Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

D I N AS K E S E H ATAN
PUSKESMAS TERARA
Alamat : Jalan Raya Terara. Kec. Terara Kode Pos 83663

SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TERARA


NOMOR : 104/B9/SK/PKM-TRR/II/ 2016

TENTANG

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT


DI PUSKESMAS TERARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS TERARA,

Menimbang : a. bahwa untuk menunjang layanan klinis di Puskesmas, maka perlu didukung
oleh pelayanan obat yang baik;
b. bahwa untuk menunjang pelayanan klinis di Puskesmas Terara diperlukan
adanya kebijakan tentang peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
Puskesmas;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas Terara tentang Peresepan, Pemesanan dan
Pengelolaan Obat;

Mengingat : 1. UU Nomor 29 Tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran


2. UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah No.51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/ 2004 tentang
Kebijakan Dasar Puskesmas
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.922 tahun 2008 tentang Obat dan
Perbekalan Kesehatan.
6. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
7. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 16 tahun 2006 tentang
Susunan Organisasi dan Tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kabupaten
Lombok Timur.
8. Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 112 tahun 2006 tentang Uraian Tugas
Pokok dan Fungsi pada Pusat Kesehatan Masyarakat.

M E M U T U S K AN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TERARA TENTANG PERESEPAN,


PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT;
Kesatu : Menentukan peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat sebagaimana
terlampir dalam SOP dan surat keputusan ini;
Kedua : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan
diadakan perbaikan kembali sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : di Terara
Pada tanggal : 02 Februari 2016
Kepala Puskesmas Terara
Kab. Lombok Timur

AN JAS M O R O

Lam : Keputusan Kepala Puskesmas Terara


piran
Nom : 104/B9/SK/PKM-TRR/II/ 2016
or
Tang : 02 Februari 2016
gal
Tenta : Peresepan, Pemesanan dan Pengelolaan Obat
ng

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT DI


PUSKESMAS TERARA

A. PERESEPAN
1. Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter, dokter gigi,
dan praktisi lainnya yang berijin kepada pengelola obat di Puskesmas Terara untuk menyediakan
atau membuatkan obat dan menyerahkannya kepada pasien. Resep merupakan sarana komunikasi
profesional antara dokter, penyedia obat dan pasien (pengguna obat). Isi resep merupakan refleksi
dari proses pengobatan. Untuk itu, agar obat berhasil, resep harus rasional.
Kriteria resep yang tepat, aman dan rasional yaitu:
a. Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya.
b. Tepat indikasi penyakit.
c. Tepat pemilihan obat.
d. Tepat dosis.
e. Tepat cara pemberian obat.
f. Tepat pasien.
Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah digunakan sebagai
bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin tidak mengalami perubahan (statis), sehingga resep
obat yang ditulis dalam bahasa latin tidak akan terjadi salah tafsir.
Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas. Dalam resep untuk pasien rawat jalan
dan rawat inap di Puskesmas Terara harus tercantum:
a. Tanggal penulisan resep.
b. Nama pasien.
c. Umur pasien.
d. Alamat pasien.
e. Diagnosis penyakit.
f. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat.
g. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral.
h. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan parenteral pada kolom suntikan.
i. Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep.
j. Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang mengandung obat yang jumlahnya
melebihi dosis maksimum.
k. Kode pasien Umum, Askes dan Askes PNS.

2. Penyiapan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau
praktisi lain yang berizin harus memahami isi resep dan memperhatikan:
a. Nama obat
b. Jenis dan bentuk sediaan obat
c. Nama dan umur pasien
d. Dosis
e. Cara pemakaian dan aturan pemberian
f. Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas
g. Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat yang dimaksud tidak tersedia
h. Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari tempatnya
i. Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat
3. Penyerahan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau praktisi
lain yang berizin harus memperhatikan:
a. Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep
b. Pemberian obat melalui loket
c. Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien
d. Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan efek samping obat kepada
pasien atau keluarga pasien.

B. PEMESANAN OBAT
Sumber penyediaan obat di Puskesmas Terara berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Lombok Timur. Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas Terara adalah obat obat
yang tercantum dalam DOEN yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di UPTD Puskesmas Terara diajukan
oleh Kepala UPT Puskesmas Terara kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur
dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan permintaan dari sub unit ke Kepala Puskesmas
dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO sub unit.
Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di UPT Puskesmas
Terara sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah Kecamatan Terara.
Kegiatan kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain:
1. Menentukan jenis permintaan obat
a. Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok
Timur untuk Puskesmas Terara.
b. Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
1) Kebutuhan meningkat
2) Terjadi kekosongan
3) Ada KLB atau Bencana

2. Menentukan jumlah permintaan obat


Data yang diperlukan antara lain:
a. Data pemakaian obat periode sebelumnya.
b. Jumlah kunjungan resep.
c. Jadwal distribusi obat dari Gudang Farmasi Kabupaten Lombok Timur.
d. Sisa Stok.
3. Menghitung kebutuhan obat dengan cara:
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian pada periode
sebelumnya.

SO = SK + SWK + SWT + SP

Sedangkan untuk menghitung permintaan obat dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:

Permintaan = SO - SS

Keterangan:

SO = Stok Optimum

SK = Stok Kerja (stok pada periode berjalan)


SWK = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan obat

SWT = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu (Lead Time)

SP = Stok Penyangga

SS = Sisa Stok

N Stok Kerja Pemakaian rata rata periode distribusi.


o
1 Waktu Kekosongan Lamanya kekosongan obat dihitung dalam hari.
2 Waktu Tunggu Dihitung mulai dari permintaan obat oleh Puskesmas
sampai dengan penerimaan obat di Puskesmas
3 Stok Penyangga Persediaan obat untuk mengantisipasi terjadinya
peningkatan kunjungan, keterlambatan kedatangan obat.
Besarnya ditentukan berdasarkan kesepakatan antara
Puskesmas dan Gudang Farmasi Dinas Kesehatan
Kabupaten
4 Sisa Stok Sisa obat yang masih tersedia di Puskesmas Perampuan
pada akhir periode distribusi.
5 Stok Optimum Stok ideal yang harus tersedia dalam waktu periode
tertentu agar tidak terjadi kekosongan.

C. PENGELOLAAN OBAT
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk menjamin
tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu pendistribusian, tepat
penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan kesehatan.
Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan:
1. Perencanaan dan permintaan,
2. Penerimaan,
3. Penyimpanan dan distribusi,
4. Pencatatan dan pelaporan serta
5. Supervisi dan evaluasi pengelolaan obat.

Ditetapkan : di Terara
Pada tanggal : 02 Februari 2016
Kepala Puskesmas Terara
Kab. Lombok Timur

dr. H. Anjasmoro
NIP : 19810218 201001 1 007

Anda mungkin juga menyukai