Anda di halaman 1dari 5

STABILIZER

Stabilizer :

mengurangi gejala limbungpada mobil saat lari kencang dijalan lurus, terutama jalan yg lurus
dan agak bergelombang.
Rear Stabilizer dipasang di bagian bawah belakang bodi, tepatnya di lengan ayun roda. Kedua
arm, ditahan dengan plat besi, sehingga gerakan-gerakan tidak terkontrol ini bisa dikurangi.
Potensi bergeraknya arm roda itulah yang diredam.

Strut Bar :

membuat mobil lebih mantap saat melibas tikungan dgn kecepatan tinggi. Steer-pun akan terasa
lebih enak dikendalikannya.
Strut bar dipasangkan di daerah mesin depan. Bertumpu pada top mount shockbreaker.
Fungsinya, mengikat kedua shokcbreaker, kanan dan kiri, agar momennya berkurang.
Front Lower Bar :

menstabilkan transfer berat antara depan dan belakang, juga dapat meminimalkan dampak
kerusakan dari samping.
Kedua sisi dampak shock akan dinetralisir, kekuatan akan menyebar, stabil mobil dan
memberikan penanganan yang solid.
Saat ngebut dijalan lurus yg bergelombang, menanjak, menurun.
Roda depan yg sebelumnya seperti melayang, setelah dipasang FLB gejala melayang nyaris
hilang.
Front Lower Bar dipasangkan di as balak depan. Dengan ini, struktur plat mobil bagian bawah
jadi lebih kokoh, sehingga minim terjadi downforce.

Sway Bar :

menghubungkan arah berlawanan roda (kiri / kanan) bersama melalui tuas lengan pendek
dihubungkan oleh sebuah pegas torsi. Berfungsi menahan goncangan bodi mobil. Struktur bodi
lebih kokoh terhadap guncangan dan gerakan mendadak pada tikungan tajam.
Swaybar dipasangkan antara Front Lower Bar dan Stabilizer.
Bumper
Bumper dibedakan jenisnya menjadi 2, yaitu bumper depan dan bumper belakang. Fungsi dari bumper
adalah sebagai pengaman pertama terhadap bodi dan penumpangnya jika terjadi tabrakan atau
benturan. Pada dasarnya komponen bumper depan dan belakang sama, yaitu bumper sub, bumper arm,
bumper side extension sub (bumper samping) dan bumper filler.

Saat akan melepas dari bumper, terlebih dahulu melepas komponen yang menempel pada bumper
seperti lampu-lampu, ataupun sambungan bumper samping jika ada. Sedangkan saat
melakukan penyetelan dilakukan dengan arah kiri-kanan, atas-bawah dan depanbelakang, dengan cara
melonggarkan baut-baut atau mur-mur pengikatnya.

Jenis-jenis Rangka
Berdasarkan bentuknya, rangka kendaraan dibedakan menjadi beberapa
macam, yaitu : (a) rangka bentuk H, (b) rangka perimeter, (c) rangka
bentuk X, (d) rangka bentuk tulang punggung (backbone), dan rangka
bentuk lantai (platform frame).

Rangka bentuk H.
Konstruksinya sangat sederhana, mudah dibuat, banyak digunakan untuk
kendaraan bus, truck.
Rangka Perimeter.
Rangka perimeter merupakan penyempurnaan bentuk H, bodi menempel
pada pinggir rangka sehingga posisi lantai dapat diturunkan. Penurunan
lantai kendaraan akan menurunkan titik pusat berat kendaraan dan tinggi
kendaraan berkurang sehingga pengemudian mantap, ruang penumpang
menjadi lebih leluasa, banyak digunakan untuk sedan.

Rangka bentuk X.
Konstruksi rangka balok terdiri atas dua batang rangka utama berbentuk
balok memanjang disatukan dibagian tengah. Tempat pertautan dengan
bodi dan pintu dapat dibuat rendah sehingga memudahkan keluar-masuk
kendaraan, kuat terhadap putaran, digunakan untuk sedan tipe lama.
Rangka bentuk Tulang Punggung (Back Bone).
Konstruksi rangka merupakan rangka model tunggal, bagian tengah
memikul beban (punggung) dan lengan yang menonjol sebagai pemegang
bodi. Konstruksi rangka semacam ini juga memungkinkan titik pusat berat
kendaraan dibuat lebih rendah. Konstruksi rangka model ini sering
digunakan untuk mobil penumpang dan truck.

Rangka Model Lantai (Platform Frame).


Bodi dan rangka dilas menjadi satu, sehingga merupakan bentuk yang
diintegrasikan, memungkinkan ruang interior dibuat luas. Kelebihan lain
penggunaan konstruksi rangka model ini adalah memiliki ketahanan yang
cukup baik terhadap bengkokan dan puntiran.

Anda mungkin juga menyukai