AUDIT INTERNAL
Program
Fakultas Online Kode MK Disusun Oleh
Studi
Ekonomi dan Akuntansi Afly Yessie, SE., MSi.
Bisnis
1
Abstract Kompetensi
Pada pokok bahasan ini akan Mahasiswa diharapkan mampu
dijelaskan : menjelaskan :
Mahasiswa mampu memahami dan 1. Definisi dan sejarah internal
menjelaskan gambaran umum audit audit
internal . 2. Auditor ekternal dan internal
3. Pelayanan auditor internal
kepada manajemen
4. Profesi audit internal
5. Kode etik dan standar
Pendahuluan
Sejarah Perkembangan Internal Audit
Evolusi Audit Internal
Audit Internal telah berkembang dari sekedar profesi yang hanya menfokuskan diri pada
masalah-masalah teknis akuntansi menjadi profesi yang memiliki orientasi memberikan jasa
bernilai tambah bagi manajemen. Pada awalnya, audit internal berfungsi sebagai adik dari
profesi auditor eksternal, dengan pusat perhatian pada penilaian atas keakuratan angka-
angka keuangan. Namun saat ini audit internal telah memisahkan diri menjadi disiplin ilmu
yang berbeda dengan pusat perhatian yang lebih luas.
Audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang mencangkup pemeriksaan dan penilaian
atas control, kinerja, risiko dan tata kelola (governance) perusahaan public maupun private.
Aspek keuangan hanyalah salah satu aspek saja dalam lingkup pekerjaan audit internal.
Dulunya auditor internal pernah dianggap sebagai lawan pihak manajemen, sekarang
auditor internal mencoba menjalin kerja sama yang produktif dengan klien melalui aktivitas-
aktivitas yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Sejarah mencatat bahwa masyarakat Mesir, Cina, Persia dan Yahudi pad abad-abad
permulaan juga menerapkan system yang sama. Orang-orang Mesir misalnya
mensyaratkan adanya saksi dalam transaksi penyerahan padi ke lumbung desa dan
mensyaratkan adanya dokumen yang sah untuk transaksi tersebut.
Istilah auditor internal (internal auditor) dan audit internal (internal auditing) menimbulkan
perdebatan konotasi pada sebagian IIA. Mereka mencari istilah atau frase yang bisa lebih
baik menjelaskan peranan auditor internal, namun tak satu pun istilah yang muncul John B.
Thurston, salah seorang pendiri IIA tahun 1941 menyatakan:
Anda akan mengakui betapa tidak memaadainya frase auditor internal. Beberapa tahun
yang lalu mungkin istilah tersebut sudah cukup untuk mendeskripsikan pendahulu-
pendahulu kita di dalam profesi ini.Tetapi saat ini, audit, dalam arti yang sebenarnya,
hanyalah satu fungsisaja yung diemban auditor intenal.Anggom-anggota komite organisasi
kita telah memikirkan kemungkinan digunakannya beberapa frase atau istilah yang lain dan
akhirnya menyimpulkan bahwa kita harus tunduk pad keputusan terdahulu.
Para pendiri IIA berharap bahwa tindakan nyata akan lebih berrnanfaat bagi profesi auditor
internal dalam mencapai jati dirinya ketimbang mencari istilah yang mendeskripsikan profesi
tersebut. Tahun 1941 dapat dikatakan tidak melahirkan profesi yang sama sekali baru
seperti kelahiran kota Athena yang dibangun oleh Zeus, namun memunculkan harapan bagi
para pendiri yang memimpikan audit internal sebagai sebuah profesi yang menyediakan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
201
3
Internal Audit
4
Afly Yessie, SE., MSi. http://www.mercubuana.ac.id
penelaahan independen atas semua aktivitas perusahaan, tidak hanya berkenaan dengan
verifikasi aspi-aspek keuangan saja.
Tanggungjawab utama auditor eksternal adalah memberikan opini atas laporan keuangan
perusahaan.Tujuan auditor eksternal adalah menentukan kewajaran penyajian posisi
keuangan perusahaan dan hasil-hasil tersebut.Juga, mereka harus meyakinkan dirinya
sendiri bahwa laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip-priusip akuntansi yang
berlaku umum (generalbf accepted Accounting GAAP) dan diterapkan secara konsisten
dengan tahun sebelumnya; dan bahwa aktiva diamankan dengan semestinya.
Auditor aksternal tidak terlalu memerhatikan kecurangan dan pemborosan yang tidak
memilki dampak yang signifikan, atau tidak material, terhadap laporan keuangan. Di lain
pihak, auditor internal sangat memerhatikan pemborosan dan kecurangan, dari mana pun
sumbernya dan sekecil apapun jumlahnya. Perhatian ini bukanlah berasal dari pentingnya
memeriksa setiap penyimpangan yang kecil, namun lebih disebabkan oleh pemahaman
bahwa penyimpangan-penyimpangan kecil bisa menjadi besar sehingga dapat
menggoyahkan pilar-pilar perusahan.
Perbedaan utama antara auditor internal dan eksternal dsarikan pada table- berikut ini,
posisi dan focus perhatian dari auditor internal modern dibandingkan dengan auditor
eksternal yang berorientasi pada aspek keuangan :
Beberpa difinisi audit internal modern telah dikembangkan. American Accounting Association
mendefinisikan sebagai proses sistematik untuk secara objektif memperoleh dan
mengevaluasi asersi mengenai tindakan dan kejadian-kejadian ekonomis untuk meyakinkan
derajat kesesuaian antara asersi ini dengan kreteria yang ditetapkan dan
mengkomnikasikan ke pengguna yang berkepentigan. Definisi ini ditujukan untuk
menggambarkan proses yang dilakkukan di semua jenis audit; tetapi istilah tindakan dan
kejadian ekonomi mengarahpada aspek keuangan atau akuntansi.
IIA memperkenalkan Standards for the Profesional of Internal Auditing - SPPIA (Standar)
yang berisi definisi berikut ini :
Audit intenal adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan
untukmemeriksa dan mengevaluasi aktivifas-akfivitasnya sebagai jasa yang diberikan
kepada perusahaan.
Pernyataan ini jelas merupakan pendahuluan, bukan sebuah definisi karena tidak
memberikan pemaparan lebih jauh mengenai tanggungjawab auditor internal, dan juga tidak
menekankan bahwa audit tidak lagi hanya berkaitan dengan aspek akuntansi.
Pada tahun1998 IIA membentuk Kelompok Kerja yang Merumuskan Pedoman (Guidance
Task Force GTF) yang ditugaskan untuk mempertimbangkan perubahan-perubahan yang
mungkin dilakukan terhadap Standar dan pedoman lainnya. Salah satu elemen terpenting
GTS adalah mengembangkan suatu definisi baru untuk audit internal yang mampu
menangkap esensi modern dari profesi tersebut secara jelas dan ringkas.
Dalam melaksanakan hal tersebut, GTF mempertimbangkan komentar dan saran dari para
anggota IIA, serta definisi berbasis kompetensi yang muncul dari draft pendahuluan
Competency Fremwork fot Internal Audit (CFIA), yang dipublikasikan pada tahun 1999 oleh
Pada musim semi tahun 1999 GTF menyerahkan definisi untuk ditanggapi o;eh para
anggota IIA :
Audit internal adalah sebuah aktivitas konsultasi dan keyakinan objektif yang dikelola
secara independen di dalam organisasi dan diarahkan oleh filosofi penambahan nilai
untukmeningkatkan operasional perusahaan. Audit tersebut membantu organisasi dalam
mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan risiko, kecukupan kontrol
dan pengelolaan organisasi.
Audit internal merupakan profesi yang dinamis dan terus berkembang yang mengantisipasi
perusahan dalam lingkungan operasinya dan beradaptasi terhadap perubahan dalam
struktur organisasi, proses, dan teknologi. Profesionalisme dan komitmen yang tinggi
difasilitasi dengan berkerja dalam kerangka praktik profesianal yang dikembangkan oleh
Institute of Internal Auditors.
Pads bulan Juli 1999 Dewan Direksi IIA mengadopsi definsi berikut :
Audit internal adalah aktivitas independen, keyakinan abjektif dan konsultasi yang
dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi. Audit
tersebut membantu orgasniasi mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang
sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses
pengelolaan risiko, kecukupan kontrol dan pegelolaan organasasi.
Kode Etik
Kode etik profesional disusun sebagai hasil dari hubungan yang khusus antara anggota
profesi dan klien mereka. Praktik profesional tidak menjauhi orang-orang yang mereka
layani. Prinsip bisnis hati-hati kepada pembeli tidak berlaku ketika para profesional
memberi jasa ke orang awam. Klein harus mempercayai para profesional berdasarkan
perilaku yang teis. Kepercayaan ini akan meningkat bila para profesional diminta bersumpah
melayani publik dengan jujur dan rajin untuk bertindak berdasarkan aturan yang ketat dan
perilaku yang etis. Kepercayaan juga akan meningkatjika organisasi yang membutuhkan
jasa profesional yajin bahwa para profesional yang melanggar kode etik mereka akan
dikenakan sanksi oleh rekannya. Jadi, pada setiap profesi apa pun kode etik yang
ditetapkan oleh lembaga profesional akan menambah nilai bagi profesi tersebut.
Daftar Pustaka
1. Lawrence B.Sawyer,JD,CIA,PA, Internal Auditing Buku 2 Salemba Empat tahun 2005.