Anda di halaman 1dari 6

Pendahuluan

Kebutuhan akan sebuah theoritical framework di akuntansi keuangan sudah sejak lama
dirasakan. APB dan FASB telah mencoba untuk mengembangkan dasar teoritis sebagai
pedoman dalam memformulasikan peraturan akuntansi, meskipun pada akhirnya keduanya
gagal dalam mengemban misinya. Meskipun ARS 1 dan ARS 3 secara postulat (dalil) dan
dasar tidak diterima, studi ini menunjukkan sebagai titik awal percobaan untuk memberikan
dasar teoritis terpadu untuk akuntansi keuangan oleh APB.

Dalam ARS 1, postulat dibedakan menjadi dua, one category (kelompok A dan B) dan second
category (kelompok C). Kelompok A adalah economic and political environmental group,
kelompok B adalah yang termasuk dalam wilayah akuntansi itu sendiri dan kelompok C
adalah the imperatives (kewajiban). Perilisan ARS 1 tidak ditanggapi oleh banyak pihak dan
kebanyakan lebih menunggu pada perilisan ARS 3. Postulat dasar pada yang dikembangkan
ARS 1 merupakan bagianintegral dari ARS 3. Ada delapan prinsip yang dikembangkan dalam
ARS 3. Kegagalan ARS dan ARS 3 disebabkan oleh kurangkan ketegasan dalam pembuatan
alasan (reasoning), hanya memberikan sedikit perhatian pada kebijakan pembuatan peraturan,
dan juga ketidakberhasilan Moonitz-Sprouse dalam menyelesaikan tugas mereka.

Sebelum membahas lebih lanjut, terlebih dahulu kita membahas tentang pengertian dari
postulat, konsep dan prinsip. Postulat adalah asumsi dasar yang tidak dapat diverifikasi.
Prinsip adalah aturan yang secara empiris teruji dan menjadi hukum, yang merupakan
pendekatan umum yang digunakan dalam pegakuan dan pengukuran kejadian-kejadian
akuntansi. Konsep adalah ide-ide generik yang diperoleh dari particular instances dan bukan
bagian dari formulasi teori formal.

Konsep Dasar Akuntansi

Konsep dasar umumnya merupakan abstraksi atau konseptualisasi karakteristik lingkungan


tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan keuangan. Menurut Paul Grady, konsep dasar
merupakan konsep yang mendasari kualitas kebermanfaatan dan keterandalan informasi
akuntansi atau sebagai keterbatasan yang melekat pada statemen keuangan.

Konsep dasar pada umumnya merupakan abstraksi atau konseptualisasi karakteristik


lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan keuangan. Berbagai sumber atau
penulis mengajukan sehimpunan atau seperangkat konsep dasar yang isinya berbeda beda.
Konsep dasar secara implisit melekat pada tiap penalaran dalam merekayasa akuntansi.
Konsep dasar bersifat asumsi yang validitasnya tidak selalu dapat diuji tetapi bermanfaat
sebagai basis penalaran.

Berbagai sumber manyajikan daftar konsep dasar yang berbeda-beda karena perbedaan
persepsi terhadap arti pentingnya suatu konsep untuk disebut sebagai konsep dasar. Konsep
dasar yang satu dalam banyak hal merupakan turunan atau konsekuensi dari konsep dasar
lainnya

Postulate dan Principle

Pembentukan APB tidak dapat dihindari adalah sebuah batas awal bagi pengembangan
akuntansi teori dan peran penelitian. Akan tetapi Alvin R. Jennings, dalam pidatonya
mengemukakan bahwa pendekatan baru untuk perkembangan prinsip akuntansi tidak
dimaksudkan untuk pembentukan badan baru. Yang ia bayangkan adalah organisasi penelitian
baru dengan AICPA.

ARS No. 1 dan No. 3

Dalam ARS 1, postulat dibedakan menjadi dua, one category (kelompok A dan B) dan second
category (kelompok C). Kelompok A adalah economic and political environmental group,
kelompok B adalah yang termasuk dalam wilayah akuntansi itu sendiri dan kelompok C
adalah the imperatives (kewajiban). Perilisan ARS 1 tidak ditanggapi oleh banyak pihak dan
kebanyakan lebih menunggu pada perilisan ARS 3. Postulat dasar pada yang dikembangkan
ARS 1 merupakan bagian integral dari ARS 3. Ada delapan prinsip yang dikembangkan
dalam ARS 3. Kegagalan ARS dan ARS 3 disebabkan oleh kurangkan ketegasan dalam
pembuatan alasan (reasoning), hanya memberikan sedikit perhatian pada kebijakan
pembuatan peraturan, dan juga ketidakberhasilan Moonitz-Sprouse dalam menyelesaikan
tugas mereka.

Basic Concepts Underlying Historical Costing

Konsep akuntansi telah banyak berkembang mulai dari kebutuhan praktis hingga beberapa
karya teoritis seperti An Introduction to Corporate Accounting Standards oleh Paton dan
Littleton dengan menggunkan pendekatan deduktif untuk memberikan kerangka dasar untuk
menilai praktek akuntansi suatu perusahaan; cara pengevaluasian asset untuk arus kas di masa
mendatang oleh Canning, pembuatan buku yang terpisah yang focus pada kegunaan
akuntansi, respectively, perubahan nilai unit moneter dan kelemahan historical cost, yang
disusun oleh Sweeney dan McNeal; Sanders, Hatfield dan Moore mengenai monograf prinsip
praktek akuntansi; buku Gilman yang telah menyempurnakan konsep pendapatan; serta
Littleton yang berusaha memperoleh praktik akuntansi yang relevan secara induktif. Pada
bagian ini, akan didiskusikan mengenai konsep. Konsep merupakan hasil dari suatu proses
mengidentifikasi, klasifikasi, dan menginterpretasikan fenomena dan persepsi. Konsep ini
kemudian akan di jabarkan menjadi :

1. Postulates

2. Going Concern or Continuity

Pernyataan ini secara simple menyatakan bahwa perusahaan akan berjalan secara terus
menerus, kecuali jika terdapat bukti-bukti yang mengarah ke sisi lain. Suatu entitas akuntansi
dipandang akan berjalan terus apabila tidak terdapat bukti sebaliknya. Hal itu, berarti bahwa
perusahaan sebagai suatu kesatuan, dianggap akan melanjutkan usahanya berkesinambungan
(going Concern), dimana sejak saat didirikannya tidak pernah ada niatan untuk dibubarkan.
Konsep kontinuitas usaha hanya dapat dibenarkan atas dasar pengalaman perusahaan pada
umumnya. Oleh karena itu,npenerapa konsep ini dalam perusahaan tertentu adalah semata-
mata asumsi dan kenyataan ini harus tetap dipertimbangkan dalam proses pelaporan. Tingkat
kegagalan usaha adalah tinggi terutama untuk perusahaan perseorangan yang kecil. Gejala
kebankrutan dalam masa berikutnya kadang-kadang lebih menonjol daripada pertumbuhan
yang berlanggung terus.

1. Time Period
Bagi entitas bisnis, time period merupakan kalender ataupun tahun bisnis. Sehingga, laporan
keuangan berisi mengenai kondisi keuangan, earning dan aliran dana selama tahun tersebut.
Sehingga, laporan keuangan berisi mengenai kondisi keuangan, earning dan aliran dana
selama tahun tersebut. Ketika periode ini relative lebih pendek dari umur perusahaan, maka
muncul akrual basis, recognition dan matching principle, serta laporan interim bagi yang
membutuhkan pelaporan keuangan kurang dari satu periode. Proses akuntansi keuangan ini,
adalah untuk menyajikan informasi tentang aktivitas ekonomi perusahaan dalam periode
waktu tertentu. Akuntansi menganggap bahwa waktu satu tahun adalah periode yang tepat
untuk pelaporan. Waktu satu tahun dianggap tidak terlalu pendek atau panjang. Penakar
alternative adalah unit produksi, pekerjaan-order, atau projek.

1. Accounting Entity

Pada dasarnya dapat terlihat secara jelas jika entitas terpisah dengan pemilik. Namun terdapat
dua permasalahan penting, yaitu permasalahan menentukan entitas dan akuntansi untuk setiap
hubungan yang terjadi, dalam artian apakah menggunakan metode penggabungan atau tidak
untuk memperlihatkan hubungan tersebut dan apakah akuntansi fokus pada hubungan antara
perusahaan dan pemiliknya. Makna entitas atau kesatuan akuntansi adalah perusahaan
dianggap sebagai entitas ekonomi dan entitas hokum yang terpisah dari pihak pihak yang
berkepentingan, oleh karena itu informasi akuntansi hanya berhubungan dengan entitas
dimaksud yang membatasi kepenmtingan para pemiliknya.

1. Monetary Unit

untuk tujuan akuntansi, unit moneter menjadi hal yang handal dalam prinsip dan metode,
sehingga laporan keuangan menggunakan dasar unit moneter dalam pelaporannya.

2. Principles

3. Input-Oriented Principles

Prinsip ini fokus terhadap pendekatan secara umum atau aturan pembuatan laporan keuangan
dan isi dari laporan tersebut, termasuk pengungkapan tambahan lainnya.

General Underlying Rules of Operation

Recognition

Revenue didefinisikan sebagai hasil dari perusahaan dalam menyediakan produk dan jasanya.
Sehingga penjualan asset tidak diakui dalam revenue pokok perusahaan. Recognition fokus
pada masalah mengenai kapan revenue dan expense dicatat.

Matching

Expense merupakan biaya yang telah terjadi dalam upaya menghasilkan revenue. Pada
dasarnya expense bukan diakui saat dilakukan pembayaran, melainkan diakui ketika expense
tersebut berkontribusi terhadap revenue yang dihasilkan. Proses pengakuan tersebut
dinamakan matching . Matching beserta recognition sangat diperlukan guna mengukur
income. Namun, terdapat dua permasalahan dalam matching, pertama dalam pengukuran
menggunakan historical cost terkadang terlalu rendah dari nilai yang sebenarnya dan yang
kedua, matching memerlukan metode yang sangat sistematis dan rasional.

Constraining Principles

Conservatism

Didefinisikan sebagai cara untuk memilih satu dari beberapa metode akuntansi yang akan
menghasilkan revenue recognition yang lebih lambat, expense recognition secara lebih cepat,
penilaian asset yang lebih rendah ataupun pengakuan liabilitas yang lebih tinggi.

Disclosure

Diartikan sebagai laporan keuangan yang relevan baik dari dalam maupun luar bagian utama
laporan keuangan itu sendiri, termasuk penggunaan metode dalam laporan tersebut, apakah
menggunakan lebih dari satu metode ataupun yang tidak lazim maupun inovasi dari suatu
metode. Hal ini termasuk supplementary financial statement schedule, disclosure pada
footnote untuk informasi yang tidak dapat diungkapkan pada bagian utama, disclosure atas
material ataupun suatu kejadian, pandangan terhadap operasi kedepan dan analisa operasi
yang dilakukan manajemen. Konservatisma adalah sikap atau aliran(mazhab) dalam
menghadapi ketidakpastian untuk mengambil tindakan atau keputusan atas dasar
munculan(outcome)yang terjelek dari ketidakpastian tersebut. Sikap konservatif juga
mengandung makna sikap berhati-hati dalam menghadapi risiko dengan cara bersedia
mengorbankan sesuatu untuk mengurangi atau menghilangkan resiko.

Materiality

Menyangkut penting atau tidaknya suatu item (atau segrup item) bagi pengguna dalam
melakukan penilaian maupun pengambilan keputusan.

Objectivity,

Pada dasarnya objectivity menyangkut kualitas bukti transaksi yang dirangkum dan
diorganisir di dalam laporan keuangan.

1. Output-Oriented Principles

Prinsip ini lebih mengarah pada kemampuan laporan keuangan untuk dibandingkan dengan
laporan perusahaan lain.

Applicable to Users

Comparability

Dilihat dari sisi pengguna, merupakan tingkatan kehandalan yang dicari pada laporan
keuangan ketika mengevaluasi kedaan keuangan ataupun hasil dari suatu operasi pada
interfirm basis, memprediksi income ataupun cash flows.

Aplicable to Preparers
Consistency

Merupakan penggunaan suatu metode oleh perusahaan secara konsisten.

Uniformity

Menyangkut beberapa hal antara lain, seperangkat prinsip untuk perusahaan-perusahaan


dimana setiap perusahaan boleh mengintrepetasikannya, perlakuan akuntansi yang sama
untuk situasi yang sama dan perlakuan akuntansi yang sama untuk akun yang memiliki
keadaan ekonomi yang berbeda.

Equity Theories

Hubungan perusahaan dengan pemilik dalam rekening ekuitas pemilik. Teori deduktif telah
berusaha untuk menggambarkan hubungan ini dan berguna dalam menafsirkan hak tidak
legal dan kepentingan dalam ekuitas pemilik rekening serta dalam menentukan komponen-
komponen tertentu dari laba.

1. Proprietary Theory

Teori kepemilikan mengasumsikan bahwa pemilik dan perusahaan yang hampir identik. Pada
teori ini, aset dimiliki pemilik perusahaan, kewajiban perusahaan juga adalah kewajiban
pemilik, dan kepemilikan ekuitas terhutang kepada pemilik.

Assets Liabilities = Owners Equity

Entity Theory

Ketidakpuasan dengan orientasi dari teori kepemilikan menyebabkan perkembangan teori


entitas. Perusahaan dan pemilik adalah dua hal yang terpisah. Namun demikian, akun ekuitas
pemilik tidak mewakili kepentingan mereka sebagai pemilik tetapi hanya klaim mereka
sebagai pemegang saham. Dalam mengukur laba, baik bunga dan dividen merupakan
distribusi pendapatan untuk penyedia modal. Maka, keduanya diperlakukan sama dan tidak
merupakan pengurang penghasilan.

Assets = Equities (including liabilities)

Residual Equity Theory

Teori ini termasuk variasi dari kedua teori proprietary dan teori entitas. Pemegang saham
biasa adalah pengambil risiko utama dalam perusahaan. Kepentingan mereka dalam
perusahaan sebagai penyangga atau pelindung bagi semua kelompok dengan klaim
sebelumnya tentang perusahaan, seperti pemegang saham preferen dan pemilik obligasi.
Informasi penting dari teori ini adalah bahwa informasi sesuai untuk tujuan pengambilan
keputusan, seperti yang membantu dalam memprediksi arus kas, harus diberikan kepada
pemegang saham sisa.

Assets Specific Equities (including liabilities and preferred stock) = Residual


Equity
Fund Theory

Dana hanyalah sekelompok aktiva dan kewajiban yang terkait. Dimana sekelompok aktiva
dan kewajiban yang terkait tersebut ditujukan untuk tujuan, yang mungkin iya atau mungkin
tidak menghasilkan pendapatan.

Assets = Restrictions of Assets

Fund teori ini adalah teori yang berlaku untuk pemerintah dan bukan untuk mencari laba yang
mana endowment fund, sitaan, dan kelompok aset khusus sering ditujukan untuk tujuan
spesifik dan tujuan terpisah (tidak spesifik).

5. Commander Theory

Teori ini bisa dikatakan sebagai sinonim dari manajemen. Komandan teori mungkin
dipandang sebagai akuntansi manajemen daripada akuntansi keuangan, tetapi manajer dalam
peran fidusia-nya harus mengubah pandangan komandan kepada investor.

Anda mungkin juga menyukai