Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODE

PENULISAN STUDI KASUS

1) Rancangan Penulisan Studi Kasus

Penulisan studi kasus ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang

dilaksanakan melalui pendekatan studi kasus. Penelitian deskriptif adalah suatu metode

penelitian yang dilakuan untuk menggambarkan suatu keadaan secara objektif. Metode

kualitatif menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam pada satu masalah

(Notoatmojo, 2010; h. 47). Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang mencakup

pengkajian satu unit peneliti secara intensif misalnya satu klien, keluarga, kelompok, komunitas,

atau institusi(Nursalam, 2009, h. 81).

Studi kasus ini telah dilakukan untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan asuhan

kebidanan secara komprehensif, selain itu melalui studi kasus ini diharapkan dapat

memecahkan masalah menggunakan asuhan kebidanan secara komprehensif.


2) Subyek Studi Kasus

Populasi didefinisikan sebagai kelompok subyek yang hendak diketahui generalisasi

hasil penelitian (Azwar 2007).

Sampel/subyek penelitian adalah sumber utama data penelitian, yaitu data yang

memiliki variabel-variabel yang diteliti (Azwar 2007). Subjek penelitian yang akan diberikan

asuhan kebidanan secara komprehensif adalah ibu hamil normal trimester III dengan usia

kehamilan 40 minggu tidak mengalami komplikasi atau tanpa penyulit.

3) Metode Pengumpulan Data dan Analisa Data


a) Sumber Data
Menurut Sugiono (2008) sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi

menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh

47
48

langsung responden. Dalam penelitian ini meliputi data-data yang didapat langsung dari

responden, yakni Ny.M dengan anamnesa dan pemeriksaan. Data sekunder adalah data

yang diperoleh bukan dari reponden. Dalam penelitian ini data sekunder didapat dari

keluarga Ny. M dan Ny. M sendiri dalam hal pengkajian By. Ny. M, buku KIA, catatan rekam

medis Ny.M. Instrumen penelitian pada studi kasus ini menggunakan format asuhan

kebidanan, persalinan, nifas, KB serta BBL (format asuhan terlampir).


b) Prosedur pengumpulan data
Prosedur pengumpulan data merupakan rangkuman/langkah yang dilakukan penulis

dalam proses pengumpulan data kasus yang diambil. Dalam studi kasus yang telah

dilakukan di wilayah kerja puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan, penulis

menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara: Permohonan izin, menentukan

pasien, meminta persetujuan atau informed consent, kemudian dilanjutkan dengan

melakukan asuhan kepada ibu yang telah dipilih dan setuju untuk diasuh.
Permohonan izin digunakan sebagai pengantar bahwa akan dilakukan suatu

kegiatan, permohonan izin dimulai dari institusi (Poltekkes Kemenkes Semarang),

permohonan izin dari puskesmas di Kabupaten Pekalongan.


Pengambilan pasien yaitu ibu hamil normal trimester III usia kehamilan 40 minggu

yang tidak mengalami komplikasi atau penyulit. Setelah menentukan pasien yang akan

diambil maka Informed consent dapat dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan

untuk ditanda tangani oleh responden/suami (informed consent terlampir).


Asuhan pada ibu dilakukan melalui beberapa tahapan pendekatan, antara lain:

anamnesa, observasi parsitipatif, dokumen, pengolahan data dan analisa data. Anamnesa

adalah salah satu cara dalam pengumpulan data. Pengumpulan data melalui anamnesa

dilakukan secara langsung kepada pasien. Untuk menunjang data-data yang dimiliki pasien,

penulis juga akan melakukan anamnesa dengan keluarga pasien dan bidan untuk

memperoleh data yang lebih jelas.


Observasi partisipatif meliputi pemeriksaan fisik dilakukan secara head to toe

pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui keadaan fisik pasien, pemeriksaan fisik secara
49

head to toe dilakukan dengan cara inspeksi, palapsi, auskultasi dan perkusi. Observasi

akan dilakukan dengan mengikuti perkembangan ibu dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru

lahir dan KB. Dengan demikian penulis mampu melakukan asuhan kebidanan secara

komprehensif atau menyeluruh.


Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain. Pengambilan

data melalui dokumen ini akan dapat dilihat dari kartu periksa ibu, misalnya dari buku KIA,

hasil pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan

USG ataupun pemeriksaan rontgen.


Pengolahan data dilakukan setelah semua data telah didapatkan. Hasil dari

pengumpulan data yang telah dilakukan ditulis secara konsisten dan dibuat laporan studi

kasus.
Menurut Sugiono (2008; h. 243) analisis data adalah proses mencari dan menyusun

secara sistematis data yang telah diperoleh, sehingga dapat mudah dipahami. Dalam

penelitian ini analisa data akan dilakukan dengan menggunakan manajemen kebidanan.
D. Masalah Etika
Masalah etika penelitian yang harus diperhatikan antara lain menurut: informed concent,

anonymity, dan confidentially.


Informed Concent (lembar persetujuan menjadi responden)merupakan bentuk

persetujuan antara peneliti dan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan

yang telah disiapkan oleh peneliti. Jika responden bersedia maka harus menandatangani

informed consent tersebut. Sebelum melakukan persetujuan (inform content) peneliti juga

melakukan izin terhadap Ny. M.


Anonymity merupakan masalah etika dalam penelitian kesehatan dengan cara tidak

memberikan nama responden, didalam lembar pengumpulan data peneliti hanya menuliskan

kode untuk menjaga kerahasiaan identitas diri responden. Dalam penelitian ini penulis tidak

mencantumkan nama, melainkan hanya huruf insial responden, yakni Ny. M.


Confidentiality yaitu jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset. Pada penelitian ini
50

peneliti tidak akan menyebarluaskan data responden yang sangat privasi, hanya data tertentu

saja yang disajikan sebagai hasil asuhan.

Anda mungkin juga menyukai