Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Indonesia penyebab utama kematian ibu selain perdarahan dan
infeksi juga pre-eklampsia. Oleh karena itu diagnosis dini pre-eklampsia,
yang merupakan tingkat pendahuluan eklampsia, serta penanganannya perlu
segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. Perlu
ditekankan bahwa sindroma pre-eklampsia ringan dengan hipertensi, edema,
proteinuria sering tidak di ketahui atau tidak diperhatikan oleh wanita yang
bersangkutan, sehingga tanpa disadari dalam waktu singkat dapat timbul pre-
eklampsia. Angka kematian ibu hamil dan melahirkan masih sangat tinggi ini
dikarenakan tiga terlambat yaitu: terlambat mengenali bahaya, terlambat
untuk dirujuk dan terlambat mendapat pertolongan yang memadai, selain itu
adanya penyebab tak langsung yaitu status gizi ibu yang memprihatinkan (ibu
hamil kurang gizi kronik, anemia), corak reproduksi yang kurang baik
(kehamilan kurang dari 2 tahun, terlalu tua untuk hamil, jarak kehamilan
kurang dari 2 tahun, terlalu sering hamil). Hal-hal lain yang juga berpengaruh
antara lain : pendidikaan ibu yang rendah (buta huruf), rendahnya kedudukan
perempuan di dalam masyarakat dan budaya, kemiskinan dan hambatan jarak
serta geografis ke tempat pelayanan rujukan (Efendi, Ferry & Makhfudli,
2009).
Untuk menurunkan angka kematian ini, pemerintah telah melakukan
berbagai upaya, dengan mendirikan dan menyebarluaskan peskesmas di
berbagai daerah dan juga bidan-bidan desa di berbagai pelosok-pelosok desa.
Alat-alat canggih juga telah dilengkapi di berbagai puskesmas seperti
ultrasonografi untuk mendeteksi dengan tepat janin yang dikandung.
Dengan adanya tenaga-tenaga terlatih tersebut dapat menarik
masyarakat untuk bersalin di tempat pelayanan kesehatan yang memadai

1
seperti rumah sakit, puskesmas, polindes atau di bidan praktek swasta.
Sehingga proses persalinannya dapat selalu dipantau baik kesejahteraan ibu,
janin maupun kemajuan persalinan. Dengan demikian, apabila terdapat
patofisiologis dari proses persalinan dapat segera dideteksi. Sehingga
penatalaksanaannyapun dapat segera dilakukan agar tidak merugikan baik
bagi kesehatan ibu maupun janin. Persiapan tenaga-tenaga terlatih diawali
dengan pendidikan dan pelatihan skil pada calon-calon tenaga kesehatan
khususnya para calon bidan. Dengan demikian, di harapkan kedepannya
dapat menghasilkan tenaga yang kompeten dan profesional..
Selain itu, untuk menurunkan angka kematian, dapat juga dicegah
melalui pemberian asuhan kehamilan yang berkualitas. Pemantauan
kehamilan dikenal dengan program pemeriksaan Antenatal (Antenatal
Care/ANC).
Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa
observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh
suatu kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. Tujuan antenatal
yaitu untuk menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan
nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat. Memantau
kemungkinan adanya resiko-resiko kehamilan,dan merencanakan
penatalaksaan yang optimal terhadap kehamilan resiko tinggi serta
menurunkan morbilitas dan mortalitas ibu dan perinatal. Asuhan ini
mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi
pada ibu dan anak , dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai,
serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan ( Asrinah, Dkk. 2010).

B. Tujuan Umum dan Khusus


1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny.A dengan
kehamilan normal Trimester III menggunakan teknik pendokumentasian
SOAP.
2. Tujuan Khusus

2
a. Melaksanakan pengumpulan data subjektif pada Ny. A dengan
kehamilan normal Trimester III
b. Melaksanakan pengumpulan data objektif pada Ny. A dengan
kehamilan normal Trimester III
c. Melaksanakan analisa berdasarkan data subjektif dan data objektif
pada Ny. A dengan kehamilan normal Trimester III
d. Melaksanakan penatalaksanaan pada Ny. A dengan kehamilan
normal Trimester III

C. Manfaat
1. Bagi Puskesmas
Sebagai sarana untuk membantu pemerintah menciptakan
tenaga bidan yang professional dimasa yang akan datang.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Menciptakan bidan yang terampil dan professional serta
mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang komponen.
3. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan pengetahuan dengan memperaktikkan teori
yang telah diberikan dalam perkuliahan yang dipraktikkan di lahan.

BAB II
TINJAUAN TEORI

3
I. KEHAMILAN
A. Pengertian
1. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-
kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43
minggu). Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan
matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut
sebagai kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36
minggu disebut kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya
kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian, masing-masing:
a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12
minggu);
b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28
minggu);
c) Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40
minggu). Janin yang dilahirkan dalam trimester ketiga
telah viable (dapat hidup) (Hanifa Wiknjosastro, 2009).
2. Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat
obstetrik buruk dan ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan.
Trimester I (sebelum 14 minggu), trimester II (antara minggu
14- 28), dan trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah
minggu ke 36) (Hanifa Wiknjosastro, 2009).
3. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin
intrauteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan
persalinan (Hanifa Wiknjosastro, 2009).

B. Etiologi
Untuk setiap kehamilan harus ada spermatozoa, ovum,
pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi. Tiap
spermatozoa terdiri dari tiga bagian yaitu : kaput/kepala yang

4
berbentuk lonjong agak gepeng dan mengandung bahan nucleus,
ekor, dan bagian yang silindrik menghubungkan kepala dengan ekor,
dan getaran ekor spermatozoa dapat bergerak cepat (Hanifa
Wiknjosastro, 2009)
C. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual
dengan seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil
(Terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang
masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang
telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani
sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung
sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini
terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel
sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk
mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang
rahim (Kusmiyati, Yuni, dkk.2009).
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim)
menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim.
Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang
berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii
mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur
yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur,
atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah
pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang
menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang
merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah
dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan
sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
D. Tanda dan gejala kehamilan (diagnosa kehamilan) (Hanifa
Wiknjosastro, 2009)

5
1. Tanda pasti kehamilan
a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian
janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c. Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka
janin. Tidak dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi
terhadap janin.
e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang
janin, dan dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat
menilai pertumbuhan janin
2. Tanda tidak pasti kehamilan
a. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
b. Leukore, sekret serviks meningkat karena pegnaruh
peningkatan hormon progesteron
c. Epalis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I
kehamilan
d. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar
karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang
merangsang daktuli dan alveoli payudara. Daerah areola
menjadi lebih hitam kaerna deposit pigmen berlebihan.
Terdapat colostrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu.
e. Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14
minggu.
f. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 37,8 0C
g. Perubahan organ-organ dalam pelvix :
1) Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
2) Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada
perabaan
3) Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu jurusan
4) Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila
dirangsang.
5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan.

6
Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan
hormon korionik gonadotropin (hCG) dalam urine.
Dasarnya reaksi antigen, antibody dengan hCG sebagai
antigen
3. Tanda kemungkinan kehamilan
a. Amenore (tidak mendapat haid)
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering
terjadi pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut
morning sickness
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus
oleh hormon steroid
e. Sering kencing
f. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering
ditemukan bila berada ditempat ramai pada bulan-bulan
pertama kehamilan, lalu hilang setelah kehamilan 18 minggu
g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
E. Klasifikasi Kehamilan
Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280
hari. Umur kehamilan ibu adalah batas waktu ibu mengandung, yang
dihitung mulai dari hari pertama haid terakhir (HPHT).
1. Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan:
a. Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28 sampai 37 minggu
b. Kehamilan aterm : kehamilan antara 37 dan 42 minggu
c. Kehamilan posterm : kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih
42 minggu.
2. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian:
a. Kehamilan trimester I : antara 0 sampai 12 minggu.
b. Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28 minggu.
c. Kehamilan trimester III :antara 28 sampai 42 minggu.
(Wiknjosastro, 2009)
F. Diferensial Diagnosa (Hanifa Wiknjosastro, 2009)
Lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm adalah
sekitar 280 hari sampai 300 hari. Untuk melakukan asuhan antenatal
yang baik, diperlukan kemampuan dan pengetahuan untuk mengenali
perubahan fisiologik yang terkait dengan proses kehamilan yang

7
mencakup perubahan produksi dan pengaruh hormonal serta perubahan
anatomik dan fisiologik selama kehamilan. Pengenalan dan pemahaman
mengenai perubahan fisiologik tersebut menjadi modal dasar dalam
mengenali kondisi patologik yang dapat mengagnggu status kesehatan
ibu ataupun bayi yang di kandungnya. Sehingga penolong atau petugas
kesehatan dapat mengambil tindakan yang tepat dan perlu untuk
memperoleh luaran yang optimal dari kehamilan dan persalinan.
a. Kehamilan normal
1) Tanpa adanya keluhan
2) Hasil pemeriksaan laboratorium yang baik
a) Laboratorium rutin
- Darah lengkap
- Urine lengkap
- Tes kehamilan
b) Laboratorium khusus
- Pemeriksaan TORCH
- Pemeriksaan serologis
- Pemeriksaan fungsi hati dan ginjal
- Pemeriksaan air ketuban
- Pemeriksaan infeksi hepatitis B ibu atau bayi
- Pemeriksaan infeksi HIV/AIDS
c) Kehamilan dengan resiko
- Resiko tinggi/sangat tinggi
- Meragukan
- Resiko rendah
d) Kehamilan disertai penyakit ibu yang mempengaruhi janin
e) Kehamilan yang disertai komplikasi
f) Kehamilan dengan nilai nutrisi kurang
g) Diagnosis diferensial
1) Pseudosiesis, Terdapat amenorhee, perut membesar tetapi
tanda-tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negatif.
Hal ini terjadi pada wanita yang ingin sekali hamil.
2) Kistoma Ovarii, Mungkin ada amenorhee, perut penderita
makin besar tetapi uterusnya sebesar biasa.
3) Mioma uteri, Dapat terjadi amenorhee, perut makin besar
uterusnya makin besar, kadang-kadang tidak merata, akan
tetapi tanda-tanda kehamilan seperti Braxton Hicks dan
reaksi kehamilan negatif.

8
4) Menopause, Terdapat amenorhee, umur wanita kira-kira di
atas 43 tahun, uterus sendiri sebesar biasa, tanda-tanda
kehamilan dan reaksi kehamilan negatif. (Wiknjosastro,
2009)
G. Komplikasi Kehamilan
1. Hiperemesis
Hiperemesis adalah muntah-muntah yang berlebihan sehingga
mengganggu pekerjaan sehari-hari.
Penyebab :
a. Masih belum jelas
b. Faktor psikis dan hormonal
Gejala :
I. Hiperemesis ringan/tingkat 1
1) Berat badan menurun
2) Badan lemas dan lemah
3) Nafsu makan berkurang
4) Perasaan nyeri di ulu hati
5) Belum terdapat tanda-tanda dehidrasi
II. Hiperemesis sedang/tingkat 2
1) Sudah ada tanda-tanda dehidrasi
2) Badan menjadi kurus
3) Kulit keriput kering, kadang-kadang ada kekuningan
(akibat kadar keton dalam tubuh)
4) Lidah kering dan kotor
5) Mulut berbau
6) Nadi cepat, suhu tinggi
7) Air seni berkurang
8) Albuminuria (terdapat albumin dalam urine) dan asetonuria
(terdapat aseton dalam urin)
III. Hiperemesis berat/tingkat 3
1) Gangguan kesadaran
2) Gelisah, samnolen, koma
3) Nadi kecil dan cepat, suhu tinggi
4) Dehidrasi
2. Perdarahan dalam kehamilan
Perdarahan dalam kehamilan adalah keluarnya darah pervaginam
yang belum jelas penyebabnya. Perdarahan antepartum/kehamilan
yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Saat terjadinya
perdarahan :
Trimester 1 : abortus, KET

9
Trimester 2 : mola hidatidosa
Trimester 3 : plasenta previa, solusio plasenta
Kala 1 : plasenta previa, solusio plasenta
Kala 2 : ruptur uteri, trauma jalan lahir
Kala 3 : retensio plasenta
Kala 4 : atonia uteri, retensio plasenta
Prinsip dasar penanganan perdarahan
a. Harus segera dilariakn ke RS yang memiliki fasilitas untuk
melakukan transfusi darah dan operasi
b. Tidak diperbolehkan melakukan pemeriksaan dalam
3. Abortus
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat hidup di
dunia luar.
a. Terminasi/pengakhiran kehamilan oleh karena berbagai faktor
penyebab dimana janin dalam keadaan belum mampu hidup.
b. Dikatakan abortus apabila umur kehamilan 20 minggu atau
kurang dan berat janin 500 gram atau kurang
Macam-macam abortus
a. Abortus spontan
Terjadi dengan sendirinya,keguguran. Penyebab terjadinya
abortus yaitu pada hamil muda selalu didahului oleh kematian
janin. Kematian janin ini dapat dsebabkan oleh :
1) Kelainan telur (kelainan chromosom : trisomi,polyploidi).
2) Penyakit ibu (infeksi akut,kelainan endokrin,
trauma,kelainan alat kandungan).
b. Abortus provokatus
1) Abortus provocatus
Adalah pengguguran kehamilan,biasanya dengan alat-alat
dengan alasan bahwa kehamilan membahayakan,
membawa maut bagi ibu, misalnya karena penyakit berat.
2) Abortus criminalis
Adalah pengguguran kehamilan tanpa alas an medis yang
syah dan dilarang oleh hukum.
Derajat abortus

Diagnosis Perdarahan Servix Besar uterus Gejala lain


Imminens Sedikit/sedang Tertutup Sesuai usia Tes kehamilan

10
kehamilan positif, kram, uterus
lunak
Insipiens Sedang-banyak Terbuka Sesuai atau lebih Kram, uterus lunak
kecil dari usia
kehamilan
Incomplit Sedikit-banyak Terbuka Lebih kecil dari Kram, keluar
(lunak) usia kehamilan jaringan, uterus
lunak
Complit Sedikit atau tidak Lunak tidak Lebih kecil dari Tidak ada, kram,
ada terbuka usia kehamilan uterus kenyal
Missed Sedikit dan Agak kenyal Lebih kecil dari Menghilangkan
abortion berwarna dan tertutup usia kehamilan sebagian gejala
kehitaman kehamilan, uterus
tidak membesar,
embrio mati

4. Kehamilan ektopik
Adalah kehamilan yang terjadi diluar rahim, kehamilan ektopik
biasanya baru memberi gejala-gejala yang khas kalau sudah
terganggu. Sehingga kalau membahas kehamilan ektopik biasanya
yang dimaksud adalah kehamilan ektopik terganggu. Gejala-gejala
yang penting :
a. Terlambat haid
b. Nyeri perut yang hebat
c. Perdarahan sedikit pervaginam
d. Pusing sampai syok
e. Perut tegang
f. Bila diperiksa dalam nyeri di serviks
g. Pada cavum douglasi teraba ada tumor yang kenyal
5. Mola hidatidosa ( hamil anggur )
Adalah tumor yang jinak (benigna) dari chorion. Gejala :
a. Perdarahan pervaginam kadang-kadang sedikit/banyak
b. Rahim lebih besar dari usia kehamilan
c. Tidak ada tanda-tanda adanya janin, tidak ada ballotement, tidak
ada DJJ dan tidak Nampak rangka janin pada USG.

11
d. Hiperemesis lebih sering terjadi
e. Mungkin terjadi preeklampsi atau eklampsi
Terjadinya preeklampsi atau eklampsi sebelum minggu ke 24
menunjuk ke arah mola hidatidosa
6. Plasenta previa
Adalah plasenta yang implantasinya tidak normal/letak rendah
sehingga menutupi seluruh atau sebagian ostium internum. Gejala :
a. Perdarahan tanpa rasa nyeri, biasanya timbul setelah bulan
ketujuh
b. Kepala anak masih tinggi
c. Sering terdapat kelainan letak
Bahaya untuk ibu :
a. Perdarahan yang hebat
b. Infeksi sepsis
Bahaya untuk anak :
a. Hipoksia
b. Perdarahan dan syok
7. Solusio plasenta
Adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta yang normal
implantasinya, biasanya terjadi antara minggu ke 22 dan lahirnya
anak. Gejala :
a. Perdarahan yang disertai nyeri, juga diluar his
b. Anemia dan syok
c. Rahim keras seperti papan dan nyeri jika dipegang
d. Palpasi sukar dilakukan karena rahim yang keras
e. Fundus uteri makin lama makin naik
f. Bunyi jantung janin biasanya tidak ada
g. Pada pemeriksaan dalam teraba ketuban yang tegang terus
menerus
Penyulit solusio plasenta :
a. Timbul dengan segera perdarahan dan syok
b. Timbul agak lambat kelainan pembuluh darah karena
hipofibrinogenaemi (gangguan pembuluh darah) dan gangguan
faal ginjal
8. Nyeri ulu hati yang menetap
Bila nyeri menetap disertai dengan adanya pengeluaran lendir dan
darah, maka pasien dianjurkan untuk dirawat di RS.
II. PERTAMBAHAN BERAT BADAN SELAMA HAMIL

12
a) Pertambahan berat total selama kehamilan pada primigravida
sehat yang makan tanpa batasan adalah sekitar 12,5 kg. Dengan
distribusi pertambahan berat badan sebagai berikut :
- Payudara : 0,5 kg
- Fat/lemak : 3,5 kg
- Plasenta : 0,6 kg
- Fetus : 3,4 kg
- Cairan ketuban (amniotic fluid) : 0,6 kg
- Pembesaran uterus : 0,9 kg
- Penambahan darah : 1,5 kg
- Cairan ekstraseluler : 1,5 kg +
Total : 12,5 kg
(obstetri williams, 2005)
b) Kenaikan berat badan wanita hamil rata rata antara 6,5 kg
sampai 16 kg. Bila berat badan naik lebih dari semestinya
anjurkan untuk mengurangi makanan yang mengandung
karbohidrat. Lemak jangan dikurangi, terlebih lebih sayur
mayur dan buah-buahan. (Hanifa Wiknjosastro, 2005)
III. PENATALAKSANAAN PELAYANAN ANTENATAL
Pengawasan antenatal adalah pengawasan sebelum persalinan
terutama untuk ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam rahim (Asrinah, dkk.2010)
Pelayanan atau asuhan antanatal merupakan cara untuk memonitor
dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi ibu dengan
kehamilan normal (Asrinah, dkk.2010)
A. Tujuan asuhan antenatal adalah:
1. Membantu kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan
ibu dan tumbuh kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental,
sosial ibu dan bayi.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama ibu hamil, termasuk
riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal
mungkin.

13
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI eksklusif.
6. Mempersiapkan peranan ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bagi bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal
B. Kunjungan ANC
Dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan
Kunjung Waktu Alasan
an
Trimester I Sebelum 14 Mendeteksi masalah yg dapat
minggu ditangani sebelum
membahayakan jiwa.
Mencegah masalah, misal :
tetanus neonatal, anemia,
kebiasaan tradisional yang
berbahaya)
Membangun hubungan saling
percaya
Memulai persiapan kelahiran &
kesiapan menghadapi komplikasi.
Mendorong perilaku sehat (nutrisi,
kebersihan , olahraga, istirahat,
seks, dsb).
Trimester 14 28 minggu Sama dengan trimester I
II ditambah: kewaspadaan khusus
terhadap hipertensi kehamilan
(deteksi gejala preeklamsia,
pantau TD, evaluasi edema,
proteinuria)
Trimester 28 36 minggu Sama, ditambah : deteksi
III kehamilan ganda.
Setelah 36 Sama, ditambah : deteksi
minggu kelainan letak atau kondisi yang
memerlukan persalinan di RS.

C. Pelayanan asuhan standar minimal 10T


1. Timbang BB dan ukur TB
Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu
berdasarkan masa tubuh (BMI: Body Mass Index) dimana

14
metode ini untuk menentukan pertambahan berat badan yang
optimal selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang
penting mengetahui BMI wanita hamil. Total pertambahan
berat badan pada kehamilan yang normal 11,5-16 kg. adapun
tinggi badan menentukan ukuran panggul ibu, ukuran normal
tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain >145 cm.
2. Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan
nilai dasar selama masa kehamilan, tekanan darah yang
adekuat perlu untuk mempertahankan fungsi plasenta, tetapi
tekanan darah sistolik 140 mmHg atau diastolik 90 mmHg
pada saat awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi
hipertensi.
3. Nilai status gizi buruk
Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LiLA merupakan suatu
cara untuk mendeteksi dini adanya Kurang Energi Kronis
(KEK) atau kekurangan gizi. Malnutrisi pada ibu hamil
mengakibatkan transfer nutrient ke janin berkurang, sehingga
pertumbuhan janin terhambat dan berpotensi melahikan bayi
dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan
dengan volume otak dan IQ seorang anak. Kurang Energi
Kronis atau KEK (ukuran LILA < 23,5 cm), yang
menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka panjang
baik dalam jumlah maupun kualitasnya.
4. Ukur TFU
Apabila usia kehamilan dibawah 24 minggu pengukuran
dilakukan dengan jari, tetapi apabila kehamilan diatas 24
minggu memakai pengukuran mc Donald yaitu dengan cara
mengukur tinggi fundus memakai cm dari atas simfisis ke
fundus uteri kemudian ditentukan sesuai rumusnya

15
5. Tentukan presentasi janin dan DJJ
Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu
hamil. Denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia
kehamilan 16 minggu / 4 bulan. Gambaran DJJ :
- Takikardi berat; detak jantung diatas 180x/menit
- Takikardi ringan: antara 160-180x/menit
- Normal: antara 120-160x/menit
- Bradikardia ringan: antara 100-119x/menit
- Bradikardia sedang: antara 80-100x/menit
- Bradikardia berat: kurang dari 80x/menit
6. Skrining status imunisasi TT
Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya
diberikan 2 kali saja, imunisasi pertama diberikan pada usia
kehamilan 16 minggu untuk yang kedua diberikan 4 minggu
kemudian . akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan
maka dibentuk program jadwal pemberian imunisasi pada ibu
hamil.
7. Fe minimal 90 tablet selama hamil
8. Tes laboratorium
Menganjurkan untuk pemeriksaan Infeksi Menular Seksual
(IMS) lain pada kecurigaan adanya resiko IMS.
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara
Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan
kunjungan. Bisa berupa anamnesa, konsultasi, dan persiapan
rujukan. Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi,
riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas,
biopsikososial, dan pengetahuan klien. Memberikan konsultasi

16
atau melakukan kerjasama penanganan. Tindakan yang harus
dilakukan bidan dalam temu wicara antara lain:
- Merujuk ke dokter untuk konsultasi dan menolong ibu
menentukan pilihan yang tepat.
- Melampirkan kartu kesehatan ibu serta surat rujukan
- Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan
membawa surat hasil rujukan
- Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama
kehamilan
- Memberikan asuhan antenatal
- Perencanaan dini jika tidak aman melahirkan dirumah
- Menyepakati diantara pengambilan keputusan dalam
keluarga tentang rencana proses kelahiran.
- Persiapan dan biaya persalinan
(Asrinah, dkk.2010)
D. Pemberian tablet Zat Besi (Asrinah, dkk.2010)
Dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera
mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4
320 mg (zat besi 60 mg) dan Asam Folat 500 g, minimal masing-
masing 90 tablet. Tablet zat besi sebaiknya tidak diminum bersama
teh atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan.
E. Imunisasi TT (Asrinah, dkk.2010)
Tabel 2.2 jadwal pemberian imunisasi TT
Antigen Interval Lama perlindungan %
(selang waktu minimal) perlindungan
TT1 Pada kunjungan antenatal - -
pertama
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun* 80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99

17
TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun/seumur hidup 99

Keterangan : *artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan,


maka bayi yang dilahirkan akan terilndung dari TN (Tetanus Neonatorum).
F. Cara menentukan taksiran persalinan :
1. Menentukan tanggal perkiraan partus, dengan rumus
Naegele ,
a. Siklus 28 hari yaitu hari + 7, bulan 3,
tahun + 1.
Contoh :
Jika seorang wanita memiliki siklus haid yang teratur, ibu
mengatakan haid terakhir pada tanggal 14 April 2012,maka
hari tafsiran persalinan tanggal 21 Januari 2013.
b. Siklus 35 hari yaitu hari +14,bulan
-3,tahun +1.
Contoh :
Jika seorang wanita memiliki siklus haid yang teratur, ibu
mengatakan haid terakhir pada tanggal 9 Agustus 2012
,maka hari tafsiran persalinan tanggal 23 Mei 2013.
G. Pemeriksaan Obstetrik
Gambar 2.1 Palpasi abdomen

18
Gambar 2.2 Leopold I :

untuk menentukan tinggi fundus uteri, menentukan usia kehamilan,


menentukan bagian janin yang ada pada fundus uteri.
Cara : Petugas menghadap kemuka ibu, uterus dibawa ketengah,
tentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terdapat
didalam fundus
Hasil : jika kepala teraba benda bulat dan keras, jika bokong teraba
tidak bulat dan lunak

19
Gambar 2.3 Leopold II :

untuk menetukan bagian yang ada di samping uterus, menetukan


letak.
Cara : uterus didorong kesatu sisi sambil meraba bagian janin yang
berada disisi tersebut dengan cara yang sama pada sisi uterus
yang lain.
Hasil : punggung janin teraba membujur dari atas kebawah pada
letak kepala. Pada letak lintang dapat ditemukan kepala.
Gambar 2.4 Leopold III :

untuk menentukan bagian janin yang berada di uterus bagian bawah.


Cara : tangan kanan diletakan diatas simfisis dengan ibu jari
disebelah kanan ibu dengan empat jari lainnya disebelah
kiri ibu sambil meraba bagian bawah tersebut.
Hasil : teraba kepala/bokong/bagian kecil janin.

20
Gambar 2.5 Leopold IV :

Untuk menetukan seberapa jauh bagian terendah bagian janin masuk


ke dalam panggul.
Hasil :
- 5/5 jika bagian terbawah seluruh teraba diatas simpisis
pubis.
- 4/5 jika sebagian terbawah janin telah masuk PAP
- 3/5 jika sebagian telah memasuki rongga panggul
- 2/5 jika hanya sebagian terbawah janin masih berada diatas
simpisis
- 1/5 jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian
bawah janin yang berada diatas simpisis.
- 0/5 jk bagian terbawah janin tdk dpt teraba dr pemeriksaan
luar.
H. Cara menghitung berat badan janin dalam kandungan :
Menghitung perkiraan berat badan janin (PBBJ) menurut cara
Jonson :
Bila bagian terendah janin masuk pintu atas panggul :
PBBJ = ( TFU 11 ) x 155
Bila bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul :
PBBJ = ( TFU 12 ) x 155

21
John Woo :
Bila bagian terendah janin bukan kepala (bokong)
PBBJ = TFU x Lingkar Perut Ibu
I. Cara menentukan umur kehamilan :
Tinggi fundus dalam cm (dengan cara Mc. Donald) atau
menggunakan jari jari tangan sesuai dengan usia kehamilan
(menurut Leopold) :

Gambar 2.6 Pemeriksaan Fundus Uteri Untuk Menentukan Usia


Kehamilan
Tabel 2.3. Menentukan umur kehamilan dengan Leopold
Umur kehamilan TFU Keterangan

8 mgg Blm teraba Sebesar telur bebek


12 mgg 3 jari atas simfisis Sebesar telur angsa
16 mgg pusat simfisis Sebesar kepala bayi
20 mgg 3 jari bawah pusat -
24 mgg Sepusat -

22
28 mgg 3 jr ats pusat -

32 mgg pusat Px -
36 mgg 1 jr di bwh Px Kepala masih berada
di atas pintu panggul.
40 mgg 3 jr bwh Px Fundus uteri turun
kembali, karena
kepala janin masuk
ke rongga panggul.

Menentukan umur kehamilan dengan Mc. Donald


Usia kehamilan TFU(cm)
12 minggu -
16 minggu -
20 minggu 20 cm (2cm)
22-27 minggu UK dalam minggu=cm (2cm)
28 minggu 28 cm (2cm)
29-35 minggu UK dalam minggu=cm (2cm)
36 minggu 36 cm (2cm)

Di bawah ini ukuran tinggi fundus uteri dalam cm dikaitkan dengan


umur kehamilan dan berat badan bayi sewaktu dilahirkan :
Bila pertumbuhan janin normal maka tinggi undus uteri pada
kehamilan pada 28 minggu 25 cm, pada 32 minggu 27 cm dan 36
minggu 30 cm. pada kehamilan 40 minggu fundus uteri turun
kembali dan terletak kira-kira 3 jari bawah Px, hal ini disebabkan
oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam
rongga panggul. (Hanifa Wiknjosastro, 2009)
IV. KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan

23
dalam rangkaian tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan yang
berfokus pada klien (Varney, 2007).
Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan,
yang dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan
evaluasi. Langkah-langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap
yang bisa diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi tiap-tiap
langkah tersebut bisa dipecah-pecah ke dalam tugas-tugas tertentu dan
semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi klien.
Proses manajemen kebidanan merupakan langkah sistematis yang
merupakan pola pikir bidan dalam melaksanakan asuhan kepada klien
yang diharapkan dengan pendekatan pemecahan masalah yang sistematis
dan nasional, maka seluruh aktivitas/ tindakan yang diberikan oleh bidan
kepada klien akan efektif serta terhindar dari tindakan yang bersifat coba-
coba yang akan berdampak kurang baik untuk klien.
Menrut Hellen Varney, alur berfikir saat menghadapi klien meliputi 7
langkah. Untuk orang lain mengetahui apa yang telah dilakukan oleh
seorang bidan melalui proses berfikir sistematis, didokumentasikan
dalam bentuk SOAP yaitu :

S = SUBJEKTIF
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien
melalui anamnesa sebagai langkah I Varney
O = OBJEKTIF
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien,
hasil laboratorium, dan test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data
fokus untuk mendukung asuhan sebagai langkah I Varney.
A = ANALISA
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi
data subjektif dan data objektif dalam suatu identifikasi :
a. Diagnosa/masalah
b. Antisipasi diagnosa/masalah potensial
c. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter,
konsultasi/kolaborasi dan atau rujukan sebagai langkah 2, 3, 4
Varney

24
P = PENATALAKSANAAN
Menggambarkan pendokumentasian dari tindakan 1 dan evaluasi
perencanaan (E) berdasarkan Assesment sebagai langkah 5, 6, 7 Varney.
Beberapa alasan penggunaan SOAP dalam pendokumentasian :
a. Pembuatan grafik metode SOAP merupakan perkembangan
informasi yang sistematis yang mengorganisasi penemuan dan
konklusi anda menjadi suatu rencana.
Metode ini merupakan intisari dari proses pelaksanaan kebidanan untuk
tujuan mengadakan pendokumentasian asuhan.

25
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY A


DENGAN KEHAMILAN TRIMESTER III
DI PUSKESMAS TANJUNG KARANG
TANGGAL 13 FEBRUARI 2017

I. PENGKAJIAN DATA DASAR


Hari/ Tanggal : Senin, 13 Februari 2017
Waktu : 10.00 WITA
Tempat : Poli KIA Puskesmas Tanjung Karang
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Biodata
Istri Suami
Nama : Ny A : Tn. I
Usia : 22 thn : 25 thn
Suku : Sasak : Sasak
Agama : Islam : Islam
Pendidikan : SMA : SMA
Pekerjaan : IRT : Wiraswasta
Alamat : Sembalun : Sembalun

Anamnesis Kebidanan
1. Tujuan/ alasan kunjungan : Ibu mengatakan ingin melakukan kunjungan
ulang untuk memeriksakan kehamilannya.
2. Keluhan utama : Ibu mengatakan baik-baik saja

3. Tanda-tanda bahaya :
- Pengelihatan kabur : Tidak pernah
- Gerakan janin berkurang : Tidak pernah
- Kejang : Tidak pernah
- Demam tinggi : Tidak pernah

26
- Bengkak pada wajah, kaki dan tangan : Tidak pernah
4. Riwayat menstruasi
a. Menarche : 15 tahun
b. Siklus : 28 hari teratur
c. Lama : 6-7 hari
d. Jumlah : 3x ganti pembalut dalam sehari
5. Riwayat kehamilan sekarang
a. Hamil ke : I (Pertama)
b. Umur kehamilan : ibu mengatakan umur kehamilanya 8 bulan
c. HPHT : 25-05-2016
d. HTP : 01-03-2017
e. Pergerakan Janin : baru
dirasakan pertamakali pada usia kehamilan
4 bulan dan pergerakan janinnya aktif
sampai sekarang.
6. Riwayat ANC
a. Berapa kali : 8 kali
b. Tempat ANC : Puskesmas Tanjung Karang
c. Dilakukan oleh : Bidan
7. Riwayat imunisasi TT :
a. TT1 : 5 Juni 2016
b. TT2 : 25 Juli 2016
8. Riwayat kesehatan/penyakit yang diderita dahulu dan sekarang
a. Penyakit kardiovaskuler : tidak pernah dilakukan pemeriksaan
laboratorium
b. Penyakit hipertensi : tidak ada
c. Penyakit diabetes : tidak ada
d. Penyakit malaria : tidak ada
e. Penyakit kelamin/ HIV/ AIDS : tidak pernah dilakukan pemeriksaan
laboratorium
f. Penyakit ginjal : tidak pernah dilakukan pemeriksaan
laboratorium
g. Penyakit asma : tidak pernah dilakukan pemeriksaan
laboratorium
h. Penyakit typus : tidak pernah dilakukan pemeriksaan
laboratorium
i. Penyakit hepatitis : tidak pernah dilakukan
pemeri8ksaan
laboratorium
j. Penyakit campak : tidak pernah dilakukan pemeriksaan
laboratorium
k. Penyakit anemia berat : tidak ada

27
l. Penyakit tuberkolosis : tidak pernah dilakukan pemeriksaan
laboratorium
m. Riwayat kembar : tidak pernah dilakukan pemeriksaan
laboratorium
9. Riwayat Bio Psiko Sosial Ekonomi
a. Status perkawinan : nikah 1 kali, selama 1 tahun
b. Respon ibu dan keluarga : ibu dan keluarga sangat bahagia
c. Riwayat KB : tidak pernah
d. Rencana KB : KB suntik 3 bulan
e. Dukungan keluarga : keluarga dan
suami sangat memberi dukungan
dengan mengantarkan memeriksa
kehamilan.
f. Pengambilan keputusan
dalam keluarga : suami

g. Pola Nutrisi ( sebelum dan selama kehamilan)


Makan Sebelum hamil Selama hamil
Porsi 1 piring ( piring sedang ) 1 piring ( piring sedang )
Komposisi Nasi, lauk ( daging/ikan 1 Nasi, lauk, ( daging 1 potong,
potong,tahu/tempe ) sayur 1 ikan 1 potong, tahu/tempe )
mangkok kecil , buah- sayur 1 mangkok kecil , buah-
buahan buahan, kadang cemilan
Frekuensi 3 kali sehari 4 kali sehari
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Minum Sebelum hamil Selama hamil
Jenis Air putih Air putih
Frekuensi 6-7 kali sehari 9-10 kali sehari
Banyak 1 gelas 2-3 gelas
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Pantangan Tidak ada Tidak ada
h. Eliminasi ( sebelum dan selama hamil)
BAB Sebelum hamil Selama hamil
Frekuensi 1kali sehari 2 kali sehari
Konsisten Padat Padat

28
Kesulitan Tidak ada Tidak ada

BAK Sebelum hamil Selama hamil


Frekuensi 3-4 kali sehari 6-8 kali sehari
Kesulitan Tidak ada Tidak ada

i. Personal Hygiene
Kegiatan Sebelum hamil Selama hamil
Mandi 2 kali sehari 3 kali sehari
Gosok gigi 2 kali sehari 2 kali sehari
Ganti pakaian 2 kali sehari 3 kali sehari
Ganti celana dalam 3-4 kali sehari 5-6 kali sehari
Cuci rambut 2 hari sekali 2 hari sekali
Potong kuku 1 kali seminggu 1 kali seminggu

j. Istirahat dan tidur


Waktu Sebelum hamil Selama hamil
Siang 1-2 jam
Malam 8 jam 7-8 jam
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
k. Pola hidup sehat
Ibu mengatakan tidak pernah merokok, tidak pernah minum- minuman
keras dan tidak mengkonsumsi obat-obat terlarang.
l. Beban kerja atau aktifitas sehari-hari
Membersihkan rumah seperti, mencuci piring, menyapu halaman, dll
m. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan : tidak ada
n. Rencana tempat dan penolong persalinan : di Puskesmas dan di tolong
oleh bidan

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a) Keadaan Umum : baik
b) Kesadaran : composmentis >> dilihat dari pemeriksaan
GCS (Glasgow Coma Scale)
Reflek membuka mata : baik

29
Respon verbal : baik (ibu dapat
merespon perkataan dengan baik)
Gerak motorik : baik
c) Emosi : stabil
d) BB sebelum hamil : 55 kg
e) BB selama hamil : 66 kg
f) Kenaikan BB : 11 kg
g) Tinggi badan : 153 cm
h) LILA : 27 cm
i) HPHT : 25-05-2016
j) HTP : 01-03-2017
2. Pemeriksaan tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 110/80 mm Hg
b. Nadi : 82 x/ menit
c. Suhu ( Axila ) : 36,5 0C
d. Respirasi : 22 x/ menit
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan leher
1)Kepala
Inspeksi : bersih
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada luka atau lesi
2)Rambut
Inspeksi : warna hitam, tidak kusam, tidak ada
ketombe, distribusi merata
Palpasi : tidak rontok
3)Wajah
Inspeksi : tidak ada cloasma gravidarum, tidak pucat
Palpasi : tidak ada oedema
4)Mata
Inspeksi : konjungtiva tidak pucat, sklera tidak
ikterus
5)Mulut dan gigi
Inspeksi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada
stomatitis, gigi tidak berlubang, gusi tidak
berdarah

30
6)Leher
Palpasi : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak
ada pembesaran kalenjar limfe dan
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
7) Payudara
Inspeksi : bentuk melingkar, simetris,
hiperpigmentas
pada areola, puting susu menonjol, tidak
ada retraksi atau dimpling
Palpasi : tidak ada masa/ benjolan, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe,
colostrum (-).

8) Abdomen
Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,terdapat linea
nigra dan pembesaran uterus sesuai
dengan
umur kehamilan.
Palpasi
Leopold I : TFU : 31 cm, teraba bokong pada fundus
Leopold II : punggung kanan. Teraba punggung janin
membujur dari atas kebawah pada letak
kepala
Leopold III : ada lentingan, kepala belum masuk PAP
PBBJ : 2945 kg
i. Auskultasi :DJJ (+), irama teratur (11-12-11), frekuensi
136x/menit.
9) Ekstemitas
a) Atas
Inspeksi : kuku jari tidak pucat
Palpasi : tidak terdapat oedema
b)Bawah
Inspeksi : kuku tidak pucat,tidak ada varices

31
Perkusi : reflex patella (+/+)
10) Pemeriksaan penunjang (laboratorium), (buku KIA)
Tanggal : 05-01-2017
Hb : 11 gr%
Golongan darah : O
Hasil USG : U/34 mgg/EFW/2326 gram/01-03-2017/
C. ANALISA
Ibu : G1P0A0H0 umur kehamilan 38-39 minggu, keadaan umum ibu
baik.
Janin : tunggal, hidup, intrauterin, presentasi kepala, keadaan janin baik
D. PELAKSANAAN ASUHAN
Tanggal : 13 Februari 2017 Waktu : 10.30 WITA
1. Memberikan informasi kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang
dilakukan, yaitu : Tekanan Darah (TD) 110/80 mmHg, denyut nadi
82x/menit, suhu 36,50 C, pernafasan 22x/menit, Denyut Jantung Janin
(DJJ) 136x/menit. Ibu mengetahui dan mengerti hasil pemeriksaan.
2. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang :
a. Gizi ibu hamil
Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung karbohidrat seperti nasi atau jagung yang berfungsi
untuk menambah energi dan membantu dalam pertumbuhan janin.
Kebutuhan protein seperti daging, ikan atau tempe untuk
pembentukan otak janin, memakan sayuran yang bergizi terutama
sayuran yang berwarna hijau serta mengkonsumsi vitamin
(A,B1,B2,B3,B6&B12,C,E) untuk membantu proses tumbuh
kembang janin agar janin tidak mengalami cacat saat lahir nanti
ditambah juga buah-buahan, dan minum susu minimal 1x sehari.
Ibu mengerti dan bersedia untuk makan-makanan yang bergizi.
b. Tanda dan bahaya kehamilan. Nasehati ibu untuk segera mencari
pertolongan ke bidan atau RS terdekat jika terdapat tanda-tanda :
- Perdarahan dari jalan lahir
- Sakit kepala hebat, dimana ibu merasa sakit kepala yang
menetap atau tidak hilang dengan istirahat.
- Gangguan penglihatan atau penglihatan kabur
- Pembengkakan pada wajah, kaki dan tangan
- Nyeri pada perut yang merupakan gejala penyakit atau
komplikasi. Keadaan ini terjadi pada kehamilan kurang 22

32
minggu (5 bulan) ataupun pada kehamilan lanjut. Nyeri perut
hebat dapat menunjukkan kehamilan ektopik (sel telur yang
telah dibuahi menempel pada organ selain rahim), preeklampsi
(tekanan darah tinggi dan kandungan protein yang tinggi dalam
urine), persalinan premature (persalinan terjadi sebelum usia
kehamilan mencapai 37 minggu), solution plasenta (lepasnya
plasenta dari dinding rahim bagian dalam sebelum proses
persalinan) , abortus (keguguran).
- Janin tidak bergerak seperti biasanya
Ibu mengetahui dan mengerti apa saja tanda bahaya yang
terjadi.
c. Tanda-tanda persalinan. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-
tanda persalinan :
- Rasa mules dari pinggang sampai ke perut bagian bawah
- Keluar lendir bercampur darah
- Keluar air sedikit (air ketuban) melalui vagina
Ibu memahami penyuluhan kesehatan dan bisa menyebutkan
kembali tanda-tanda bahaya dan tanda persalinan.
3. Menganjurkan ibu untuk olahraga ringan seperti jalan-jalan pagi untuk
melancarkan persalinan. Berikut adalah manfaat jalan kaki setiap pagi
bagi ibu hamil, diantaranya :
- Memperkuat otot menjelang persalinan
- Membuat ibu hamil lebih bugar
- Mengurangi stress fisik dan mental
- Meningkatkan kualitas tidur selama kehamilan
Ibu bersedia melakukan anjuran yang telah diberitahu oleh bidan
4. Menganjurkan ibu untuk menghitung gerakan bayi yaitu dimulai dari
ibu bangun pagi hingga ibu tidur malam dengan cara, setiap gerakan
bayi yang dirasakan, ibu memasukkan lidi atau batu kedalam suatu
wadah, sehingga setiap gerakan bayi yang dirasakan, dapat dihitung
perharinya, dengan jumlah lidi atau batu yang dimasukkan tadi. Ibu
bersedia untuk melakukan hitungan gerakan pada bayinya.
5. Menjelaskan pada ibu mengenai rencana dan persiapan persalinan
seperti perencanaan tempat dan penolong persalina,menyiapkan mental
dan psikologis dalam menghadapi persalinan siapa yang mendampingi

33
pada saat persalinan,siapa yang donor darah,dan siapa yang menghantar
ke pelayanan kesehatan dll. Ibu mengetahui dan memahami persiapan
apa saja yang diperlukan saat persalinan.
6. Menjelaskan pada ibu tentang cara dan manfaat perawatan payudara,
yaitu :
- Cobalah untuk memijat lembut payudara didaerah yang berwarna
gelap (aerola) dan puting susu. Olesi payudara dengan minyak
zaitun atau baby oil sebagai pelumas. Hal ini membantu untuk
membuka saluran susu.
- Bersihkan payudara dengan air hangat dan dilanjutkan dengan air
dingin, tujuannya agar peredaran darah secara perlahan lancar
- Bersihkan payudara dan puting, jangan mengunakan sabun
didaerah putting karena dapat menyebabkan daerah tersebut
kering. Gunakan air saja lalu keringkan dengan handuk atau
oleskan dengan baby oil untuk menjaga kelembaban putting agar
tidak mudah lecet saat menyusui kelak.
Ibu mengetahui dan mengerti cara perawatan payudara.
7. Menjelaskan pentingnya KB pasca persalinan untuk mengatur jarak
kehamilan yang aman, misalnya ibu dapat mengunakan metode KB
tanpa alat seperti Metode Amenorhe Laktasi (MAL) yaitu kontrasepsi
yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif.
Metode MAL dapat dipakai bila ibu menyusui secara penuh (menyusui
lebih dari 8x sehari), ibu belum haid, umur bayi kurang dari 6 bulan
(efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan alat
kontrasepsi lainnya). Kontrasepsi lainnya yaitu pil KB, suntik KB,
implant, IUD, dll. Ibu berencana untuk menggunakan KB paska
persalinannya.
8. Menganjurkan ibu untuk berkunjung ulang 1 minggu lagi yaitu pada
tanggal 20 Februari 2017. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang
tanggal 20 Februari 2017.

34
BAB IV
PEMBAHASAN

Anamnesa dan observasi di lahan praktik telah dilakukan sesuai dengan


teori dan pedoman anamnesa dan observasi dan telah mencakup seluruh aspek
yang dibutuhkan sebagai data dasar dalam asuhan kebidanan. Selain itu, untuk
memperoleh data objektif juga telah dilakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan
prosedur.
Ny A datang ke Puskesmas Tanjung Karang untuk memeriksakan
kehamilannya. Hasil pemeriksaan pada Ny. A diketahui Tekanan Darah (TD)
110/80 mmHg, denyut nadi 82x/menit, suhu 36,50C, pernafasan 22x/menit,
Denyut Jantung Janin (DJJ) 136x/menit. Ny. A mengatakan umur kehamilannya
8 bulan dan ini kehamilan yang ke-1. Selama hamil NyA tidak pernah
mengeluh tentang kehamilannya. Ny A mengatakan HPHT tanggal 25-5-2016
dan HTP tanggal 01-03-2017. Gerakan janin mulai dirasakan pada saat umur

35
kehamilan 4 bulan dan sampai sekarang masih merasakan gerakan janin dengan
frekuensi lebih dari 10 kali dalam 12 jam. Ny A telah melakukan imunisasi TT 1
(5 Juni 2016) dan TT2 ( 25 Juli 2016). Selama hamil Ny A hanya
mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh bidan seperti vitamin dan
penambah darah (Fe). Sebelum hamil NyA tidak pernah menggunakan KB dan
merencanakan akan menggunakan KB jenis suntik 3 bulan. Ny A merencanakan
akan melahirkan bayinya di Puskesmas Tanjung Karang dan ditolong oleh bidan.
Asuhan kebidanan pada Ny A telah dilakukan sesuai dengan diagnosa,
masalah, dan kebutuhan pasien, yang dimana diagnosa ini dapat diketahui dari
hasil pengumpulan data dasar (data subjektif dan objektif).
Berdasarkan kasus di dapatkan bahwa tidak terdapat kesenjangan antara
tinjauan teori dan tinjauan kasus. Pengkajian data di lahan telah di lakukan sesuai
dengan pengkajian data teori, begitu juga dengan asuhan yang kami berikan.

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1.Mahasiswa telah mampu melakukan pengkajian pada ibu hamil dengan
kehamilan trimester III untuk mendapatkan informasi dan data yang akurat
dari mulai data subjektif hingga data objektif.
2.Mahasiswa telah mampu menetapkan diagnosa berdasarkan hasil
pengkajian pada Ny A.
3.Mahasiswa telah mampu melakukan penatalaksanaan terhadap ibu hamil
dengan kehamilan trimester III pada Ny A.
4.Mahasiswa telah mampu mengevaluasi asuhan kebidanan yang dilakukan
telah sesuai dengan konsep.

B. SARAN
1.Bagi Puskesmas

36
Kami berharap kepada selaku pemberi pelayanan di Tanjung Karang agar
tetap mempertahankan mutu pelayanan khususnya pelayanan kebidanan
sehingga dapat mewujudkan program pemerintah untuk mengurangi AKI
khususnya di provinsi NTB.
2.Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan agar lebih mempersiapkan manajemen praktik lapangan
semaksimal mungkin sehingga praktik dapat berjalan dengan baik.
3.Bagi Mahasiswa
Diharapkan untuk lebih menambah keterampilan dan pengetahuan
mahasiswa, serta memberi peluang bagi mahasiswa untuk menerapkan
teori-teori yang diperolehnya dari pendidikan.

37

Anda mungkin juga menyukai