Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

AUDIT INTERNAL

SEJARAH DAN GAMBARAN UMUM AUDIT


INTERNAL

Program
Fakultas Online Kode MK Disusun Oleh
Studi
Ekonomi dan Akuntansi Afly Yessie, SE., MSi.
Bisnis
1

Abstract Kompetensi
Pada pokok bahasan ini akan Mahasiswa diharapkan mampu
dijelaskan : menjelaskan :
Mahasiswa mampu memahami dan 1. Definisi dan sejarah internal
menjelaskan gambaran umum audit audit
internal . 2. Auditor ekternal dan internal
3. Pelayanan auditor internal
kepada manajemen
4. Profesi audit internal
5. Kode etik dan standar
Pendahuluan
Sejarah Perkembangan Internal Audit
Evolusi Audit Internal
Audit Internal telah berkembang dari sekedar profesi yang hanya menfokuskan diri pada
masalah-masalah teknis akuntansi menjadi profesi yang memiliki orientasi memberikan jasa
bernilai tambah bagi manajemen. Pada awalnya, audit internal berfungsi sebagai adik dari
profesi auditor eksternal, dengan pusat perhatian pada penilaian atas keakuratan angka-
angka keuangan. Namun saat ini audit internal telah memisahkan diri menjadi disiplin ilmu
yang berbeda dengan pusat perhatian yang lebih luas.
Audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang mencangkup pemeriksaan dan penilaian
atas control, kinerja, risiko dan tata kelola (governance) perusahaan public maupun private.
Aspek keuangan hanyalah salah satu aspek saja dalam lingkup pekerjaan audit internal.
Dulunya auditor internal pernah dianggap sebagai lawan pihak manajemen, sekarang
auditor internal mencoba menjalin kerja sama yang produktif dengan klien melalui aktivitas-
aktivitas yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Audit Internal di Abad-abad Permulaan


Sejarah audit menunjukkan bahwa profesi ini telah berkembang secara sistematik, mengikuti
perubahan yang terjadi di dunia usaha.Setidaknya ilmu dan profesi audit internal telah
dimulai pada 3.500 Sebelum Masehi.Catatan sejarah mengenai peradaban Masopotamia
menunjukkan adanya tanda-tanda kecil yang dibuat di samping angka-angka transaksi-
transaksi keuangan.Tanda-tanda seperti titik, tanda silang, dan tanda V yang ada pada
saat itu merupakan potret dari system verifikasi yang telah dijalankan. Seseorang
menyiapkan laporan transaksi ; orang lain akan memverifikasi (memeriksa) laporan tersebut.
Kontrol internal, system verifikasi dan konsep pembagian tugas kemungkinan telah
dilakukan pada masa-masa itu.

Sejarah mencatat bahwa masyarakat Mesir, Cina, Persia dan Yahudi pad abad-abad
permulaan juga menerapkan system yang sama. Orang-orang Mesir misalnya
mensyaratkan adanya saksi dalam transaksi penyerahan padi ke lumbung desa dan
mensyaratkan adanya dokumen yang sah untuk transaksi tersebut.

Audit Internal di Abad-abad Pertengahan

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


201
3
Internal Audit
2
Afly Yessie, SE., MSi. http://www.mercubuana.ac.id
Kitika Kerajaan Romawi jatuh, system moneter dan control internal pun ikut hancur. Baru
pada akhir abad pertengahan para penguasa meminta bukti penerimaan yang menjadi hak
mereka.Para raja dan hakim memerapkan audit awal, yang kemudian diikuti oleh abdi
Negara yang ditunjuk selanjutnya.
Perdagangan Italia yang ekspresif pad abad ke 13 membutuhkan pencatatan yang lebih
rumit sehingga lahirlah system pembukuan berpasangan (double entry), yakni setiap
transksi dicatat baik pada sisi debit maupun kredit. Sistem ini membantu para pengusaha
mengintrol transksi dengan para palnggan dan pemasok serta juga membantu mereka
mengawasi pekerjaan karyawannya. Audit dilakukan dengan serius. Bahkan auditor yang
mewakili Ratu Isabella ikut menemani Columbus menjajah dunia.

Audit Internal di Masa Revolusi Industri


Audit sebagimana dikenal sekarang, dimulai krtika terjadi revolusi industry di Inggris.
Perusahaan perusahaan mempekerjakan akuntan untuk memeriksa catatan
keuangannya. Lebih dari sekedar mendengarkan, verifikasi audit kemudian berkembang
menjadi vefikasi catatan tertulis dan perbandingan angka-angka yang tertera pada jurnal
dengan bahan bukti dokumennya.

Audit Internal di tahun-tahun Belakangan ini


Audit bersamaan dengan investasi yang dilakukaan orang-orang Ingris , melintasi lautan
menuju Amerika Serikat pada abad ke 19. Orang-orang Inggris yang kaya raya
meninvestasikan dana yang cukup besar di perusahaan-perusahaan Amerika Serikat, dan
mereka menginginkan adanya verifikasi independen atas investasi mereka. Auditor-auditor
Inggris membawa metode dan prosedur audit yang kemudian diadaptasi Koloni Inggris demi
kepentingan mereka sendiri.

Munculnya Undang-Undang Perushaan Inggris menyebabkan pertanggungjawaban kepda


investor. Amerika Serikat tidak memiliki undang-undang seperti ini : sehingga audit
merupakan pengganti yang memenuhi kebutuhan para pengusaha. Kebutuhan ini
memberikan tekanan pada audit neraca dengan lebih menitikbertakan pada pendekatan
nalitis akaun-akun di laporan keuangan.

Audit di Amerika Serikat

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


201
3
Internal Audit
3
Afly Yessie, SE., MSi. http://www.mercubuana.ac.id
Setelah Perang Dunia I, perekonomian Amerika Serikat mengalami peningkatan. Banyak
perusahaan mempublikasikan laporan keuangan yang diaudit meskipun tidak disyaratkan.
Namun pada umumnya audit lebih ditujukan untuk kepentingan para banker yang
mencurigai pelaoran di neraca yang kelihatannya terlalu optimis, sehingga mememrlukan
verifikasi yang independen dan dapat dipercaya.

Perkembangan audit internal selanjutnya bisa dikatakan bersumber dari peningkatan


kompleksitas operasi perusahaan dan pemerintah.Pertumbuhan perusahaan mambatasi
kemampuan manajer untuk mengawasi masalah operasional sehingga menjadikan audit
internal sebuah fungsi yang semakin penting.

Pencapaian Identitas Diri Auditor Internal


Selama beberapa tahun, auditor eksternal terus memberikan pengaruh terhadap
perkembangan audit internal.Audit internal modern mulai muncul pada tahun 1941 ketika
Ikatan Auditor Internal-Institute of Internal Auditors (IIA)-dibentuk. Sejak saat itu para auditor
internal memperluas ruang lingkup audit untuk rnenilai semua aspek yang berkaitan dengan
operasional perusahaan.Sejak saat itu profesi auditor internal menjadi setara dengan auditor
eksternal.

Istilah auditor internal (internal auditor) dan audit internal (internal auditing) menimbulkan
perdebatan konotasi pada sebagian IIA. Mereka mencari istilah atau frase yang bisa lebih
baik menjelaskan peranan auditor internal, namun tak satu pun istilah yang muncul John B.
Thurston, salah seorang pendiri IIA tahun 1941 menyatakan:

Anda akan mengakui betapa tidak memaadainya frase auditor internal. Beberapa tahun
yang lalu mungkin istilah tersebut sudah cukup untuk mendeskripsikan pendahulu-
pendahulu kita di dalam profesi ini.Tetapi saat ini, audit, dalam arti yang sebenarnya,
hanyalah satu fungsisaja yung diemban auditor intenal.Anggom-anggota komite organisasi
kita telah memikirkan kemungkinan digunakannya beberapa frase atau istilah yang lain dan
akhirnya menyimpulkan bahwa kita harus tunduk pad keputusan terdahulu.

Para pendiri IIA berharap bahwa tindakan nyata akan lebih berrnanfaat bagi profesi auditor
internal dalam mencapai jati dirinya ketimbang mencari istilah yang mendeskripsikan profesi
tersebut. Tahun 1941 dapat dikatakan tidak melahirkan profesi yang sama sekali baru
seperti kelahiran kota Athena yang dibangun oleh Zeus, namun memunculkan harapan bagi
para pendiri yang memimpikan audit internal sebagai sebuah profesi yang menyediakan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
201
3
Internal Audit
4
Afly Yessie, SE., MSi. http://www.mercubuana.ac.id
penelaahan independen atas semua aktivitas perusahaan, tidak hanya berkenaan dengan
verifikasi aspi-aspek keuangan saja.

Auditor Eksternal dan Auditor Internal


Aktivitas audit internal dan eksternal bisa jadi tumpang tindih dalam hal-hal seperti penelaah
kecukupan kontrol pada akuntansi, namun perbedaan antara kedua bidang ini jauh lebih
banyak daripada kesamaannya akibat adanya tujuan yang berbeda. Pengalaman di bidang
akuntansi dapat membantu dalam penyusunan program audit, mengevaluasi sistem,
menganalisis transaksi, mengidentifikasi kerusakan produk, dan mempersiapkan kertas
kerja, sehingga banyak auditot internal direkrut dari profesi akuntan publik. Apalagi, banyak
Kantor Akuntan Publik (KAP) telah mulai menawarkan jasa audit internal bagi perusahaan.
Perlu dicatat bahwa akuntan yang menerapkan teknik-teknik audit ala akuntan public tanpa
mengubah cara pandangnya pada saat mengerjakan proyek audit internal bisa melupakan
hal-hal penting yang seharusnya dipertimbangkan oleh seorang auditor internal.

Misi Auditor eksternal dan Internal

Tanggungjawab utama auditor eksternal adalah memberikan opini atas laporan keuangan
perusahaan.Tujuan auditor eksternal adalah menentukan kewajaran penyajian posisi
keuangan perusahaan dan hasil-hasil tersebut.Juga, mereka harus meyakinkan dirinya
sendiri bahwa laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip-priusip akuntansi yang
berlaku umum (generalbf accepted Accounting GAAP) dan diterapkan secara konsisten
dengan tahun sebelumnya; dan bahwa aktiva diamankan dengan semestinya.

Auditor Internal memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam menjalankan


tanggung jawab mereka secara efektif. Audit internal bertindak sebagai penilai independen
untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan
kontrol serta etisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan. Auditor internal memiliki peranan
yang penting dalam semua hal yang berkaitan dengan perusahaan dan risiko-risiko terkait
dalam meujalankan usaha.

Perbedaan antara Auditor Eksternal dan Internal

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


201
3
Internal Audit
5
Afly Yessie, SE., MSi. http://www.mercubuana.ac.id
Penelaahan internal atas kontrol-kontrol di bidang akuritansi merupakan hal yang panting,
dan auditor internal haruslah terlibat dalam hal ini; namun itu bukanlah misi utama mereka.
Kerugian akibat proses produksi yang salah, perekayasaan, pemasaran, atau pengelolaan
persediaan bisa jadi lebih besar dibandingkan kerugian akibat kelemahan di bidang
Ennngan. Kontrol manajemen atas aktivitas keuangan telah semakin kuat selama beberapa
tahun ini, namun masih ada beberapa hal yang mengandung kelemahan.Penggelapan
dapat merugikan purmahaan; kesalahan manajemen dalam mengelola sumber daya dapat
membuat perusahaan bangkrut.Dari sini terlihat satu perbedaan mendasar antara audit
internal modern. Audit eksternal memiliki fokus yang sempit, sementara audit internal
memiliki ruang lingkup yang komprehensif.

Auditor aksternal tidak terlalu memerhatikan kecurangan dan pemborosan yang tidak
memilki dampak yang signifikan, atau tidak material, terhadap laporan keuangan. Di lain
pihak, auditor internal sangat memerhatikan pemborosan dan kecurangan, dari mana pun
sumbernya dan sekecil apapun jumlahnya. Perhatian ini bukanlah berasal dari pentingnya
memeriksa setiap penyimpangan yang kecil, namun lebih disebabkan oleh pemahaman
bahwa penyimpangan-penyimpangan kecil bisa menjadi besar sehingga dapat
menggoyahkan pilar-pilar perusahan.

Perbedaan utama antara auditor internal dan eksternal dsarikan pada table- berikut ini,
posisi dan focus perhatian dari auditor internal modern dibandingkan dengan auditor
eksternal yang berorientasi pada aspek keuangan :

Auditor Internal Auditor Eksternal


Merupakan karyawan perusahaan atau bisa saja Merupakan orang yang independen di laur
merupakan entitas independent perusahaan
Melayani kebutuhan organisasi meskipunMelayani pihak ketiga yang memerlukan
fungsinya harus dikelola oleh perusahaan informasi keuangan yang dapat diandalkan
Fokus pada kejadian-kejadian dimasa depan Fokus pada ketepatan dan kemudahan
dengan mengevaluasi kontrol yang dirancang pemahaman dari kejasin-kejasian masa lalu yang
untuk meyakinkan pencapaian tujuan organisasi dinyatakan dalam laporan keuangan
Langsung berkaitan dengan pencegahan
Sekali-sekali memerhatikan pencegahan dan
kecurangan dalam segala bentuk atau perluasan mendeteksi kecurangan secara umum namun
dalam setiap aktivitas yang ditelaah akan memberikan perhatian lebih bila
kecurangan tersebut akan mempengaruhi
laporan keuangan secara material
Independen terhadap aktivitas yang diaudit, Independen terhadap manajemen dan dewan
tetapi siap sedia untuk menangggapi kebutuhan diraksi baik dalam kenyataan maupun secara
dan keinginan dari semua tingkatan manajemen mental
Menelaah aktivitas secara terus menerus Menelaah catatan-catatan yang mendukung
laporan keuangan secara periodik biasanya
sekali dalam setahun
Auditor internal dan eksternal haruslah berkoordinasi. Teknik-teknik yang digunakan dalam
auditkeuangan, baik yang dilakukan auditor ekstemal maupun internal bisa jadi serupa; namun tujuan

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


201
3
Internal Audit
6
Afly Yessie, SE., MSi. http://www.mercubuana.ac.id
danhasil yang diharapkan bisa berbeda. Meneka mencerminkan dua profesi yang berlainan yang
harussaling menghargai satu sama lain dan memanfaatkan kelebihan masing-masing.

Definisi Audit Internal


Auditor internal di seluruh dunia melakukan pekerjaan mereka secara berbeda tergantung
pada lingkup audit yang diinginkan manajemen senior. Akibatnya, sulit mendefinisaikan
berbagai aktivitas yang dilakukan auditor.

Beberpa difinisi audit internal modern telah dikembangkan. American Accounting Association
mendefinisikan sebagai proses sistematik untuk secara objektif memperoleh dan
mengevaluasi asersi mengenai tindakan dan kejadian-kejadian ekonomis untuk meyakinkan
derajat kesesuaian antara asersi ini dengan kreteria yang ditetapkan dan
mengkomnikasikan ke pengguna yang berkepentigan. Definisi ini ditujukan untuk
menggambarkan proses yang dilakkukan di semua jenis audit; tetapi istilah tindakan dan
kejadian ekonomi mengarahpada aspek keuangan atau akuntansi.

IIA memperkenalkan Standards for the Profesional of Internal Auditing - SPPIA (Standar)
yang berisi definisi berikut ini :

Audit intenal adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan
untukmemeriksa dan mengevaluasi aktivifas-akfivitasnya sebagai jasa yang diberikan
kepada perusahaan.

Pernyataan ini jelas merupakan pendahuluan, bukan sebuah definisi karena tidak
memberikan pemaparan lebih jauh mengenai tanggungjawab auditor internal, dan juga tidak
menekankan bahwa audit tidak lagi hanya berkaitan dengan aspek akuntansi.

Pada tahun1998 IIA membentuk Kelompok Kerja yang Merumuskan Pedoman (Guidance
Task Force GTF) yang ditugaskan untuk mempertimbangkan perubahan-perubahan yang
mungkin dilakukan terhadap Standar dan pedoman lainnya. Salah satu elemen terpenting
GTS adalah mengembangkan suatu definisi baru untuk audit internal yang mampu
menangkap esensi modern dari profesi tersebut secara jelas dan ringkas.

Dalam melaksanakan hal tersebut, GTF mempertimbangkan komentar dan saran dari para
anggota IIA, serta definisi berbasis kompetensi yang muncul dari draft pendahuluan
Competency Fremwork fot Internal Audit (CFIA), yang dipublikasikan pada tahun 1999 oleh

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


201
3
Internal Audit
7
Afly Yessie, SE., MSi. http://www.mercubuana.ac.id
IIA Research Foundation. GFIA mendefinisikan audit internal sebagai proses yang
membantu perusahaan memperoleh keyakinan bahaw risiko-risiko yang mungkin dihadapi
telah dipahami dan dikelola dengan layak dalam konteks perubahan yang dinamis.

Pada musim semi tahun 1999 GTF menyerahkan definisi untuk ditanggapi o;eh para
anggota IIA :

Audit internal adalah sebuah aktivitas konsultasi dan keyakinan objektif yang dikelola
secara independen di dalam organisasi dan diarahkan oleh filosofi penambahan nilai
untukmeningkatkan operasional perusahaan. Audit tersebut membantu organisasi dalam
mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan risiko, kecukupan kontrol
dan pengelolaan organisasi.

Audit internal merupakan profesi yang dinamis dan terus berkembang yang mengantisipasi
perusahan dalam lingkungan operasinya dan beradaptasi terhadap perubahan dalam
struktur organisasi, proses, dan teknologi. Profesionalisme dan komitmen yang tinggi
difasilitasi dengan berkerja dalam kerangka praktik profesianal yang dikembangkan oleh
Institute of Internal Auditors.

Pads bulan Juli 1999 Dewan Direksi IIA mengadopsi definsi berikut :

Audit internal adalah aktivitas independen, keyakinan abjektif dan konsultasi yang
dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi. Audit
tersebut membantu orgasniasi mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang
sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses
pengelolaan risiko, kecukupan kontrol dan pegelolaan organasasi.

Profesi Audit Internal


Katalog kriteria berikut ini sering, dligunakan untuk menilai kualitas profesional suatu
jabatan:
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
201
3
Internal Audit
8
Afly Yessie, SE., MSi. http://www.mercubuana.ac.id
1. Pelayanan kepada publik. Auditor intemal memberikan jasa untuk meningkatkan
pengunaan sumber daya secara efisien dam efektif. Kode etik profesi ini
mensyaratkan anggota IIA menghindari terlibat dalam kegiatan ilegal. Auditor internal
juga melayani publik melalui hubungan kerja mereka dengan komite audit, dewan
direksi dan badan pengelola lainnya.
2. Pelatihan khusus berjaugka panjang. Dalam beberapa kasus dan beberapa negara di
dunia, departemen audit internal menerima orang yang memiliki pendidikan atau
pelatihaan yang bervariasi. Hanya orang-orang yang menunjukkan keahlian, lulus tes,
dan mendapatkan sertifikat yang dapat menyebut dirinya profesional.
3. Menaati kode etik. Anggota IIA harus menaati Kode Etik IIA. Mereka juga harus
menaati Standar.
4. Menjadi anggota asosiasi dan menghadiri pertemuan-pertemuan. IIA memang sebuah
asosiasi profesional. Di beberapa negara, termasuk di Amerika Serikat, IIA menerima
anggota-anggota yangbekerja sebagaiauditor internal, tetapi belum memiliki sertiflkat.
Di negara-negara Iainnya, sepertiIrlandia dan Inggris, lulus ujian tertentu merupakan
syarat untuk menjadi anggota penuh. IIA mungkin suatu saat membentuk cabang
terpisah, yang dibatasi hanya untuk Auditor Internal Bersertifikat (Certified Internal
Auditor CIA) yang harus mengikuti program pendidikan berkelanjutan.
5. Publikasi jurnal yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian praktik
IIAmempublikasikan jurnal teknis, yang bernama Internal Auditor, serta buku teknis,
jurnal penelitian, monografi,penyajian secara audiovisual, dan bahan-bahan
instruksional lainnya. Kontribusi tulisan diberikanoleh para praktisi dan juga akademisi
serta para ahli Iainnya.
6. Menguji pengetahuan para kandidat auditor bersertifikat. IIA memulai program
sertifikasi ditahun 1974. Kandidat harus lulus ujian yang diselenggarakan selama dua
hari yang mencakup beberapa materi. Kandidat yang lolos berhak mendapatkan gelar
Certifed Internal Auditor (CIA). Sebagai dasar penyelenggaran ujian IIA menerbitkan
Common Body of Knowledge (Dasar-dasar Pengetahuan) untuk orang-orang yang
ingin mempersiapkan diri menghadapi ujian. Pada tahun 1999 Competency
Framework for Internal Auditors (CFIA) diterbitkan sebagai pengganti edisi ketiga
Common Body of Knowledge.
7. Lisensi oleh negara atau sertifikasi oleh dewan. Profesi auditor internal tidak dibatasi
oleh izin. Siapa pun yang dapat meyakinkan pemberi kerja mengenai kemampuan
dibidang audit internal bisa direkrut, dan di beberapa organisasi tidak adanya srtifikat
tidak terlalu menjadi masalah. Siapa pun yang bekerja sebagai auditor internal dapat
menandatangani laporan audit internal dan menyerahkan opini audit internal.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


201
3
Internal Audit
9
Afly Yessie, SE., MSi. http://www.mercubuana.ac.id
Pernyataan Tanggung Jawab Audit Internal
Pernyataan Tanggung Jawab Audit Internal yang asli diterbitkan oleh IIA pada tahun
1947.Pernyataan tersebut (yang sekarang telah dihapus) direvisi tahun 1990, dengan
memasukkan konsep-konsep yang telah dibangun sebelumnya, termasuk perubahan yang
diperlukan untuk profesi pada saat itu. Dari sudut pandang evolusuoner, manark untuk
disimak beberapa perubahan besar yang telah dilakukan :
1. Kata-kata pernyataan tentang" ditambahkan ke judul pada Pernyataan 1957. Pada
tahun 1981 judul yang memuat kata-kata auditor internal diubah menjadi audit
internal" untuk menyesuaikan dengan judul Standar.
2. Pernyataan tahun 1947 berisikan Pendahuluan yang menunjukkan persetujuan dari
Dewan Direksi IIA dan mengarah pada perubahan profesi yang konstan; tetapi
kemudian Pendahuluandihapuskan pada Pernyataan 1971.
3. Kata-kata sebagai jasa kepada manajemen pertama kali ditambahkan pada
Pernyataan 1957,tetapi Standar kemudian memperluas konsep jasa auditor internal
untuk mencakup lembaga-lembaga pembuat kebijakan seperti dewan direksi. Kata
manajemen juga kemudian diubah menjadi organisasi pada Pernyataan 1981.
4. Pada Pernyataan 1971 frase akuntansi, keuangan dan operasional lainnya
digantikan dengan satu kata operasional untuk menggambarkan sifat komprehensif
dari audit internal yangmodern. Aspek akuntansi dan keuangan menjadi bagian dari
audit internal, bukan alasan utama dari keberadaannya.
5. Pernyataan 1957 berisi kata-kata menyediakan analisis objektif, penilaian,
rekomendasi, dan tanggapan yang berkaitan kepada pihak manajemenf. Pernyataan
1981 menambahkan kata nasihat untuk menyesuaikan dengan Standar dan
menunjukkan bahwa auditor internal lebih berperan sebagai penasihat, bukan
pengkritik.
6. Pernyataan 1947 berisi kata-kata menelaah dan menilai kinerja berdasarkan
kebijakan, rencana dan prosedur. Pernyataan 1957 mernperluas konsep ini dengan
kualitas kinerja dalam melakukan tanggung jawab yang diemban. Hal ini dilakukan
untuk menunjukkan bahwa tanggung jawab auditor internal bukan sekadar menilai
ketaatan terhadap peraturan.
7. Berdasarkan Pernyataan 1971, tanggung jawab audit internal harus diterapkan
secara jelas dalam kebijakan manajemen. Pernyataan 1981, mengikuti Standar,
menyarankan bahwa kebijakan mengenai audit internal tidak hanya haruss disetujui
oleh manajemen tetapi juga diterima oleh dewan.
8. Rujukan pertama ke Kode Etik muncul di Pernyataan 1971. Pernyataan 1981 juga
menambahkan rujukan ke Standar.
9. Mengoordinasikan pekerjaan audit internal dengan pekerjaan lainnya pertama kali
disebutkan dalamPernytaan 1971. Pemyataan ini tidak hanya menyebutkan bahwa
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
201
3
Internal Audit
10
Afly Yessie, SE., MSi. http://www.mercubuana.ac.id
auditor internal harusberkoordinasi dengan auditor eksternal, tetapi juga dengan
kelompok control lainnya seperti bagian keamanan, keselamatan kerja, control mutu
dan rekayasa industri.

Kode Etik

Kode etik profesional disusun sebagai hasil dari hubungan yang khusus antara anggota
profesi dan klien mereka. Praktik profesional tidak menjauhi orang-orang yang mereka
layani. Prinsip bisnis hati-hati kepada pembeli tidak berlaku ketika para profesional
memberi jasa ke orang awam. Klein harus mempercayai para profesional berdasarkan
perilaku yang teis. Kepercayaan ini akan meningkat bila para profesional diminta bersumpah
melayani publik dengan jujur dan rajin untuk bertindak berdasarkan aturan yang ketat dan
perilaku yang etis. Kepercayaan juga akan meningkatjika organisasi yang membutuhkan
jasa profesional yajin bahwa para profesional yang melanggar kode etik mereka akan
dikenakan sanksi oleh rekannya. Jadi, pada setiap profesi apa pun kode etik yang
ditetapkan oleh lembaga profesional akan menambah nilai bagi profesi tersebut.

Daftar Pustaka
1. Lawrence B.Sawyer,JD,CIA,PA, Internal Auditing Buku 2 Salemba Empat tahun 2005.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


201
3
Internal Audit
11
Afly Yessie, SE., MSi. http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai