Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK KAPITA SELEKTA

Nama Anggota Kelompok :

1. Eko Damarulloh 1315031029

2. Dian Armanda Sahala 1315031026

3. Deri Hidayatullah 1315031025

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknik
Universitas Lampung
2016
1. Boiling Water Reactor (BWR)
Boiling Water Reactor (BWR) atau Reaktor Air Didih adalah salah satu tipe
reaktor nuklir yang sering digunakan dalam Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
(PLTN) dimana menggunakan air (H2O) sebagai pendingin dan moderator [1].
Air(H2O) akan menyerap kalor yang dihasilkan oleh reaktor inti. Akibatnya, air
akan mengalami kenaikan temperatur hingga melampaui temperatur kritisnya
hingga mencapai superheated steam. Uap inilah yang nantinya akan diarahkan
ke turbin uap yang dikopel ke generator listrik.

Gambar 1. Boiling Water Reactor

Tipe/Jenis Reaktor Air Didih :


Pada saat ini reaktor air didih dapat dikelompokkan menjadi 2, Modified BWR
dan Advanced Boilling Water Reactor atau ABWR. Secara umum,
pengelompokan tipe reaktor air didih dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Pengelompokan tipe reactor

Pada BWR-II, teras reaktor diperkecil dan rapat daya direndahkan. Drum uap
dimasukkan ke dalam bejana reaktor sehingga terbentuk satu siklus yang lebih
sederhana. Selain itu sistem pendinginan darurat (ECCS) dibuat berlapis, dan
ruang dalam bejana reaktor dijadikan sebagai kolam supressi. Tipe reaktor air
didih kompak inilah yang menjadi representasi reaktor air didih.
2. Pressurized Water Reactor (PWR)

Pada PLTN tipe PWR, air sistem pendingin primer masuk ke dalam bejana tekan
reactor pada tekanan tinggi dan temperatur lebih kurang 290 oC. Air bertekanan
dan bertemperatur tinggi ini bergerak pada sela-sela batang bahan bakar dalam
perangkat bahan bakar ke arah atas teras sambil mengambil panas dari batang
bahan bakar, sehingga temperaturnya naik menjadi sekitar 320 oC. Air
pendingin primer ini kemudian disalurkan ke perangkat pembangkit uap (lewat
sisi dalam pipa pada perangkat pembangkit uap), di perangkat ini air pendingin
primer memberikan energi panasnya ke air pendingin sekunder (yang ada di sisi
luar pipa pembangkit uap) sehingga temperaturnya naik sampai titik didih dan
terjadi penguapan. Uap yang dihasilkan dari penguapan air pendingin sekunder
tersebut kemudian dikirim ke turbin untuk memutar turbin yang dikopel dengan
generator listrik. Perputaran generator listrik akan menghasilkan energi listrik
yang disalurkan ke jaringan listrik. Air pendingin primer yang ada dalam bejana
reaktor dengan temperatur 320 oC akan mendidih jika berada pada tekanan
udara biasa (sekitar satu atmosfer). Agar pendingin primer ini tidak mendidih,
maka sistem pendingin primer diberi tekanan hingga 157 atm. Karena adanya
pemberian tekanan ini maka bejana reaktor sering disebut sebagai bejana tekan
atau bejana tekan reaktor.
Pada reaktor tipe PWR, air pendingin primer yang membawa unsur-unsur
radioaktif dialirkan hanya sampai ke pembangkit uap, tidak sampai turbin, oleh
karena itu pemeriksaan dan perawatan sistem sekunder (komponen sistem
sekunder: turbin, kondenser, pipa penyalur, pompa sekunder dll.) menjadi
mudah dilakukan. Konstruksi bejana reaktor tipe PWR ditunjukkan pada gambar
di bawah dan perubahan teknologi PWR ditunjukkan pada di bawah Pada
prinsipnya PWR yang dikembangkan oleh Rusia (disebut VVER) sama dengan
PWR yang dikembangkan oleh negara-negara barat. Perbedaan konstruksi
terdapat pada bentuk penampang perangkat bahan bakar VVER (berbentuk segi
enam) dan letak pembangkit uap VVER (horisontal).
Pada reaktor tipe PWR, seperti yang banyak beroperasi saat ini, peralatan sistem
primer saling dihubungkan membentuk suatu untai (loop). Jika peralatan sistem
primer dihubungkan oleh dua pipa penghubung utama yang diperpendek, dan
kemudian dimasukkan dalam bejana reaktor maka sistem seperti ini disebut
reaktor setengah terintegrasi (setengah modular). Tetapi jika seluruh sistem
primer disatukan dan dimasukkan ke dalam bejana reaktor maka disebut reaktor
terintegrasi (modular), lihat. Reaktor setengah modular ataupun modular tidak
dikembangkan untuk PLTN berdaya besar.

3. Pressurized Heavy Water Reactor (PHWR)

CANadian Deuterium Uranium Reactor (CANDU) adalah suatu PLTN yang


tergolong pada tipe reaktor pendingin air berat tekan dengan pipa tekan. Reaktor
ini merupakan reaktor air berat yang banyak digunakan. Bahan bakar yang
digunakan adalah uranium alam. Kanada menjadi pelopor penyebaran reaktor
tipe ini di seluruh dunia.

Anda mungkin juga menyukai