Anda di halaman 1dari 8

SAP DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

SAP (Satuan Acara Penyuluhan)

Pokok Bahasan/Topik : Demam Berdarah Dengue (DBD)

Sub Pokok Bahasan : Cara Mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD)

Sasaran : Seluruh Masyarakat dan petugas kesehatan

yang berada di Puskesmas Ulak Karang

Hari /Tanggal : Kamis / 10 Mei 2012

Waktu /Tempat : Jam 08.30 Wib, Di Puskesmas Ulak Karang

Penyuluh/penyaji : Mahasiswi Tingkat II, DIII Kebidanan

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

A. Latar Belakang
Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa penyakit yang sering muncul pada
musim hujan adalah Demam Berdarah Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aegypti.

B. Tujuan
1) Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat mencegah dan menangani
demam berdarah dengue secara mandiri
2) Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan masyarakat mampu:
a. Mengetahui apa demam berdarah dengue
b. Mengetahui penyebab demam berdarah dengue
c. Mengetahui tanda dan gejala demam berdarah dengue
d. Melakukan pencegahan penyakit demam berdarah dengue

C. Pelaksanann Kegiatan
1) Topik : Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Pencegahannya.
2) Sasaran : Seluruh Masyarakat dan petugas kesehatan
yang berada di Puskesmas Ulak Karang
1) Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab
2) Media dan Alat : LCD, leaflet
3) Waktu dan Tempat : Jam 08.30 WIB/ Di Puskesmas Ulak Karang, Padang
4) Materi (Terlampir) : 3 Lembar
5) Setting Tempat :

M N

A A A A A A A A
F F
A A A A A A A A A

F F

Keterangan :

F : Fasilitator

M : Moderator

P : Penyaji
A : Audience

N : Notulis

6) Pelaksana
Moderator :
Penyaji : Syefrina Yuwinda
Notulis :
Fasilitator :

7) Strategi Pelaksana :

No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu

1 Pembukaan Salam dan Klien dan 5 menit


penjelasan keluarga
tujuan
penyuluhan
2 Penyampaian DBD dan Klien dan 15 menit
materi pencegahannya keluarga
3 Tanya jawab Klien bertanya Klien dan 10 menit
dan petugas keluarga
menjawab
pertanyaan
4 Penutup Salam dan Klien dan 5 menit
memberikan keluarga
kesimpulan

D. Daftar Pustaka

a) Centres for Disease Control and Prevention (2010) "Dengue Epidemiology".


b) Gubler DJ. 2006. Dengue/dengue haemorrhagic fever: history and current status. Novartis
Found Symp. 277:3-16.
c) Kristina, Isminah, Wulandari L (2004) "Demam Berdarah Dengue" Litbang
Depkeshttp://www.litbang.depkes.go.id/maskes/052004/demamberdarah1.htm.
d) Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 1 dan 2. Jakarta: Media
Aesculapius.
e) National Institute of Allergy and Infectious Diseases. 2007. Dengue Fever Symptomps.
National Institute of Allergy and Infectious Diseases. Dengue Fever Treatments.
f) National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) (2006)"Dengue
Fever" National Institute of Allergy and Infectious Diseases
g) Vorvick, L (2010) "Dengue hemorrhagic fever" MedlinePlus.
h) World Health Organization (2009) "Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever".
i) http://www.bratachem.com/abate/siklus.htm. 2004. Membasmi Jentik Nyamuk, Mencegah
Demam Berdarah.
j) http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_files/mp_308/materi2.html. 2008. Demam Berdarah
Dengue.
k) http://118.98.213.22/aridata_web/e-dukasi/pp_full.php ppid=245&fname=hal3a.htm. 2008.
Demam Berdarah Dengue.

LAMPIRAN MATERI

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

A. Pengertian DBD
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
yang dapat menyerang pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan
sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama.
DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti.

B. Penyebab DBD
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh gigitan nyamuk
Aedes Aegypti pada pembuluh darah.
Penularan DBD umumya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Meskipun dapat juga
ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun.
Ciri-ciri nyamuk tersebut adalah :
1. Penularan DBD umumya melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Meskipun dapat juga
ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun. Tubuhnya belang
hitam putih.
2. Menggigit pada siang hari
3. Berkembangbiak pada air bersih dan jernih yang tidak mengalir

C. Tanda dan Gejala


1) Demam tinggi 2 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu makan, nyeri pada persendiaan,
serta sakit kepala.
2) Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit , mimisan, gusi berdarah ,
muntah darah dan BAB berdarah.
3) Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada gejala kuning.
4) Mual dan muntah.
5) Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3 7 secara berulangulang. Dengan tanda syok
yaitu lemah, kulit dingin , basah dan tidak sadar.

HATI-HATI !!

TANDA BAHAYA DBD :


a. Perdarahan gusi
b. Muntah darah
c. Penderita tidak sadar
d. Denyut nadi tidak teraba
Segara periksakan diri ke RS atau sarana pelayanan kesehatan terdekat.

D. Perawatan dan Pengobatan


Di Rumah :
1) Beri penderita minum air yang banyak (air masak, teh, susu atau minuman lainnya)
2) Cepat bawa kedokter, puskesmas atau langsung ke rumah sakit apabila penderita tampak
gelisah, lemah, kaki dan tangan dingin, bibir pucat dan denyut nadi lemah.

E. Cara Pencegahan
1) Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari.
2) Melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dengan cara : 4 M PLUS
1. MENGURAS
Wadah air yang terdapat di dalam bangunan seperti bakmandi, ember vas
bunga, tempat penampung air kulkas
agar telur dan jentik aedes

mati.

2. MENUTUP
Menutup rapat semua wadah air agar nyamuk aedes tidak dapat masuk
dan bertelur.
3. MENGUBUR
Semua barang bekas yang ada disekitar rumah yang dapat menampung air
hujan seperti ban bekas, kaleng bekas dll, agar tidak menjadi tempat
bersarangnya nyamuk.
4. MEMANTAU
Semua wadah air yang berpotensi sebagai tempat pembiakan nyamuk
aedes. Dengan jangan menggantung baju, membubuhkan larvasida, dan
tidur menggunakan kelambu.

LAKUKAN 4 M PLUS SECARA RUTIN SEMINGGU SEKALI


BERANTAS NYAMUK AEDES AEGYPTI
a. Menyemprot nyamuk dengan zat kimia
b. Lakukan pengasapan
c. Menaburkan serbuk ABATE
d. Memberikan ikan capung pada tempat penampungan air.

Anda mungkin juga menyukai