Anda di halaman 1dari 6

1.

Kriteria Keruntuhan Batuan


Kriteria runtuhan batuan ditentukan berdasarkan hasil percobaan atau
eksperimen. Rai, dkk. (2010) ekspresi dari kriteria ini mengandung satu atau lebih
parameter sifat mekanik dari batuan dan menjadi sederhana jika dihitung dalam 2
dimensi, dengan asumsi regangan bidang (plane strain) atau tegangan bidang
(plane stress). Pada tegangan bidang, dua tegangan prinsipal (principal stresses)
saja yang berpengaruh karena satu tegangan utama sama dengan nol. Pada kondisi
regangan bidang > > , maka tegangan prinsipal menengah (intermediate
principal stress) merupakan fungsi dari dua tegangan utama lainnya atau kriteria
runtuh hanya berfungsi pada dua tegangan utama tersebut ( dan ).
Hoek dan Brown (1980) mengusulkan sebuah metoda untuk menduga kekuatan
massa batuan terkekarkan. Metodanya kemudian dimodifikasi kembali (Hoek, 1983;
Hoek dan Brown, 1988). Aplikasi kriteria runtuh ini untuk kualitas massa batuan
sangat perlu dilakukan perubahan (Hoek, dkk, 1992). Dan pengembangan klasifikasi
baru tersebut disebut geological strength index GSI (Hoek, 1994; Hoek, dkk.,
1995; Hoek dan Brown, 1997) kemudian dimodifikasi (Hoek, dkk, 2002) dengan
pengembagan rumus (2.4).
a

[
'
1 = 3 '+ c mb 3 +s
'
c ] (1)

Dimana 1 dan 3 merupakan tegangan efektif maksimum dan minimum saat


batuan runtuh. c adalah kuat tekan (UCS) batuan utuh. mb merupakan penurunan
konstanta material mi yang berasal dari pengujian triaksial batuan utuh di
laboratorium dengan besarnya :

mb=mi exp [ GSI 100


2814 D ] (2)

Untuk menentukan kuat tekan (c), dan konstanta mi dapat dilakukan melalui uji
triaksial dengan menggunakan analisis regresi non linier.

y=m ci x +s ci (3)

'
x= 3 (4)

2
y=( '1 '3 ) (5)
2ci =
y
n
[
( )]
xy

x 2
( xn y )
( x )2
n
(6)

mi=
1
ci
[ ( )]
xy

x2
( xn y )
( x )2
n
(7)

Pada penentuan kekuatan massa batuan dengan metode GSI adanya masukkan
parameter konstanta massa batuan berupa m dan s. Hoek dan Brown telah
membuat konstanta m dan s seperti pada Tabel 1.1. Pada tabel tersebut
memberikan informasi semakin keras maka konstanta m dan s semakin besar.
Estimasi kekuatan massa batuan dari nilai uniaxial compressive strength
berdasarkan persamaan-persamaan berikut ini dari Hoek, dkk., 2002.
a
c = ci S (8)

S ci
t = (9)
mb

t adalah Tensile Strength, s dan a adalah konstanta untuk massa batuan, dan
dicari dengan persamaan sebagai berikut :

S=exp [ GSI 100


93 D ] (10)

GSI 20
1 1
a= + e
2 6
( 15
e 3 ) (11)

Tabel 1.1 Nilai konstanta mi untuk batuan utuh (Hoek,Kaiser dan Bawden, 1995)
Catatan bahwa nilai utama merupakan estimasi. Besarnya nilai untuk setiap
material bergantung pada granularitas dan interlocking dari struktur krisalnya,
dimana nilai yang besar berasosiasi dengan interloking dan juga karakter
friksinya.

Tabel 1.2 Faktor Ketergangguan pada dinding lereng (Disturbance Factor), D. (Hoek,
dkk., Hoek, 2012)
Dengan nilai D merupakan faktor gangguan dari massa batuan. Rentang nilai D
adalah 0 sampai dengan 1. Faktor gangguan 0 untuk undisturb dan 1 untuk
distrubed pada massa batuan. Petunjuk untuk menentukan nilai D dapat dilihat
pada Tabel 1.2. Sebagai catatan, dengan memilih GSI = 25 akan meminimalkan
koefisien s dan a, serta memberikan transisi yang menerus atau kontinu.

1.1. Mod
ulus Deformasi
Modulus Deformasi hasil dimodifikasi dengan dimasukkan faktor D untuk
memperhitungkan efek kerusakan akibat ledakan dan stres relaksasi (Hoek,
Carranza-Torres dan Corkum, 2002) besarnya dapat dilihat dari persamaan :

)
GSI 10
D ci ( )
(
Em ( GPa ) = 1
2 100
.10 40 (12)
Persamaan 12 tersebut berlaku jika
ci 100 MPa. Untuk ci 100 MPa,

menggunakan persamaan :

GSI 10
D ( )
Em ( GPa ) = 1 . 10
2 ( ) 40
(13)

Analisis pendekatan softwere untuk tanah dan batuan umumnya didasarkan pada
krtiteria Mohr-Coulomb, sehingga diperlukan pendekan dari persamaan
MohrCoulomb (c,) dengan kriteria Hoek-Brown :

[ ]
a1
' 1
6 a mb ( S+ mb '3 n )
=sin a1 (14)
2 ( 1+a )( 2+a )+ 6 a mb ( S +m b '3 n )

a1
6 a mb ( S +mb '3 n ) /( ( 1+ a )( 2+ a ))

1+
(1+ a)(2+a) (15)
a1
'
ci [ ( 1+2 a ) s + ( 1a ) mb '3 n ] ( S+mb '3 n )
c=

Dengan : ' 3 n = '3 max / ci

Nilai dari '3max adalah batas atas confining stress pada hubungan Mohr-Coulomb
dan Hoek-Brown. Gambar 1 menunjukkan ' 3max terhadap persamaan Mohr
Coulomb dan Hoek-Brown pada penggalian permukaan, pemilihan nilai ini dapat
digunakan untuk lereng dangkal dan terowongan (Hoek, Carranza-Torres dan
Corkum, 2002). Mohr-Coulomb kekuatan geser () diberikan yang normal stres ()
diperoleh dari substitusi nilai c 'dan ' dalam persamaan :

=c ' +tan (16)

Serta dimasukkan kedalam sebuah hubungan major principal stresses dan minor
principal stresses, yang dapat didefinisikan sebagai berikut :

2 c cos' 1+ sin' '


'1= + (17)
1sin ' 1sin ' 3
Gambar 1 Hubungan major dan minor principal stresses dari Hoek-Brown dan Mohr-
Coulomb (Hoek, Carranza-Torres dan Corkum, 2002)

Anda mungkin juga menyukai