Anda di halaman 1dari 17

PEMANFAATAN CITRA WORLD VIEW DAN SIG

UNTUK MENGKAJI HUBUNGAN KUALITAS PERMUKIMAN

TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT

(Kajian : Kecamatan Gedongtengan, Kota Yogyakarta, DIY)

F. Ardhanareswara1, Nurul Fadhilah, Anggun Permata


1
Jurusan Sains Informasi Geografis, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah
Mada

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara


kualitas permukiman terhadap kesehatan masyarakat di kecamatan
Gedongtengen, Kota Yogyakarta, DIY dengan melakukan interpretasi
visual pada citra penginderaan jauh Worldview dan analisa Sistem
Informasi Geografi (SIG). Metode yang digunakan adalah dengan
metode pemodelan skoring pada masing-masing parameter yang
mempengaruhi kualitas fisik permukiman dan kesehata masyarakat.
Hasil dari pemodelan tersebut direpresentasikan daalam bentuk
peta. Didapatkankan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara
kualitas permukiman dengan kesehatan masyarakat yang dapat
dilihat dari hasil komparasi antara peta kesehatan masyarakat dan
peta kualitas fisik permukiman. amun saat keduanya dibandingkan
dengan data Incident Rate yang menunjukkan adanya korelasi yang
lemah. Dimana data kejadian penyakit yang digunakan antaranya
yaitu DBD, TB, Leptospirosis, Chikungunya, dan Campak, dimana
penyakit tersebut disebabkan parameter yang berbeda dengan
parameter yang digunakan dalam penelitian.
Kata kunci : Kualitas Permukiman, Kesehatan Masyarakat, Sistem
Informasi Geografi, SIG, Penginderaan Jauh, Penginderaan Jauh
Kesehatan.

Perkembangan
teknologi penginderaan jauh
I. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan penduduk dengan berbagai resolusi
di wilayah perkotaan secara dapat digunakan untuk
tidak langsung akan melihat bagaimana kondisi
berdampak pada masalah fisik siatu wilayah tanpa
harus bersentuhan langsung
permukiman. salah satu dengan lahan tersebut. citra
permasalahannya terkait penginderaan jauh bersolusi
dengan menurunnya kualitas spasial tinggi seperti citra
permukian (Bintaro, Worldview yang digunakan
1984.)Umlah penduduk yang dalam penelitian ini mampu
ada di kecamatan menampilkan kenampakan
Gedongtengen pada tahun permukaan bumi dengan
2013 mencapai angka 16.087 lebih jelas dan detail dalam
jiwa segi skala. Keunggulan
(kependudukan.jogjaprov.go.i tersebut dapat dimanfaatkan
d) dalam luasan wilayah 3,1 untuk melihat kondisi
km2, dengan kata lain parameter kesehatan
kepadatan penduduk wilayah lingkungan maupun
tersebut secara kasar adalah parameter kualitas
5.190 jiwa/km2. Tingginya permukiman yang digunakan
angka kepadatan penduduk dalam analisa hubungan
yang tidak diimbangi dengan antara kualitas permukiman
ketersediaan lahan ini dari dengan tingkat kesehatan
segi kesehatan dapat masyarakat di kecamatan
memunculkan permasalahan Gedongtengen.
Pemanfaatan SIG salah
rentan akan berbagai
satunya adalah dengan
penyakit, baik menular
melakukan pemodelan dari
maupun tidak menular.
suatu fenomena yang akan digali untuk mendapatkan
dikaji secara spasial. suatu analisa bagaimana
Pemodelan spasial yang hubungan antara kualitas
dimaksudkan adalah sebuah permukiman dengan tingkat
variasi spasial yang kesehatan masyarakat.
II. RUMUSAN MASALAH
dimanipulasi oleh model
1. Bagaimana sebaran lokasi
tersebut sehigga suatu
tingkat kualitas
pendugaan dapat dianalisan
permukiman di Kecamatan
dengan lebih mudah secara
Gedongtengen, Kota
spasial (Longley, 2005).
Yogyakarta, DIY?
Pemodelan spasial tersebut 2. Bagaimana sebaran lokasi
tidak luput dari ilmu tingkat kesehatan
kartografi yang memberikan lingkungan di Kecamatan
dasar-dasar mengenai Gedongtengen, Kota
pemetaan yang baik sesuai Yogyakarta, DIY?
3. Bagaimana hubungan
dengan kaidah kartografi
antara kualitas
agar informasi spasial yang
permukiman terhadap
akan dipublikasikan dapat
kesehatan masyarakat di
dibaca dengan baik oleh
Kecamatan Gedongtengen,
pembaca peta.
Oleh karenanya Kota Yogyakarta, DIY?
integrasi antara pemanfaatan
III. TUJUAN
citra penginderaan jauh 1. Mengetahui sebaran lokasi
beresolusi tinggi, analisa tingkat kualitas
pemodelan SIG, dan permukiman di Kecamatan
pemetaan sesuai dengan Gedongtengen, Kota
kaidah kartografi dapat Yogyakarta, DIY.
2. Mengetahui sebaran lokasi
digunakan dalam melihat
tingkat kesehatan
bagaimana kondisi kesehatan
lingkungan di Kecamatan
lingkungan dan kualitas
Gedongtengen, Kota
permukiman dari suatu
Yogyakarta, DIY.
wilayah. Lebih lanjut, kedua
3. Mengetahui hubungan
produk data tersebut dapat
antara kualitas
permukiman terhadap permukiman kota merupakan
kesehatan masyarakat di salah satu bagian dari kajian
Kecamatan Gedongtengen, spasial. Oleh sebab itu, citra
Kota Yogyakarta, DIY. penginderaan jauh dan
metode sistem informasi
IV. TINJAUAN PUSTAKA
Masalah masyarakat geografi dapat diterapkan
yang cukup hangat untuk mengkaji masalah
diperbincangkan adalah tersebut.
Karakteristik wilayah
kualitas permukiman.
perkotaan cukup mudah
Kualitas permukiman
untuk diidentifikasi melalui
berhubungan erat dengan
citra penginderaan jauh, baik
masalah sosial yang lain
pada perkotaaan maupun
bahkan hingga masalah
perdesaan. Identifikasi faktor-
kesehatan manyarakat.
faktor yang berkaitan dengan
Kesehatan masyarakat
kajian penelitian dilakukan
dipengaruhi oleh kondisi
dengan menggunakan
lingkungan dari permukiman.
penginderaan jauh yang
Lingkungan hidup pada
kemudian data tersebut
hakekatnya brhubungan erat
dianalisis menggunakan
denan kesehatan, baik
sistem informasi geografis.
individu dan masyarakat pada
Beberapa proses yang
umumya.
Masalah kualitas dilakukan menggunakan
permukiman sangat kompleks sistem informasi geografis
diatasi. Berbagai faktor dapat yaitu mulai dari input,
mempengaruhi dari masalah analisis hingga penyajian
tersebut. oleh sebab itu, data. Faktor yang digunakan
dierlukan suatu pendekatan pun ada yang memerlukan
untuk mengkaji secara baik analisis data tertentu untuk
dan sederhana. mulai dari mencapai kriteria yang
perolehan informasi, proses dibutuhkan. Sistem informasi
hingga akhirnya masalah geografis dapat pula
penyajian data. Masalah digunakan untuk melakukan
pemetaan agar dapat sensor dengan panjang
memudahkan penyampaian gelombang pankromatik
informasi untuk digunakan dan saluran
secara luas bagi pihak yang multispektral yaitu
membutuhkan. saluran biru, saluran
a. Citra World-view
hijau, saluran merah,
Citra WorldView
dan saluran inframerah
merupakan salah satu
dekat. Dalam
citra penginderaan jauh
perkembangan ilmu
yang memiliki resolusi
kebumian yang lebih
yang cukup tinggi. Citra
menggunakan data yang
WorldView memiliki
bersifat rinci, citra ini
resolusi spasial tertinggi
dapat digunakan, salah
0,46 m pada
satunya dalam kajian
pankromatik yang
perkotaan.
tergolong dengan
kategori resolusi sangat b. Sistem Informasi
tinggi. Resolusi Geograf
Informasi
multispektral citra ini
merupakan analisis dan
1,85 m. Untuk hasil yang
sintesis terhadap data,
lebih baik dapat
atau informasi adalah
menggunakan citra
data yang telah
pansharpened, dimana
diorganisasikan ke dalam
resolusi spasialnya
bentuk yang sesuai
mengikuti resolusi citra
dengan kebutuhan
pankromatik namun
seseorang, manajer, staf,
memiliki warna dari citra
atau orang lain di dalam
multispektral, sehingga
suatu organisasi atau
kenampakan permukaan
perusahaan (Kadir, 1999
bumi lebih jelas.
dalam Prahasta, 2002).
Ketinggian terbang
Geografi merupakan
satelit sejauh 770 km .
bagian dari spasial atau
Sensor yang digunakan
keruangan (Prahasta,
pada citra ini antara lain
2002). Secara sederhana yaitu masukan data,
dapat disimpulkan pengelolaan data
bahwa SIG merupakan (menyimpan dan
suatu sistem yang menampilkan kembali
digunakan untuk dari arsip data),
mengetahui informasi manipulasi dan analisis
keruangan dengan data, serta keluaran data
proses tertentu. (Aronoff, 1989 dalam
Berbagai definisi Prahasta 2002).
tersebut mengandung
c. Kualitas Permukiman
arti yang tidak jauh Permukiman dalam
berbeda, SIG adalah arti sempit diartikan
sistem yang berbasiskan sebagai susunan dan
komputer yang penyebaran bangunan
digunakan untuk termasuk diantaranya
menyimpan dan perumahan, gedung-
memanipulasi informasi- gedung sekolah, kantor,
informasi geografi. SIG pasar dan sebagainya,
dirancang untuk sementara itu dalam arti
mengumpulkan, luas permukiman
menyimpan, dan diartikan sebagai
menganalisis obyek- bangunan, jalan-jalan
obyek dan fenomena dan pekarangan yang
dimana lokasi geografi menjadi salah satu
merupakan karakteristik sumber penghidupan
yang penting atau kritis penduduk (Bintarto,
untuk dianalisis. Dengan 1983). Permukiman
demikian, SIG menurut Undang-
merupakan sistem Undang Nomor 4 Tahun
komputer yang memiliki 1992 Tentang
kemampuan dalam Perumahan dan
menangani data yang Permukiman adalah,
bereferensi geografi bagian dari lingkungan
hidup diluar kawasan kondisi atau kualitas dari
lindung, baik dalam permukiman tersebut
lingkup perkotaan untuk mencapai
maupun pedesaan, dan pelayanan, pengelolaan
juga memiliki fungsi dan hasil yang optimal.
sebagai lingkungan
d. Kesehatan Masyarakat
tempat hunian serta Menurut Ryadi
tempat kegiatan yang (1981), kesehatan
mendukung lingkungan merupakan
perikehidupan dan bagian dari dasar-dasar
penghidupan. Undang- kesehatan masyarakat
undang Nomor 4 Tahun modern yang meliputi
1992, Pasal 1 (satu) semua aspek manusia
angka 4 (empat) dalam hubungannya
menyebutkan pula dengan lingkungan,
bahwa satuan terkait dalam berbagai
lingkungan permukiman ekosistem, dengan
merupakan kawasan tujuan untuk
perumahan dengan luas meningkatkan dan
wilayah dan jumlah mempertahankan nilai-
penduduk tertentu, yang nilai kesehatan manusia
dilengkapi sistem pada tingkat setinggi-
prasarana dan sarana tingginya. Lingkungan
lingkungan, dan tempat itu sendiri memiliki
kerja terbatas dan beberapa definisi yang
dengan penataan ruang berbeda-beda. Menurut
terencana dan teratur A.L. lingkungan adalah
sehingga memungkinkan tempat pemukiman
pelayanan dan dengan segala
pengelolaan yang sesuatunya dimana
optimal. Sehingga organismenya hidup
kualitas permukiman beserta segala keadaan
adalah bagaimana dan kondisi yang secara
langsung maupun tidak Pringgokusuman dan
dapat diduga ikut Sosromenduran, maka unit
mempengaruhi tingkat penelitian pada tingkat
kehidupan maupun kelurahan kurang
kesehatan dari representatif untuk
organisme itu. Dalam menganalisisnya. Selain itu
arti lebih sempit tempat permukiman di kecamatan
dimana manusia atau tersebeut sangat heterogen,
masayarakat hidup dan sehingga perlu adanya unit
memperthankan yang lebih representatif. Oleh
kesehatannya disebut sebab itu, terlebih dahulu
kesehatan masyarakat. dibuat blok-blok permukiman
pada setiap kelurahan.
Pembuatan blok-blok
V. METODE analisis dilakukan untuk
Penelitian ini diadakan
mempermudahkan dalam
untuk mengkaji hubungan
melakukan analisis setiap
kualitas permukiman, agihan
parameter yang digunakan,
kondisi kesehatan
dari blok-blok yang ada maka
masyarakat, analisis
dapat ditentukan kondisi
hubungan spasial antara
persebaran tingkat kualitas
kualitas permukiman dengan
permukiman di Kecamatan
kondisi kesehatan
Gedongtengen. Terdapat
masyarakat menggunakan
beberapa parameter yang
data penginderaan jauh yang
dapat digunakan untuk
diolah dengan sistem
mengetahui kualitas suatu
informasi geografis.
permukiman. Parameter yang
Kajian ini dibatasi secara
digunakan terdiri dari dua
administratif di tingkat
jenis yaitu parameter fisik
kecamatan, yaitu Kecamatan
kualitas permukiman dan
Gedongtengen yang
parameter untuk kesehatan
mempunyai dua kelurahan.
lingkungannya. Parameter
Karena terdiri dari dua
fisik kualitas permukiman
kelurahan yaitu, Kelurahan
terdiri dari kepadatan diberikan pada kondisi yang
permukiman, kerapatan paling tidak memungkinkan
vegetasi, pola permukiman, terjadi penyakit dan harkat
ukuran jalan masuk blok terbesar diberikan pada
permukiman, kondisi jalan kondisi yang paling
masuk atau aksesibilitasnya memungkinkan menjadi
dan kondisi halaman sebab suatu penyakit. jumlah
permukiman. Untuk total dari harkat tiap
parameter kesehatan parameter merupakan hasil
lingkungannya dapat dilihat kombinasi dari tiap
dari potensi daerah genangan parameter yang mempunyai
banjirnya, sanitasi, tempat kondisi yang berbeda. selain
pembuangan sampahnya, dan kondisi per blok, kualitas juga
kualitas air minumnya. dipengaruhi terhadap besar
Setiap parameter
kecilnya tingkat pengaruh
mempunyai kondisi yang
masing-masing parameter
berbeda-beda, sehingga tiap
pada kualitas permukiman.
parameter dapat dikelaskan
Semakin besar pengaruhnya
kondisinya. Akibat adanya
terhadap kualitas
kondisi yang berbeda, maka
permukiman, maka nilai yang
apabila semua parameter
diberikan akan semakin
disatukan akan dijumpai
besar, demikian pula kondisi
kombinasi yang unik antar
sebaliknya. Oleh sebab itu,
parameter di suatu blok
kajian ini menggunakan
degan blok yang lainnya.
metode pengharkatan
untuk memudahkan dalam
berjenjang tertimbang.
analisis maka setiap
Berikut adalah bobot dan
parameter dibuat harkat.
harkat tiap parameter :
Pemberian harkat terkecil
Bobo
Harkat kondisi
Parameter t
3 2 1
Kepadatan >60% 40%-60% <40% 3
Permukiman
Pola Tidak teratur Semi teratur Teratur 1
Permukiman
Lebar Jalan < 4 meter 4-6 meter > 6 meter 3
Masuk
Aksesbilitas Buruk Sedang Baik 2
Halaman rumah Tidak ada Halaman sempit, Halaman Luas, 2
halaman tidak terawat terawat
Pohon < 50% 25 - 50 % >50 % 2
pelindung
Penyediaan air Kurang Sedang Memenuhi 3
bersih terpenuhi
Sanitasi Kurang Sedang Memenuhi 3
terpenuhi
TPS Buruk Sedang Baik 2
Bahaya banjir Jarak sungai Jarak sungai Jarak sungai 2
<0,5km 0,5km 1 km >1km
Klasifikasi kualitas hubungan anatara kondisi
permukiman diperoleh kualitas permukiman dengan
berdasarkan skor total dari tingkat kesehatan
seluruh parameter yang masyarakat. kondisi
digunakan. Dalam kajiian ini, kesehatan masyarakat sendiri
ditentukan tiga kelas diperoleh dari data jumlah
klasifikasi kualitas penderita penyakit yang
permukiman yaitu rendah, disebabkan lingkungan. Data
sedang dan tinggi. Dasar tersebut kemudian dicari
dalam menentukan kelasnya besar Incident Rate (IR).
yaitu nilai tertinggi seluruh angka IR merupakan kejadian
skor total, dikurang nilai penderita penyakit terhadap
terendah dari seluruh skor jumlah penduduk setempat.
total yang kemudian di bagi Nilai kualitas permukiman
banyaknya kelas yang dan IR akan berbanding
digunakan. Setelah peta lurus. Semakin kecil skor
kualitas permukiman di kualitas permukimannya
ketahui, maka dilakukan maka nilai IR juga akan
analisis apakah terdapat bernilai kecil, hal ini
menunjukkan bahwa tingkat penyakit yang mungkin
kualitas permukiman yang menyerang masyarakat.
Penginderaan jauh dapat
baik ditunjukkan dengan
digunakan untuk
kondisi kesehatan yang baik
mempermudah analisis
pula
kualitas kesehatan
masyarakat, secara
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kualitas kehidupan spasial.informasi
masyarakat secara spasial, penginderaan jauh, tidak
dapat diukur dari kualitas menghasilkan informasi
kesehatan, pendidikan, dan langsung menenai penyakit
pendapatan yang ada disuatu atau kualitas kesehatan suatu
permukiman. Aspek yang kawasan. Melainkan, hanya
sangat penting dalam mampu memberikan
kehidupan manusia adalah informasi melalui parameter-
kesehatan, pendidikan, parameter kualitas
lingkungan fisik yang baik kesehatan. Dari parameter
dan kebebasan bertindak tersebut, perlu diadakannya
(UNPD, 2001). Kesehatan analisis lebih lanjut,
tidak akan bisa terpisahkan karakteristik dan
dalam kajian kesejahteraan hubungannya dengan
kehidupan msyarakat. Secara kesehatan masyarakat. Akibat
spasial, kesehatan terbatasnya kemampuan
masyarakat berkaitan dengan penginderaan jauh, analisis
lingkungan hidup dan kualitas permukiman dapat
kualitas pemukiman yang dibantu menggunakan Sistem
merupakan tempat tinggal Informasi Geografi.
Sistem pengolahan
masyarakat.kualitas
informasi penginderaan jauh
pemukiman memiliki
dan sistem informasi geografi
berbagai parameter yang
memiliki berbagai metode
dapat diperhatikan untuk
analisis. Penelitian ini
menentukan kualitas kehatan
mengunakan metode skor
masyarakat dan jenis
kualitas permukiman. Daerah
kajan, berada di Yogyakarta, teratur. Meskipun berada di
kecamatan Gedongtengan. daerah perkotaan, namun
Berada disekitar pusat kota pemukimannya masih
stasiun Tugu. Dari citra memiliki susunan yang
satelit yang diperoleh dari teratur dan menghadap jalan.
data laboratorium, terlihat Keteraturan pola permukiman
disebelah kiri atau barat ini juga di didukung lebar
daerah kajian terdapat jalan yang dimiliki dominan
sungai. Asosiasi suau daerah dapat dilalui 2 hingga 3 mobil
dengan daerah atauu objek dan dan aksesibiltas yang
lainnya juga mendukung data dimiliki juga sangat baik.
Pringgokusuman
parameter kualitas
berasosiasi di sekitar sungai
permukiman.
Kecamatan dan memiliki kepadatan yang
Gedongtengan memiliki dua tinggi, jika dilihat kualitas air
kelurahan yakni minum daerah ini dominan
Pringgokusuman dan kurang memenuhi standar
Sosromenduran. Parameter bersih dan sanitasi yang
kepadatan penduduk yang baik. Sebab sumber air yang
dimiliki oleh kecamatan dimilikinya tidak begitu baik.
Gedangtengan, dominan Namun, secara keseluruhan
padat dan hanya ada satu kesadaran mengenai
blok permukiman yang pemilahan sampah domina
kepadatan sedang yang telah diterapkan pada
dipengaruhi oleh stasiun masing-masing blok
Tugu dan rel kereta api. pemukiman, mengingat
Kepadatan ini mendukung daerah ini merupakan daerah
pemukiman yang ada di perkotaan maju.
Secara garis besar,
Kecamatan Gedongtengan
kualitas kesehatan
dominan tidak memiliki
lingkungan yang ada di
halaman dan vegetasi yang
kecamatan Gedongtengen
layak.
Pola pemukiman sebagian besar dinilai sedang
kecamatan ini dominan hingga baik, hanya terdapat
satu blok permukiman yang kualitas fisik permukiman
dinilai buruk, yaitu di desa yang ada di kecamatan
Pringkusuman. Hal tersebut Gedongtengen secara garis
dikarenakan parameter yang besar dinilai sedang hingga
digunakan terkait dengan baik, dimana hanya terdapat
genangan banjir, sanitasi, satu blok permukiman yang
tempat pembuangan sampah, dinilai buruk. Blok
dan kualitas air minum yang permukiman yang dinilai
mana di sisi lain lokasi buruk tersebut berada pada
tersebut berdekatan dengan desa Sosromeduran. Hal
sungai yang memungkinkan tersebut dimungkinkan
kondisi kesehatan lingkungan terjadi karena dari parameter
yang ada di sana tergolong kepadatan permukiman,
buruk. Pertama, asosiasi kerapatan vegetasi, pola
kedekatan dengan sungai permukiman, kondisi jalan
tersebut memicu potensi masuk, dan kondisi halaman
terjadinya genangan banir permukiman yang ada di blok
menjadi besar dan kualitas tersebut dinilai memiliki
air minumnya juga kepadatan permukiman yang
dimungkinkan menjadi buruk paling padat dengan pola
karena dimungkinkan air permukiman yang tidak
tanah yang ada di wilayah teratur. Sedangkan
tersebut sedikit banyaknya parameter yang lain
terkontaminasi dengan air kemungkinan besar pada
sungai. Hal yang mendukung kesemua blok permukiman
hipotesa tersebut adalah berada pada kondisi yang
pada wilayah tersebut banyak sama karena tipe lingkungan
ditemukan banyaknya aliran yang ada di sana tergolong
jaringan air limbah yang sama.
Analisis dari semua
mana sistemnya banyak
parameter akan
melewati wilayah tersebut.
Sama dengan kualitas menghasilkan pemetaan
kesehatan lingkungan, kualitas permukiaman. Hasil
pemodelan spasial yang jalurrel kereta api, sehingga
diperoleh dengan terdapat banyak lahan yang
menggunakan analisa digunakan untuk jalur kereta
kuantitatif berjenjang api dan zona aman jalur rel
tertimbang dari semua kereta api. Parameter
parameter yangdigunakan tersebut secara otomatis
menghsilkan bahwa sebagian akan mempengaruhi sebagian
wilayah yang berada pada parameter lainnya, seperti
selatan Kecamatan parameter sanitasi yang
Gedongtengen memliki mana semakin kecil
kualitas permukiman yang permukiman, maka kualitas
buruk, sedangkan pada sanitasinya dimugngkinkan
wialayh utara umumnya akan semakin baik karena
memiliki kualitas keluaran tinja di wilayah
permukiman yang dinilai tersbut akan semaki kecil.
sedang hingga baik. Hal Begitu pula, dengan sainitasi
tersebut dapat dikarenakan yang baik ada kemungkinan
dari faktor pemberian bobot bahwa air tanah yang ada di
dari masing-masing wilayah tersebut akan lebih
parameter, dimana pembobot baik untuk dijadikan sebagai
yang paling besar adalah air minum. Terlebihnya di
kepadatan permukimna, lebar wilayah ini berada lebih jauh
jalan masuk, kualitas air dari aliran sungai, sehingga
minum, dan sanitasi. media yang digunakan
Parameter yang jelas sebagai penyebaran virus
mempengaruhi dari atau bakteri penyebab
parameter di atas adalah penyakit yang ada di wilayh
kepadatan permukiman, tersebut semakin kecil atau
dimana di bagian utara sedikit.
Hasil analiasa kualia
kepadatan permukimanya
spermukiamn tersebut
lebih renggang dibandingkan
kemudian dibandingkan
bagian selatan karena di
dengan hasil Incident Rate
bagian utara merupakan
atau penyakit yang ada di Adanya ketidaksinkronan
pemukiman tersebut. Secara antara hasil analisa kualitas
umum, didapat incident rate permukiman denga kesehatan
penyakit TB di desa masyarakat dapat disebabkan
Pringgokusuman sebesar oleh beberapa hal. Hasil
2.347418 sedangkan untuk pemetaan kualitas
desa Sosromenduran permukiman, kualitas
memiliki Incident Rate kesehatan permukiman,
sebesar 2.724359. Dari hasil kualitas fisik permukiman dan
tersebut, didapat desa seluruh parameter
Sosromenduran meiliki pendukungnya, hanya
Incident Rate yang lebih memiliki pengkelasan yang
tinggi dengan selisih 0, terbatas. Hal ini dipengaruhi
376941 dari desa oleh area kajian yang sempit
Pringgokusuman. Hal ini dan data yang sangat
kurang sesuai dengan hasil terbatas sehingga memiliki
analisis kualitas kesehatan hasil pemetaan yang tidak
yang telah dipetakan yang begitu baik. Selain itu metode
menunjukkan bahwa desa yang digunakan pada
Pringgokusuman memiliki penelitian ini adalah metode
kualitas kesehatan yang skor yang memiliki masing-
buruk. Hal ini bisa, masing bobot. Sehingga
dikarenakan parameter yang pembuatan peta tidak begitu
digunakan untuk peta sulit dan memakan waktu
kualitas kesehatan, lebih yang banyak. Sebab hanya
cenderung mengenai sampah, menggunakan interpretasi
air dan sanitasi. Sedangkan melalui citra World-View.
penyakit TB paru memiliki Namun, metode skor yang
parameter yang berbeda dan digunakan dalam
lebih dominan sesuai dengan menganalisis kualitas
parameter kualitas fisik permukiman untuk
lingkungan. mengetahui kesehatan
masyarakat kurang efektif
sebab memilki penilaian dinilai buruk, yiatu pada
subjektif dan umum. salah satu blok
Sehingga hasil yang permukiman di kelurahan
diperhitungkan dan Pringkusuman yang mana
diperkirakan tidak valid. blok ini dinilai buruk
Terutama tidak adanya karena berdekatan dengan
kegiatan survey lapangan sungai.
3. Kolerasi antara kualitas
yang memastikan daerah
permukiman dan
yang diinterpretasi
kesehatan masyarakat
menggunakan citra World-
yang ada di wilayah kajian
View benar dan sesuai.
memiliki hubungan yang
Kekurangan ini merupakan
kuat, dimana kualitas
salah satu faktor tidak
permukiman yang baik
sesuainya pemetaan yang
mendukung atingkat
telah dibuat.
kesehatan masyarakat
VII. KESIMPULAN
yang baik pula.
1. Hanya tedapat satu blok
permukiman yang
memiliki kualitas fisik
permukiman yang buruk,
yatu di salah satu blok di DAFTAR PUSTAKA

kelurahan Sosromeduran. Bintarto, R. 1983. Interaksi


Dimana dibandingkan Desa-Kota dan
dengan blok lain, blok ini Permasalahannya.
memliki kepedatan Yogyakarta: Ghalia Indonesia.
permukiman yang padat
Indriarsih, Endang. 2008.Sistem
dan lebih tidak teratur
2. Kualitas kesehatan Informasi Geografis (SIG)
masyarakat yang ada di dalam Bidang Kesehatan
wilayah kajian sebagian Masyarakat dalam Buletin
besar dinilai baik dan Penelitian Sistem Kesehatan
sedang, hanya saja Vol 11. No. 1. Jakarta.
terdapat satu bok yang
Kartanti, Dasih Widyaning. 2015. Priyono, dkk.___. Pengukuran
Analisis Spasial Kualitas Kualitas Permukiman
Lingkungan Permukiman dan Hubungannya dengan
Kondisi Kesehatan Tingkat Kesehatan
Masyarakat dengan Masyarakat di Kecamatan
Pemanfaatan Penginderaan Sragen: Upaya Awal untuk
Jauh dan Sistem Informasi Peningkatan Kapasitas
Geografis di Kecamatan Masyarakat dalam Strategi
Serengan Kota Surakarta. Pengurangan Resiko
Sukoharjo: Fakultas Geografi Penyakit. Sukoharjo: Fakultas
UMS Geografi UMS

Longley, P.A., Goodchild, M.F., Undang-Undang Republik


dkk. 2005. Geographical Indonesia Nomor 4 Tahun
Information Systems and 1992 Tentang Perumahan
Science : 2nd Edition. West Dan Permukiman.
Sussex : John Wiley & Sons
Riyadi, Slamet. 1981. Ecology:
Martono, Dwi Nomo dkk.___. Ilmu Lingkungan Dasar-
Kajian Spasial Kualitas Dasar & Pengertiannya.
Kesehatan Lingkungan Surabaya: Usaha Nasional.
Perumahan (Studi Kasus:
http://cms.mapmart.com/Product
Kabupaten Bekasi).Bogor:
s/SatelliteImagery/WorldView
Istitut Pertanian Bogor
2.aspx (diakses oleh F.
Prahasta, Eddy. 2002. Konsep- Ardhanareswara S. Tanggal
konsep Dasar Sistem 15 September 2016 Pukul
Informasi Geografis. 23.45)
Bandung: Informatika.

Anda mungkin juga menyukai