Anda di halaman 1dari 14

Latar belakang

Karya sastra adalah hasil ciptaan manusia yang memiliki nilai seni, nilai fungsi, dan juga nilai
historis. Karya sastra merupakan buah dari pemikiran, imajinasi, perasaan, serta pandangan
seseorang, dalam hal ini pengarang. Karya sastra dibuat tidak hanya untuk dinikmati
keindahannya sebagai karya seni, tetapi melalui sebuah karya sastra dapat kita ketahui
bagaimana pengarang memandang kenyataan di sekitarnya. Bahkan pada karya-karya sastra
tertentu dapat kita temui fakta-fakta sejarah dalam suatu zaman dari suatu masyarakat yang
bercampur dengan dunia fiksi yang diciptakan oleh pengarang. Berangkat dari pemahaman
inilah, maka penelitian sastra menjadi penting. Selain untuk menemukan pesan dalam karya
sastra melalui proses penafsiran, hubungan antara aspek-aspek masyarakat dan fakta-fakta sosial
yang dimunculkan dalam karya sastra juga dapat dijelaskan.
Dari uraian diatas, peneliti hendak membahas suatu karya sastra yang lebih
mengutamakan realitas. Maka peneliti memilih karya sastra novel dari penulis
ternama yaitu Charles Dickens dengan judul Oliver Twist. Oliver Twist adalah salah
satu karya sastra terbesar dalam kesusastraan Inggris. Karangan terbaik Charles Dickens yang
ditulis pada paruh pertama abad ke 19 ini telah begitu banyak diterjemahkan, disadur, dan
diangkat dalam layar lebar karena muatan nilai-nilai kemanusian universal yang dikandungnya.
Oliver Twist adalah judul sebuah novel kedua karangan Charles Dickens yang dipublikasikan
pada 1838. Novel ini mengisahkan tentang seorang anak yatim piatu bernama Oliver Twist yang
hidup di Inggris pada tahun 1830an. Melalui novel ini, Dickens mengangkat tema kemiskinan,
kelas sosial, dan kekerasan yang terjadi pada masa revolusi industri di Inggris.

Novel Oliver Twist dikatakan bersumber dari pengalaman masa kecil Dickens yang gelap dan
keras sebagai akibat dari kemiskinan yang dialaminya. Di dalam novel ini juga dijelaskan
bagaimana tokoh Oliver sebagai tokoh utama dalam novel berinteraksi dengan lingkungannya.

Kekerasan merupakan salah satu dari sekian banyak masalah yang menimpa Oliver, berbagai
macam kekerasan entah itu kekerasan fisik maupun psikis dialami oleh Oliver. Ia menjadi yatim
piatu sejak ia dilahirkan. Masa hidupnya ia habiskan di panti sosial hingga jalanan. Semasa
hidupnya di panti sosial, ia seringkali mendapat perlakuan yang tidak manusiawi dari atasan
panti. Perlakuan kasar, caci maki, dan sumpah serapah menjadi santapan sehari-hari di panti
sosial. Perlakuan kejam yang menimpa Oliver tidak berhenti sampai disitu , ia kemudian dijual
ke sebuah keluarga, di rumah keluarga Oblownsky ini Oliver diperlakukan seperti seorang
budak. Sampai tiba, terjadi perkelahian antara Oliver dengan anak laki-laki keluarga Oblownsy
yang dipicu karena penghinaan atas siapa ibu Oliver. Sejak saat itulah, Oliver dianggap teror
yang mengancam keluarga tersebut. Pukulan dan siksaan setiap hari ia terima dari keluarga
Oblownsky. Kesulitan ini memaksa Oliver, merencanakan untuk pergi meninggalkan kediaman
keluarga Oblownsky untuk menuju ke London. Namun, nasib baik belum juga mengahampiri
Oliver, di London ia bertemu dengan gerombolan pencopet dan ia dipaksa bertahan hidup
dengan mencopet bersama segerombolan anak malang lainnya di bawah kendali
seorang preman.

Novel Oliver Twist dikatakan bersumber dari pengalaman masa kecil Dickens yang gelap dan
keras sebagai akibat dari kemiskinan yang dialaminya. Di dalam novel ini juga dijelaskan
bagaimana tokoh Oliver sebagai tokoh utama dalam novel berinteraksi dengan lingkungannya.

Kekerasan merupakan salah satu dari sekian banyak masalah yang menimpa Oliver, berbagai
macam kekerasan entah itu kekerasan fisik maupun psikis dialami oleh Oliver. Ia menjadi yatim
piatu sejak ia dilahirkan. Masa hidupnya ia habiskan di panti sosial hingga jalanan. Semasa
hidupnya di panti sosial, ia seringkali mendapat perlakuan yang tidak manusiawi dari atasan
panti. Perlakuan kasar, caci maki, dan sumpah serapah menjadi santapan sehari-hari di panti
sosial.

Terry E. Lawson, psikiater internasional yang merumuskan definisi tentang kekerasan terhadap
anak, menyebut ada empat macam abuse, yaitu emotional abuse, verbal abuse, physical abuse,
dan sexual abuse. Dari 4 macam abuse di atas peneliti akan menganalisis dua abuse dalam novel
Oliver Twist yakni emotional abuse dan physical abuse.
Penyiksaan emosi adalah semua tindakan merendahkan atau meremehkan orang lain. Jika hal ini
menjadi pola perilaku maka akan mengganggu proses perkembangan anak selanjutnya. Hal ini
dikarenakan konsep diri anak terganggu, selanjutnya anak merasa tidak berharga untuk dicintai
dan dikasihi. Anak yang terus menerus dipermalukan, dihina, diancam atau ditolak akan
menimbulkan penderitaan yang tidak kalah hebatnya dari penderitaan fisik. Pelaku biasanya
melakukan tindakan Mental Abuse, menyalahkan, melabeli, atau juga mengkambing hitamkan
anak.
Sedangkan segala bentuk penyiksaan fisik terjadi ketika orang tua atau pengasuh frustrasi atau
marah, kemudian melakukan tindakan-tindakan agresif secara fisik, dapat berupa cubitan,
pukulan, tendangan, membakar, dan tindakan - tindakan lain yang dapat membahayakan anak.
Sangat sulit dibayangkan bagaimana anak dapat menanggung semua penderitaan tersebut. Sering
kali penyiksaan fisik adalah hasil dari hukuman fisik yang bertujuan menegakkan disiplin, yang
tidak sesuai dengan usia anak.

Dari penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk menganalisis novel ini dengan topic emotional
abuse and physical abuse in the novel Oliver Twist by Charles Dickens dengan menggunakan
pendekatan psychological approach. pendekatan psikologi mempelajari fenomena,
kejiwaan tertentu yang dialami oleh tokoh utama dalam karya sastra ketika
merespon atau bereaksi terhadap diri dan lingkunganya.

Statement of problem

Bgaimana Kekerasan fisik dan kekerasan emosional yang digambarkan pengarang dalam
novel oliver twist ?
Apa dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya kekerasan fisik dan kekerasan emosional
dalam novel oliver twist ?

Scope of the study

Restrictions aimed problem that the issues discussed are not out of line with the discussion. In
this study, the problem is limited to the researcher focuses on analyze kekerasan fisik dan
kekerasan emosional yang dialami oleh karakter utama dalam novel Oliver Twist serta dampak
akibat terjadinya kekerasan tersebut dengan menggunakan pendekatan psikologis.

Tujuan penelitian

Based on the statement of problems above the researcher has two objective of the
study, there are:

Untuk mengetahui kekerasan fisik dan kekerasan emosional yang dialami oleh karakter
utama dalam novel oliver twist by Charles dickens
Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya dua kekerasan tersebut
dalam novel oliver twist by Charles dickens

Significances of the research


In this research, the researcher hopes this script can give some significances to the
reader which can be divided there are two significances of study that the researcher wants to
present those are theoretical and practical.

1.5.1. Theoretical Significance

The research study focused on the analysis of kekerasan fisik dan kekerasan
emosional in the novel by Charles Dickens viewed from psikologis approach that
is expected to increase knowledge about the research literature readers who
picked up aspects of kekerasan fisik dan emosional in a novel.
The researcher hope can provide the information and knowledge that students or
organization effort childs social to teach protection the child without abuse.

Practical Significance
1.5.2.1. It is hoped
that this study can be used as reference material for students who will undertake
the next study
1.5.2.2. Can Provide
encouragement or motivation for further research in the field of literary novels
that focus on the study of child abuse.
1.6. Review of related research

The review of related research is the exposure results of research conducted by


other researchers or experts. With the existence of this literature review of research one
can note its authenticity. The literature review aimed to determine the authenticity of a
scientific paper. Basically, a study did not move from the start, but usually has no
reference was already underlying. It is intended as a starting point to conduct a study.
Therefore it is desirable to review existing research to determine its relevance.

Janwarti Gani (2012) Faculty of Letters and Culture Khairun University, conduct
research in the thesis entitled "A Child Called it" by Dave J. Pelzer. In his script she
discusses problems of forms of abuse against children is the persecution of the physical,
psychological and neglect of the physical needs, education and child psychological . In
addition, this thesis discussed the worst case of child abuse in California history as well
as the impact of child abuse. The author's purpose in writing this thesis which is to
determine forms of abuse as well as to find evidence of the effects of child abuse
described by the author in the novel using psychological approach and sociological
approach.

In the thesis Amina Ali (2009) Faculty of Letters and Culture Khairun University,
entitled "The Immorality in the novel Oliver Twist by Charles Dickens". The purpose of
this study the authors wanted to analyze about the intentions of the authors who want to
criticize the actions of unscrupulous happened in the Victorian era. Where the
government still has a legal value has not been strong. In this study, researchers used the
approach of sociology in describing immorality implicit in the novel Oliver Twist.
Researchers analyzed about immoral behavior that is the violent and criminal acts that
were made by children who do not get protection from the government in the Victorian
period. The researchers concluded that the immorality portrayed through the novel Oliver
Twist is an expression of Dickens in criticizing life in which he lived the Victorian era.

In the thesis Hermanto (2009) fakultas Syariah Universitas negeri sunan kalijaga
Yogyakarta. Dengan judul thesis child abuse menurut hukum Islam (kasus child abuse di
lembaga perlindungan anak Yogyakarta). Dijelaskan bahwa realita buruk child abuse terus
bertambah dari tahun ke tahun baik itu kekerasan secara fisik maupun kekerasan secara psikis.
Dijelaskan pula bahwa di kota Yogyakarta child abuse terbagi atas berbagai macam bentuk
seperti kekerasan identitas, eksploitasi anak dan yang paling kejam yakni pembunuhan. Tujuan
dari penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan dan menganalisi bentuk-bentuk kekerasan yang
dilakukan orang tua terhadap anak dan factor penyebab terjadinya kekerasan terhadap anak serta
menganalisis child abuse dari sudut pandang agama islam. Hasil dari penelitian menunjukan
bahwa secara garis besar child abuse terbagi menjadi beberapa macam bentuk yaitu physical
abuse, emotional abuse, social abuse dan sexual abuse. Factor yang menyebabkan terjadinya
child abuse diantaranya kemiskinan, masa lalu orang tua yang pernah mengalami kekerasan,
lingkungan masyarakat yang keras dan anak yang tidak diinginkan.
Theoretical Base

Psychological approach

Rene Wellek dan Austin Werren ( 1962: 81-82) da lam buku Nyoman Kutha Ratna
menunjukan empat model pendekatan psikologis yang dikaitakan dengan pengarang, proses
kreatif, karya sastra, dan pembaca. Meskipun demikian, pendekatan ini pada dasarnya
berhubungan dengan tiga gejala utama, yaitu pengarang, karya sastra, dan pembaca, dengan
pertimbangan bahwa pendekatan psikologis lebih banyak berhubungan dengan pengarang
dan karya sastra. Apabila perhatian ditujukan pada pengarang maka model penelitiannya
lebih dekat dengan pendekatan ekspresif , sebaliknya, apabila perhatian ditujukan pada karya
maka model penelitiannya lebih dekat dengan pendekatan objektif.

Kekerasan anak

Secara teoritis, child abuse dapat didefenisikan seperti perlakuan fisik, mental, atau seksual yang
umumnya dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap kesejahteraan
anak yang mana itu semua diindikasikan dengan kerugian dan ancaman terhadap kesehatan dan
kesejahteraan anak. Contoh paling jelas dari tindak kekerasan yang dialami anak-anak adalah
pemukulan atau penyerangan secara fisik berkali-kali sampai terjasi luka atau goresan
(scrapes/scratches). Namun demikian perlu disadari bahwa child abuse sebetulnya tidak hanya
berupa pemukulan atau penyerangan fisik saja, melainkan juga bisa berupa berbagai bentuk
eksploitasi melalui, misalnya pornografi dan penyerangan seksual (sexual assault), pemberian
makanan yang tidak layak bagi anak atau makanan kurang gizi (malnutrition), pengabaian
pendidikan dan kesehatan (educational and medical neglect) dan kekerasan-kekerasan yang
berkaitan dengan medis (medical abuse).

Kekerasan fisik

Segala bentuk penyiksaan fisik terjadi ketika orang tua atau pengasuh frustrasi atau marah,
kemudian melakukan tindakan-tindakan agresif secara fisik dapat berupa cubitan, pukulan,
tendangan, membakar, dan tindakan - tindakan lain yang dapat membahayakan anak. Sangat sulit
dibayangkan bagaimana orang tua atau pengasuh dapat melukai seorang anak. Sering kali
penyiksaan fisik adalah hasil dari hukuman fisik yang bertujuan menegakkan disiplin, yang tidak
sesuai dengan usia anak. Banyak orang tua ingin menjadi orang tua yang baik, tapi lepas kendali
dalam mengatasi perilaku sang anak. Oliver sebagai karakter utama dalam novel oliver twist
sering mengalami perlakuan kurang menyenangkan salah satu yang sering terjadi yakni
kekerasan fisik yang dilakukan oleh pengasuh panti asuhan dimana Oliver tinggal.

Kekerasan emosional

Emotional abuse adalah meliputi serangan terhadap perasaan dan harga diri anak. Perlakuan
salah ini juga sering luput dari perhatian, padahal kejadian ini bisa sangat sering karena biasanya
terkait pada ketidakmampuan dan/atau kurang efektifnyaorangtua, guru, dan orang dewasa dalam
menghadapi anak. Bentuknya bisa mempermalukan anak, penghinaan, penolakan, menghardik
anak dan sebagainya. Aqib (2008).
Kekerasan emosional dapat mempengaruhi kepercayaan diri anak dimana kekerasan emosional
berdampak pada berbagai macam aspek tumbuh kembang anak salah satu contohnya yaitu
dimana masalah yang sering dijumpai adalah gangguan emosi, kesulitan dalam mengadakan
hubungan dengan teman, kehilangan kepercayaan diri dan fobia kecemasan. Dalam novel Oliver
twist kekerasan emosional kerap terjadi kepada oliver. Cacian dan makian serta pengabaian akan
keperluan oliver adalah hal yang setiap hari menimpa oliver ketika oliver tinggal di panti social.
Begitu pula ketika ia dijual ke seorang pembuat peti mati. Ia bahkan harus mengalami hal yang
tidak jauh berbeda dengan panti sosial. Hart dan Brassart (Goldman,2003) membagi emotional
abuse menjadi 6 bentuk yaitu ;
Penolakan
Terrorizing
Isolating
Eksploitasi
Pengabaian
Penelantaran

Efek dari kekerasan fisik dan kekerasan emosional


Penyiksaan fisik yang berlangsung berulang-ulang dalam jangka waktu lama akan
menimbulkan cedera serius terhadap anak, dan meninggalkan bekas baik fisik maupun
psikis, anak menjadi menarik diri, merasa tidak aman, sukar mengembangkan trust
kepada orang lain, perilaku merusak, dll. Dan bila kejadian berulang ini terjadi maka
proses kesembuhannya membutuhkan waktu yang lebih lama pula. Sedangkan

Penyiksaan emosi sukar diidentifikasi atau didiagnosa karena tidak meninggalkan bekas
yang nyata seperti penyiksaan fisik. Dengan begitu, usaha untuk menghentikannya juga
tidak mudah. Jenis penyiksaan ini meninggalkan bekas yang tersembunyi yang
termanifestasikan dalam beberapa bentuk, seperti kurangnya rasa percaya diri, kesulitan
membina persahabatan, perilaku merusak seperti tiba-tiba membakar barang atau
bertindak kejam terhadap binatang, beberapa melakukan agresi, menarik diri,
penyalahgunaan obat dan alkohol, ataupun kecenderungan bunuh diri..
Namun, dalam novel Oliver Twist

Definition Characterizations

Characterizations are painting a clear picture of someone featured in a story

(Jones,1968: 33). The term characterizations broader sense than the character and the

"disposition", because at the same characterizations include the issue of who the characters,

how dispositive, and how the placement and illustrator in a story so easily understood by the

reader. Characterizations was once suggest the manifestation techniques and the development

of character in a story. Characters, character, and all the emotions that contains is the aspect

of content, while the technique of expression in works of fiction are aspects of the form.

Thus, in terms of the characterizations contained two aspects of content and form

(Nugriyantoro, 2005: 165).

1.8. Conceptual Scheme

In this section, the researcher provides an overview of the research that aims to make

researcher remain focused on the goals of the study. So there is the Conceptual Scheme by using

of the researcher .

Oliver Twist by Child Abuse Descriptive Analysis


Charles Dickens method
Emotional Abuse Types of Child Physical Abuse
Abuse

1.9. Method of the Research


Descriptive Analysis method

Method descriptive analysis was used to get an idea of systematic, factual and accurate

information of the facts, properties and relationship between the phenomenon under

investigation he problems dictates what kinds of information has to be analyzed, and on the

type of information depends the object as the statement by Kutha Ratna below; Descriptive

method is aimed to describe the characteristic of current research and investigate the cause

of particular phenomenon (Khuta Ratna, 2004:321)

So, the researcher method descriptive analysis because that can use the researcher to human

nature in the novel that will be explained clearly in written from analyzing words and

sentences.

1.10. Technique of collecting data

In this section, the researcher will divide the Technique of collecting data, these are as

Library research
The researcher search from several books to find various resources for getting clear

explanation about definition, theory and to get depth understanding in creating this

research.

Reading comprehension

The researcher takes technique of collecting data with reading comprehension.

According to Wainwright (2007:37), reading comprehension is process in which the reader

has decide linguistic symbol and reconstruct them up to meaningful whole intended by the

writer, it is only a term referring to reading skill through the important thing is not on the

pronouncing or load reading, but it is the understanding taken into consideration.

Internet browsing

The research used internet to see opinions and explanations from different people

about the topic and review of the title and the novel as well.

1.11. Technique of Analyzing Data


In a data analysis technique, researchers used several steps to analyze the research

object is to get a clear understanding as follows:

Data Classification

After reading the novel, the researcher classified roomates Analyzed parts that

will be started from the title, until the moral character message.

1.11.2 Interpretation
In this section, the researchers interpret data consists of data that stand out, and

supporting data in the problem. From a classification of data to be analyzed in the novel

Oliver Twist by Charles Dickens

1.11.3 Explanation

The next technique that researchers try to explain every data obtained data. This

step is used so that the researchers can easily gat understanding associated with the data

that has been analyzed, such as sentences and paragraphs contained in the novel "Oliver

Twist" will be explained.

1.11.4. Conclusion

After classification, interpretation and explanation, the researchers made the final

step is to give a conclusion to all the data that has been analyzed into the final outcome of

this study.

Beranda

Daftar Isi

Tentang Kami

Kontak Kami

Privacy Policy

Disclaimer

Home Organisasi Internasional WHO: Pengertian dan Tujuan WHO

WHO: Pengertian dan Tujuan WHO


di 4:45 PM
More From Around The Web
by
Milyarder ini membocorkan rahasia cara menghasilkan 38 juta/hari

Miliki Penghasilan 30 Juta Rutin Setiap Bulan!


jadiberhasil.com
Advertisement
Inilah musuh terbesar dari jerawat di wajah. Langsung menghancurkan...

Cara mudah singkirkan lemak perut 56 kg 2 minggu. Sebelum tidur, ambil 1 sdt...

NAPAS BAU? Kamu bisa menghilangkannya dalam 3 hari dengan mencampurkan...

WHO: Pengertian dan Tujuan WHO | WHO adalah singkatan dari kepanjangan World
Health Organization. Organisasi WHO didirikan pada tanggal 7 April 1948 dan bermarkas di
Jenewa, Swiss. Tugasnya adalah melakukan koordinasi kegiatan dalam hal peningkatan
kesehatan masyarakat di berbagai belahan dunia. WHO terdiri dari Lembaga Perwakilan (The
World Health Assembly) dan Badan Eksekutif (Executive Board). Lembaga perwakilan
beranggotakan 193 negara dan bersidang setiap bulan Maret untuk merumuskan keputusan-
keputusan penting WHO. Melalui lembaga ini pula para delegasi anggota WHO menentukan
siapa yang menjadi Direktur Jenderal, merencanakan anggaran organisasi, dan membahas
laporan Badan Eksekutif WHO.
Organisasi Kesehatan Dunia (bahasa Inggris: World Health
Organization/WHO) adalah salah satu badan PBB yang bertindak
sebagai koordinator kesehatan umum internasional dan
bermarkas di Jenewa, Swiss. WHO didirikan oleh PBB pada 7
April 1948. Direktur Jendral sekarang adalah Margaret Chan
(menjabat mulai 8 November 2006). WHO mewarisi banyak
mandat dan persediaan dari organisasi sebelumnya,
Organisasi Kesehatan, yang merupakan agensi dari LBB.
Kegiatan dan Aktivitas
Selain mengatur usaha-usaha internasional untuk mengendalikan penyebaran

penyakit menular, seperti SARS , malaria , tuberkulosis , flu babi dan AIDS , WHO juga

mensponsori program-program yang bertujuan mencegah dan mengobati penyakit-

penyakit seperti contoh-contoh tadi. WHO mendukung perkembangan dan distribusi

vaksin yang aman dan efektif, diagnosa penyakit dan kelainan, dan obat-obatan. Setelah

sekitar dua dekade (dua puluhan tahun) melawan variola , pada 1980 WHO menyatakan

musnahnya penyakit cacar (variola) -- penyakit pertama dalam sejarah yang dimusnahkan

dengan usaha manusia.

Anda mungkin juga menyukai