Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Air merupakan sumber daya yang sangat diperlukan mahluk hidup baik untuk
memenuhi kebutuhan maupun menopang hidupnya secara alami. Kegunaan air yang bersifat
universal atau menyeluruh dari setiap aspek kehidupan menjadi semakin berharganya air
tersebut baik jika dilihat dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Berkat perkembangan
teknologi saat ini penulis ingin membuat efisiensi atau kemudahan di dalam pengontrolan
volume air pada tendon penampungan air. Sehingga diharapkandengan cara ini dapat menjadi
solusi dan menjawab keluhan-keluhan dari masyarakat tentang pemanfaatan teknologi untuk
sistem tandon air.
Sebelum ditemukan instrument canggh cara manusia mengetahui ketiggian
permukaan air seringkali masih memakai cara-cara manual, misalnya dengan melihat dan
melakukan pengukuran langsung pada tendon penampungan air. Cara manual tersebut
pastinya memiliki kesulitan disaat mengukur tangki dengan kedalaman yang cukup karena
factor keterbatasan fisik yang ada pada manusia.

Cukup merepotkan bila control pengisian air dilakukan manual oleh penghuni rumah.
Karena selain harus menunggu sekian lama sampai air mulai naik hingga keluar di keran air
dan hingga air yang sudah penuh berpotensi terbuang disebabkan penghuni rumah lupa untuk
mematikan pompa air. Hal-hal inilah yang mendasari penulis untuk membuat sebuah alat
yang dapat mengontrol siklus hidup dan mati pompa air yaitu WATER LEVEL
CONTROLLER MCS 8051

I.2 BATASAN MASALAH

WATER LAVEL CONTROLLER otomatis merupakan sebuah alat control yang


berfungsi untuk mengontol level ketinggian air pada penampungan air, yang dimana alat ini
akan otomatis menyalakan pompa air apabila tangki tersebut dalam keadaan kosong, dan
akan mematikan pompa air apabila tangki tersebut dalam keadaan penuh. Pada alat ini
menggunakan sensor ultrasonic sebagai komponen utama yang akan membaca ketinggian air,
dan dilengkapi dengan relay sebagai saklar yang menghubungkan mikrokontroler dengan
pompa air. Dan mikrokontroler yang digunakan adalah arduino MCS 8051.
I.3 Tujuan Penulisan

1. Agar dapat menjadi referensi bagi pihak akademisi utamanya bagi mahasiswa.
2. Untuk memaparkan perancangan water lavel controller dengan menggunakan
mikrokontroler MCS 8051.
BAB II

KAJIAN TEORI

II.1. MCS 8051

stilah 8051 disini mengacu kepada anggota keluarga MCS-51. Blok fungsional
mikrokontoler 8051 terdiri dari ALU, unit kendali dan pewaktu, RAM/EPROM/ROM,
register, latch dan driver untuk port P0, P1, P2 dan P3. Setiap blok fungsional tersebut
didiskusikan berikut ini

ALU

ALU 8051 menampilkan operasi aritmatik dan logika pada operand 8-bit. Latch adalah
register yang mendapatkan keluaran dari ALU. Selain memiliki operasi penambahan (ADD)
dan pengurangan (SUB) 8051 juga memiliki operasi perkalian (MUL) dan pembagian
(DIV). Tiap operasi logika bersangkutan dengan gerbang-gerbang digital didalamnya yang
memungkinkan operasi NOT, OR, NOT dan XOR.

Prosesor boolean
Mikrokontroler 8051 memiliki sebuah Prosesor Boolean terpisah yang terintegrasi langsung
dengan mikrokontoler tersebut. Prosesor boolean ini memiliki set instruksi sendiri, latch, dan
bit RAM yang dapat dialamati. Flag carry tersedia sebagai akumulator. Intruksi
pemanipulasian bit menampilkan operasi-operasi seperti bit komplemen, set bit, dan
penghapusan bit. Terdapat juga instruksi pengkondisian, seperti JUMP, IF, BIT, SET, dsb.
Selain itu pula mikrokontroler ini juga mendukung operasi logika AND, OR. Hasil dari
operasi logika tersimpan pada bit carry yang mana bekerja sebgai akumulator.

Memori data dan program


Mikrokontroler 8051 memiliki memori program dan memori data yang terpisah. Code
program biasanya tersimpan pada ROM/EPROM. Storage program adalah salah satu faktor
yang membedakan antara anggota keluarga 8051 yang satu dengan yang lainnya. Memori
program dari 80C51 adalah 4K ROM, sedangkan memori program 80C52 adalah 8K ROM.
87C51 memiliki program memori EPROM sebesar 4K.
Memori data bisa berupa RAM internal dan RAM eksternal. Contoh yang memiliki RAM
internal adalah 80C51 yang berkapasitas 128 byte. Beberapa lokasi internal RAM yang juga
digunakan untuk pengendalian operasi periperal seperti pewaktu/pencacah, port serial,
interupsi, dsb disebut sebagai SFR (Spesial Function Register). Ruang RAM eksternal dapat
terakses dalam hampir semua anggota 8051. Untuk mengakses RAM eksternal digunakan
alamat 16-bit. Bus alamat (Port 0) dan bus alamat-data (Port2) yang menahan alamat ini.
Orde byte yang lebih rendah dari bus alamat-data merupakan waktu temultipleksi. Sedangkan
multipleksi mengurangi jumlah pin, dan juga mengurangi kecepatan dari akses memori. Hal
ini yang mennjadi alasan mengapa akses memori data eksternal selalu lebih lambat dibanding
dengan pengaksesan RAM internal. Selanjutnya untuk mengakses memori eksternal kita
memerlukan load pointer data yang mana membutuhkan instruksi ekstra.

Osilator
Semua anggota keluarga 8051 menggunakan kristal eksternal sebagai fungsi osilator.
Frekuensi operasi bisa tergantung kepada device itu sendiri. Data sheet device bisa dijadikan
rujukan untuk melihat frekuensi operasi yang sesuai dan mendukung device-device yang
akan digunakan. Sebagai contoh 80C51 beroperasi pada frekuensi 12 MHz. Tetapi itu tidak
menjadi suatu patokan yang tetap karena pada kenyataannya banyak juga user menggunakan
kristal 11,059 MHz. Selain itu masih banyak lagi device yang berjalan pada frekuensi
dibawah atau diatas 12 MHz. Frekuensi ringan yang lebih rendah memperkenankan pewaktu
membangkitkan frekuensi klok untuk pengoperasian serial port.

Kendali dan pewaktuan


Keseluruhan operasi mikrokontroler 8051 singkron dengan klok. Segala yang terjadi
didalam mikrokontroler tersebut selangkah dengan klok. Terlepas dari pewaktuan internal,
untuk mengakses device diluar chip terdapat pula fitur seperti pengendali sinyal ALE, PSEN
dan RD, WR yang dibangkitkan oleh unit pewatuan dan kendali.

II.2. HC-SR04 Ultrasonic Range Finder


HC-SR04 merupakan sensor ultrasonik yang dapat digunakan untuk mengukur jarak
antara penghalang dan sensor. Konfigurasi pin dan tampilan sensor HC-SR04 diperlihatkan
pada Gambar

HC-SR04 memiliki 2 komponen utama sebagai penyusunnya yaitu ultrasonic


transmitter dan ultrasonic receiver. Fungsi dari ultrasonic transmitter adalah memancarkan
gelombang ultrasonik dengan frekuensi 40 KHz kemudian ultrasonic receiver menangkap
hasil pantulan gelombang ultrasonik yang mengenai suatu objek. Waktu tempuh gelombang
ultrasonik dari pemancar hingga sampai ke penerima sebanding dengan 2 kali jarak antara
sensor dan bidang pantul seperti yang diperlihatkan pada Gambar
Prinsip pengukuran
jarak menggunakan sensor
ultrasonik HC-SR04 adalah, ketika
pulsa trigger diberikan
pada sensor, transmitter
akan mulai memancarkan
gelombang ultrasonik, pada saat yang sama sensor akan menghasilkan output TTL transisi
naik menandakan sensor mulai menghitung waktu pengukuran, setelah receiver menerima 7

pantulan yang dihasilkan oleh suatu objek maka pengukuran waktu akan dihentikan dengan
menghasilkan output TTL transisi turun. Jika waktu pengukuran adalah t dan kecepatan suara
adalah 340 m/s, maka jarak antara sensor dengan objek dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan :

Dimana :

s = Jarak antara sensor dengan objek (m)

t = Waktu tempuh gelombang ultrasonik dari transmitter ke receiver (s)

Pemilihan HC-SR04 sebagai sensor jarak yang akan digunakan pada penelitian ini karena
memiliki fitur sebagai berikut; kinerja yang stabil, pengukuran jarak yang akurat dengan
ketelitian 0,3 cm, pengukuran maksimum dapat mencapai 4 meter dengan jarak minimum 2
cm, ukuran yang ringkas dan dapat beroperasi pada level tegangan TTL

Prinsip pengoperasian sensor ultrasonik HC-SR04 adalah sebagai berikut ; awali dengan
memberikan pulsa Low (0) ketika modul mulai dioperasikan, kemudian berikan pulsa High
(1) pada trigger selama 10 s sehingga modul mulai memancarkan 8 gelombang kotak
dengan frekuensi 40 KHz, tunggu hingga transisi naik terjadi pada output dan mulai
perhitungan waktu hingga transisi turun terjadi, setelah itu gunakan Persamaan 2.1 untuk
mengukur jarak antara sensor dengan objek. Timing diagram pengoperasian sensor ultrasonik
HC-SR04 diperlihatkan pada Gambar
II.3. Relay
module

Relay adalah sebuah saklar yang dikendalikan oleh arus. Relay memiliki sebuah kumparan
tegangan-rendah yang dililitkan pada sebuah inti. Terdapat sebuah armatur besi yang akan
tertarik menuju inti apabila arus mengalir melewati kumparan. Armatur ini terpasang pada
sebuah tuas berpegas. Ketika armatur tertarik menuju ini, kontak jalur bersama akan berubah
posisinya dari kontak normal-tertutup ke kontak normal-terbuka

Sebuah relay yang tipikal dari jenis ini dapat diaktifkan dalam waktu sekitar 10 ms.Sebagian
besar relay modern ditempatkan di dalam sebuah kemasan yang sepenuhnya tertutup rapat.
Kebanyakan di antaranya memiliki kontak-kontak jenis SPDT, namun terdapat juga beberapa
versi DPDT. Relay-relay yang berukuran lebih besar dapat menyambungkan arus hingga 10 A
pada tegangan 250 V AC. Tegangan maksimum untuk pensaklaran DC selalu jauh lebih
rendah, seringkali bahkan hanya setengah, dari tegangan maksimum untuk AC. Terdapat juga
relay-relay miniatur yang cocok untuk ditancapkan pada papan-papan rangkaian.

BAB III
METODELOGI

III.1. Alat dan Bahan

NO Komponen Fungsi
1 Arduino uno/nano Sebagai mikrokontroler
2 Sensor Ultrasonic Sebagai pendeteksi ketinggian air
3 Relay 5 volt Sebagai saklar yang akan menyalkan dan mematikan
pompa.
4 Lampu Sebagai indicator pengganti pompa
5 Jumper Sebagai penghubung antara mikrokontroler dan
sensor dan komponen lainnya.

III.2. Skematik Rangkaian

III. 3. Diagram Alur Kerja

1. Flow chart sistem


Keterangan :
Aapabila sensor
ultrasonic membaca
ketinggian air sama
dengan ketinggian
tendon (jarak sensor dan
air dekat) maka relay akan terbuka sehingga pompa air akan mati, dan apabila sensor
ultrasonic membaca ketinggian air lebih kecil dari sepertiga tinggi tando maka relay
akan terhubung dan pompa air akan menyala.

BAB IV

PENUTUP

Demikian proposal ini penulis buat dengan sebaik-baiknya, semoga apa yang penulis
paparkan dalam proposal ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.

Atas perhatiaannya penulis hanturkan terima kasih.


Proposal

WATER LEVEL CONTROLLER


OLEH :

SRY HANDAYANI D41114012


KHAERUL IMAM HERMAN D41114022
ROSARIA ASHARI R D41114026
ARIF RAHMAN JUANDA D41114302
CHAERUL ANWAR D41114508

Anda mungkin juga menyukai