Anda di halaman 1dari 8

1.

Arti Penelitian
Apakah yang dimaksud dengan penelitian? Ada beberapa definisi penelitian
diantaranya sebagai berikut:
a. Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari
suatu proposisi hipotesis mengenai hubugan tertentu antar fenomena (Kerlinger,
1986)
b. Penelitian merupakan suatu proses yang sistematis dan objektif yang meliputi
pengumpulan, pencatatan, dan analisis data untuk membantu pengambilan
keputusan bisnis (Zikmund, 2000)
c. Penelitian merupakan suatu penyelidikan sistematis yang memberikan informasi
untuk menuntun keputusan bisnis (Cooper & Emory, 1995)
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat dikatakan bahwa penelitian merupakan
cara-cara yang sistematis untuk menjawab masalah yang sedang diteliti. Kata sistematis
merupakan kata kunci yang berkaitan dengan metode ilmiah yang berarti adanya
prosedur yang ditandai dengan keteraturan dan ketuntasan.

2. Penelitian Bisnis dan Jenisnya


Penelitian bisnis dapat didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang
terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap suatu masalah
spesifik, yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi terkait.
Berdasarkan tujuannya, penelitian bisnis dapat dibagi menjadi:
a. Penelitian Terapan (applied research): untuk memecahkan masalah mutakhir yang
dihadapi oleh manajer dalam konteks pekerjaan, yang menuntut solusi tepat
waktu.
b. Penelitian Dasar/Fundamental (basic/fundamental research) disebut juga
penelitian murni (pure research): untuk menghasilkan pokok pengetahuan dengan
berusaha memahami bagaimana masalah tertentu yang terjadi dalam organisasi
dapat diselesaikan.
Dalam penelitian bisnis terdapat hubungan antara Manajer dengan Penelitian.
Manajer dengan pengetahuan penelitian mempunyai kelebihan dibanding manajer yang
tidak memilikinya. Memahami penelitian dan metode penelitian membantu manajer
professional untuk:
a. Mengenali dan secara efektif memecahkan masalah kecil dalam konteks
pekerjaan.
b. Mengetahui bagaimana membedakan penelitian yang baik dan yang buruk.

1
c. Menghargai dan terus-menerus menyadari berbagai pengaruh dan efek dari
faktor-faktor terkait dalam suatu situasi.
d. Memperhitungkan risiko dalam pengambilan keputusan, mengetahui
sepenuhnya probabilitas yang terkait dengan kemungkinan keluaran
(outcome) yang berbeda.
e. Mencegah kepentingan pribadi yang mungkin mempengaruhi situasi.
f. Berhubungan dengan peneliti dan konsultan yang disewa secara lebih efektif.
g. Menggabungkan pengalaman dengan pengetahuan ilmiah ketika mengambil
keputusan.

3. Peneliti Internal dan Eksternal


Dalam kerjanya, manajer sering meminta seorang konsultan (peneliti) untuk
meneliti beberapa aspek dalam perusahaan. Hal ini biasanya dilakukan untuk menilai
perusahaan sehingga perusahaan dapat mengevaluasi diri dan berkembang menjadi lebih
baik kedepannya. Namun sebelum itu manajer harus memastikan sebelum menyewa
peneliti atau konsultan bahwa:
a. Peran dan harapan kedua belah pihak dinyatakan secara eksplisit.
b. Filosofi dan sistem nilai organisasi yang relevan disampaikan secara jelas, dan
keterbatasan, jika ada, dikomunikasikan.
c. Hubungan baik dibangun dengan peneliti, dan antara peneliti dan karyawan
dalam organisasi, memungkinkan kerjasama penuh dikemudian hari.
Terdapat 2 macam konsultan yang biasanya digunakan oleh perusahaan, yaitu :
a. Internal konsultan
Beberapa perusahaan biasanya memiliki bagian tersendiri yang berfungsi
layaknya konsultan. Bagian tersebut biasanya dinamakan departemen
penelitian dan pengembangan. Penggunaan konsultan dari internal ini
memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan menggunakan internal konsultan :


- Lebih mungkin diterima oleh karyawan di mana penelitian dilakukan.
- Memerlukan lebih sedikit waktu.
- Dapat melaksanakan rekomendasi setelah temuan penelitian diterima.
- Menggunakan lebih sedikit biaya.
Kelemahan menggunakan internal konsultan :
- Sangat mungkin jatuh ke dalam cara pandang stereotip dalam melihat
organisasi dan masalahnya sehingga menghalangi ide dan perspektif
segar yang mungkin diperlukan.

2
- Ada kemungkinan bisa dipengaruhi untuk menyembunyikan,
menyimpangkan, atau mengubah fakta tertentu.
- Ada kemungkinan tidak dianggap pakar oleh staf dan manajemen
sehingga rekomendasi mereka tidak memperoleh cukup pertimbangan
dan perhatian yang layak.
- Bias organisasi tertentu dapat membuat temuan menjadi kurang
objektif dan kurang ilmiah.
b. Eksternal konsultan
Konsultan eksternal merupakan kensultan yang berada diluar perusahaan.
Konsultan ini biasanya dipandang lebih netral daripada konsultan internal
karena pada sejatinya memang bukan bagian dari perusahaan itu sendiri
sehingga hasil penelitian yang dihasilkan dapat lebih objektif. Walaupun
begitu konsultan jenis ini juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan eksternal konsultan :
- Dapat menerapkan kekayaan pengalaman yang diperoleh dari bekerja
dengan berbagai tipe organisasi yang mempunyai jenis masalah yang
sama atau mirip sehingga dapat menghindari ketergesaan menuju
solusi instan dan mampu mempertimbangkan beberapa cara alternatif
untuk melihat masalah.
- Mempunyai lebih banyak pengetahuan mengenai model-model
pemecahan masalah yang terkini dan tercanggih.

Kelemahan eksternal konsultan :


- Biayanya lebih mahal.
- Waktu yang diperlukan lebih lama & lebih sulit untuk memperoleh
dukungan dan kerjasama dari karyawan.
- Ada biaya tambahan untuk bantuan mereka dalam fase implementasi
& evaluasi.

4. Etika Penelitian
Kode etik berlaku bagi organisasi dan anggota yang mensponsori penelitian,
peneliti yang melakukan penelitian, dan responden yang memberikan data yang
diperlukan. Ketaatan terhadap etika dimulai dengan orang yang mengadakan
penelitian, yang harus melakukannya dengan sungguh-sungguh, memperhatikan

3
indikasi hasil penelitian, melepaskan ego, dan mengejar kepentingan organisasi alih-
alih diri sendiri. Kode etik juga harus dicerminkan dalam perilaku peneliti yang
melakukan investigasi, partisipan yang memberikan data, analis yang memberikan
hasil, dan seluruh tim penelitian yang menyajikan interpretasi hasil dan menyarankan
solusi alternatif.

5. Building Block Penelitian Sains


Penelitian ilmiah lebih difokuskan pada pemecahan masalah dan mengikuti
metode langkah demi langkah yang logis, terorganisasi, dan ketat untuk mengidentifikasi
masalah, megumpulkan data, menganalisisnya, dan menarik kesimpulan yang valid dari
hasil tersebut. Jadi penelitian ilmiah ini tidak berdasarkan pada firasat, pengalaman, dan
intuisi (meskipun hal tersebut mungkin mempunyai bagian dalm pengambilan keputusan
akhir). Penelitian ilmiah mengacu pada penelitian dasar maupun terapan. Maka dari itu
penelitian ilmiah harus memiliki beberapa hal berikut :
a. Tujuan Jelas ; penelitian dimulai dengan sebuah sasaran dan tujuan yang
jelas.
b. Ketepatan ; kehati-hatian, kecermatan, dan tingkat ketelitian dalam
investigasi penelitian.
c. Dapat Diuji ; dengan menerapkan uji statistik tertentu pada data yang
dikumpulkan untuk tujuan penelitian, sehingga secara logis hipotesis
yang disusun untuk melihat apakah data mendukung perkiraan atau
hipotesis yang dibuat setelah studi yang mendalam terhadap situasi
masalah.
d. Dapat Ditiru ; hasil uji hipotesis harus didukung lagi dan lagi ketika jenis
penelitian serupa diulangi dalam keadaan lain yang mirip. Bila hal
tersebut terjadi (misalnya hasil ditiru atau terulang), kita akan
memperoleh keyakinan dalam sifat ilmiah penelitian kita. Dengan kata
lain, hipotesis kita tidak hanya bersifat kebetulan, tetapi refleksi dari
keadaan populasi yang sebenarnya.
e. Ketelian dan Keyakinan
Ketelitian ; mengacu pada kedekatan temuan, dengan realitas
berdasarkan sebuah sampel.
Keyakinan ; mengacu pada probabilitas ketepatan estimasi. Sehingga
tidaklah cukup hanya teliti, tetapi juga penting bahwa kita dapat dengan

4
teliti menegaskan 95% waktu hasil kita benar dan hanya 5%
kemungkinan salah. Hal ini juga disebut sebagai tingkat keyakinan.
f. Objektivitas; harus berdasarkan fakta-fakta dari temuan yang berasal dari
data aktual, dan bukan nilai-nilai subjektif atau emosional kita.
g. Dapat Digeneralisasi ; mengacu pada cakupan penerapan temuan
penelitian dalam suatu konteks organisasi ke konteks organisasi lainnya.
h. Hemat ; kesederhanaan dalam menjelaskan fenomena atau persoalan
yang muncul dan menghasilkan solusi masalah selalu lebih disukai untuk
kerangka penelitian yang kompleks yang meliputi jumlah factor yang
tidak dapat dikendalikan.

6. Metode Penelitian
Metode penelitian ilmiah telah dikembangkan dalam konteks ilmiah secara alami
yang mendasari berbagai penemuan. Selain itu terdapat banyak objek dari metode ini
yang dapat digunakan dalam penelitian social dan bisnis. Terdapat metode hipotesis-
deduktif yang dipopulerkan oleh Karl Popper, yang merupakan salah satu versi dari
metode ilmiah. Metode ini menggunakan kebergunaan pendekatan sistematik untuk
menjeneralkan pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan dasar dan mananerial.
Terdapat tujuh tahapan dalam metode hipotesis-deduktif :
a. Mengidentifikasi masalah secara luas
Penurunan penjualan, seringnya terjadi gangguan produksi, hasil akuntansi
yang salah, hasil yang rendah dari investasi, peralihan pelanggan, dan
sejenisnya, yang bisa menarik perhatian manajer dan mempercepat proyek
penelitian.
b. Mendefinisikan masalah
Mengumpulkan informasi awal tentang faktor-faktor yang berhubungan
dengan masalah akan membantu membatasi masalah yang masih bersifat
umum dan untuk mendefinisikan masalah.
c. Mengembangkan hipotesis
Hipotesis ilmiah harus memenuhi dua syarat. Pertama, hipotesisnya dapat
diuji. Kedua, dapat ditiru.
d. Menentukan ukuran/langkah-langkah
Kecuali variabel dalam kerangka teoritis diukur dalam berbagai cara, maka
hipotesisnya tidak bisa diuji.
e. Pengumpulan data

5
Setelah menentukan bagaimana untuk mengukur variabel, data yang
sehubungan dengan masing-masing variabel dalam hipotesis perlu
didapatkan.
f. Analisis data
Dalam menganalisis data, data yang sudah dikumpulkan dianalisis secara
statistik, untuk melihat apakah hipotesis yang dihasilkan sudah didukung.
g. Interpretasi data
Langkah yang terakhir adalah memutuskan apakah hipotesisnya didukung
atau tidak dengan menafsirkan arti dari hasil analisis data.

6
Daftar Pustaka
Cooper, Donald dan Emory, William. (1995). Business Research Methods. Irwin. USA.
Kerlinger, Fred N. (1986). Foundations of Behavioral Research. Holt, Rinehart, and
Winston, Inc. New York.
Sekaran, Uma. dan Bougie, Roger. (2013). Research Methods for Business : A Skill
Building Approach Sixth Edition. John Wiley & Sons, Inc. USA.
Zickmund, William G. (2000). Business Research Methods Sixth Edition. The
Dryden Press. Orlando.

7
RMK 1
METODOLOGI PENELITIAN
KELAS CD
PENDAHULUAN PENELITIAN

WAWANG PUTRA NOVA


125020300111011

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017

Anda mungkin juga menyukai