Anda di halaman 1dari 3

Inisiasi 2

DESAIN PRODUK
Ada 3 komponen utama produk, yaitu merek/nama, ide, kemasan/pembungkus.
Dapat dikatakan apabila :
- Produk tanpa nama akan sulit dikenali oleh konsumen
- Produk tanpa ide menjadi tidak jelas
- Kemasan mungkin tidak berkaitan secara langsung dengan produk, tetapi
kesan pertama yang ditangkap konsumen/calon konsumen untuk membeli
biasanya dari kemasan apakah menarik, kreatif, rapi, bentuknya bagus, dll.
Ternyata di era media sosial yang sedang kita alami ini sebuah kemasan menjadi
faktor penting yang mendorong keputusan seseorang untuk membeli produk atau
tidak. Nama produk akan menjadi identitas utama untuk dikenali oleh
konsumen/calon konsumen. Tanpa nama produk akan sulit untuk dikenali bahkan
sulit diingat. Konsumen yang pernah mengkonsumsi produk tersebut dengan
nama/merek akan lebih mudah mengingat ketika membutuhkannya kembali.
Misalnya : Aqua. Orang minum air kemasan meskipun bukan merek Aqua dapat
dipastikan akan mencari, menanyakan, dan membeli apakah ada Aqua ketika
berada di warung, toko, restoran, supermarket bahkan ketika perjalanan ke suatu
tempat. Padahal di pasaran ada banyak merek air minum dalam kemasan : Cleo,
Aguaria, Total, Ades, dll. Hal serupa juga terjadi pada merek pasta gigi. Hampir
semua orang Indonesia mengetahui dan pernah memakai Pepsodent di tiap kamar
mandinya. Padahal di pasaran ada merek: Formula, Close Up, dll. Nama/merek di
sini juga termasuk simbol yang digunakan sehingga mudah dikenali konsumen.
Selain itu nama/merek dapat berupa nama, terminologi, simbol, desain atau image
yang mengidentifikasi produk dan membedakan produk dengan kompetitor lain.
Era teknologi informasi yang berkembang diiringi dengan media sosial saat ini,
untuk menjual produk perusahaan sangat memperhatikan kemasan. Kesan pertama
yang ditangkap oleh mata konsumen adalah kemasan. Orang sebelumnya tidak
tahu apa isi dari produk yang dipajang dari etalase atau rak di toko, mall,
supermarket, minimarket. Tetapi akan melihat terlebih dahulu kemasan dari produk
itu. Biasanya meski tidak terlalu membutuhkan produk tersebut tetapi karena unik,
menarik, belum pernah memiliki akan tetap membeli produk tersebut.
Peran dari sebuah kemasan produk, diantaranya:
1. Kemasan dapat menambah nilai produk perusahaan
2. Kemasan dapat digunakan sebagai media komunikasi melalui logo, tulisan
dalam kemasan tersebut
3. Kemasan dapat untuk menjelaskan produk dan kegunaan produk yang
dikemas tersebut
4. Kemasan dapat digunakan untuk memberi peringatan, menunjukkan
garansi, dan informasi lain berkaitan dengan produk yang dikemas
5. Kemasan membuat produk mudah untuk dibawa, lebih menarik dan indah
sehingga mendorong untuk dibeli oleh konsumen/calon konsumen.
Komponen produk yang tidak kalah penting adalah ide. Ketika kita akan mendesain
produk, apakah desain untuk produk baru atau pengembangan produk yang sudah
ada maka tidak boleh ketinggalan adalah ide (idea). Ide dari produk meliputi fitur
produk, benefit produk, jaminan atas produk, servis/layanan untuk hal-hal terkait
produk itu.
Fitur produk adalah semua hal yang melekat pada produk tersebut. Misal produk itu
berupa barang biasanya atribut dari produk akan lebih mudah untuk diukur. Produk
berupa jasa sebagian atribut mudah untuk diukur, yang lain sulit diukur. Pengukuran
atribut produk penting untuk mendesain fitur produk. Contoh atribut produk yang
berhubungan dengan desain fitur produk untuk perusahaan manufaktur, antara lain:

Bentuk, warna, dan ukuran produk


Kenyamanan dalam penggunaan produk
Keamanan produk dan penggunaan produk
Daya tahan/umur produk, baik umur ekonomi maupun umur teknis produk
Fleksibilitas penggunaan produk
Kecocokan produk bagi konsumen
Harga produk perusahaan.

Contoh atribut produk untuk perusahaan jasa, antara lain:

Ketepatan waktu pelayanan


Kecepatan pelayanan
Keamanan pelayanan
Kenyamanan pelayanan
Keterangan pelayanan
Keramahan pelayanan
Harga pelayanan.

Hasil dari produksi adalah produk. Produksi dapat pula didefinisikan sebagai proses
konversi dari input menjadi output perlu perhatian dari perusahaan. Aktivitas
pengembangan produk dapat dilakukan dengan hanya melakukan perubahan-
perubahan kecil dari produk dan dapat pula melakukan perombakan total dari
produk yang sudah ada.
Analisis trade of atau analisis pilihan faktor produk meliputi:
1. Fungsi utama produk
2. Bentuk produk
3. Ukuran produk
4. Warna produk
5. Kelengkapan produk
Setiap produk yang ada di pasaran dipastikan mempunyai product life cycle (PLC).
PLC yaitu siklus yang dimulai dari introduksi dan berakhir dengan penurunan. PLC
menggambarkan perkembangan penjualan produk dari suatu perusahaan dalam
kurun waktu tertentu. Ketika produk sudah mulai dikenal pasar maka jumlah
penjualan akan bertambah. PLC produk terdiri dari introduksi/pengenalan ke pasar,
pertumbuhan, maturitas, penurunan.
Perbedaan dalam tiap siklus adalah pada lamanya kurun waktu dan jumlah unit
yang terjual pada masing-masing tahapan dalam siklus tersebut. Di dalam
hubungannya dengan penjualan produk dan siklus hidup produk ada siklus hidup
mesin atau machine life cycle (MLC). Tiap produk yang ada di pasaran akan melalui
proses produksi dengan menggunakan mesin dengan peralatan produksi. Seperti
halnya PLC, di dalam MLC ada beberapa tahapan. Antara lain: persiapan dan
instalasi, tahap produksi percobaan, tahap produksi normal dan tahap
pemberhentian.
Perusahaan yang ingin produknya dapat bertahan di pasar dan menguasai pasar
harus dapat menyesuaikan ketepatan waktu antara PLC dan MLC. Jangan sampai
antara waktu PLC dan MLC ada ketimpangan yang mencolok sehingga akan
merugikan perusahaan sendiri. Manajemen perusahaan yang baik tentunya akan
berusaha keras supaya penjualan produknya berkembang dari waktu ke waktu
bahkan menjadi pemimpin pasar.

Anda mungkin juga menyukai