Anda di halaman 1dari 10

MEMBUKTIKAN HUKUM CHARLES: HUBUNGAN ANTARA

VOLUM DAN TEMPERATUR


Anneke Fitria Luthfiani1, Ikrillah Khoirun Nisa2, Ratih Yasinta Ar3

Jurusan Kimia || Universitas Negeri Semarang

Sekaran Gunungpati Semarang, Indonesia 50229

annekeluthfiani14@gmail.com

Abstrak

Percobaan ini memiliki tujuan yaitu menentukan hubungan volum dan


temperaturuntuk membuktikan Hukum Charles.Hukum Charles menyatakan
bahwa setiap ada kenaikan suhu maka akan terjadi pula kenaikan volum,
sedangkan apabila suhu mengalami penurunan maka volum juga akan turun. Pada
percobaan ini menggunakan metode eksperimen. Praktikum yang dilaksanakan
menggunakan alat-alat dan bahan-bahan yang sederhana dan mudah dijumpai
yaitu dengan menggunakan air dan udara, dengan bantuan alat yang digunakan
untuk mengukur adalah suntikan. Praktikum dilaksanakan beberapa kali untuk
mendapatkan hasil data yang signifikan. Data yang digunakan berdasarkan
perbedaan suhu dan mengamati perubahan volum yang terjadi. Dilihat dari hasil
percobaan, data yang dihasilkan cukup baik dan stabil tidak menghasilkan
perbedaan data yang cukup tinggi. Data yang didapat dibuat dalam bentuk tabel.
Data yang sudah didapatkan untuk selanjutnya dilakukan perhitungan. Dari hasil
perhitungan tersebut dibuat grafik. Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa jika
suhu tinggi maka volum akan naik dan jika suhu rendah maka volum akan turun.
Ini sesuai dengan hukum Charles.
Kata kunci : Hukum Charles; suhu; volum.

Abstract
The purpose of this trial is to determine the volume and temperature relationships
to prove Charles's Law. Charles law states that every increase in temperature,
there will be also an increase in volume, while if the temperature is decreased, the
volume will also fall. In this experiment using the experimental method.
Practicum conducted using tools and materials that are simple and easy to find by
using water and air, with the help of a tool used to measure is the injection.
Practical executed several times to get the significant data. The data used by
differences in temperature and observing the changes in volume that occur.
Judging from the results of the experiment, the data generated is quite good and
stable does not produce a high enough data discrepancies. The data obtained was
made in the form of a table. The data have been obtained for further calculations.
From the results of these calculations graphed. From the experiments it can be
concluded that if the temperature is high, the volume will go up and if the
temperature is low, the volume will go down. This is in accordance with the law
of Charles.
Keywords: Law of Charles; temperature; volume.
Pendahuluan
Termodinamika merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang sering dipelajari
diberbagai tingkat jenjang pendidikan. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, prinsip dalam proses termodinamika direkayasa menjadi berbagai bentuk
mekanisme untuk membantu manusia dalam menjalankan kegiatannya. Untuk dapat
diaplikasikan dalam berbagai bidang, perlu adanya pemahaman lebih lanjut tentang konsep
dasar termodinamika.
Suatu proses termodinamika dapat berlangsung dalam berbagai keadaan, diantaranya
dalam keadaan suhu tetap (isothermal), tekanan tetap (isobaric), atau volume tetap
(isochoric). Proses thermodinamika biasanya digambarkan dalam koordinat dua property.
Besaran tekanan, suhu dan volume sangat berkaitan erat dalam suatu proses thermodinamika.
Hubungan antara ketiga besaran tersebut dinyatakan dalam bentuk persamaan yang kita kenal
dengan istilah persamaan keadaan gas ideal (equation of state of ideal gas). Dalam
kenyataannya gas ideal hanyalah suatu pemodelan saja, sehingga belum tentu semua jenis gas
dapat berperilaku sebagai gas ideal.

Gas merupakan suatu zat yang molekul atau partikelnya bergerak bebas. Sifat
mikroskopik dari suatu gas, dengan meninjau dari tekanan, volum dan suhu sering disebut
dengan teori kinetik gas. Gas adalah suatu fase benda. Seperti cairan, gas mempunyai
kemampuan untuk mengalir dan dapat berubah bentuk. Namun berbeda dari cairan, gas yang
tak tertahan tidak mengisi suatu volum yang telah ditentukan, sebaliknya mereka
mengembang dan mengisi ruang apapun di mana mereka berada. Tenaga gerak/energi kinetis
dalam suatu gas adalah bentuk zat terhebat kedua (setelah plasma). Karena penambahan
energi kinetis ini, atom-atom gas dan molekul sering memantul antara satu sama lain, apalagi
jika energi kinetis ini semakin bertambah. Gas ideal tidak ada dalam kehidupan sehari-hari;
yang ada dalam kehidupan sehari-hari hanyalah gas riil alias gas nyata. Gas ideal hanya
bentuk sempurna yang sengaja kita buat untuk mempermudah analisis, mirip seperti konsep
benda tegar atau fluida ideal.

Hukum-hukum yang membahas tentang gas ideal salah satunya adalah hukum
Charless, yang menyatakan bahwa pada tekanan yang konstan, besarnya perubahan volume
berbanding lurus dengan perubahan suhu.
Dalam termodinamika dan kimia fisik, hukum Charles adalah hukum gas ideal pada
tekanan tetap yang menyatakan bahwa

pada tekanan tetap, volume gas ideal bermassa tertentu berbanding lurus terhadap
temperaturnya (dalam Kelvin).
Secara matematis, hukum Charles dapat ditulis sebagai:

V
=K
T

Dimana : V = volume gas (m3), T = temperatur gas (K), dan K = konstanta.

Hukum Charles juga dikenal sebagai hukum volum, menjelaskan bagaimana gas
cenderung mengembang saat dipanaskan, yang pertama kali diterbitkan oleh filsuf alam
Joseph Louis Lussac pada tahun 1802, tetapi hal tersebut tidak dipublikasikan oleh Jacques
Charles.
Sekitar 1787 Charles melakukan percobaan dengan mengisi 5 balon untuk volume
yang sama dengan gas yang berbeda. Dia kemudian menaikkan suhu balon sampai 80 C,
semua volume balon meningkat dengan jumlah yang sama. Penelitian ini direferensikan oleh
Gay-Lussac pada tahun 1802 ketika ia menerbitkan sebuah makalah tentang hubungan yang
tepat antara volume dan temperatur gas. Hukum Charles menyatakan bahwa di bawah
tekanan konstan, sebuah gas dengan volume ideal sebanding dengan suhu mutlak. Volume
gas pada tekanan konstan meningkat secara linear dengan suhu gas mutlak. Rumus yang ia
ciptakan adalah
Dimana: V1 adalah volume awal ; T1 adalah suhu awal ; V2 adalah volume akhir; dan T 2

adalah suhu akhir

T2
V 2=V 1( )
T1

Dimana: V adalah volume akhir; T adalah suhu akhir; V adalah volume awal; danT adalah
2 2 1 1

suhu awal.

Masalah yang berusaha dipecahkan dalam praktikum mandiri ini adalah bagaimana
hubungan antara volum dan temperatur, jika volumnya tetap dan suhunya berbeda-beda.
Sehingga dari masalah tersebut memiliki tujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara
volum dan temperatur.
Metode
Dalam praktikum ini diperoleh dengan menggunakan metode eksperimen. Objek dari
percobaan ini adalah air(H2O) dan udara(O2). Dengan variabel terikatnya adalah volum dan
variabel bebasnya adalah suhu air(H2O).
Alat yang digunakan untuk mengukur perubahan adalah sebuah suntikan yang ujung
dari suntikan tersebut ditutup dengan rapat agar tidak ada celah sehingga pengukuran
perubahan volum udara tersebut sesuai. Dalam suntikan, volum yang menjadi patokan adalah
30 ml. Untuk suhu air dilakukan beberapa variasi suhu air yaitu suhu air sangat panas, air
panas, air normal, air dingin, dan airsangat dingin.
Untuk setiap variasi suhu, akan dicapai suatu keadaan kesetimbangan. Pada
keadaankesetimbangan, suhu dan tekanan gas tidak lagi mengalami perubahan secara
signifikan. Dari variasi suhu tersebut, akan diperoleh data dari masing-masing perubahan
volum yang terjadi. Data yang ada dibuat dalam bentuk tabel.
Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan perhitungan dengan rumus dari
hukum Charles. Pengolahan data ini bertujuan untuk mendapatkan data yang sesuai dan
memudahkan dalam menganalisis dengan menggunakan grafik.
Menurut Solso & MacLin (2002), penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang
di dalamnya ditemukan minimal satu variabel yang dimanipulasi untuk mempelajari
hubungan sebab-akibat. Oleh karena itu, penelitian eksperimen erat kaitanya dalam menguji
suatu hipotesis dalam rangka mencari pengaruh, hubungan, maupun perbedaan perubahan
terhadap kelompok yang dikenakan perlakuan.
Metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan utuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono
2011).Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, dapat dipahami bahwa penelitian
eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu
treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Jadi penelitian eksperimen dalam
pendidikan adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu
perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau
mengujihipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan dengan
tindakan lain.

Hasil Dan Pembahasan


Thermodinamika merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang sering dipelajari
diberbagai tingkat jenjang pendidikan. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, prinsip dalam proses thermodinamika direkayasa menjadi berbagai bentuk
mekanisme untuk membantu manusia dalam menjalankan kegiatannya. Untuk dapat
diaplikasikan dalam berbagai bidang, perlu adanya pemahaman lebih lanjut tentang konsep
dasar thermodinamika.

Dalam termodinamika dan kimia fisik, hukum Charles adalah hukum gas ideal pada
tekanan tetap yang menyatakan bahwa

pada tekanan tetap, volume gas ideal bermassa tertentu berbanding lurus terhadap
temperaturnya (dalam Kelvin).
Secara matematis, hukum Charles dapat ditulis sebagai:

V
=K
T

Dimana : V = volume gas (m3), T = temperatur gas (K), dan K = konstanta.

Hasil dari percobaan yang telah dilakukan yaitu menentukan hubungan


antara volum dan temperatur memberikan hasil yang cukup baik. Pada
percobaan ini, volum merupakan variabel terikat sehingga volum yang diuji
adalah tetap sedangkan yang mengalami variasi adalah temperaturnya. Variasi
temperatur terdiri dari 5 variasi yaitu air sangat panas, air panas,air normal, air
dingin, dan air es. Untuk mengukur volum digunakan sebuah alat yaitu suntikan.
Suntikan yang digunakan diukuran 50 ml. Agar suntikan dapat digunakan untuk
mengukur perubahan volum karena perubahan temperatur, pada ujung suntikan
ditutup rapat dengan menggunakan solatape dan double tape sampe tidak ada
celah udara sedikit pun. Sebelumnya jumlah volum udara dalam suntikan
ditentukan terlebih dahulu yaitu pada garis 30 ml. Kemudian menyiapkan
berbagai macam variasi temperatur air. Untuk mengukur suhu air digunakan
termometer alkohol.

Pada praktikum inibahan yang digunakan adalah udara dan air (H2O). Air
(H2O) yang digunakan terdiri dari berbagai macam suhu. Kemudian alat yang
digunakan adalah suntikan. Suntikan ini digunakan untuk mengukur volum udara
yang mengalami perubahan. Sebelum digunakan pada ujung suntikan ditutup
rapat dengan menggunakan solatape dan double tape, ujungnya ditutup rapat
hingga tidak ada celah udara yang masuk.

Berdasarkan pengukuran suhu- suhu yang digunakan adalah 342,15 K;


330,15 K; 307,15 K; 299,15 K; dan 285,15 K. Pada masing-masing air yang
memiliki suhu yang berbeda, diletakkan suntikan yang ujungnya sudah ditutup
dengan rapat dengan volum udara didalam suntikan adalah 30 ml. Kemudian
setelah kurang lebih satu sampai dua menit, kemudian mengamati perubahan
volum udara di dalam suntikan tersebut. Hasil pengujian yang telah dilakukan
pada variasi suhu air 342 K , 330 K ,307 K , 299 K , dan285 K berturut-turut adalah
32 ml; 30,5 ml; 30 ml; 29,5 ml; dan 28 ml. Data- data tersebut disajikan dalam
Tabel 1 sebagai berikut.
Tabel 1. Data hubungan antara temperatur dan volum

Temperatur ( K ) Volum Gas (ml)

342,15 32,00
330,15 30,50
307,15 30,00
299,15 29,50
285,15 28,00

Dari hasil yang telah diperoleh tersebut, sesuai dengan pernyataan hukum Charles
yang menjelaskan bahwa pada tekanan tetap, volume gas ideal bermassa tertentu berbanding
lurus terhadap temperaturnya. Ini dapat dilihat dari hasil pengujian yang menunjukan hasil
dimana disaat temperaturnya tinggi , volum udara didalam suntikan juga mengalami
kenaikan. Begitu pula pada temperature rendah, volum udara di dalam suntikan juga
mengalami penurunan.

Dari data yang telah diperoleh kemudian melakukan perhitungan dengan


menggunakan rumus hukum Charles yaitu :
t
V =V 0 + V
273,15 0

t
V =V 0 1+( 273,15 )
V =V 0 ( 273,15+t
273,15 )

Bila (273,15 + t) dan 273,15 masing masing diberi simbol T dan T 0 yaitu derajat Kelvin
atau absolut, maka :

V =V 0 ( TT )
0
Dari data-data eksperimen berikut adalah perhitungannya untuk mengetahui volum
analisisnya:

Temperatur air = 69

T
V =V 0 ( )
T0

273,15+ 69 ) K
V =30 ml ( (( 273,15+ 30 ) K )
342,15
V =30 ml
303,15

V =33,8595 ml

Temperatur air = 57oC

V =V 0 ( TT )
0

( 273,15+ 57 ) K
V =30 ml ( ( 273,15+ 30 ) K )
330,15
V =30 ml
303,15

V =32,6719 ml

Temperatur air = 34oC


T
V =V 0 ( )
T0

( 273,15+ 34 ) K
V =30 ml ( ( 273,15+30 ) K )
307,15
V =30 ml
303,15

V =30,3956 ml
Temperatur air = 26oC
T
V =V 0 ( )
T0

( 273,15+ 26 ) K
V =30 ml ( ( 273,15+30 ) K )
299,15
V =30 ml
303,15

V =29,6042 ml

Temperatur air = 12oC

V =V 0 ( TT )
0

273,15+12 ) K
V =30 ml ( (( 273,15+ 30 ) K )
285,15
V =30 ml
303,15

V =28,2187 ml

Hasil perhitungannya berturut-turut dari suhu 342,15 K; 330,15 K; 307,15 K; 299,15


K; dan 285,15 K. air adalah 33 , 8595 ml; 32 ,6719 ml; 30 ,3956 ml; 29 , 6042

ml ; dan 28 , 2187 ml. Dari perhitungan tersebut diperoleh analisis data yang disajikan
dalam bentuk Tabel 2 yang menunjukan volum teoritis. Tabel tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Analisis data hubungan antara temperatur dan volum

Temperatur ( K ) Volum Teoritis (ml)


342,15 33,8595

330,15 32,6719

307,15 30,3956

299,15 29,6042

285,15 28,2187

Analisis data tabel tersebut di atas kemudian dibuat grafik. Grafik yang dibuat berguna untuk
mempermudah dalam menganalisis data, data diatas dibuat dalam bentuk grafik. Grafik
dibuat dengan interset memotong sumbu (0,0) agar memenuhi persamaan gas gabungan,
seperti dalam Grafik 1.

GRAFIK HUBUNGAN TEMPERATUR DAN VOLUM


350,000
f(x) = 81800.07x
340,000 R = 0.77
330,000

320,000

310,000
Volum Analisis (ml)
Temperatur(K) 300,000
Linear (Volum Analisis (ml))
290,000

280,000

270,000

260,000

250,000
0 1 2 3 4 5 6

Volum Analsis (ml)

Grafik 1. Grafik analisis data

Hukum Charles merupakan penggabungan dua pikiran ilmuan yaitu Chasles dan
Gay Lussac. Eksperimen yang dilakukan oleh Charles pada tahun 1787 yang
tidak dipubikasi disempurnakan oleh Gay Lussac, dimana temperatur yang
digunakan merupakan temperatur mutlak atau temperatur Kelvin. Dari analisis
yang dilakukan, Hukum Charles tentang gas ideal yang menyatakan Apabila
tekanan gas yang berada di ruang tertutup dijaga konstan, maka volume gas
berbanding lurus dengan temperatur mutlaknya, sesuai dengan eksperimen
meski terdapat penyimpngan. Penyimpangan ini skala alat ukur yang hanya
memiliki ketelitian 0,5 cm maupun faktor lainnya.

Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa pernyataan dari hukum Charles yang
berbunyi pada tekanan tetap, volume gas ideal bermassa tertentu berbanding lurus terhadap
temperaturnya (dalam Kelvin) dari pembuktian yang telah dilakukan sesuai dengan hukum
Charles yaitu volum berbanding lurus dengan temperatur artinya apabila temperatur tinggi
maka volumnya akan naik sedangkan apabila temperaturnya rendah maka volum akan turun.

Daftar Pustaka
Giancoli, Douglas C, 2001. Fisika Dasar 1 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Holliday dan Resnick, 1991. Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Solso, R. L MacLin, M. K, O. H, 2005. Cognitive Psychologi. New York: Pearson.

Sugiyono, 2011. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit
Alfabeta.

Tipler, P, A, 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai