Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Madeleine Leininger (13 Juli 1925 di Sutton , Nebraska, Amerika

Serikat) adalah perintis teori keperawatan , pertama kali diterbitkan pada

tahun 1961 [1] . kontribusi nya untuk teori keperawatan melibatkan

diskusi tentang apa itu peduli. Terutama, ia mengembangkan konsep

keperawatan transkultural, membawa peran faktor budaya dalam

praktek keperawatan ke dalam diskusi tentang bagaimana terbaik hadir

untuk mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan .

Dr Madeleine Leininger memegang gelar akademis berikut dan judul:

PhD - Doctor of Philosophy (cultural and social Anthropology)

PhD - Doctor of Philosophy (Antropologi budaya dan sosial)


LHD - Doctor of Human Sciences LHD - Dokter Ilmu

Pengetahuan Manusia
DS - Doctor of Science DS - Dokter Sains
RN - Registered Nurse RN - Perawat Terdaftar
CTN - Certified Transcultural Nurse CTN - Perawat

Transcultural Bersertifikat
FRCNA - Fellow of the Royal College of Nursing in Australia

FRCNA - Fellow dari Royal College of Nursing di Australia


FAAN - Fellow American Academy of Nursing FAAN - Fellow

American Academy of Nursing


Leininger Madeline adalah seorang antropolog perawat perintis.

Menjabat dekan dari University of Washington, Sekolah Keperawatan

pada tahun 1969, dia tetap dalam posisi itu sampai 1974. janji nya

mengikuti perjalanan ke New Guinea pada tahun 1960 yang membuka

matanya untuk kebutuhan perawat untuk memahami 'pasien dan latar

belakang budaya mereka dalam rangka untuk menyediakan perawatan.

Dia dianggap oleh beberapa orang sebagai "Margaret Mead

keperawatan" dan diakui di seluruh dunia sebagai pendiri keperawatan

transkultural, sebuah program yang dia menciptakan di Sekolah pada

tahun 1974. Dia telah menulis atau menyunting 27 buku dan mendirikan

Journal of Transcultural Perawatan untuk mendukung penelitian

Transcultural Keperawatan Society, yang ia mulai tahun 1974.

Teman-halaman web Leininger Dr sekarang diletakkan di forum

diskusi. Dr Leininger telah menyediakan download dan jawaban atas

berbagai pertanyaan umum. Dewan pengguna didorong untuk mengirim

pertanyaan untuk forum diskusi tentang keperawatan transkultural,

teori, dan risetnya. Dr Leininger senang membantu mahasiswa dan dia

menanggapi pertanyaan sebagai izin waktunya. Dewan pengguna juga

didorong untuk merespon satu sama lain.

Dr Leininger telah menyediakan bahan berikut yang dapat didownload

pada forum diskusi: Enabler Sunrise (Sunrise Model), Paket Informasi


tentang Dr Leininger, Informasi tentang Leininger's 2005 Dr Awards

Terobosan dan Beasiswa, Surat Terbuka untuk Perawat dengan

Informasi Kontak.

Madeleine Leininger adalah pendiri gerakan Transcultural

Keperawatan di seluruh dunia Dia tetap sebagai salah satu penulis

paling produktif keperawatan dan otoritas terkemuka di seluruh dunia

dalam bidang perawatan budaya.

Pendidikan Madeliene M. Leininger


Tahun 1948 lulus dari St. Anthonys School of Nursing,

Denver, CO.
Tahun 1950 mendapat BSN dari Benedictine College,

Atchison, KS.M.
Tahun 1953 memperoleh MSc Keperawatan dari

Catholic University, Washington, DC.


Tahun 1965 mendapat gelar PhD dalam Antropology

dari University of Washington,


BAB II

PEMBAHASAN

A. Model konsep dan teori keperawatan menurut Madeline

Leininger

1. Definisi

Madeline Leininger adalah pelopor keperawatan transkultural dan

seorang pemimpin dalam keperawatan transkultural serta teori asuhan

keperawatan yang berfokus pada manusia. Ia adalah perawat professional

pertama yang meraih pendidikan doctor dalam ilmu antropologi social dan
budaya. Dia lahir di Sutton, Nebraska, dan memulai karir keperawatannya

setelah tamat dari program diploma di St. Anthonys School of Nursing di

Denver.

2. Paradigma Keperawatan

a. Manusia

Manusia adalah individu atau kelompok yamg memiliki nilai-nilai

dan norma-norma yang diyakini dan berguna untuk menentukan

pilihan serta melakukan tindakan. Menurut Leininger, manusia

memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada

setiap saat dimanapun ia berada.


b. Kesehatan

Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang

didefinisikan secara kultural memiliki nilai dan praktek serta

merefleksikan kemampuan individu maupun kelompok untuk

menampilkan kegiatan budaya mereka sehari-hari, keuntungan

dan pola hidup.


c. Lingkungan

Lingkungan mengacu pada totalitas dari suatu keadaan, situasi,

atau pengalaman-pengalaman yang memberikan arti bagi perilaku

manusia, interpretasi, dan interaksi sosial dalam lingkungan fisik,

ekologi, sosial politik, dan atau susunan kebudayaan.


d. Keperawatan

Keperawatan mengacu kepada suatu pembelajaran humanistik

dan profesi keilmuan serta disiplin yang difokuskan pada

aktivitas dan fenomena perawatan manusia yang bertujuan untuk

membantu, memberikan dukungan, menfasilitasi, atau

memampukan individu maupun kelompok untuk memperoleh

kesehatan mereka dalam cara yang menguntungkan yang

berdasarkan pada kebudayaan atau untuk menolong orang-orang

agar mampu menghadapi rintangan dan kematian.

3. Konsep Utama Teori Madeline Leininger

Pada akhir 1970-an M. Leininger membuat model konseptual

tentang pemberian traskultural. Konsepnya sunrise model di

publikasikan di berbagai buku dan artikel jurnal dan menarik banyak

perhatian dari berbagai penjuru dunia (Leninger, 1984). Yang

kemudian diakui publik pada tahun 1998. Setelah menyelesaikan

pendidikannya sebagai perawat psikiatrik, Leninger melanjutkan

studinya di bidang antropologi kultural. Sebagai ahli antropologi ia

melakukan banyak praktik kerja di berbagai kultur dan subkultur.

Bersama dengan sejumlah rekan kerja, ia melakukan penelitian

terhadap fenomena pemberian asuhan dan perilaku pemberian

asuhan lebih dari tiga puluh budaya yang berbeda diseluruh dunia.

Hal ini menghasilkan di kembangkannya konsep kerangka kerja

pemberian asuhan transkultural, yang mengakui adanya perbedaan


(diversitas), dan persamaan (universalitas) dalam pemberian asuhan

di budaya yang berbeda. Hal ini mengarah pada di kembangkannya

teori-teori universalitas dan diversitas dalam asuhan kultural.

Beberapa inti dari model teorinya adalah :


a. Asuhan
Asuhan berarti membantu, mendukung atau membuat

seorang atau kelompok yang memiliki kebutuhan yang

memiliki kebutuhan nyata agar mampu memperbaiki jalan

hidup dan kondisinya.


b. Budaya
Budaya dapat diekspresikan sebagai norma-norma dan

nilai nilai kelompok tertentu, berdasarkan cara hidup dan

pemberian asuhan yang di putuskan, dikembangkan , dan

dipertahankan, oleh anggota kelompok tersebut.


c. Asuhan transkultural
Dalam pemberian asuhan transkultural, perawat secara

sadar mempelajari norma-norma, nilai-nilai dan cara hidup

budaya tertentu dalam rangka memberikan bantuan dan

dukungan dengan tujuan untuk membantu individu

mempertahankan tingkat kesejahteraanya, memperbaiki

cara hidup atau kondisinya, dan belajar menerima batasan-

batasan.
d. Diversitas asuhan kultural
Keanekaragaman asuhan kultural mengakui adanya

variasi dan rentang kemungkinan tindakan dalam hal

memberikan bantuan dan dukungan. Keanekaragaman ini

terjadi berdasarkan nilai-nilai, norma-norma, dan cara


hidup kultur atau subkultur tertentu. Dalam hal ini berbagai

kebiasaan dan ritual dapat muncul dari nilai- nilai, norma-

norma, dan cara hidup kultur atau sumber kultur tertentu.

Dalam hal ini berbagai kebiasaan dan ritual dapat muncul

dari nilai-nilai dan norma-norma budaya tertentu tentang

kematian, kesehatan, seksualitas, dan lain sebagainya.


e. Universalitas asuhan kultural
Bertentangan dengan konsep sebelumnya, universalitas

asuhan kultural merujuk pada persamaan atau karakteristik

universal, dalam hal memberikan bantuan dan dukungan.

Menurut Leininger, karakteristik universal ini dapat berupa

tindakan-tindakan seperti tersenyum, dan memberikan

bantuan berkaitan dengan kebutuhan primer.

B. Aplikasi model konsep dan teori keperawatan menurut Madeliner

Leinenger

1. Konsep awal

a. Teori Leininger berasal dari disiplin ilmu antropologi, tapi konsep

teori ini relevan untuk keperawatan.


b. Leininger mendefinisikan Transkultural Nursing sebagai area

yang luas dalam keperawatan yang mana berfokus pada

komparatif studi dan analisis perbedaan kultur dan subkultur

dengan menghargai prilaku caring, nursing care dan nilai sehat-

sakit, kepercayaan dan pola tingkah laku dengan tujuan

perkembangan ilmu dan humanistic body of knowledge untuk

kultur yang spesifik dan kultur yang universal dalam

keperawatan.
c. Tujuan dari transkultural dalam keperawatan adalah kesadaran

dan apresiasi terhadap perbedaan kultur.


d. Culture care adalah teori yang holistic karena meletakkan

didalamnya ukuran dari totalitas kehidupan manusia dan berada

selamanya, termasuk sosial struktur, pandangan dunia, nilai

cultural, konteks lingkungan, ekspresi bahasa dan etnik serta

sistem professional.

2. Proses asuhan keperawatan secara teoritis

Proses asuhan keperawatan dengan pendekatan teori keperawatan

transkultural adalah sebagai berikut:


1. Pengkajian (assessment)
Sebelum memberikan asuhan keperawatan kepada klien

(individu, keluarga, kolompok, komunitas, lembaga) perawat

terlebih dulu mempunyai pengetahuan mengenai pandangan

dunia (world view) tentang dimensi dan budaya serta struktur

sosial yang berkembang di perbagai belahan dunia (secara

global) maupun masyarakat dalam lingkup yang sempit. Dimensi


budaya dan struktur sosial tersebut dipengaruhi oleh tujuh faktor,

yaitu : teknologi, agama dan falsafah hidup, faktor sosial dan

kekerabatan, nilai budaya dan gaya hidup, politik dan hukum,

ekonomi dan pendidikan.


2. Rencana Tindakan Keperawatan (Intervensi)
Peran perawat pada transkultural nursing teory ini adalah

menjembatani antara system perawatan yang dilakukan

masyarakat awam dengan system perawatan professional melalui

asuhan keperawatan. Eksistensi peran perawat digambarkan oleh

Leininger seperti dibawah ini:

Sistem Generik atau Tradisional

Asuhan Keperawatan

Sistem Profesional

Oleh karena itu perawat harus mampu membuat keputusan dan

rencana kelompok, keluarga, komunitas, lembaga) dengan

mempertimbangkan generic carring dan professional carring.


3. Tindakan keperawatan ( Implementasi)
Tindakan keperawatan yang diberikan pada klien harus tetap

memperhatikan 3 prinsip askep, yaitu :


a. Culture care preservation/ maintenance
Prinsip membantu, memfasilitasi atau memperhatikan

fenomena budaya guna membantu individu menentukan

tingkat kesehatan dan gaya hidup yang di inginkan.


b. Culture care accommodation/ negotiation
Prinsip membantu, memfasilitasi atau memperhatikan

budaya yang ada, yang merefleksikan cara-cara untuk

beradaptasi, bernegosiasi atau mempertimbangkan kondisi

kesehatan dan gaya hidup klien.


c. Culture care repatterning/ restructuring
Prinsip merekonstruksi atau mengubah desain untuk

membantu memperbaiki kondisi kesehatan dan pola hidup

klien kearah yang lebih baik.


4. Evaluasi.
Hasil akhir yang diperoleh melalui pendekatan keperawatan

transkultural pada asuhan keperawatan adalah tercapainya

culture congruent nursing carry health and well being yaitu

asuhan keperawatan yang kompeten berdasarkan budaya dan

pengetahuan kesehatan yang sensitive, kreatif, serta cara-cara

yang bermakna guna mencapai tingkat kesehatan dan

kesejahteraan bagi klien.

BAB III
PENUTUP

A. kesimpulan

Teori ini dapat digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan

dengan mempertimbangkan aspek budaya, nilai nilai, norma dan

agama.

Teori ini dapat digunakan untuk melengkapi teori konseptual yang

lain dalam praktik asuhan keperawatan.

B. Saran
Penerapan teori Leinienger diperlukan pengetahuan dan

pemahaman tentang ilmu antropologi agar dapat memberikan asuhan

keperawatan yang baik. Pelaksanaan teori Leinienger memerlukan

penggabungan dari teori keperawatan yang lain yang terkait, seperti

teori adaptasi, self care dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai