Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM ( JKN ) JAMINAN

KESEHATAN NASIONAL TERHADAP PENINGKATAN MUTU


KESEHATAN IBU DAN ANAK DI INDONESIA

Disusun Oleh :

NAMA : AMIELIA SALFATIRA

KELAS :A

PROGRAM STUDI : D4 KEBIDANAN TRANSFER

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN

TAHUN AJARAN 2016/2017


LATAR BELAKANG
PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM ( JKN ) JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL TERHADAP PENINGKATAN MUTU KESEHATAN IBU DAN
ANAK DI INDONESIA

A. Latar Belakang
Angka kematian ibu dan bayi di dunia terutama negara-negara ASEAN
merupakan salah satu indikator penilaian status kesehatan, saat ini Angka
Kematian Ibu dan Anak di dunia masih tergolong tinggi. Angka Kematian Ibu
(AKI) di seluruh dunia diperkirakan 289.000 kasus kematian Penyebab
langsung kematian ibu adalah perdarahan, eklampsia, dan infeksi. dan Angka
Kematian Bayi (AKB) di seluruh dunia diperkirakan 520/10.000.000
kelahiran hidup tahun 2013 dan 830/10.000.000 kelahiran hidup pada
sepanjang tahun 2014. Kelahiran hidup. Kematian bayi di dunia rata rata
karena penyakit komplikasi 7%, pneumonia 15%, komplikasi selama
perawatan 11%, diare 9%, dan malaria 7% (Data Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), 2014)
Angka Kematian Ibu di Asia Tenggara menyumbang hampir sepertiga
jumlah kematian ibu dan anak global. WHO memperkirakan, sebanyak 37
juta kelahiran terjadi di kawasan Asia Tenggara setiap tahun, sementara total
kematian ibu dan bayi baru lahir di kawasan ini diperkirakan berturut-turut
170.000 dan 1,3 juta per tahun. Sebanyak 98 persen dari seluruh kematian ibu
dan anak di kawasan ini terjadi di India, Banglades, Indonesia, Nepal, dan
Myanmar. Dalam hal ini, hampir semua negara anggota telah berupaya
menurunkan kematian ibu dan anak dengan meningkatkan penyediaan
pelayanan kelahiran oleh tenaga kesehatan terampil (Data Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO).
Target Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menurut MDGs tahun
2015, yaitu sebesar 102/100.000 Kelahiran Hidup, di Indonesia pada tahun
2012 terjadi peningkatan jumlah kematian ibu yaitu 16 jiwa 203,23/100.000
kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2013 terjadi penurunan jumlah
kematian ibu sebanyak 11 jiwa 129,96/100.000 kelahiran hidup. Pada tahun
2014 kembali mengalami kenaikan yaitu dari 8.480/100.000 kelahiran hidup
Hal ini masih jauh dari target penurunan Angka Kematian Ibu Di Indonesia.
Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) di indonesia sepanjang tahun 2014
sekitar 2,8 ribu bayi meninggal setiap bulannya. Angka ini lebih kecil di
bandingkan tahun 2013 yang setiap harinya terdapat 2,9 ribu setiap bulannya
bayi yang meninggal setiap harinya. saat ini pemerintah dinilai gagal untuk
menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
dengan program MDGs, sehingga program MDGs yang habis masa
berlakunya tahun 2015 digantikan oleh SDGs (Sustainable Development
Goals) yang akan berkembang selama 15 tahun kedepan, dari 17 tujuan dan
169 target yang telah disepakati, AKI dan AKB masuk dalam tujuan ketiga
SDGs, Ensure healthy lives and promote well-being for all at all ages.
Keberhasilan pelaksanaan SDGs salah satunya adalah memastikan Universal
Health Coverage, cakupan pelayanan kesehatan yang menyeluruh termasuk
proteksi resiko biaya, obat-obatan dan vaksin yang berkualitas dan terjangkau
harganya.
Untuk membantu percepatan penurunan AKI dan AKB di Indonesia,
pemerintah menerapkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang
diatur oleh BPJS (Badan Penyelenggara Kesehatan Nasional), melalui
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS), sejak tanggal 1 Januari 2014, program
JKN ini adalah salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan
oleh negara Republik Indonesia guna menjamin warga negaranya untuk
memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak, sebagaimana dalam deklarasi
PBB tentang HAM tahun 1948 dan konvensi ILO No.102 .tahun 1952.
Melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Pemerintah Indonesia
memberikan jaminan pelayanan kesehatan kepada seluruh perempuan hamil,
melahirkan dan dalam masa nifas. Pelaksanaan JKN merupakan wujud dari
komitmen Pemerintah Indonesia dan negara-negara anggota World Health
Organization (WHO) terhadap kesehatan masyarakat sebagaimana yang
tertuang dalam resolusi World Health Assembly Nomor 59 tahun 2005
melalui Janinan Kesehatan Nasional ini pemerintah berharap bahwa
masyarakat terutama perempuan dapat mengakses dan mendapatkan
pelayanan kesehatan yang murah atau bahkan tanpa mengeluarkan biaya bagi
masyarakat miskin. Sejak dilaksanakan, JKN telah berjalan dengan berbagai
kendala dan tantangannya baik yang dihadapi oleh tenaga kesehatan maupun
masyarakat. Diperlukan banyak data dan informasi guna meminimalisir
kendala dan tantangan tersebut, khususnya terhadap perempuan yang berada
di wilayah dengan AKI tinggi.
Dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan
tersebut sehingga Angka Kematian Ibu dan Bayi dapat di tanggulangi atau
dapat ditekan dengan diterapkannya Sistem Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) Di Indonesia yang diharapkan Sistem Jaminan Nasional ini dapat
memberikan pelayanan secara merata pada ibu hamil,bersalin,nifas hingga
KB dan pelayanan kesehatan bayi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmpc557e04230full.pdf ( Diakses
Tanggal 27 Oktober 2016 Pukul 14.02 WIB)

http://journal.ui.ac.id/index.php/arsi/article/viewFile/5215/3500 (Diakses Tanggal


27 Oktober 2016 Jam 14.10 WIB)

http://library.fes.de/pdf-files/bueros/indonesien/11205.pdf (Diakses Tanggal 27


Oktober 2016 Jam 14.30 WIB)

http://wri.or.id/attachments/article/647/PolicyPaper (Diakses Tanggal 27 Oktober


2016 Jam 14.40 WIB)

http://www.unicef.org/indonesia/id/A5__B_Ringkasan_Kajian_Kesehatan_REV.p
df (Diakses Tanggal 27 Oktober 2016 Jam 14.45)

http://www.pusluh.kkp.go.id (Diakses Tanggal 27 Oktober 2016 Jam 15.10 WIB)

http://www.dikti.go.id (Diakses Tanggal 27 Oktober 2016 Jam 15.30 WIB)

Anda mungkin juga menyukai