Anda di halaman 1dari 6

1.

1 KARAKTERISTIK SEDIMEN

Karakteristika Butir Sedimen


Karakteristika sedimen yang berkait dengan transpor sedimen
q ukuran
q bentuk
q kecepatan endap
q komposisi batuan (mineral)
Ukuran butir sedimen merupakan salah karakteristika yang paling penting dan banyak
digunakan dalam persamaan transpor sedimen
Ukuran butiran direpresentasikan oleh
q diameter nominal
q diameter jatuh (fall diameter)
q diameter sedimentasi (sedimentation diameter)
q diameter saringan, dan
q ukuran sumbu triaxial

UKURAN SEDIMEN

Diameter nominal, dn, butir sedimen


- diameter bola yang mempunyai volume yang sama dengan volume butiran
Diameter jatuh (fall velocity) butir sedimen
- diameter bola dengan berat jenis spesifik 2.65 yang mempunyai kecepatan
jatuh standar sama dengan kecepatan jatuh butir sedimen.
- kecepatan jatuh standar
kecepatan jatuh butir sedimen dalam air suling, pada suhu 24C

Diameter sedimentasi
- diameter bola yang mempunyai berat spesifik dan kecepatan endap yang
sama dengan berat spesifik dan kecepatan endap butir sedimen, dalam zat
cair yang sama dan pada kondisi yang sama pula

Diameter saringan
- paling sering dibunakan
- ukuran butir sedimen diukur dengan saringan standar
- pengukuran diameter butir sedimen dengan cara ini dilakukan untuk butir yang
mempunyai diameter lebih besar daripada 0.0625 mm, sesuai dengan ukuran
saringan terkecil
1

KLASIFIKASI UKURAN BUTIR SEDIMEN


BENTUK BUTIRAN SEDIMEN

Bentuk butir sedimen merupakan salah satu sifat sedimen yang sering
dianggap ikut berpengaruh terhadap proses transpor sedimen
Bentuk butir sedimen direpresentasikan oleh koefisien/parameter yang
dikelompokkan menjadi 3 bagian
q koefisien yang didasarkan pada volume butir sedimen,
q koefisien yang didasarkan pada proyeksi luas butir sedimen, dan
q koefisien yang didasarkan pada sumbu triaxial (sumbu panjang, sumbu pendek,
dan sumbu tengah)

1.2 asal mula sedimen

Asal Sedimen di Dasar Laut

Sedimen yang di jumpai di dasar lautan dapat berasal dari beberapa sumber yang menurut
Reinick (Dalam Kennet, 1992) dibedakan menjadi empat yaitu :
1. Lithougenus sedimen yaitu sedimen yang berasal dari erosi pantai dan material hasil erosi
daerah up land. Material ini dapat sampai ke dasar laut melalui proses mekanik, yaitu tertransport
oleh arus sungai dan atau arus laut dan akan terendapkan jika energi tertrransforkan telah
melemah.
2. Biogeneuos sedimen yaitu sedimen yang bersumber dari sisa-sisa organisme yang hidup
seperti cangkang dan rangka biota laut serta bahan-bahan organik yang mengalami dekomposisi.
3. Hidreogenous sedimen yaitu sedimen yang terbentuk karena adanya reaksi kimia di dalam
air laut dan membentuk partikel yang tidak larut dalam air laut sehingga akan tenggelam ke dasar
laut, sebagai contoh dan sedimen jenis ini adalah magnetit, phosphorit dan glaukonit.
4. Cosmogerous sedimen yaitu sedimen yang bersal dari berbagai sumber dan masuk ke laut
melalui jalur media udara/angin. Sedimen jenis ini dapat bersumber dari luar angkasa, aktifitas
gunung api atau berbagai partikel darat yang terbawa angin. Material yang bersal dari luar
angkasa merupakan sisa-sisa meteorik yang meledak di atmosfir dan jatuh di laut. Sedimen yang
bersal dari letusan gunung berapi dapat berukuran halus berupa debu volkanin, atau berupa
fragmen-fragmen aglomerat. Sedangkan sedimen yang bersal dari partikel di darat dan terbawa
angin banyak terjadi pada daerah kering dimana proses eolian dominan namun demikian dapat
juga terjadi pada daerah sub tropis saat musim kering dan angin bertiup kuat. Dalam hal ini
umumnya sedimen tidak dalam jumlah yang dominan dibandingkan sumber-sumber yang lain.
Dalam suatu proses sedimentasi, zat-zat yang masuk ke laut berakhir menjadi sedimen. Dalam
hal ini zat yang ada terlibat proses biologi dan kimia yang terjadi sepanjang kedalaman laut.
Sebelum mencapai dasar laut dan menjadi sedimen, zat tersebut melayang-layang di dalam laut.
Setelah mencapai dasar lautpun , sedimen tidak diam tetapi sedimen akan terganggu ketika
hewan laut dalam mencari makan. Sebagian sedimen mengalami erosi dan tersusfensi kembali
oleh arus bawah sebelum kemudian jatuh kembali dan tertimbun. Terjadi reaksi kimia antara
butir-butir mineral dan air laut sepanjang perjalannya ke dasar laut dan reaksi tetap berlangsung
penimbunan, yaitu ketika air laut terperangkap di antara butiran mineral. (Agus Supangat dan
Umi muawanah)
KONGLOMERAT
SANDSTONE
2. MEKANISME TRANSPORT SEDIMEN

Sedimen dapat berada di berbagai lokasi dalam aliran, tergantung padakeseimbangan antara
kecepatan ke alas pada partikel (gaya tarik dan gaya angkat)dan kecepatan pengendapan partikel.
Ada 3 (tiga) macam pergerakan angkutansedimen yaitu:
Bed Load Transport
Partikel kasar yang bergerak di sepanjang dasar sungai secara keseluruhan disebutdengan
bed load . Adanyabed load ditunjukkan oleh gerakan partikel di dasarsungai yang ukurannya
besar, gerakan itu dapat bergeser, menggelinding ataumeloncat-loncat, akan tetapi tidak pernah
lepas dari dasar sungai. Pada kondisi inipengangkutan material terjadi pada aliran yang
mempunyai kecepatan aliran yangrelatif lambat, sehingga material yang terbawa arus sifatnya
hanya menggelindingsepanjang saluran.
Wash Load Transport
Wash load adalah angkutan partikel halus yang dapat berupa lempung(silk ) dandebu (dust ), yang
terbawa oleh aliran sungai. Partikel ini akan terbawa aliransampai ke laut, atau dapat
juga mengendap pada aliran yang tenang atau pada airyang tergenang. Sumber utama dari
wash load adalah hasil pelapukan lapisan atasbatuan atau tanah di dalam daerah aliran sungai.
Pada kondisi ini pengangkutanmaterial terjadi pada aliran yang mempunyai kecepatan aliran
yang relatif cepat,sehingga material yang terbawa arus membuat loncatan-loncatan akibat dari
gayadorong pada material tersebut.

Anda mungkin juga menyukai