat dasar,fungsi
batas dari akuntansi keuangan dan pelaporan keuangan. Dasar-dasar ini mendasari konsep
akuntansi, konsep yang menjadi petunjuk dan prinsip bagi transaksi-transaksi akuntansi,
pengukuran transaksi-transaksi tersebut untuk sekelompok pengguna akuntansi.

2.1. Klasifikasi dan Konflik Kepentingan


Perumusan tujuan akuntansi tergantung pada penyelesaian konflik kepentingan
yangterdapat di pasar informasi. Atau lebih spesifik lagi, laporan keuangan yang
dihasilkan olehinteraksi tiga kelompok: perusahaan, pengguna, dan profesi akuntansi.
Perusahaan (firm) membentuk kelompok utama yang terlibat dalam proses
akuntansi. Aktivitas-aktivitas operasional, keuangan, dan luar biasa (atau non-
operasional) yang mereka lakukan menjadi justifikasi dari pembuatan laporan
keuangan. Keberadaan dan perilaku mereka menimbulkan hasil keuangan yang
sebagian dapat diukur oleh proses akuntansi. Perusahaan-perusahaan juga adalah
penyedia informasi akuntansi.
Pengguna (user) membentuk kelompok kedua. Pembuatan informasi akuntansi
dipengaruhi oleh kepentingan dan kebutuhan pengguna. Meskipun tidak mungkin
untuk mengumpulkan suatu daftar lengkap para pengguna, namun dapat dipastikan
daftar tersebut akan mencantumkan para pemegang saham, analis keuangan, kreditor,
dan badan-badan pemerintah.
Profesi akuntansi (accounting profession) membentuk kelompok ketiga yang
dapat memengaruhi informasi yang akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan.
Para akuntan terutama akan bertindak sebagai auditor yang bertanggung jawab
untuk memverifikasi bahwa laporan keuangan telah mematuhi prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum.

2.2. Menuju ke Arah Perumusan Tujuanh Laporan Keuangan


2.2.1. Tujuan Laporan Keuangan menurut APB statement No.4

APB Statement no. 4 mengklasifikasikan tujuan laporan keuangan menjadi:

a. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi
keuangan, hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi
keuangan.
b. Tujuan Umum
Tujuan Umum dari laporan keuangan adalah:
Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai
sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis agar
dapat:
Mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya
Menunjukkan pendanaan dan investasinya
Mengevaluasi kemampuan dalam memenuhi komitmen-
komitmennya
Menunujukkan berbagai dasar sumber daya bagi
pertumbuhannya
Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai
perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan
bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba.
Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan
untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.
Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai
perubahan dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban.
Untuk mengumpulkan informasi lain yang relevan terhadap
kebutuhan pengguna laporan.
c. Tujuan Kualitatif
Tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah:
Relevansi
Dapat dimengerti
Dapat diverifikasi
Netralitas
Ketepatan waktu
Komparabilitas
Kelengkapan

2.2.2. Laporan Kelompok Studi Mengenai Tujuan Laporan Keuangan


Kelompok studi untuk pembuatan prinsip-prinsip akuntansi yang dikenal
sebagai Komite Wheat diberi tugas memperbaiki dan meningkatkan proses
penetapan stansar. Laporan yang dihasilkan komite ini mencetuskan
dibentukknya Financial Accounting Standards Board (FASB). Kelompok
studi kedua, dikenal sebagai Komite Trueblood ditugaskan untuk
mengembangkan tujuan laporan keuangan. Yaitu dengan menentukan :

a. Siapa yang membutuhkan laporan keuangan


b. Informasi apa yang mereka butuhkan
c. Seberapa banyak dari infromasi yang dibutuhkan itu dapat diberikan
oleh akuntansi
d. Kerangka apa yang dibutuhkan untuk memberikan informasi yang
dibutuhkan tersebut.

Enam tingkatan tujuan berikut ini diambil dari laporan trueblood:


1. Tujuan dasar (No.1).
2. Empat tujuan (No. 2, 3, 1, dan 12) yang menyebutkan pengguna dan
kegunaan yang berbeda-beda dari informasi akuntansi.
3. Dua tujuan (No. 4 dan 5) yang menyebutkan kekuatan menghasilkan
(earning power) perusahaan dan kemampuan manajemen
(akuntabilitas) sebagai jenis informasi yang dibutuhkan.
4. Satu tujuan (No. 6) yang menyebutkan sifat dari informasi yang
dibutuhkan sebagai faktual dan interpretatif.
5. Empat tujuan (No. 7, 8, 9,dan 10) yang menguaraikan laporan
keuangan yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan No. 6.
6. Beberapa rekomendasi khusus untuk laporan keuangan yang di buat
agar dapat memenuhi tujuan-tujuan sebelumnya (No. 7, 8, 9, dan 10)

Untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan pengguna , informasi yang


disajikan dalam laporan keuangan harus memiliki karateristik tertentu .
Laporan True Blood menyebutkan 7 karateristik kualitatif dari pelaporan

1. Relevansi dan materialitas


2. Bentuk dan substansi
3. Keandalan
4. Kebebasan dari bias
5. Komparabilitas
6. Konsistensi
7. Dapat dimengerti
2.3. Menuju ke Arah Kerangka Konseptual

2.3.1. Hakikat Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah sebuah konstitusi, sebuah sistem koheren


dari tujuan dan asas yang saling berhubungan yang dapat mengarah kepada
standar yang konsisten dan menentukan sifat, fungsi, dan batasan dari
akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Konsep-konsep seperti ini
menjadi asas dalam artian bahwa konsep-konsep yang lain akan dihasilkan
dari asas tersebut dan penggunaannya sebagai acuan secara berulang-ulang
akan dibutuhkan dalam menentukan, mengartikan, dan menerapkan standar
akuntansi dan pelaporan.

Permasalahan dan kritik yang sering terjadi yang mengakui adanya


penurunan kredibilitas dan pelaporan keuangan di beberapa tahun
belakangan. Dua atau lebih metode akuntansi yang diterima untuk fakta-
fakta yang sama digunakan metode akuntansi yang kurang konservatif
daripada metode awal yang konservatif. Digunakan pencadangan untuk
meratakan fluktuasi pendapatan secara artificial. Laporan keuangan yang
tidak mampu memberikan peringatan akan masalah likuiditas yang segera
terjadi. Adanya optimisme yang belum mendapat penyesuaian dalam
estimasi jumlah yang akan diperoleh kembali, umumnya pendanaan yang
tidak tercatat di neraca (hanya berupa pengungkapan dalam laporan
keuangan).

2.3.2. Masalah-masalah dalam Kerangka Konseptual

Masalah-masalah konseptual yang berhubungan dengan penetapan standar


antara lain adalah:

1. Pandangan mengenai laba atau penghasilan mana yang harus


digunakan
2. Masalah pendefinisian
3. Konsep pemeliharaan modal atau penembangan biaya mana yang
harus digunakan
4. Metode pengukuran mana yang harus digunakan
2.3.3. Perkembangan dari Sebuah Kerangka Konseptual

Ada empat tingkatan dalam ruang lingkup kerangka konseptual, yaitu:

1. Tingkat pertama
Pada tingkat pertama, tujuan menunjukkan sasaran dan maksud dari
akuntansi.
2. Tingkat kedua
Tingkat kedua terdiri dari hal-hal yang fundamental meliputi
karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi dan definisi elemen-
elemen dalam laporan keuangan.
3. Tingkat ketiga
Pada tingkat ketiga, terdapat pedoman operasional yang digunakan
oleh akuntan dalam menentukan dan menerapkan standar akuntansi
yang meliputi kriteria pengakuan, laporan keuangan versus pelaporan
keuangan dan pengukuran.
4. Tingkat keempat
Tingkat keempat terdiri dari mekanisme penyajian yang digunakan
oleh akuntansi untuk menyampaikan informasi akuntansi yang
meliputi pelaporan penghasilan, pelaporan arus dana dan likuiditas,
dan pelaporan posisi keuangan.

Perkembangan Kerangka Kerja Konseptual FASB (Financial Accounting Standard


Board) telah menerbitkan enam statement of financial accounting concept yang
berhubungan dengan pelaporan keuangan entitas bisnis, yaitu:

SFAC no. 1 objective of financial reporting by business enterprises, yang


menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi.
SFAC no. 2 qualitative caracteristics of accounting information, yang
menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
SFAC no. 3 element of financial statement of business enterprises, yang
memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan
seperti aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.
SFAC no. 5 recognition and measurement in financial statement of
business enterprises, yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran
fundamental serta pedoman tentang informasi.
SFAC no. 6 element of financial statement, yang menggantikan SFAC no.
3 dan memperluas SFAC no. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi
nirlaba.
SFAC no. 7 using cash flow information and present value in accounting
measurement, yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas
masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang (present value) sebagai
dasar pengukuran

2.3.4. Tujuan Pelaporan Keuangan

Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis:

- Memberikan informasi yang berguna bagi para calon investor dan


kreditor maupun yang sudah ada dan para pengguna lainnya dalam
mebuat investasi, kredit, dan keputusan lainnya.
- Memberikan informasi untuk membantu para calon investor dan
kreditor serta para pengguna lain yang sudah ada dalam menilai jumlah,
waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan kas prospektif untuk deviden
atau bunga dan penerimaan dari penjualan, penebusan, atau jatuh
temponya surat berharga atau pinjaman.
- Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi dari
perusahaan, laim untuk sumber daya tersebut, serta dampak dari
transaksi-transaksi, peristiwa, dan kejadian yang mengubah sumber
daya dan klaim atas sumber daya tersebut.
- Memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan selam periode
tersebut.

Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan nonbisnis:

- Tidak memiliki indikator kinerja yang dapat dibandingkan dengan laba


pada perusahaan bisnis
- Pada umumnya tidak menjadi subjek ujian dari kompetisi dalam pasar

Tiga karakteristik utama perusahaan non bisnis:

- Sejumlah sumber daya diterima dari penyedia sumber daya, yang tidak
mengharapkan untuk menerima pembayaran kembali ataupun
keuntungan ekonomi yang proporsional terhadap sumber daya yang
telah mereka berikan.
- Operasi bisnisnya terutama bergerak untuk tujuan-tujuan selain
penyediaan barang atua jasa yang mendapatkan laba atau ekuivalen
laba.
- Tidak ada saham kepemilikan yang pasti yang dapat dijual, dialihkan,
atau ditebus, atau yang akan menjadi hak atas bagian dari distribusi nilai
sisa dari sumber daya pada saat organisasi di likuidasi.

2.3.5. Konsep-konsep Fundamental

Konsep-konsep fundamental meliputi karakteristik kualitatif dari informasi


akuntansi dan definisi dari elemen-elemen laporan keuangan.

Karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi:

- Relevansi : Informasi harus ditujukan atau di asosiasikan secara


bermanfaat dengan tindakan yang telah dirancang untuk
memfasilitasinya atau hasil yang ingin diperolehnya
- Keandalan : Kualitas yang memungkinkan pengguna data agar dengan
yakin mengandalkannya sebagai pencerminan dari apa yang dimaksud
untuk disajikan
- Kualitas sekunder : Kualitas kedua yang diusulkan oleh statement of
financial accounting concepst. No.2 FASB
- Pertimbnagan biaya-manfaat : Salah satu bahasan umum informasi
akuntansi manfaat akan dicari jika keuntungan yang didapat dari
informasi tersebut melebihi biayanya.

Elemen-elemen yang berkaitan langsung dengan pengukuran kinerja daan


status dari perusahaan:

- Aktiva : Kemungkinan manfaat ekonomi di masa depan yang diperoleh


atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi
atau peristiwa dimasa lalu.
- Kewajiban : Kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi di masa
depan yang timbul dari utang saat ini. Suatu entitas untuk mengalihkan
aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa depan sebagai
akibat dari transaksi atau peristiwa dimasa lalu .
- Ekuitas : Kepentingan residual dari aktiva suatu entitas yang tersisa
setelah mengurangi dengan kewajibannya
- Investasi oleh pemilik : Peningkatan aktiva bersih dari perusahaan yan
diakibatkan pengalihan sesuatu yang bernilai kepada perusahaan dari
entitas lain untuk mendapatkan atau meningkatkan kepemilikan dari
perusahaan.
- Distribusi kepada pemilik : Penurunan aktiva bersih dari perusahaan
yang diakibatkan oleh pengahlian aktiva, pemberian jasa, atau
timbulnya kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik
- Laba komprehensif : Perubahan ekuitas (aktiva Bersih) perusahaan
selama periode tertentu yang diakibatkan dari transaksi dan peristiwa
serta kejadian- kejadian lain dari sumber non pemilik
- Pendapatan : Arus masuk atau peningkatan lain dari aktiva atau sebuah
entitas pelunasan kewajiban sebuah entitas (atau kombinasi dari
keduanya) selama satu periode tertentu
- Beban : Arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva dari sebuah entitas
atau timbulnya kewajiban suatu entitas (atau kombinas dari keduanya)
selama satu periode tertentu yang dihasilkan oleh penyampaian atau
produksi barang
- Keuntungan : Peningkatan ekuitas (aktiva bersih) yang berasal dari
transaksi entitas yang insidental atau sampingan dan dari semua
transaksi dan peristiwa serta kejadian lainnya yang mempengaruhi
entitas selama satu periode tertentu yang timbul dari pendapatan atau
investasi pemilik
- Kerugian : penurunan ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi entitas yang
insidental atau sampingan dan dari semua transaksi dan peristiwa serta
kejadian lainnya yang mempengaruhi entitas selama satu periode
tertentu kecuali yang timbul dari beban atau distribusi kepada pemilik.

2.3.6. Pengakuan dan Pengukuran

Kriteria pengakua meliputi:

- Definisi: hal tersebut memenuhi definisi dari sebuah elemen laporan


keuangan.
- Dapat diukur: hal ini memiliki atribut yang relevan dan dapat diukur
dengan cukup andal.
- Relevansi: informasi yang berkenaan membuat perbedaan pada
keputusan penggunanya.
- Keandalan: informasi tersebut representasional, tepat, dapat diverifikasi,
dan netral.

Dalam kaitannya dengan pengukuran, laporan melihat lima atribut yang


berbeda dari aktiva dan kewajiban, yaitu:

- Biaya historis
- Biaya penggantian saat ini
- Nilai pasar saat ini
- Nilai bersih yang dapat direalisasi
- Nilai arus kas masa depan saat ini

2.4. Laporan-laporan Lain

2.4.1. Laporan Perusahaan

Laporan perusahaan merupakan laporan yang berhubungan dengan


akuntabilitas publik dari segala bentuk entitas ekonomi, terutama pada
perusahaan bisnis. Laporan ini mencoba untuk menyusun sekumpulan
konsep-konsep yang sedang dikembangkan sebagai dasar bagi pelaporan
keuangan.

Tujuan dari studi ini adalah untuk memeriksa kembali ruang lingkup dan
sasaran dari laporan keuangan yang telah diterbitkan dilihat dari
kebutuhan-kebutuhan dan kondisi modern.

Setelah mendokumentasikan keterbatasan dari praktik-praktik pelaporan


yang ada saat ini, maka di usulkan perlunya laporan-laporan tambahan
berikut ini:

a. Laporan nilai tambah, yang menunjukkan bagaimana keuntungan


yang diperoleh dari usaha perusahaan dibagi antar karyawan,
penyandang modal, negara, dan investasi kembali.
b. Laporan ketenagakerjaan, yang menunjukkan jumlah dan
komposisi dari tenagan kerja yang menggantungkan hidupnya
pada perusahaan, kontribusi pekerjaan dari para karyawan dan
manfaat-manfaat yang diterima.
c. Laporan pertukaran uang dengan pemerintah, yang menunjukkan
hubungan keuangan antara perusahaan dengan negara.
d. Laporan transaksi dalam mata uang asing, yang menunjukkan
transaksi-transaksi kas langsung antara inggris dengan negara
negara lain.
e. Laporan prospek-prospek di masa depan, yang menunujukkan
kemungkinan laba di masa depan, tingkat penempatan kerja dan
investasi.
f. Laporan tujuan perusahaan, yang menunjukkan kebijakan
manajemen dan sasaran-sasaran strategis jangka menengah.

Salah satu tujuan utama dari penerbitan laporan keuangan perusahaan


adalah untuk menyediakan akuntansi melalui fungsi fungsi pengurusan
manajemen, dan juga keberhasilannya (ataupun kebalikannya) dalam
mencapai sasaran untuk menghasilkan kinerja ekonomi perusahaan yang
memuaskan dan menjaganya dalam posisi keuangan yang sehat dan kuat.

2.4.2. Laporan Stamp

Pendekatan yang di usulkan oleh Laporan Stamp ini bersifat evolusioner.


Hal ini mengidentifikasikan masalah dan permasalahan konseptual dan
memberikan solusi dari segi identifikasi tujuan-tujuan laporan keuangan
perusahaan, pengguna laporan perusahaan, sifat dari kebutuhan para
pengguna, dan kriteria untuk penilaian mutu standar dan akuntabilitas
korporat sebagai kemungkinan komponen-komponen bagi kerangka
konseptual Kanada.

Salah satu tujuan utama dari penerbitan laporan keuangan perusahaan


adalah untuk menyediakan akuntansi melalui fungsi fungsi pengurusan
manajemen, dan juga keberhasilannya (ataupun kebalikannya) dalam
mencapai sasaran untuk menghasilkan kinerja ekonomi perusahaan yang
memuaskan dan menjaganya dalam posisi keuangan yang sehat dan kuat.

Pengguna menuntut akuntabilitas, namun permasalahan yang utama harus


dapat dipecahkan untuk mendapatkan keseimbangan yang tepat antara
akuntabilitas dan hak untuk mendapatkan privasi
Adanya kesulitan dalam menentukan modal keputusan dari para pengguna.
Laporan Stamp menekankan bahwa salah satu masalah tersulit dalam
pengembangan standar akuntansi muncul dari adanya tidak kepedulian kita
terhadap sifat dari proses pengambilan keputusan dan mengenai rasionalitas
proses mental yang digunakan oleh pengguna dalam mencapai
kesimpulannya.

Untuk mendefinisikan kriteria penilaian yang merupakan Alat ukur,


dimana penyusun standar, sekaligus para pembuat dan pengguna dari
laporan keuangan yang telah diterbitkan , dapat memutuskan apakah
laporan keuangan yang diterbitkan memang benar telah memenuhi
kebutuhan dari para pengguna dan tujuan dari pelaporan keuangan

Proyek kerangka konseptuan bagi kanada (dan negara negara lain), yang
didasarkan atas pendekatan evolusioner dan bergantung pada konsep
konsep (tujuan dan kriteria untuk penilaian) , ditawarkan pada akhir dari
laporan stamp.

2.5. Taksonomi Karakteristik Normatif yang harus Dicerminkan oleh Pernyataan-


pernyataan Akuntansi

Kutipan mengenai betapa pentingnya kualitas dari pernyataan diutarakan dengan tepat
oleh Arthur Levitt. Model taksonomi umum yang sangat baik mengenai karakteristik
normative yang diinginkan dan terdiri atas tiga kategori:

1. Karakteristik formasional yang berhubungan dengan perkembangan dari


pernyataan dan dengan penilaian selanjutnya mengenai kegunaan yang
diberikan.
2. Karakteristik operasional yang berhubungan dengan mengimplementasikan
dan memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta oleh pernyataan.
3. Karakteristik informasional yang berhubungan dengan kemempuan untuk
menghasilkan data yang berguna dalam pengambilan keputusan.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Perumusan dari teori akuntansi akan memiliki suatu rangkaian proses yang
diawali dengan pengembangan tujuan-tujuan dari laporan keuangan dana diakhiri
dengan penurunan sebuah kerangka konseptual atau konstituisi yang akan
digunakan sebagai pedoman bagi teknik-teknik akuntansi.
Ada 3 permasalahan yang berkaitan dengan kerangka kerja konseptual. Sebuah
konstituisi memiliki kekuatan hukum.sebuah kerangka kerja konseptual tidak
memiliki kewenangan kecuali yang berasal dari dasar intelektualitasnya.
Konstituisi memuat banyak elemen yang berubah-ubah,misalnya : jumlah senator
yang dimiliki oleh tiap Negara bagian,lamanya sedang waktu diantara pemilihan
dan seterusnya
Terdapat perbedaan-perbedaan konstituisi yang signifikan di antara masing-
masing Negara di dunia.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan haruslah memahami beberapa aspek
berikut ini :
1. Terdapat pemahaman yang lebih baik akan informasi yang dibutuhkan
2. Tersedia cara-cara untuk memberikan informasi

Informasi yang dibutuhkan haruslah :

a. Akurat
b. Bersifat adil dan stara
c. Bersifat kebenaran sesuai fakta

Beberapa keuntungan dari kerangka kerja konseptual:

- Memberikan fondasi yang dapat memberikan pedoman bagi penetapan


standar
- Memungkinkan badan penyusun standar untuk menggunakan
keekonomian dalam usaha mereka untuk mengembangkan standar
- Memberikan konsep-konsep yang memberikan petunjuk secara luas
yang memungkinkan dikeluarkannya konsep-konsep lain.
DAFTAR ISI

Belkaoui, A. Riahi. 2011. Accounting Theory. Jakarta: Salemba Empat.

Eldon S.Hendriksen,Michael F Van Breda,2000.TeoriAkunting, Jilid Satu.Batam: Interaksara


Syafri, Sofyan Harahap. Teori Akuntansi edisi revisi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta:
2010
Suwardjono, teori akuntansi, Yogyakarta: 2009
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. BPFE:
Yogyakarta

Anonim. 2013. Kerangka Konseptual untuk Akuntansi.


(online), http://gratiscatanku.blogspot.com/2013/10/kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-
dan.html. diakses tanggal 7 Maret 2017.

Rizki. 2012. Kerangka Konseptual untuk Akuntansi.


(online),http://rizkiraharjaa.blogspot.com/2012/11/kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-
dan.html. diakses tanggal 8 Maret 2017.

Wintang. 2010. Kerangka Konseptual untuk Akuntansi.


(online), http://wintanghestimumpuni.blogspot.com/2010/10/kerangka-konseptual-untuk-
akuntansi-dan.html. diakses tanggal 8 Maret 2017.

Anda mungkin juga menyukai