Batch Dan Continue-Input Output
Batch Dan Continue-Input Output
I. Reaktor Batch
Reaktor Batch tidak ada massa masuk dan keluar selama reaksi. Jadi bahan
dimasukkan, direaksikan beberapa waktu / hari (residence time) dan dikeluarkan sebagai produk
dan selama proses tidak ada umpan-produk mengalir. Contoh : fermentasi pembuatan alkohol.
Batch Reactor Umumnya digunakan :
a) Fase cair
b) Skala proses yang kecil
c) Mencoba proses baru yang belum sepenuhnya dikembangkan
d) Memproduksi produk yang mahal
e) Proses-proses yang sulit diubah menjadi proses kontinyu
f) Jika bahan atau hasilnya perlu pembersihan
g) Proses memerlukan waktu lama
Keuntungannya :
a) Lebih murah
b) Lebih mudah pengoperasian dan pengontrolan (penambahan bahan per
volume)
Kerugiannya :
a) Pengendalian suhu bermasalah
b) Lebih banyak pekerja, karena diperlukan utk pengawasan kondisi &
prosedur yg berubah terus dari awal sampai akhir
c) Tidak baik utk fase gas, karena rentan bocor pada masukan pengaduknya
d) Tidak efektif utk skala besar karena waktu yang lama (tidak produktif)
2. Reaktor Kontinyu
RATB dikenal juga sebagai RTIK (Reaktor Tangki Ideal Kontinu). Di
RATB, satu atau lebih reaktan masuk ke dalam suatu bejana berpengaduk dan
bersamaan dengan itu sejumlah yang sama (produk) dikeluarkan dari reaktor.
Pengaduk dirancang sehingga campuran teraduk dengan sempurna dan diharapkan
reaksi berlangsung secara optimal. Waktu tinggal dapat diketahui dengan
membagi volum reaktor dengan kecepatan volumetrik cairan yang masuk reaktor.
Dengan perhitungan kinetika kimia, konversi suatu reaktor dapat diketahui.
Dapat dilihat, bahwa dengan jumlah RATB kecil yang tak terbatas model
perhitungan akan menyerupai perhitungan untuk RAP.
Keuntungannya :
a) Alat lebih kecil dan murah
b) Bahan yg diolah lebih sedikit shg resiko kerusakan bahan lebih kecil
c) Kondisi operasi lebih seragam
d) Produk seragam
e) Pengurangan biaya per satuan produksi, karena proses dalam kapasitas
kecil.
f) Biaya operasi & investasi rendah
g) Pengendalian kondisi operasi yang mudah
Pada perancangan proses ini reaktor yang kami gunakan adalah CSTR ( continuos
stirred tank reactor ) karena penggunaan reaktor ini pengandalian kondisi operasi
yang murah dan biaya operasi yang murah.
Perhitungan neraca massa pada pra-rancangan pabrik alkohol lemak dari CPO
sebagai berikut.
Basis perhitungan : 1 jam
Satuan : kg
: 24 jam/hari
= 13.667,92 kg/jam
= 13.887,34 kg/jam
= {[(0,2 200) + (1,14 228) + (43,83 256) + (4,63 284) + (40,7 282) +
(9,2 280) + (0,3 278)] / 100%}
= 269,72 kg/kmol
F2 F3
Air
Metanol
H2SO4
RCH2COOH + CH3OH RCH2COOCH3 + H2O
Akumulasi = Laju alir masuk laju alir keluar + laju generasi laju konsumsi
- FFA = -1
- Metanol = -1
- Metil Ester = +1
- Air = +1
Dimana :
r = laju reaksi (kmol/jam)
N in reaktan = laju molar reaktan masuk (kmol/jam)
X reaktan = konversi reaksi (%)
- s = koefisien reaktan (-)
Tabel A.3 Rekapitulasi Komponen pada Reaktor CSTR
Fraksi
Keluar
Masuk (kg/jam) Keluar
Komponen (kg/jam)
(X4)
F1 F2 F3 F4
FFA 660 - - 9,64 0,0006
Trigliserida 14.220 - - 14.220 0,9269
Impurity (H2O) 120 0,13 6,17 161,13 0,0105
H2SO4 - 32,87 - 32,87 0,0021
Metanol - - 302,25 224,53 0,0146
FAME - - - 693,25 0,0452
Subtotal 15.000 33,00 308,42 15.341,42 1,0000
Total 15.341,42 15.341,42 1,0000