Anda di halaman 1dari 56

MASTERPLAN TATA

KELOLA TIK JAWA TIMUR

DINAS KOMINFO PROV JAWA TIMUR


I. PENDAHULUAN
Dokumen Master Plan Teknologi Informasi ini berisi :
Implementasi dan pemanfaatan TI di lingkup pemerintahan merupakan salah satu aspek penting
yang perlu dikembangkan, untuk meningkatkan kualitas kinerja penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan dan sekaligus meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat. Namun
demikian, lembaga atau organisasi pemerintahan tidak bisa secara gegabah mengeluarkan
investasi untuk implementasi Teknologi Informasi, perlu diperhitungkan cost dan benefit yang
dihasilkannya. Organisasi membutuhkan semacam blue print yang sering disebut IT Master Plan
atau IT Strategic Plan sebagai dasar organisasi dalam mengimplementasi TI.
Maksud dari penyusunan dokumen Master Plan Teknologi Informasi adalah menjadi dasar bagi
perencanaan dalam investasi dan implementasi TI, menjadi acuan implementasi jangka panjang
dalam pengembangan sistem informasi guna mendukung Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa
Timur melalui penyusunan:
Kerangka Pemikiran Dasar (e-Government Framework);
Arsitektur Pengembangan (e-Government Architecture);
Solusi Pentahapan Pengembangan (e-Government Roadmap);
Rencana Proyek Implementasi 3 Tahun (e-Government Implementation Plan).
Tujuan Pembangunan Master Plan Teknologi Informasi (MPTI) adalah agar Master Plan
Teknologi Informasi menjadi strategi organisasi dalam memanfaatkan teknologi informasi yang
berfungsi sebagai enabler dan menambah keunggulan yang kompetitif untuk mencapai :
Terwujudnya Sistem Informasi Manajemen yang terpadu di lingkup Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Timur;
Meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
dalam proses penyelenggaraan pemerintahan di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Timur;
Perbaikan organisasi, sistem manajemen,dan proses kerja kepemerintahan;
II. KONDISI DAN KEBUTUHAN
Kondisi teknologi infostruktur, infrastruktur, dan
suprastruktur SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi
Jawa Timur.
Kebutuhan SKPD akan infostruktur, infrastruktur dan
suprastruktur disampaikan di Bab II.
Dengan adanya pergub 48/2015, perencanaan TIK sudah
dilaksanakan melalui verifikasi anggaran SKPD, kewajiban
ada rekomendasi Diskominfo dalam setiap pengadaan
barang dan jasa bidang TIK.
Kondisi dan kebutuhan SKPD akan diterjemahkan dalam
roadmap Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan masing
masing SKPD
Kelembagaan
NO SKPD VISI MISI TUGAS POKOK DAN FUNGSI

1 Biro Administrasi Kemasyarakatan VISI Biro Administrasi Kemasyarakatan mempunyai Tugas menyiapkan
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Terwujudnya Pelayanan Administrasi perumusan kebijakan, mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan
Kemasyarakatan Yang Berkualitas Demi fungsi, pemantauan dan evaluasi program kegiatan dan
Terciptanya Kesalehan Sosial dan penyelenggaraan pembinaan, administrasi dan sumber daya di bidang
Harmoni Sosial. agama, pendidikan, kebudayaan dan pariwisata, pemuda, olah raga,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta keluarga
berencana.
MISI
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Biro Administrasi Kemasyarakatan mempunyai Fungsi :
Administrasi Kemasyarakatan.
a. pelaksanaan penyiapan perumusan
kebijakan di bidang administrasi
kemasyarakatan;
b. pelaksanaan koordinasi dan
penyusunan program kegiatan serta
petunjuk teknis pelaksanaan di bidang
agama, pendidikan, kebudayaan dan
pariwisata, pemuda, olah raga,
pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak serta keluarga
berencana;
c. pelaksanaan monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan di bidang agama,
pendidikan, kebudayaan dan pariwisata,
pemuda, olah raga, pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak serta
keluarga berencana;
d. pelaksanaan pembinaan administrasi
pemerintahan dan pembangunan serta
sumber daya aparatur di bidang
administrasi kemasyarakatan; dan
e. pelaksanaan tugas tugas lain yang
HUKUM DAN KEBIJAKAN
NO SKPD KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
1 Biro Administrasi Kemasyarakatan Sekretariat Daerah
Provinsi Jawa Timur
2 Biro Administrasi Kerjasama Sekretariat Daerah
Provinsi Jawa Timur
3 Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat Sekretariat
Daerah Provinsi Jawa Timur
4 Biro Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah
Provinsi Jawa Timur
5 Biro Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat
Daerah Provinsi Jawa Timur
6 Biro Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah
Provinsi Jawa Timur
7 Biro Administrasi Sumber Daya Alam Sekretariat
Daerah Provinsi Jawa Timur
8 Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Pergub No. 31 Tahun 2002 Tentang Jaringan Pengembangan Website JDIH Biro
Dokumentasi dan Informasi Hukum Prov. Hukum Setda Prov.Jatim
Jatim

Harapan Untuk Kominfo :


Keputusan Gubernur : Menyediakan Bimtek website
No. 188/22/KPTS/013/2015 dengan Tujuan terhadap petugas dan pengelola
Meningkatkan Pelayanan, Pengelolaan dan Website
Pembinaan Dokumentasi dan Informasi
Hukum di Daerah, serta untuk Meningkatkan
Kebutuhan TIK :
Pelaksanaan Tugas dalam Pengelolaan
Perpustakaan Sekretariat Daerah Kekurangan Staf TI

SOP No. 31111/2011 Pengelolaan JDIH


SUMBER DAYA MANUSIA
NO SKPD STAF IT NON PRAKOM PRANATA KOMPUTER (PRAKOM)
1 Biro Administrasi Kemasyarakatan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur

2 Biro Administrasi Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur

3 Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur

4 Biro Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur

5 Biro Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur

6 Biro Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur

7 Biro Administrasi Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur

8 Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur 42 Orang Pegawai

9 Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur

10 Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur

11 Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur

12 Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur

13 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur 1 Staf IT

14 Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

15 Badan Koordinasi Wilayah I Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur 2 Staf IT

16 Badan Koordinasi Wilayah II Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur


INFRASTRUKTUR JARINGAN
NO SKPD INTERNET INTRANET DARI
ASTINET FO KOMINFO SUMBER LAIN KOMINFO
ISP PRODUK BANDWI BIAYA LOKA
DTH SI
1 Biro Administrasi 20 Mbps (Ikut Sekda) DATA - 7 Mbps - - 512 Kbps
Kemasyarakatan UTAMA
Rencana Pengembangan Ke Depan : Rencana
Sekretariat Daerah
Pengembangan Ke
Provinsi Jawa Timur 40 Mbps (Ikut Sekda)
Depan :
1 Mbps
2 Biro Administrasi 20 Mbps (Ikut Sekda) - - - - - 512 Kbps
Kerjasama Sekretariat
Rencana Pengembangan Ke Depan : Rencana
Daerah Provinsi Jawa
Pengembangan Ke
Timur 40 Mbps (Ikut Sekda)
Depan :
1 Mbps
3 Biro Administrasi 20 Mbps (Ikut Sekda) - - - - - 512 Kbps
Kesejahteraan Rakyat
Rencana Pengembangan Ke Depan : Rencana
Sekretariat Daerah
Pengembangan Ke
Provinsi Jawa Timur 40 Mbps (Ikut Sekda)
Depan :
1 Mbps
4 Biro Administrasi 20 Mbps (Ikut Sekda) TELKOM INDIHOM 10 Mbps - BIRO 512 Kbps
Pembangunan E AP
Rencana Pengembangan Ke Depan : Rencana
Sekretariat Daerah
Pengembangan Ke
Provinsi Jawa Timur 40 Mbps (Ikut Sekda)
Depan :
1 Mbps
5 Biro Administrasi 20 Mbps (Ikut Sekda) TELKOM MULTI 10 Mbps 1.5 Jt / BIRO 512 Kbps
Pemerintahan Umum SPEED Bln ADM
Rencana Pengembangan Ke Depan : Rencana
Sekretariat Daerah
Pengembangan Ke
Provinsi Jawa Timur 40 Mbps (Ikut Sekda)
Depan :
SISTEM INFORMASI
NO SKPD APLIKASI FUNGSI

Biro Administrasi Kemasyarakatan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Eentri bantuan sosial dan
1
Timur masyarakat
2 Biro Administrasi Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur -
Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi
3 -
Jawa Timur
Biro Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa
4 -
Timur
Biro Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi
5 -
Jawa Timur
Biro Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa
6 -
Timur
Biro Administrasi Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Provinsi
7 -
Jawa Timur
8 Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur JDIH
1. Kegiatan Gubernur
2. Website
9 Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur 3. PPI.jatimprov.go.id
(pengumpulan dan
penyaringan informasi)

1. E-Sakip
10 Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur 2. E-Anjab
3. Website

11 Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur -


12 Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur
13 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur Quick Count Pilkada
PUBLIC KEY INFRASTRUCTURE
Dalam kriptografi, Public Key Infrastructure (PKI) adalah sebuah
cara untuk otentikasi, pengamanan data dan perangkat anti sangkal,
PKI telah diimplementasikan dengan berbagai aplikasi seperti
S/MIME, HTTPS, VPN, dll. Anda dapat melihat fitur S/MIME pada
software email yang terkenal seperti Outlook Express, Mozilla
Mail/Thunderbird, dan Evolution.

DATA WAREHOUSE DAN DECISION SUPPORT SYSTEM


Data warehouse adalah suatu konsep dan kombinasi teknologi yang
memfasilitasi organisasi untuk mengelola dan memelihara data historis
yang diperoleh dari sistem atau aplikasi operasional [Ferdiana, 2008]
FREE SOFTWARE DAN OPEN SOURCE SOFTWARE
Perangkat lunak bebas (free software) adalah istilah yang diciptakan
oleh Richard Stallman dan Free Software Foundation yang mengacu
kepada perangkat lunak yang bebas untuk digunakan, dipelajari dan
diubah serta dapat disalin dengan atau tanpa modifikasi.

INTEROPERABILITAS
Interoperabilitas adalah dimana suatu aplikasi bisa berinteraksi
dengan aplikasi lainnya melalui suatu protokol yang disetujui bersama
lewat bermacam-macam jalur komunikasi, biasanya lewat network
TCP/IP dan protokol HTTP dengan memanfaatkan file XML. Adapun
aplikasi disini boleh berada di platform yang berbeda: Delphi Win32,
.NET, Java, atau bahkan pada O/S yang
EKSPEKTASI PIMPINAN
Pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat menaruh harapan terhadap
perkembangan teknologi informasi agar dapat dinikmati dan
dimanfaatkan masyarakat Jatim.
Gubernur akan terus meningkatkan kualitas dan kebutuhan IT di Jatim,
utamanya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Dicontohkannya:
o Sistem IT di Balai Karantina Pertanian dan Ikan, ikan masuk ke balai
tersebut akan dicek, ditentukan standar merkurinya seperti apa. Jika
tidak memenuhi syarat untuk masuk, maka akan ketahuan melalui
sistem tersebut. sistem IT ini merupakan bentuk kesepakatan
bersama antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)
Prov. Jatim, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Balai
Karantina Pertanian dan Ikan. Disperindag sebagai Satuan
Administrasi Pangkal (Satminkal) dan pusat datanya nantinya
disentralkan di Disperindag Prov. Jatim.
o Gubernur Jawa Timur Soekarwo juga menyatakan bahwa
Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mempersiapkan diri
menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016. Hal ini
ditandai dengan menyiapkan super koridor berbasis Teknologi
Informasi (TI) yang bertujuan mendukung sistem kontrol terhadap
standardisasi barang yang dapat masuk ke wilayah Jatim.
o Gubernur Soekarwo juga menyinggung pentingnya peran IT dalam
kegiatan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Menurutnya, KIM
jangan membangun informasi yang tidak ada manfaatnya. Dunia
sekarang bertambah maju dengan konsep sustainable and change.
KIM harus hijrah dari sekedar omong-omongan, banyak hal yang
hanya diketahui lokal dapat mendunia melalui IT. Maka fungsi itu
harus kita optimalkan, kata Gubernur Soekarwo.b
(kominfo. jatimprov.go.id)
o Khusus untuk pelayanan publik yang baik dengan menggunakan
teknologi informasi (TI). Sebagai contoh diterapkannya SIEVAP &
MoU Pemprov Jatim dengan BPK (e-audit), SIKDA & LAB
Keuangan (online), SIPPD: musrenbang-jatim.net.
o Kontrol masyarakat atau yang biasa disebut monitoring dan evaluasi
(Monev) merupakan salah satu elemen penting dalam pembentukan
reformasi birokrasi selain regulasi, pemimpin yang mempunyai
komitmen, dan sistem IT.
o Selama ini diketahui dalam perkembangan terakhir, pilar koperasi dan
UMKM telah menyokong 54,48% PDRB Jawa Timur. Kepala Dinas
Koperasi Provinsi Jawa Timur, Dr. Ahmad Mudjib Afan, M.kes
mendukung penuh keterlibatan UMKM dalam program
pengembangan aplikasi teknologi informasi tersebut.
o Kemajuan teknologi informasi mutlak dibutuhkan untuk menunjang
berbagai sektor dalam kehidupan, terlebih ketika berbicara mengenai
sektor ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang cukup
signifikan tentu tidak lepas dari peran teknologi informasi.
Kondisi Ideal : KELEMBAGAAN
Adapun peran Komite TIK berdasarkan peraturan Menkominfo Nomor
41/PER/MEN.KOMINFO/11/2007 adalah :

1. Mensinergiskan dan mengintegrasikan Rencana TIK institusi yang


mengakomodir kepentingan seluruh satuan kerja.
2. Mensinergiskan rencana belanja/investasi satuan kerja untuk
memastikan tidak adanya tumpang tindih (redundancy) inisiatif
TIK.
3. Melakukan review atas evaluasi berkala implementasi TIK yang
dilakukan oleh CIO, untuk memastikan keselarasan dengan
rencana semula.
HUKUM DAN KEBIJAKAN

UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik


(ITE).

Selain itu juga PP No 82 tahun 2012 tentang penyelenggaraan


sistem dan transaksi elektronik, Inpres No 3 tahun 2003
tentang kebijakan strategi nasional pengembangan e-goverment
dan Pergub No 48 tahun 2015 tentang Tata Kelola Sistem dan
Transaksi Elektronik di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Timur.
SUMBER DAYA MANUSIA

Untuk mewujudkan SDM yang memadai dan kompeten, perlu upaya


peningkatan kapasitas sesuai kebutuhan serta dilakukan secara
bertahap dan berkelanjutan. Hal itu bisa dilakukan melalui jalur
pendidikan formal maupun informal maupun pengembangan standar
kompetensi yang dibutuhkan dalam pengembangan dan
implementasi e-goverment. Upaya peningkatan kapasitas itu bisa
dilakukan, antara lain :
Dengan mengikutkan sertifikasi CEH (Certified Ethical
Hacker)
CISA (Certified Information Systems Auditor)
CDCP (Training Certified Data Center Profesional)
S2 Teknologi Informasi
Sertifikasi Internasional
INFRASTRUKTUR JARINGAN

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Timur menjadi


lembaga yang akan dipercaya dalam mengelola jaringan di semua SKPD
di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dengan demikian semua
SKPD akan terkoneksi dengan VPN IP serta terkoneksi ke data center.
VPN (Virtual Private Network) merupakan sebuah teknologi komunikasi
yang memungkinkan untuk dapat terkoneksi ke jaringan publik dan
menggunakannya untuk dapat bergabung dengan jaringan lokal.

Untuk membangun sebuah infrastruktur jaringan yang baik juga


diperlukan Disaster Recovery Center (DRC). Ini merupakan fasilitas
pengganti pada saat Data Center mengalami gangguan atau tidak dapat
berfungsi antara lain karena tidak adanya aliran listrik ke ruang komputer,
kebakaran, ledakan atau kerusakan pada komputer. DRC digunakan
sementara waktu selama dilakukannya pemulihan data center untuk
menjaga kelangsungan kegiatan dan kinerja SKPD.
Jawa Timur Internet Exchange (JIX) adalah tempat
terhubungnya berbagai ISP (Internet Service Provider) dengan
maksud menyatukan lalu lintas antar ISP di Jawa Timur,
sehingga tidak perlu lagi melalui luar Jawa Timur, memudahkan
komunikasi di Jawa Timur dan membentuk jaringan interkoneksi
di Jawa Timur yang punya kemampuan dan fasilitas yang
sesuai kebutuhan, untuk dipakai ISP yang memiliki izin operasi
di Jawa Timur. ISP yang tersambung ke JIX tak perlu
membayar biaya bandwidth, hanya biaya sambungan fisik
seperti serat optik, jalur nirkabel atau sewaan yang berbeda-
beda.
SISTEM INFORMASI

Sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang saling
berkaitan dan susunan prosedur yang saling berhubungan, yang
melaksanakan dan mempermudah kegiatan-kegiatan utama suatu
organisasi.

Informasi adalah data yang telah diproses /diolah sehingga


memiliki arti atau manfaat yang berguna.

Kualitas Informasi tergantung 3 hal:


1. Akurat
2. Tepat waktu
3. Relevan
Sistem Informasi dikategorikan dalam empat bagian, yaitu:

1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


(Management Information System, MIS)

2. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN


(Decision Support System, DSS)

3. SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF


(Executive Information System, EIS)

4. SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI


(Transaction Processing System)
III.KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Visi : Mewujudkan pelayan publik yang
inovatif, berkualitas, dan terpadu berbasis TIK
Misi: Penataan kelembagaan dan SDM TIK, serta
sosialisasi kebijakan, Meningkatkan koordinasi
dan perencanaan TIK, Membangun Infrastruktur
TIK, Membangun sistem aplikasi pelayanan publik
berbasis TIK
Penyusunan strategi Agresif , strategi feedback,
strategi Defersifikasi dan strategi defensif.
Dari analisa didapatkan bahwa faktor internal lebih
berperan, artinya Dinas Kominfo menjadi tulang
punggung tata kelola TIK di Pem Prov Jatim.
IV. RENCANA PENGEMBANGAN E- GOV

Berisi pengembangan infostruktur, infrastruktur dan


suprastruktur hingga tahun 2018 sesuai dengan strategi di bab
III
Pengembangan diutamakan pada tiga hal, pengembangan
integrasi aplikasi, infrastruktur (data center dan jaringan) dan
peningkatan kapasitas SDM bidang TIK
Pengembangan suprastruktur (perundang-undangan)
diselesaikan pada tahun 2017 sehingga sejak tahun 2018,
sistem tata kelola TIK sudah establish/kokoh
BASIS DATA

Untuk memanfaatkan Basis Data yang ada di SKPD maka perlu


pengembangan basis data dengan menggunakan Teknologi Web.
Pembangunan basis data adalah tanggung jawab masing-masing
SKPD. Berdasarkan Hasil Analisa yang dilakukan dari hasil survey
dan pemetaan yang dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan
Informatika Prov. Jawa Timur.
Contoh. Basis DataDinas Transmigrasi dan Kependudukan
No. Basis Data Isi / Konten Penanggungjawab

1. Transmigrasi dan Kependudukan Animo Bertransmigrasi Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja dan
Kependudukan

Realisasi Penempatan gransmigran

Jumlah Penduduk di Jawa Timur

Jumlah
Kondisi Ketenaga Kerjaan

Jumlah Amngkatan Kerja Menurut Jenis


Kelamin

Jumlah Angkatan Kerja Menurut Umur

Jumlah Angkatan Kerja berdasarkan Tingkat


Pendidikan

Lowongan Pekerjaan berdasarkan Pendidikan

Lowongan Pekerjaan mberdasarkan jabatan

Lowongan pekerjaan berdasarkan pencari


kerja

Pemnerimaan Remittance TKI

Pengiriman TKI ke Luar Negeri

Rekapitulasi Jumlah Kantor Cabang


Pelaksana Penampatan TKI Swasta (PPTKIS)
di Jawa Timur
Data Upah Minimum Kabupaten / Kota
APLIKASI
Untuk mendapatan basis data yang baik maka akan dibuat suatu
system informasi yang terintegrasi dan bisa dimanfaatkan oleh
seluruh SKPD
APLIKASI FUNGSIONAL UTAMA 1 Pelayanan Publik
Kelompok : Pelayanan Publik
Modul : Kesehatan
Deskripsi : Aplikasi digunakan untuk akses pelayanan kesehatan
Sistem ini mempunyai dua fungsi: ke masyarakat dan internal
Pemda. Melalui sistem ini masyarakat dapat mengetahui
informasi sekitar fasilitas kesehatan yang disediakan oleh
Pemerintah Daerah, meliputi nama dan tempat lokasi rumah
sakit dan puskesmas, kelas layanan, rincian layanan apa saja
yang disediakan, dan lain-lain sehingga memudahkan
masyarakat dalam memanfaatkan fasilitas Untuk internal
Pemda, sistem ini dismaping memberikan data nama dan
tempat lokasi, juga memberikan status fasilitas kesehatan
tersebut, sarana dan prasarana pendukung, status aktivitas
kegiatan, statistik penyakit, dan lain-lain.

Layanan Utama Publikasi Informasi, Basis Data


Obyek Layanan Utama Masyarakat dan Pemerintah
Fungsi Aplikasi : Publikasi informasi kesehatan kepada masyarakat
meliputi: nama dan tempat lokasi rumah sakit dan
puskesmas, fasilitas dan layanannya polikliniknya,
laboratorium, apotek, dan lain-lain.
Perencanaan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
meliputi :
o Menginventarisir kebutuhan pelayanan kesehatan
dari tiap wilayah.
o Menyusun rencana kegiatan pelayan kesehatan
masyarakat, misalnya melalui rumah sakit, balai
kesehatan ibu dan anak, posyandu, klinik, praktek
dokter, bidan, dokter gigi, ahli khitan.
Megelola perijinan praktek kesehatan, ijin farmasi dan
bidan dan lain-lain.
Pemilik Dinas Kesehatan
Relasi Modul / APlikasi yang lain : Datawarehouse
Kependudukan
APLIKASI FUNGSIONAL UTAMA 2 Administrasi dan Manajemen
Umum
Kelompok : Administrasi dan Manajemen Umum
Modul : SURAT ELEKTRONIK
Deskripsi : Proses penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang menggunakan surat
secara manual memakan waktu lama dan kesulitan dalam pelacakan posisi
surat. Dengan menggunakan aplikasi ini proses surat menyurat, disposisi dan
lain sebagainya dapat dilakukan dengan cepat dan memudahkan dalam
pengelolaannya.

Jenis Layanan : Back Office

Layanan Utama Administrasi

Obyek Layanan Utama SKPD

Fungsi Aplikasi : Menyediakan fungsi surat-menyurat secara elektronik, termasuk


didalamnya memungkinkan roses penyiapan, pembahasan dan
pengesahan surat dilakukan secara elektronik. Pembahasan surat itu 60
sendiri bisa dilakukan oleh lebih dari satu orang / unit organisasi.
Menyediakan fungsi kearsipan (surat masuk / surat keluar) secara
elektronik, termasuk didalamnya disposisi, dan tembusan surat.
Menyediakan fungsi query untuk pencarian data surat secara cepat,
misalnya berdasarkan pengirim, tujuan, tanggal, subyek/perihal, nomor,
isi, dan lainlain.

Pemilik Biro Umum

Relasi Modul / APlikasi yang lain : Data Warehouse


Kearsipan Dokumen
APLIKASI FUNGSIONAL UTAMA 3 Administrasi Legislasi

Kelompok : Administrasi Legislasi


Modul : Manajemen Administrasi DPRD
Deskripsi : Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, sekretaris daerah dan juga DPRD
memerlukan alat bantu yang mempercepat proses kerjanya, sehingga selaras
dengan ritme yang ada di eksekutif. Beberapa aplikasi bisa dipakai secara
bersama seperti surat elektronik, document management, dan fungsi-fungsi
yang tergabung dalam colaboration and coordination.
Meskipun begitu ada beberapa sistem khusus yang perlu disediakan, terutama
yang berhubungan dengan proses kerja internal DPRD.

Layanan Utama : Administrasi


Obyek Layanan Utama : Pemerintah
Fungsi Aplikasi : Memfasilitasi pekerjaaan Sekretaris DPRD
Menyelenggarakan administrasi
kesekretariatan DPRD
Menyelenggarakan administrasi keuangan
DPRD
Mengelola sarana & prasarana DPRD
Memfasilitasi pekerjaan DPRD
Penjadwalan kegiatan anggota dewan
Pengelolaan dokumen kegiatan (rapat,
notulensi,dll)
Pengelolaan dokumen hasil pengawasan
terhadap pelaksanaan Perda dan peraturan
perundang-undangan lainnya, peraturan kepala
daerah, APBD, kebijakan pemerintah daerah 66
dalam melaksanakan program pembangunan
daerah, dan kerja sama lain.
Pemilik Sekretariat DPRD

Relasi Modul / APlikasi yang lain : Data Warehouse


Regulasi
APLIKASI FUNGSIONAL UTAMA 4 Manajemen Pembangunan
Kelompok : Administrasi Pembangunan
Modul : Perencanaan & Pembangunan Daerah
Deskripsi : Agar dapat merencanakan pembangunan dengan optimal diperlukan masukan data dan informasi
yang akurat dan up-todate. Informasi tersebut bisa jadi datang dari aplikasi lain, dan tugas aplikasi
ini adalah menyediakan data dan mengelola kebijakan perencanaan & pembangunan tiap unit
kerja/SKPD ke dalam perencanaan pembangunan yang komprehensif danterintegrasi.

Layanan Utama : Basis data, administrasi


Obyek Layanan Utama : Pemerintah
Fungsi Aplikasi : Mengelola data dan informasi yang akurat dan dapat
dipertanggung jawabkan dalam penyusunan
perencanaan & pembangunan daerah.
Data dan informasi yang dibutuhkan antara lain:
1. Organisasi & tata laksana daerah
2. Keuangan daerah
3. Kependudukan
4. Sarana & prasarana
Pendidikan
5. Kesehatan
6. Sosial
7. Dll
Harus ada mekanisme version dan revision control,
sehingga setiap saat.
perubahan perencanaan dapat diketahui dan dilacak.
Termasuk didalamnya template pembuatan renstra
oleh tiap satuan kerja.
pemerintah daerah yang memuat visi, misi, tujuan,
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan.
Pemilik Bappeda
Relasi Modul / APlikasi yang : Data Warehouse
lain Manajemen Kependudukan
Pendidikan
Kesehatan
APLIKASI FUNGSIONAL UTAMA 5 Manajemen Keuangan

Kelompok : Administrasi Pembangunan


Modul : Manajemen Keuangan
Deskripsi : Aplikasi ini memiliki fungsi untuk mengelola keuangan daerah
dan sebagai rujukan data/informasi terkait penggunaan sistem
yang berhubungan langsung dengan anggaran dan
pendapatan
daerah.
Layanan Utama : Basis data, administrasi
Obyek Layanan Utama : SKPD
Fungsi Aplikasi : Menyelenggarakan Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Daerah yang tepat, lengkap dan tertib atas
transaksi Keuangan Daerah, sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
Meningkatkan kualitas management Pengelolaan
Keuangan Daerah, meliputi perencanaan, pelaksanaan
dan pengendalian anggaran yang efisien, efektif,
transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Menyediakan Sistem Informasi Keuangan Daerah yang
akurat, aktual, mudah dipahami, relevan dan
berdayaguna.

Pemilik BPKAD
Relasi Modul / APlikasi yang lain : Data Warehouse
Perencanaan & Pembangunan Daerah
Dispenda dan Biro AP
APLIKASI FUNGSIONAL UTAMA 6 Manajemen
Kepegawaian

Kelompok : Administrasi Pembangunan


Modul : Manajemen Kepegawaian
Deskripsi : Kinerja SDM yang optimal akan tercapai apabila dikelola dengan
manajemen kepegawaian yang baik, dari penerimaan hingga
akhir karir. Aplikasi ini bertujuan untuk mengelola hal tersebut
agar tercipta tertip administrasi kepegawaian.

Layanan Utama : Administrasi, Basis Data


Obyek Layanan Utama : Unit Kerja/SKPD
Fungsi Aplikasi : Mengelola data dan membantu proses kerja pemerintah yang
berkaitan dengan kepegawaian daerah.
Modul Kepegawaian paling tidak menyediakan aplikasi dengan
fungsi-fungsi pengelolaan dan pengolahan data dan informasi
untuk proses kerja sebagai berikut :
o Pengadaan (termasuk perencanaan danpersyaratan)
o Penetapan formasi dan penempatan
o Penetapan pensiun, gaji, tunjangan, dan kesejahteraan
o Pengembangan kompetensi (pendidikan danpelatihan)
o Larangan, sanksi, dan penghargaan

Pemilik Badan Kepegawaian Daerah


Relasi Modul / APlikasi yang lain : Data Warehouse
Manajemen Keuangan
Analisis Kesenjangan Aplikasi
No. Aplikasi Eksisting Analisa Kesenjangan Solusinya
Fungsi Teknis
1. Aplikasi Fungsional Masih melakukan enter Stand alone format data dan Pembuatan Aplikasi Berbasis
Utama 1 ( Layanan data dengan manual belum mempunyai aplikasi Web atau SOA dengan
Publik ). dalam format XLS dataware house menempatkan aplikasi atau
server dalam datacenter serta
bisa diakses oleh masyarakat
untuk memudahkan layanan.
Sebagian Layanan terdapat di
P2T yang dijadikan satu atap.

2. Aplikasi Fungsional Sudah ada beberapa Masih banyak Membuat terintegrasi dengan
Utama 2 aplikasi yang mendukung ketergantungan pada aplikasi yang lain, suatu
(Administrasi dan administrasi dan pihak ke 3 sehingga aplikasi berbasis SOA,
Manajemen Umum) manajemen umum namun pengembangannya Webservice, OGG dan laih
masih bersifat pulau-pulau begitu sulit serta sebagainya.
informasi atau SKPD banyak aplikasi yang
mengembangkan sendiri sudah dibangun namun
sendiri dan tidak tidak sesuai dengan
memperhatikan fungsional aplikasi.
interoperabilitas. Belum adanya integrasi
dengan aplikasi yang
lain.
PENGEMBANGAN DATA CENTER DAN DRC

Ruang data center yang sekarang sampai saat ini masih mencukupi
kebutuhan layanan di lingkungan PEmerintah Provinsi JAwa Timur,
akan tetapi kedepan, maka ruang tersebut harus diperluas dan di
desain sesuai dengan standar mutu sebuah Datacenter dengan
bersertifikasi dari UPTIME dan mempunyai ISO 27001 yang mampu
melayani 24 jam kali 7 hari.
Analisa Kesenjangan Datacenter

No. Aplikasi Analisa Kesenjangan Solusinya


Eksisting
Fungsi Teknis
1. Datacenter Datacenter saat ini Datacenter yang ada masih Melakukan
berfungsi untuk belum standar dari Sertifikasi dari
colocation dan UPTIME dan belum UPTIME Institut
hosting dari memiliki ISO 27001 serta dan ISO 27001
SKPD. Masih Stndar yang lain serta
memiliki layanan kebutuhan
yang sedikit perangkat yang
sehingga perlu lain seperti
difungsikan penambahan
pengembangan perangkat
layanan yang lain. penyimpanan
Perangkat yang serta server
masih belum yang lebih
memadai. handal untuk
memenuhi
kebutuhan
pelanggan
dalam hal ini
SKPD.
Kesenjangan yang ada di lingkungan Pemprov Jawa
Timur terhadap upaya implementasi aplikasi dengan
pendekatan SOA dapat dirangkum sebagai berikut:
a. Sudah terdapat banyak aplikasi, akan tetapi bersifat tertutup;
b. Aplikasi eksisting tidak dibangun berbasis SOA;
c. Duplikasi dari fungsi pada aplikasi yang tersebar;
d. Tidak ada desain integrasi, kanal akses terbatas;
e. Perlunya edukasi SDM Pengelola TIK terkait pengembangan dengan
pendekatan SOA;
f. Shared service belum terdefinisikan dengan jelas;
g. Agregasi data berdasarkan service antar instansi belum terlaksana;
h. Belum memiliki service terhadap SIE & data warehouse.
Regulasi

Sampai saat ini regulasi yang ada di


Pemerintah Provinsi Jawa Timur masih
bersifat Makro yaitu Peraturan Gubernur No.
48 Tahun 2015 dan masih perlu perbaikan.
1. Analsia Kesenjangan Regulasi

Regulasi Eksisting Analisa Kesenjangan Solusi

1 Pergub 48 Tahun Belum mengatur beberapa aspek : Membuat Regulasi Peraturan


2015 1. Aspek Keamanan Informasi. Gubernur :

2. Aspek Pembiayaan Teknologi 1. Sistem Manajemen


Informasi Keamanan Informasi.

3. Aspek Resiko Penggunaan TI. 2. Sistem Investasi


Teknologi Informasi.
4. DLL
3. Sistem Manajemen
Resiko.
4. Model Tata Kelola.
Tata Kelola, Organisasi dan SDM
Kategori Indikator Sub Indikator

Networked Pemanfaatan TIK Tingkat pemanfaatan TIK dalam


Government pelaksanaan tupoksi
Website Tingkat implementasi website
Komunikasi Intranet dan Frekuensi Penggunaan email,
Intranet instant messenger untuk
berkomunikasi
Organisasi dan SDM Keberadaan Organisasi TIK
Staff TIK
Pegawai berpengetahuan TIK
Network Learning Sosialisasi TIK Frekuensi sosialisasi
pemanfaatan TIK
Pengembangan SDM TIK Frekuensi Pelatihan dan/atau
seminar bagi
SDM TIK
Network Policy Tata Kelola TIK Banyak Proses dalam TIK yang
memiliki kebijakan dan prosedur
yang jelas
Tingkat pemanfaatan TIK dalam
pelaksanaan tupoksi
Tingkat 0 Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Tingkat 4
Tidak Hanya untuk Keperluan Keperluan Keperluan
menggunakan keperluan administrasi dan administrasi, administrasi,
ICT sama sekali administrasi pemrosesan data pemrosesan data pemrosesan data,
dan berbagi, serta dan
sistem informasi sistem informasi
manajemen. manajemen serta
sistem
informasi strategis
untuk
mengambil
keputusan.

Kondisi Sekarang / AS IS = Level 1


Kondisi Akan Datang / To be = Level 4
Tingkat implementasi website
Tingkat 0 Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Tingkat 4
Tidak memiliki Halaman Statis Informasi detil fokus Memiliki Integrasi dengan
web site Informasi kurang terkait instansi kemampuan komunitas
update tertentu (beberapa transaksi dokumen masyarakat
Tidak ada fungsi instansi memiliki elektronik Mendukung proses
report website tersendiri) Mendukung antar
Setidaknya Tersedia form online layanan institusi
memuat kontak Informasi terlayani via procurement Integrasi dan kolaborasi
Institusi email Sharing proses bisnis internal
Ada Informasi Memiliki panduan Information lintas maupun eksternal
SKPD yang penggunaan dan FAQ institusi
menginduk pada Mendukung fungsi
website Pemda administrasi
mandiri bagi tiap
pegawai
Mendukung
pelatihan via web

Kondisi Sekarang / AS IS = Level 2


Kondisi Akan Datang / To be = Level 4
Frekuensi Penggunaan email, instant
messenger untuk berkomunikasi
Tingkat 0 Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Tingkat 4
Tidak Sangat Jarang Jarang Sering Sangat sering /
berkomunikasi Ketergantungan
menggunakan
internet/intranet

Kondisi Sekarang / AS IS = Level 3


Kondisi Akan Datang / To be = Level 4
Keberadaan Organisasi TIK
Tingkat 0 Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Tingkat 4
Tidak ada Organisasi TIK Organisasi TIK Organisasi TIK Organisasi TIK berdiri
organisasi TIK tergabung dalam berdiri berdiri sendiri sendiri
organisasi lain sendiri berperan dan dan berperan sangat
sebagai berperan lebih strategis (mis :
pendukung dari perencanaan
sekadar TIK selaras dengan
pendukung pemerintahan)
(mis :
perencanaan)

Kondisi Sekarang / AS IS = Level 2


Kondisi Akan Datang / To be = Level 4
Staf TIK
Tingkat 0 Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Tingkat 4
Tidak memiliki Masih Sudah ada pegawai, Sudah ada pegawai, Sudah pegawai, tiap
staf TIK outsourcing tapi dan minimal tiap instansi/divisi/SKPD ada,
(bukan pegawai) masih sedikit dan instansi ada dan ada jenjang karir yang
terpusat (tidak (mencukupi) jelas
mencukupi)

Kondisi Sekarang / AS IS = Level 3


Kondisi Akan Datang / To be = Level 4
Pegawai berpengetahuan TIK
Tingkat 0 Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Tingkat 4
Tidak memiliki Ada Pegawai Ada Pegawai Ada Pegawai Ada Pegawai Mengikuti
staf TIK berlatar Mengikuti Mengikuti Training Mengikuti Training Training yang
belakang Training yang berpendidikan yang berpendidikan berpendidikan
pendidikan Diploma TIK Diploma TIK, S1 TIK Diploma TIK, S1 TIK, S2
formal dan non dan/atau dan/atau S2 TIK TIK
formal TIK atau S1 TIK dan/atau tersertifikasi
sertifikasi TIK Spesialisasi (misal:
CCNA,
MCSE, OCA, dll)

Kondisi Sekarang / AS IS = Level 3


Kondisi Akan Datang / To be = Level 4
Frekuensi sosialisasi pemanfaatan
TIK
Tingkat 0 Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Tingkat 4

Tidak ada 1 - 3 kali per 4 6 kali per 7 8 kali per > 9 kali per tahun
pelatihan sama tahun tahun tahun
sekali

Kondisi Sekarang / AS IS = Level 3


Kondisi Akan Datang / To be = Level 4
Frekuensi Pelatihan dan/atau seminar bagi
SDM TIK
Tingkat 0 Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Tingkat 4

Tidak ada 1 - 3 kali per tahun 4 6 kali per tahun 7 8 kali per tahun > 9 kali per tahun
pelatihan sama
sekali

Kondisi Sekarang / AS IS = Level 2


Kondisi Akan Datang / To be = Level 4
Banyaknya Proses dalam TIK yang
memiliki kebijakan dan prosedur yang
jelas
Tingkat 0 Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Tingkat 4
Semua proses 1 - 2 Proses Hanya memiliki 3 Hanya Memiliki 4 Memiliki seluruh proses
tidak memiliki TIK Proses TIK Proses TIK TIK
kebijakan dan (perencanaan sistem,
prosedur yang manajemen
jelas belanja, realisasi sistem,
pengoperasian dan
pemeliharaan
sistem) berdasarkan
panduan Tata
Kelola TIK

Kondisi Sekarang / AS IS = Level 2


Kondisi Akan Datang / To be = Level 4
Solusi Tata Kelola, Organisasi dan
SDM
Tata Kelola
a. Perlu adanya unit kerja yang merumuskan Kebijakan TIK yang
bersifat lintas sektoral dan struktural, terkait: perencanaan,
manajemen belanja, realisasi, operasional, dan pemeliharaan sistem.
Kebijakan-kebijakan tersebut termasuk perencanaan pengembangan
dan pengelolaan system aplikasi, jaringan, basis data (data
terpusat), dan serta pemeliharaan system.
b. Perlu adanya unit kerja yang merumuskan Kebijakan TIK yang
bersifat lintas sektoral dan struktural, terkait: perencanaan,
manajemen belanja, realisasi, operasional, dan pemeliharaan sistem.
Kebijakan-kebijakan tersebut termasuk perencanaan pengembangan
dan pengelolaan system aplikasi, jaringan, basis data (data
terpusat), dan serta pemeliharaan system.
c. Perlunya penyusunan, pembentukan, dan penyempurnaan kebijakan
dan prosedur yang terkait dengan proses-proses TIK, yaitu
perencanaan, manajemen investasi, realisasi, operasional, dan
pemeliharaan TIK. Target yang diharapkan adalah seluruh proses-
proses TIK memiliki kebijakan dan prosedur yang jelas serta selaras
dengan panduan Tata Kelola TIK Nasional.
Organisasi

a. Untuk memenuhi kecukupan kebutuhan secara struktural dalam


implementasi Teknologi Informasi & Komunikasi, khususnya terkait
rencana induk Teknologi Informasi & Komunikasi yang akan berlaku
untuk jangka waktu 4 (empat) tahun, perlu dilakukan kajian struktur
dan fungsi organisasi terkait kecukupan kedudukan kedudukan dan
wewenang dari organisasi pengelola TIK dalam struktur
pemerintahan Provinsi Jawa Timur. Perubahan struktur organisasi
sangat dimungkinkan dan dilakukan sesuai dengan kebutuhan untuk
menopang secara penuh terlaksananya implementasi
pengembangan Teknologi Informasi & Komunikasi di lingkungan
Provinsi Jawa Timur. Dari hasil analisis tentang struktur organisasi
pengelola Teknologi Informasi & Komunikasi di lingkungan Provinsi
Jawa Timur, diperoleh beberapa rekomendasi sebagai berikut:
a. Penetapan CIO
b. Pembentukan Komite TIK
c. Pembentukan ICT PMO/Pengelola Manajemen Proyek TIK (PMP TIK)
d. Kedudukan organisasi TIK di SKPD di sejajarkan dalam eselon
SDM

a. Perlu adanya penambahan sumber daya manusia yang mempunyai


kompetensi di bidang Teknologi Informasi & Komunikasi terkait
pengelolaan system aplikasi, jaringan, dan pengelolaan basis data.

b. Target yang ingin dicapai adalah tercukupinya kebutuhan SDM di


lingkungan Pemprov Jawa Timur dengan latar belakang pendidikan
TIK dan tersertifikasi keahlian Teknologi Informasi & Komunikasi,
seperti lulusan Diploma TIK, S1 TIK, S2 TIK, CCNA, MCSE, OCA,
PMP, dan lain-lain.

c. Perlu adanya Sertifikasi bagi pengelola TIK di SKPD : Operator,


Programer, system Analisis, Jaringan dan lain-lain.

d. Mendorong peningkatan kinerja SDM pengelola TIK melalui


pemberian nilai angka kredit dan tunjangan jabatan fungsional
dengan mengacu pada aturan yang berlaku.
PENGEMBANGAN BACKBONE

Jaringan backbone merupakan bagian dari infrastruktur jaringan


yang menghubungkan jaringan-jaringan dan menyediakan jalur
pertukaran data dan informasi antar jaringan lokal / LAN. Jaringan
backbone bisa berada pada satu gedung, antar gedung, atau antar
wilayah. Kapasitas dari backbone seyogyanya sama atau lebih besar
dari total jaringan yang terkoneksi di dalamnya.
Pemerintah provinsi Jawa Timur memiliki perangkat daerah yang
tersebar di Kota Surabaya dan UPT yang tersebar di seluruh Jawa
Timur. Dengan menggunakan jaringan backbone, antar SKPD bisa
langsung berkomunikasi dan bertukar data.
Dalam pembangunan backbone dapat menggunakan beberapa jenis
media. Salah satu media yang saat ini sudah banyak digunakan
adalah Fiber Optic. Media ini lebih stabil dibandingkan dengan media
nirkabel. Selain itu, kapasitas media ini sangat besar. Dengan
menggunakan perangkat tertentu, media ini bisa menyalurkan data
dengan kapasitas mencapai 40 Gbps.
JARINGAN ANTAR SKPD

PENGEMBANGAN JARINGAN WAN

PENGEMBANGAN DATA CENTER DAN DRC


KEBIJAKAN (HUKUM DAN
PERUNDANG-UNDANGAN)
Kebijakan berupa peraturan atau payung hukum yang dapat
diterapkan secara optimal dalam setiap kegiatan teknologi
informasi perlu untuk dilakukan. Aturan Hukum atau kebijakan ini
tentu harus dapat menampung semua hal yang erat hubungannya
dengan bidang masalah yang hendak diatur dengan peraturan
tersebut, dalam hal ini TIK.

Beberapa hal yang perlu dibuatkan landasan hukumnya adalah :


Peraturan Daerah untuk pengelolaan TIK
SOP setiap kegiatan TIK
Keamanan Sistem Informasi
Keamanan dan legalitas transaksi, perlindungan privacy
V. Solusi Pentahapan Dan Pengembangan

Jadwal pengembangan Kebijakan, Kelembagaan dan


Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai berikut :

Pengembangan Kelembagaan dilakukan pada satu tahun


pertama untuk mempersiapkan landasan hukum yang kuat
bagi unit kerja pengelola TIK

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dilakukan


pada tahun pertama untuk mempersiapkan SDM TIK yang
handal di masing masing unit kerja yang akan
bertanggung jawab terhadap sistem yang akan dibangun
TAHAP PENGEMBANGAN
No. Kegiatan 2016 2017 2018 2019 2020
1. Datacenter
- Pengembangan DC
- DRC
- DRP
- Iso 27001
- Sertifikasi Uptime

2. Aplikasi Fungsional Utama 1 ( Layanan Publik ).


3. Aplikasi Fungsional Utama 2 (Administrasi dan Manajemen
Umum)
4. APLIKASI FUNGSIONAL UTAMA 3 Administrasi Legislasi

5. APLIKASI FUNGSIONAL UTAMA 4 Manajemen Pembangunan


( BPKAD, Bapeda, Biro AP, Biro Org dan Dispenda )
6. APLIKASI FUNGSIONAL UTAMA 5 Manajemen Keuangan
7. APLIKASI FUNGSIONAL UTAMA 6 Manajemen Kepegawaian

8. Infrastruktur

x Tata Kelola
- Pergub ttg Keamanan Informasi
- Pergub ttg Manajemen Resiko
- Pergub ttg Belanja Investasi

Anda mungkin juga menyukai