Anda di halaman 1dari 7

NAMA : EKO DAMARULLOH

NPM : 1315031029
KELAS : ETIKA PROFESI A

TUGAS
Mencari Permasalahan dan Menganalisa

KASUS 1
Judul : Polisi Tangkap 2 Penjual Software Palsu Di Jakarta Pusat

Dua pemilik toko di pusat elektronik Jakarta Pusat, F dan FY ditangkap polisi lantaran
menjual kepingan CD Software Microsoft palsu. Mereka mengemas CD tersebut
menyerupai wujud aslinya hingga secara kasat mata sulit dibedakan.

Modus curang mereka ini terendus pihak Microsoft saat banyak konsumen
mengeluhkan performa software tidak optimal ketika dipasang di perangkat
komputer.

Usut punya usut, ternyata ada pihak tak bertanggung jawab yang mereplika
CD software mereka dan menjualnya ke masyarakat luas. Bisnis ini sudah dijalani
kedua tersangka setahun belakangan.

"Kami mendapat laporan dari Microsoft pada 16 Mei 2016 bahwa ada pemalsuan
merek dengan menggunakan nama Microsoft. Lalu kami melakukan lidik dan
menemukan dua toko menjual produk yang dimaksud," kata Kanit III Subdit Industri
dan Perdagangan (Indag) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda
Metro Jaya Kompol Faisal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (13/6/2016).

Di tokonya, kedua tersangka menyimpan 289 CD Microsoft palsu dan 30 lembar


stiker lisensi keorisinilan produk tersebut. Berdasarkan keterangan keduanya,
mereka tidak tahu-menahu di mana pabrik CD Microsoft palsu, mereka hanya
memesan, membeli dan menjual kembali.
"Pembuatnya masih dalam penyelidikan. Kedua tersangka ini hanya membeli,
mengemas dan menjual kembali," Faisal menjelaskan.

Faisal berujar, jika CD asli dihargai Rp 2,5 juta, CD palsu ini hanya dihargai Rp 500
sampai Rp 750 ribu. harganya yang miring lebih menarik minat konsumen hingga
produk ini laris manis diburu pembeli.

Dalam sebulan, kedua pelaku mampu mengantongi keuntungan Rp 50 juta. Pihak


Microsoft sendiri mengaku total kerugian akibat beredarnya CD palsu ini mencapai
besaran Rp 1 miliar per tahun.

"CD (palsu) ini dihargai 500 ribu. Yang asli harganya 2,5 juta. Total kerugian menurut
Microsoft 1 miliar," ujar Faisal.

Atas aksinya tersebut, kedua pelaku terancam hukuman setahun penjara atau
membayar denda paling banyak Rp 200 juta.

"Para pelaku dikenakan Pasal 94 Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2001 tentang


merek dengan pidana kurungan paling lama satu tahun atau denda paling banyak Rp
200 juta," Faisal menandaskan.

ANALISA:
Kegiatan bajak membajak sebuah produk di Indonesia sepertinya semakin marak,
banyak produk yang seharusnya dibeli secara legal saat ini di Indonesia banyak yang
membajaknya untuk mendapatkan produk yang gratis. Beberapa oknum sengaja
membajak dan mereplika kan sebuah produk tersebut demi meraup keuntungan
besar. Hal tersebut tentu saja akan merugikan pihak produsen yang sebenarnya dan
pihak konsumen yang merasa tertipu oleh produk palsu tersebut. Membajak dan
mereplika sebuah produk merupakan hal yang illegal di Indonesia. Terdapat beberapa
peraturan perundang-undangan mengenai Hak Cipta yang mengatur pelanggaran
tersebut. Pada kasus diatas, terdapat oknum yang membuat replika sebuah produk
Microsoft kemudian menjualnya kepada masyarakat umum tanpa mereka sadari
bahwa produk yang mereka dapatkan adalah palsu. Hal tersebut tentu saja sangat
bertentangan dengan hukum dan tentu saja melanggar sebuah etika profesi sebagai
seorang penjual yang harusnya menjunjung tinggi tingkat kepuasan seorang
pelanggan. Hal yang bisa dilakukan dalam menangani masalah tersebut adalah
adanya penguatan aturan hukum. Sepertinya hukum yang mengatur masih belum
kuat untuk menjerat para pelaku tindak kriminal tersebut. Kemudian salain itu,
masyarakat seharusnya bisa lebih belajar menyadari dan meliat terlebih dahulu
produk yang mereka beli.
KASUS 2
Judul : KPK Akan Ungkap Kasus Penyelidikan Sumber Waras

Penyelidikan kasus dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras yang
dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menemukan hasil
signifikan. KPK pun telah siap untuk menyampaikan hasil kesimpulan penyelidikan
kasus yang menyeret nama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Tadi ada ekspose (gelar perkara). Sudah sampai kesimpulan," ucap Ketua KPK Agus
Rahardjo di Gedung KPK, Jakarta, Senin (13/6/2016).

Meski demikian, Agus enggan merinci detail kesimpulan yang dimaksud itu. Yang
jelas, Agus mengatakan, akan membuka kesimpulan yang ia maksud pada saat rapat
dengan DPR, Selasa 14 Juni 2016.

"Maaf, kami tidak buka di sini. Kami akan buka besok di DPR saja," ucap Agus.

Agus mengatakan, kesimpulan yang dimaksud itu belum tentu memenuhi harapan
publik atas sejumlah pihak. "Bisa saja itu tidak memenuhi harapan beberapa pihak
tapi memenuhi harapan pihak lain," kata Agus.

Pembelian lahan untuk proyek pembangunan RS Sumber Waras saat ini tengah diusut
oleh KPK. Lembaga anti rasuah itu menduga ada indikasi korupsi dalam pembelian
lahan tersebut.

Dugaan KPK sejalan dengan hasil audit investigasi dari Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) khusus pengadaan lahan milik Yayasan Kesehatan Sumber Waras itu.

Dalam auditnya, BPK menemukan ada 6 penyimpangan, mulai dari pembentukan


harga hingga penyerahan hasil. Termasuk soal indikasi kerugian negara sebesar Rp
191 miliar dalam pembelian lahan tersebut.

DPRD DKI pun menilai janggal pembelian lahan ini. Wakil Ketua DPRD DKI Abraham
Lunggana menegaskan bahwa pembelian lahan ini awalnya tidak tercantum dalam
KUA-PPAS. Mereka mencurigai, pengadaan tersebut sengaja 'diselipkan' tanpa
sepengetahuan DPRD.

ANALISA :

Korupsi ssepertinya sudah menjadi hal yang sangat menjamur di Indonesia. Mulai dari
Pejabat rendahan hingga pejabat tinggi banyak yang sudah terjerat kasus korupsi.
Padahal bisa kita ketahui bahwa mereka memiliki pendidikan yang tinggi namun
tindakan mereka tidak mencerminkan seorang yang berpendidikan tinggi. Banyak dari
mereka yang menginginkan pekerjaan sebagai seorang penjabat hanya untuk meraup
uang alias korupsi. Pada kasus diatas merupakan salah satu contok indikasi adanya
tindakan korupsi pada lahan Rumas Sakit Sumber Waras. Meskipun belum ada fakta
yang menyatakan bahwa hal tersebut benar tindakan korupsi sudah kita ketahui
bahwa tindakan korupsi merupakan tindakan kriminal yang merugikan banyak orang.
Lemahnya hukum di Indonesia merupakan salah satu factor utama terjadinya tindak
korupsi. Penegak hukum pun tak jarang malah terlibat korupsi. Untuk mengatasi
masalah ini yang perlu dilakukan adalah penguatan hukum dan pemberian hukuman
yang berat bagi pelanggarnya agar para pejabat yang lain takut apabila melakukan hal
tersebut. Selain itu penanaman nilai dan norma Pancasila sangat dibutuhkan.
KASUS 3
Judul : 4 Daerah Mempunyai Perda Tidak Tolereansi Beragama

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengecam adanya peraturan daerah (Perda)
yang tidak mencerminkan toleransi antarumat beragama. Hal ini mengacu pada razia
warung makan milik Saeni (53), di Serang, Banten oleh Satpol PP karena buka siang
hari saat bulan Ramadan.

Tjahjo mengatakan, selain di Serang, ada 4 daerah lain yang memiliki Perda serupa.
"Bogor, Bengkulu, Lebak, dan Padang. Itu harus jelas alasannya. Apakah betul semua
penduduknya 100 persen Muslim," kata Tjahjo, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin
(13/6/2016).

Tjahjo menegaskan, dia akan membuat surat edaran pada para kepala daerah, agar
tidak ada lagi Perda yang bertolak belakang dengan semangat toleransi.

Menteri asal PDIP itu menjelaskan pembuatan Perda harus lebih cermat lagi di masa
mendatang. Sebuah aturan, menurut Tjahjo tidak boleh melanggar kemajemukan
bangsa.

"Karena fungsi yang sensitif tadi bagaimana pengawasannya, imbauannya, dan


pembatasannya. Misalnya membatasi orang untuk berjualan terbuka. Warungnya
ditutup depannya pakai tirai agar enggak kelihatan," tutur Tjahjo.

Sejumlah warung makan di Serang, Banten, terkena razia karena dipandang


menyalahi ketentuan. Meski sudah ada imbauan untuk tidak beroperasi saat jam
berpuasa, sejumlah warung makan tersebut melanggarnya hingga Satpol PP terpaksa
mengambil tindakan.

Salah satu yang dirazia yaitu warung makan milik seorang perempuan berusia lanjut
bernama Saeni. Saat dagangannya dibersihkan oleh Satpol PP, ibu yang sudah berusia
lanjut itu memohon sambil menangis agar semua dagangannya tidak disita.

Satpol PP Kota Serang melakukan razia berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor
2 Tahun 2010 tentang Penyakit Masyarakat dan Razia, serta Surat Edaran Wali Kota
Serang Nomor 451.13/556-Kesra/2016 tentang imbauan bersama menyambut bulan
suci Ramadan. Isinya terdapat jam
operasional rumah makan yang diperbolehkan beroperasi sejak pukul 16.00 WIB.

Peristiwa ini pun mendapat perhatian luas dari masyarakat, khususnya pengguna
media sosial. Salah satu komika Dwika Putra, segera merespons dengan membuat
gerakan galang dana bagi si ibu malang yang terlihat takut saat petugas menyita
barang dagangannya.

"Saya serius. Saya ingin bantu ibu tadi. Saya yakin teman-teman sekalian ada yang
berpikiran sama," tulis Dwika di akun Twitter miliknya.

ANALISA :
Toleransi umat beragama sudah selayaknya dijunjung tinggi dalam sebuah
masyarakat. Hal ini tentunya sangat penting untuk menjaga kerukunan diantara
sebuah perbedaan. Pada kasus diatas terdapat peraturan perda yang emnyatakan
bahwa larangan berjualan pada siang hari di bulan Ramadhan. Menurut saya
sepertinya hal tersebut tiidak perlu dilakukan karena daerah tersebut tidak 100%
muslim. Mereka yang bukan muslim akan merasa sulit mendapatkan makanan di
daerahnya akibat perlakuan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai