Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

BAB 1. LATAR BELAKANG

BAB 2. RUMUSAN MASALAH


PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MIKROORGANISME TERMOFILIK
Mikroorganisme Termofilik adalah mikroba yang
tumbuh optimal pada suhu lebih tinggidari 45 C.
Habitat bakteri termofilik adalah pada tempat-tempat yang
mempunyai kondisi lingkungan panas, dapat hidup dan
berkembang biak pada lingkungan yang ekstrem.
Beberapa habitat ekstrem bagi bakteri termofilik
diantaranya adalah sumber air panas, kawah gunung
berapi, dan di celah hidrotermal kedalaman air laut.
Celah tersebut merupakan rekahan permukaan bumi di
bawah laut tempat magma merembes dan
memanaskan air. Bakteri termofilik pertama kali
ditemukan pada tahun 1960 oleh Thomas Brock di
sumber air panas Yellow Stone. Termofilik bervariasi
dalam persyaratan panas, dengan kisaran
umumpertumbuhan 45-80 C. Pada sebagian besar
eukariotik tidak dapat bertahan di atas suhu 60 C,
tetapi beberapa bakteri termofilik disebut hipertermofil ,
tumbuh antara kisaran suhu 80 C dan 110 C (saat ini
suhu dianggap membatasi enzim dan struktur sel)
(Kathleen, 2005: 201).
B. MIKROORGANISME TERMOFILIK PERTAMA KALI DIISOLASI
Bakteri termofilik pertama kali diisolasi tahun
1879 oleh Miquel, menemukan bakteri yang mampu
berkembang pada suhu 72 C (162 F). Miquel
menemukan bakteri ini pada tanah, debu, kotoran
badan, tempat pembuangan limbah, dan lumpur sunga
i. Tidak lama kemudian, ditemukan varietas bakteri
termofilik pada tanah yang tumbuh subur pada temperatur
tinggi tetapi tidak dapat tumbuh pada suhu kamar. Bakteri
ini ditemukan di gurun pasir Sahara, tetapi tidak ditemukan
di tanah pada hutan yang dingin. Pada tanah
perkebunan yang mengandung pupuk terdapat 1-10%
bakteri termofilik, sementara tanah lapang yang luas
biasanya hanya mengandung 0,25% atau kurang.
Tanah yang tidak ditumbuhi tanaman kemungkinan
sama sekali tidak terdapat bakteri termofilik (Heru
Prasetyo, 2006: 2)
C. Ciri-ciri mikroorganisme termofil:
1. Mempunyai membran sel yang mengandung lipida
jenuh, sehingga titik didihnya tinggi
2. Dapat memproduksi protein termasuk enzim yang tidak
terdenaturasi pada suhu tinggi
3. Di dalam DNA-nya mengandung guanin dan sitosin
dalam jumlah yang relatif besar sehingga molekul DNA
tetap stabil pada suhu tinggi
D. Jenis-jenis mikroorganisme termofil:
1. Mikroorganisme Termofil Obligat: Mikroorganisme yang
tidak dapat bergerminasi dan tidak tumbuh dibawah
suhu 500C. Beberapa termofil obligat apat tumbuh pada
suhu 770C dan bakteri ini sangat resisten terhadap
pemanasan (1210C selama 60 menit)
2. Mikroorganisme Termofil Fakultatif: Mikroorganisme yang
tumbuh pada kisaran suhu 500C - 660C atau pada suhu
yang lebih rendah (380C)
E. Contoh Mikroorganisme termofil
1. Bacillus stearothermophilus: Penyebab kebusukan asam tanpa
gas (flat sour)
2. Archaebakteria : Banyak ditemukan hidup dilingkungan
ekstrim seperti sumber air panas, telaga garam, bahkan
dalam saluran pencernaan hewan ruminansia (sapi, domba)

3. Methanococcus

4. Clostridium thermosaccharolyticum: Penyebab busuk


kembung pada makanan kaleng karena memproduksi CO2
dan H2

5. Lactobacillus thermophillus: Merupakan bakteri asam laktat


termofil
F. Persyaratan hidup mikroganisme mikroorganisme termofil

Dalam suhu yang sedemikian ekstrem, DNA bakteri lain tentu


sudah meleleh. Namun, pada bakteri Thermofilik, Enzim, protein,
dan DNA, bakteri ini stabil dan bekerja optimal pada suhu
ekstrem. Bakteri termofilik memiliki beberapa cara untuk
menjaga DNA mereka utuh. Kimiawi sel mereka mampu
mencegah denaturasi protein.

Stabilitas mereka juga diperoleh karena formasi dan jumlah


ikatan protein yang lebih banyak. Kandungan garam, seperti
potassium dan magnesium yang tinggi, mencegah penurunan
ikatan fosfodiester. Beberapa DNA bakteri termofilik berupa
lilitan. DNA untai ganda memiliki lilitan yang lebih banyak
sehingga lebih tahan panas.

G. Faktor-faktor yang dapat berperan terhadap tumbuhnya


mikroorganisme termofil pada pengawetan makanan

Bakteri thermofilik dapat dijumpai di proses pembuatan


makanan kaleng. Proses sterilisasi makanan kaleng umumnya
tidak membunuh bakteri thermofilik. Apabila proses pendinginan
setelah proses sterilisasi terlalu lambat atau produk disimpan
pada suhu penyimpanan di atas normal dimana bakteri
thermofilik dapat tumbuh, maka makanan kaleng dapat rusak
oleh bakteri thermofilik. Bacillus stearothermophilus dikenal
sebagai penyebab keasaman dari makanan kaleng karena
fermentasi gula yang terkandung pada pangan. Bakteri
termofilik, seperti Bacillus stearothermophilus menyebabkan
busuk asam (flat sour) pada makanan kaleng berasam rendah
dan B. coagulans pada makanan kaleng asam. Bakteri termofil
lainnya, yaitu Clostridium thermosaccha-rolyticum menyebabkan
penggembungan kaleng karena memproduksi CO2 dan H2.
Kebusukan sulfida disebabkan oleh Clostridium nigridicans.
DAFTAR PUSTAKA

Reni, Ida Ayu Sekar. 2012. Bakteri Thermofil, Mesofil, Sikrofil Dalam
Pengawetan Pangan. Mataram : Politeknik Kesehatan Kemenkes
Mataram Jurusan Gizi Kesehatan

Shielderri, Pungky Reidounna.2012. Total Mikroba Berdasarkan


Perbedaan Suhu Optimum Termofilik. Padang: Teknologi Hasil
Pertanian Teknologi Pertanian Universitas Andalas

Anda mungkin juga menyukai