Anda di halaman 1dari 3

Ayat Memilih Pemimpin Yang Beriman

Al-imran ayat 28

Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali


dengan meninggalkan orang-orang mukmin. barang siapa berbuat demikian,
niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali Karena (siasat) memelihara
diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. dan Allah memperingatkan kamu
terhadap diri (siksa)-Nya. dan Hanya kepada Allah kembali (mu).

Mufradat

1. Tafsir Ayat Al Imran ayat 28

Ini adalah larangan Allah dan peringatan bagi kaum mukminin agar tidak menjadikan
orang-orang kafir sebagai wali-wali (pemimpin-pemimpin) mereka selain kaum mukminin.
Karena kaum mukminin itu sebagian mereka adalah wali bagi sebagian lainnya. Dan Allah
adalah wali bagi mereka. ( ) Barang-siapa berbuat demikian menjadikan orang-
orang kafir sebagai pemim-pin, ( ) niscaya lepaslah ia dari pertolongan
Allah artinya, niscaya ia terlepas dari Allah dan Allah juga berlepas diri (bara) darinya,
sebagaimana firman Allah taala
Munasabah

Ayat 28 : Sesudah Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan orang
mukmin untuk mengatakan bahwa hanya ditangan allah saja kerajaan, kemuliaan dan kekuasaan
mutlak dlam mengurusi alam semesta ini, maka dalam ayat-ayat ini allah mengajarkan orang-
orang mukmin agar mereka tidak menjadikan orang kafir sebagai penolong atau pemimpin
dengan jalan meninggalkan orang mukmin, karena hal demikian merupakan kejahatan.

Tafsir

Ayat 28 : Kaum Muslim dilarang menjadikan orang kafir sebagai kawan yang
akrab, pemimpin atau penolong, karena yang demikian ini akan merugikan
mereka sendiri baik dalam urusan agama maupun dalam kepentingan umat,
apabila jika dalam hal ini kepentingan orang kafir lebih didahulukan dari pada
kepentingan kaum Muslimin sendiri, hal itu akan membantu tersebarrluasnya
kekafiran. Ini sangat dilarang oleh agama. Sebagaimana telah terjadi pada seorang
sahabat yng tersedak ketika menjawab pertanyaan Musailamah, apakah engkau
mengakui bahwa aku ini Rasul Allah? Jawabnya Ya. Karena itu sahabat tadi
dibiarkan dan tidak dibunuh kemudian seorang sahabat lainnya sewaktu ditanya
dengan pertanyaan yang sama ia menjawab, saya ini tuli (tiga kali), maka
sahabat tersebut ditangkap dan dibunuh. Setelah berita ini samapai kepada
rasulullah saw beliau bersabda:orang yang telah dibunuh itu kembali kepada
allah dengan keyakinan dan kejujuran, adapun yang lainnya, maka dia telah
mempergunakan kelonggoran yang diberikan kepada allah sebab itu tidak ada
tuntutan atasnya. Kelonggoran itu disebabkan keadaan darurat yang dihadapi,
dan bukan menyangkut pokok-pokok agama yang harus selalu ditaati. Dalam hal
ini diwajibkan bagi musslim hijrah dari tempat ini tidak dapat menjalankan
perintah agama dan terpaksa ditempat itu melakukan taqiyyah. Adalah termasuk
tanda kesempurnaaan iman bila sseseorang tidak merasa takut kepada cercaan
didalam menjalankan agama allah . termasuk dalam taqqiyah berlaku baik,
lemah lembut kepada oraang kafir, orang zalim, orang fasik dan memberi harta
kepada mereka untuk menolak gangguan mereka. Hal ini bukan persahabatan
akrab yang dilarang, melainkan cara itu sesuai dengan tuntutan peraturan.
Terhadap mereka yang melanggar larangan allah, allah memperingatkan mereka
dengan siksaan yang langsung dari sisiNya dan tidak ada seorang pun yang dapat
menghalangi nya akhirnya kepada allah tempat kembali segala makhluk. Semua
akan mendapatkan balasan sesuai dengan amal perbuatan .

Anda mungkin juga menyukai