Anda di halaman 1dari 7

DAMPAK NEGATIF PACARAN

Secara bahasa pacaran berasal dari kata Pacar yang berarti kekasih atau

teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta-

kasih. Berpacaran adalah bercinta; berkasih-kasihan. Memacari adalah

mengencani; menjadikan dia sebagai pacar. 1

Pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa pacaran adalah suatu aktifitas

yang dilakukan oleh seseorang dengan teman lawan jenisnya yang tetap dan

mempunyai hubungan berdasarkan cinta-kasih. Dari pengertian tersebut maka

dapat di pahami bahwa dalam hubungan berpacaran ada dua pokok yang harus

ada, yaitu :

1. Adanya aktifitas yang dilakukan seseorang dengan teman lawan jenisnya

yang tetap

2. Mempunyai hubungan berdasarkan cinta-kasih

Selain pengertian diatas, pacaran didefinisikan sebagai aktifitas yang dilakukan

dua remaja yang berlainan jenis untuk saling memadu cinta seolah-olah mereka

sebagai pasangan suami istri dengan batasan-batasan hubungan tertentu. 2

Pengertian pacaran diatas, apabila kita kaitkan dengan pacaran yang biasa

dilakukan oleh siswa SMA, maka pengertian pacaran dapat diartikan sebagai

aktifitas yang dilakukan oleh dua orang siswa yang berlainan jenis untuk

memadu cinta kasih seolah-olah mereka sebagai pasangan suami istri dengan

batasan- batasan hubungan tertentu.

Definisi pacaran diatas dapat dijadikan sebagai pembatasan masalah untuk

bahan dalam penyusunan skripsi ini. Agar pembahasan lebih fokus dan tidak

meluas kemana-mana.
Jika kita mengacu pada definisi pacaran yang telah dikemukakan di atas, maka

ada tiga kunci yang harus di pahami dalam memaknai pacaran yang dibahas di

artikel ini.

Pertama, aktifitas yang dilakukan dua siswa yang berlainan jenis. Jadi, fokus

pembahasan pacaran dalam skripsi ini adalah fenomena pacaran di kalangan

siswa yang notabene dalam berpacaran umumnya belum memiliki niat untuk

menuju jenjang yang lebih serius (pernikahan).

Kedua, untuk saling memadu cinta kasih seolah-olah mereka sebagai pasangan

suami istri. Dalam praktiknya, mereka yang berpacaran biasanya berprilaku

seolah-olah mereka adalah sepasang suami istri. Mereka saling bantu-

membantu, saling kasih-mengasihi, saling terikat satu sama lain, saling mesra,

saling cemburu apa bila ada cowok atau cewek lain yang mendekati pacarnya,

dan keuangan merekapun sering tombok dan lain sebagainya.

etiga, batasan- batasan hubungan tertentu. Dalam berpacaran, batasan-

batasan hubungan antara siswa satu dan yang lain ada perbedaan. Hal ini

disebabkan karena perbedaan tingkat pemahaman dan penghayatan norma-

norma agama yang masing-masing siswa berbeda. Selain itu juga, perbedaan

background budaya dikalangan siswa juga berbeda.

Pacaran bagi seorang pelajar banyak dampak negatifnya. Tetapi jika di jalan

kan dengan sehat dan bertanggung jawab sedikit dampak positifnya.

Banyak dampak negatif pacaran:

1. Mudah terjerumus dalam perzinaan.

Beberapa pelaku pacaran seringkali menyangkal tentang hal ini. Kata

mereka, asalkan bisa menjaga hati, InsyaAllah tidak terjadi hal itu (waaah,

perbuatan munkar kok pake InsyaAllah..). cobalah simak hadits ini:


Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti

mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua teling zinanya mendengar,

lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki

zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang berhazrat dan berharap. Semua itu

dibenarkan (direalisasi) oleh kelamin atau digagalkannya. (HR Bukhari).

Padahal kita tahu, yang namanya orang pacaran, pasti ada hal-hal yang

tidak dibenarkan dalam islam: memandang lawan jenis, berpegangan tangan,

berduaan di tempat sepi, berciuman, hingga.ah, tak usah disebutkan. Bahkan

meski pacarannya hanya sebatas lewat telpon, SMS atau chatting pun, hal

tersebut sudah bisa memicu terjadinya zina hati.

Semua larangan-larangan tadi ada dalil shahihnya. Sebagai contoh, simaklah

hadits ini:

Rasulullah saw. berpesan Janganlah engkau ikuti padangan dengan padangan

berikutnya, karena untukmu adalah padangan yang pertama, sedangkan

selanjutnya bukan untukmu. (HR. Ahmad) Dan hadits yang terkenal : Barang

siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah tidak melakukan

khalwat dengan seorang wanita yang tidak disertai oleh mahramnya karena

sesungguhnya yang ketiga adalah setan.

Tentang dampak negatif yang pertama ini tak perlu disangkal lagi. Tak

terhitung lagi jumlah pemuda muslim yang benar-benar terjerumus dalam

perzinaanyang diawali dari aktivitas pacaran. Kalau sudah berzina, berarti ia

telah melakukan dosa besar yang akan menyebabkan dampak-dampak buruk

lainnyabaik yang ia rasakan di dunia maupun di akhirat.

2. Melemahkan Iman.

Orang yang pacaran cenderung meletakkan rasa cinta kepada kekasihnya

di atas rasa cinta kepada Sang Pencipta. Tak perlu mengelak ataupun

mengiyakan, sebab pernyataan ini bisa dibuktikan dengan kualitas ibadah

seseorang. Jika kualitas ibadah seseorang menurun setelah mengalami jatuh

cinta, itu artinya porsi kecintaannya kepada Allah berkurang. Ia jadi jarang ke

Masjid, jarang membaca Al Quran, meninggalkan shalat sunnah, bahkan

beberapa hafalannya hilang, serta banyak ibadah lain yang terlewatkan.


3. Melatih kemunafikan.

Orang yang berpacaran itu seringkali menipu, berusaha agar pasangannya

yakin bahwa ialah yang terbaik. Memang tidak semua.. tapi umumnya begitu. Ia

akan menampakkan hal-hal yang baik di depan kekasihnya. Adapun hal-hal yang

buruk sebagian besar ia sembunyikan. Sebagian orang ada yang sengaja

menunjukkan beberapa keburukannya kepada kekasihnya sekedar untuk meraih

simpati, mencari kesamaan, mendapatkan pemakluman, atau sebagai bumbu-

bumbu romantisme belaka. Namun tidak jarang orang yang berpacaran

mengatakan sesuatu yang sebenarnya bertentangan dengan hati kecilnya.

4. Menjadikan panjang angan-angan.

Orang yang sedang jatuh cintapacaranseringkali teringat dengan

orang yang dicintainya itu. Lalu ia memikirkan sesuatu, berandai-andai setiap

waktutentang apa yang akan dilakukan nanti saat bertemu, tentang apa yang

akan diberikan saat itu, tentang kata-kata yang akan diucapkan sebagai bumbu,

dan masih banyak lagi. Padahal ummat Islam dilarang berpanjang angan-angan.

5. Mengurangi produktivitas.

Jika tidak pacaran, seorang siswa tentunya bisa melakukan aktivitas lain yang

lebih produktif; misal membuat karya seni, menulis artikel, cerpen, puisi, karya

tulis, mengerjakan PR, atau yang lainnya. Namun seringkali produktivitasnya

turun lantaran ia berpacaran.

6. Menjadikan hidup boros.

Orang yang pacaran akan selalu berkorban untuk pacarnya. Bahkan uang

yang seharusnya untuk ditabung bisa habis untuk bersenang-senang:

membelikan hadiah pacarnya, membeli pulsa, mentraktir, nonton Film, dan yang

lainnya.

7. Akan melemahkan daya kretaifitas dan menyulitkan konsentrasi, karena

pikiran mereka hanya tertuju kepada pacarnya.


8. Akan menyebabkan terlambatnya studi.

Banyak fakta yang menyebutkan bahwa menurunnya prosentase kelulusan para

pelajar adalah akibat pacaran, mereka jarang belajar, karena jalan-jalan terus

dengan pacarnya, tidak pernah beli buku (karena uangnya habis untuk

berenang-senang).

9. Terjadinya pertengkaran dan pembunuhan, hanya karena rebutan pacar.

10. Tidak setia dengan pasangannya jika sudah menikah.

Tidak setia karena masing-masing ingat dengan pacarnya yang lama, dan

selalu membanding-bandingkan antara suami/ istrinya yang syah dengan

pacarnya yang lama.

11. dan dampak negatif lainnya;

* Prestasi sekolah;

Pacaran bisa menurunkan prestasi belajar. Prestasi belajar bisa menurun

jika ada permasalahan yang cukup berat hingga mengganggu konsentrasi dan

gairah untuk belajar atau lebih senang menghabiskan waktu bersama sang

pacar daripada belajar.

* Pergaulan sosial;

Pergaulan sosial dengan teman sebaya maupun lingkungan sosial sekitar

bisa menyempit. Pergaulan menjadi sempit karena lebih banyak menghabiskan

waktu hanya berdua, enggak gaul lagi dengan teman lain. Makin lama biasanya

menjadi sangat bergantung pada pacar atau sebaliknya dan tidak memiliki

pilihan interaksi sosial lainnya. Hubungan dengan keluarga pun biasanya menjadi

renggang karena waktu luang lebih banyak dihabiskan dengan pacar.

* Bisa stres;

Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus yang semula diduga

karena memang ada perbedaan karakteristik, latar belakang, serta perbedaan

keinginan dan kebutuhan. Hal itu menyebabkan banyak sekali terjadi masalah
dalam hubungan. Biasanya hal itu akan menguras energi dan emosi serta

menimbulkan stres hingga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.

* Berkembang perilaku baru;

Pacaran dapat memunculkan perilaku yang negatif kalau interaksi yang

terbentuk cenderung mengarah pada hal-hal yang negatif, sehingga

memungkinkan terbentuknya perilaku negatif.

Sedikit dampak positif pacaran:

1. Pacaran bisa meningkatkan prestasi belajar.

Prestasi meningkat biasanya karena semangat belajar yang naik akibat ada

pacar yang senantiasa memberikan dorongan dan perhatian atau karena ingin

membuktikan kepada orangtua bahwa meskipun mereka pacaran prestasi

belajar tidak terganggu.

2. Pacaran dapat memunculkan perilaku yang positif.

Pacaran bisa membantu orang mengembangkan perilaku yang positif kalau

interaksi yang terbentuk bersifat positif. Misalnya, pacaran dengan orang yang

jago motret. Maka, bukan tidak mungkin kita akan tertular barang sedikit.

Atau pacaran dengan orang yang sangat peduli sama orang lain dan penolong,

maka kita yang tadinya cuek bisa saja tertular.

Rasullulah SAW juga berpesan:

Barang siapa yang jatuh cinta, lalu tetap menjaga kesucian dirinnya,

menyembunyikan rasa cintanya dan bersabar hingga mati maka dia mati

syahid.

Sungguh sangat beruntung orang yang mencintai dengan kesucian diri

dan berlindung dari godaan syatan yang terkutuk. Tentunnya orang yang

menjaga cintannya yang suci hingga ia meninggal dunia.

Cintailah sesuatu itu dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi suatu

saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu benci, dan bencilah sesuatu

yang tidak kamu ketahui dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi suatu saat

nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu cintai (H.R. Bukhari, Abu Daud,

Tirmizi, dan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah).

Anda mungkin juga menyukai