Pengkajian
Tanggal masuk : 28 Agustus 2001
Ruang masuk : menular anak
Pengkajian : 28 Agustus 2001
Identitas
Nama klien : Anak A
Umur : 7 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Suku bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Alamat : Darmorejo GG v/7 Surabaya
Nama Ibu : Ny B
Umur : 25 tahun
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Nama Ayah : Tn I
Umur : 33 tahun
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Riwayat Keperawatan
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien masuk rumah sakit dengan dibawa oleh keluarga/orang tua setelah sebelum
Nya mengalami diare, bab encer lebih dari 10x , isi air, ampas, muntah setiap saat
habis makan isi sesuai dengan makanan. Keadaan saat masuk, anak tampak lemas,
turgor sedang.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurangnya volume cairan bd pengeluaran yang berlebihan karena diare dan
muntah.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan bd intake yang tidak adekuat,
gangguan absorbsi.
3. Kerusakan integritas kulit bd kontak kulit dengan feses yang bersifat iritasi.
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa I
Kurangnya volume cairan bd pengeluaran yang berlebihan karena diare dan muntah.
Tujuan : Setelah dilakukan perawatan selama 24 jam anak menunjukkan dehidrasi
yang adekuat.
Intervensi :
1. Observasi tanda tanda dehidrasi turgor kulit, ubun-ubun, mucosa, serta produksi
urine.
R/ Sebagai indicator terhadap kurangnya cairan.
2. Pantau intake dan output.
R/Memonitor keseimbangan cairan.
3. Berikan cairan peroral maupun infus sesuai kebutuhan.
R/ Penggantian terhadap cairan yang keluar melalui bab dan muntah.
4. Timbang berat badan.
R/ Untuk mengetahui tingkat dehidrasi.
5. Bila perlu pantau hasil elektrolit melalui pemeriksaan darah.
R/ Mengetahui keseimbangan elektrolit tubuh.
6. Kolaborasi dalam pemberian terapi :antibiotika, vit A, infus HSD 700cc/24 jam.
R/ Untuk menghilangkan proses infeksi dan memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
Diagnosa II
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan bd intake dan absorbsi yang tidak adekuat.
Tujuan :Anak menunjukkan pemenuhan nutrisi yang adekuat.
Intervensi
1. Monitor keadaan muntah dan diare.
R/ Keadaan muntah dan diare mengurangi absorbsi nutrisi.
2. Observasi nafsu makan dan toleransi diet.
R/ Pemilihan terhadap pemberian nutrisi.
3. Hindari makanaan yang merangsang peristaltic usus.
R/ Peristaltik yang meningkat merangsang muntah dan diare.
4. Motivasi keluarga untuk pemberian intake peroral.
R/ Membantu memenuhi asupan nutrisi.
5. TimbangBBsetiaphari.
R/ BB indicator status nutrisi.
Diagnosa III
Kerusakan integritas kulit bd kontak kulit dengan feses yang bersifat iritasi.
Tujuan :Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam masalah teratasi.
Kriteria hasil : Kulit sekitar anus dan bokong tidak merah
Integritas baik
Intervensi
1. Jaga daerah popok supaya tetap bersih dan kering.
R/ Popok yang basah dan kotor merupakan media yang baik untuk
pertumbuhan kuman.
2. Periksa dan ganti popok tiap jam.
R/ Mencegah iritasi yang lebih berat.
3. Cuci kulit dengan sabun dan bersihkan serta keringkan dengan handuk yang
lembut.
R/ Feses bersifat alkaline yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit.