Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PERMOHONAN KERJA PRAKTEK

PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK.

CITEUREUP

Disusun oleh

Nama : Cahya Putra Sadewa

NIM : 121130219

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

YOGYAKARTA

2016

LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL PERMOHONAN KERJA PRAKTEK


PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK., CITEUREUP

Disusun Oleh :

Nama / NIM : Cahya Putra Sadewa / 121130219

Program Studi / Fakultas : Teknik Kimia / Teknologi Industri

Nomor Telepon : 085774640504

Email : cahyaLfc@gmail.com

Tempat Pelaksanaan : PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.


Citeureup

Waktu Pelaksanaan : Periode Februari 2017

Yogyakarta, Agustus 2016

Mengetahui,

Koordinator Program Studi S1 Teknik Kimia Dosen Pembimbing

Ir. Tutik Muji Setyoningrum, MT Ir. Endang Sulistyowati ,MT

NIP.19630924 199203 2 002 NIP. 19610420 198903 2 001

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur, saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas kelimpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan serta

2
mengajukan proposal kegiatan kerja praktek di PT. Indocement Tunggal Prakarsa
Cibinong.Kerja Praktek merupakan salah satu matakuliah yang wajib ditempuh
mahasiswa Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Yogyakarta sebagai bentuk syarat dalam pengambilan mata kuliah Tugas Akhir II
(TA II) sehingga diharapkan melalui kerja praktek ini, mahasiswa mampu
memperluas wawasan disiplin ilmudalam dunia industri maupun penerapannya.
Penyusunan proposal kegiatan kerja praktek ini dimaksudkan untuk melengkapi
dan memenuhi persyaratan pengajuan kegiatan kerja praktek agar saya dapat
melaksanakan kegiatan kerja praktek pada salah satu unit plant PT. Indocement
Tunggal Prakarsa Cibinong.

Dengan diterimanya pengajuan proposal kegiatan kerja praktek ini, saya


hendak mengucapkan terimakasih kepada :

1 Pimpinan perusahaan dan segenap karyawan PT. Indocement Tunggal


Prakarsa Cibinong atas perhatian dan kesediaannya menerima kami untuk
melaksanakan kerja praktek.
2 Ir. Endang Sulistyowati ,MT selaku dosen pembimbing kerja praktek atas
saran dan bimbingannya.
Demikian permohonan proposal ini saya susun, semoga proposal ini dapat
menjadi salah satu pertimbangan bagi pihak PT. Indocement Tunggal Prakarsa
Cibinong dalam menerima peserta kerja praktek yang akan melaksanakan kerja
praktek.

Yogyakarta, September 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................ii

3
DAFTAR ISI ................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang................................................................................1

I.2 Tujuan Kerja Praktek......................................................................2

I.3 Manfaat Kerja Praktek....................................................................2

BAB II PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

II.1 Peserta Kerja Praktek....................................................................4

II.2 Waktu Pelaksanaan........................................................................4

II.3 Tugas Khusus................................................................................4

II.4 Rencana KegiatanKerjaPraktek.....................................................4

II.5 Laporan Kerja Praktek..................................................................5

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

III.1 Sejarah Perkembangan Semen ....................................................6

III.2 Teknologi Proses Produksi Semen...............................................7

III.3 Reaksi-reaksi pembuatan Semen..................................................9

III.4 Jenis-jenis Semen10

BAB IV PENUTUP .....................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tingkat persaingan dalam dunia usaha semakin ketat seiring dengan semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini secara langsung menyebabkan
dunia kerja menuntut tersedianya tenaga kerja handal yang mampu
menguasaipekerjaannyadenganbaik, terampildanprofesional.
Perguruan tinggi sebagai suatu lembaga pendidikan bertanggung jawab penuh
mempersiapkan calon tenaga kerja yang professional sebagai tulang punggung
perekonomian bangsa Indonesia.Untuk mewujudkan hal ini diperlukan kerjasama erat
dan aktif antara beberapa pihak yaitu perguruan tinggi, mahasiswa, dan
perusahaan.Perguruan tinggi harus membekali mahasiswa dengan ilmu dasar dan teori
dasar yang mendukung praktek nyata didunia kerja pada masa mendatang. Kerja
praktek pada suatu pabrik atau perusahaan diperlukan mahasiswa terutama untuk
menerapkan ilmu yang diperoleh selama di bangku kuliah dan membandingkan dengan
kenyataan yang terdapat di pabrik agar mahasiswa dapat lebih mengenal dunia kerja
yang akan dimasukinya.
Menyadari penting nyahalini maka Program Studi Teknik Kimia, Fakultas
Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
melengkapi kurikulum mata kuliah akademiknya dengan kerja praktek yang berbobot
tiga SKS, yang wajib dilaksanakan oleh seluruh mahasiswatingkatakhir yang
telahmemenuhipersyaratan.
Dari uraian diatas, kami bermaksud untuk melaksanakan kegiatan kerja
praktek di PT. Indocement Tunggal Prakarsa Cibinong mengingat perusahaan ini
merupakan perusahaan yang sesuai dengan bidang studi yang kami tempuh yaituTeknik
Kimia.

1.2. Tujuan Kerja Praktek

1
Tujuan pelaksanaan Kerja Praktek di PT. Indocement Tunggal Prakarsa,tbk adalah
sebagai berikut :
1. Mendapatkan pengalaman kerja dan peluang untuk berlatih menangani
permasalahan dalam industri serta melaksanakan studi perbandingan
antara teori yang didapat di kuliah dengan penerapannya dalam industri.
2. Mengenal dan memahami proses Analisis bahan baku.
3. Mengetahui dan memahami proses Pengolahan dan perangkat alat-alat
utama/spesifik yang digunakan untuk proses pengolahan di industri.
4. Mengetahui perkembangan teknologi modern di bidang Industri Semen,
terutama yang diterapkan di PT.Indocement Tunggal Prakarsa,tbk.
5. Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus
ditempuh sebagai persyaratan akademis Jurusan Teknik Kimia UPN
Veteran Yogyakarta.

1.3. Manfaat Kerja Praktek


Adapun manfaat-manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan kerja praktek ini
adalah:
1. Bagi Perusahaan
Hasil analisa dan penelitian yang dilakukan selama kerja praktek dapat
menjadi bahan masukan bagi perusahaan untuk menentukan kebijaksanaan
perusahaan di masa yang akan datang serta sebagai sarana untuk menjembatani
hubungan kerjasama antara perusahaan dengan instansi pendidikan di masa yang
akan datang, khususnya mengenai recruitment tenaga kerja.

2. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam tentang kenyataan
yang ada dalam dunia industri, sehingga nantinya diharapkan mampu menerapkan
ilmu yang telah didapat dalam bidang industri semen serta menambah wawasan,
pengetahuan, dan pengalaman sebagai generasi terdidik untuk terjun dalam
masyarakat terutama di lingkungan industri.
3. Bagi Perguruan Tinggi

2
Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai perkembangan industri
Semen di Indonesia tentang proses dan teknologi yang mutakhir serta dapat
digunakan oleh pihak pihak yang memerlukan.

3
BAB II
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

II.1 Peserta Kerja Praktek


Peserta kerja praktek adalah mahasiswa Program Studi Teknik
Kimia Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasioal Veteran
Yogyakarta Program S-1.
Nama : Cahya Putra Sadewa
NIM : 121130219

II.2 Waktu Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan kerja praktek di PT. Indocement Tunggal
Prakarsa,tbk yang kami ajukan adalah bulan Februari-Maret 2017 dengan periode
waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan kerja praktek ini adalah selama kurang
lebih satu bulan.

II.3 Tugas Khusus


Mengenai tugas khusus akan ditentukan oleh dosen pembimbing
atau pembimbing dari perusahaan yang bersangkutan.

II.4 Rencana Kegiatan


Rencana kegiatan kerja praktek di PT. Indocement Tunggal Prakarsa,tbk
yang kami ajukan adalah sebagai berikut :

1. Minggu pertama : Orientasi dan Pengenalan Lapangan


secara umum yangterdiri dari profil perusahaan, manajemen perusahaan,
tenaga kerja, spesifikasi bahan, tata letak, laboratoriumdan K3.
2. Minggu kedua : Pengamatan proses produksi.
3. Minggu ketiga : Pengamatan alat produksi.
4. Minggu keempat : Pengamatan utilitas dan unit pengolahan
limbah serta penyusunan laporan, hasil evaluasi, kesimpulan dan saran
II.5 Laporan Kerja Praktek

4
Hasil kerja praktek diwujudkan dalam bentuk laporan kerja praktek
oleh mahasiswa yang melakukan kerja praktek di PT. Indocement Tunggal
Prakarsa,tbk. Laporan kerja praktek akan disahkan oleh dosen pembimbing kerja
praktek dan diketahui oleh pembimbing kerja praktek di PT. Indocement Tunggal
Prakarsa,tbk. Selanjutnya laporan resmi kerja praktek ini tidak untuk di
publikasikan hanya diperuntukkan Program Studi Teknik Kimia, Fakultas
Teknologi Industri UPN Veteran Yogyakarta namun pihak PT. Indocement
Tunggal Prakarsa,tbk tetap berhak menerima laporan resmi dari mahasiswa
peserta kerja praktek.

5
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

III.1 Sejarah Perkembangan Semen

Semen berasal dari kata caementum yang berarti bahan perekat yang mampu
mempersatukan atau mengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuan yang
kokoh atau suatu produk yang mempunyai fungsi sebagai bahan perekat antara
dua atau lebih bahan sehingga menjadi suatu bagian yang kompak atau dalam
pengertian yang luas adalah material plastis yang memberikan sifat rekat antara
batuan-batuan konstruksi bangunan.Semen pada awalnya dikenal di mesir tahun
500 SM pada pembuatan piramida, yaitu sebagai pengisi ruang kosong diantara
celah-celah tumpukan batu. Semen yang dibuat bangsa Mesir merupakan
kalsinasi gypsum yang tidak murni, sedang kalsinasi batu kapur mulai digunakan
pada zaman Romawi. Kemudian bangsa Yunani membuat semen dengan cara
mengambil tanah vulkanik (vulcanic tuff) yang berasal dari pulau santoris yang
kemudian dikenal dengan santoris cement. Bangsa Romawi menggunakan semen
yang diambil dari material vulkanik yang ada dipengunungan vesuvius dilembah
napples yang kemudian dikenal dengan nama pozzulona cement, yang diambil
dari sebuah nama kota di Italia yaitu pozzoula.
Penemuan bangsa Yunani dan Romawi ini mengalami perkembangan lebih
lanjut megenai komposisi bahan dan cara pencampurannya, sehingga diperoleh
moltar yang baik. Pada abad pertengahan, kualitas moltar mengalami penurunan
yang disebabkan oleh pembakaran limestone kurang sempurna, dengan tidak
adanya tanah vulkanik.
Pada tahun 1756 Jhon Smeaton seorang Sarjana Inggris berhasil melakukan
penyelidikan terhadap batu kapur dengan pengujian ketahanan air. Dari hasil
percobaannya disimpulkan bahwa batu kapur lunak yang tidak murni dan
mengandung tanah liat merupakan bahan pembuat semen hidrolis yang baik.
Batu kapur yang dimaksud tersebut adalah kapur hidrolis (hydroulic lime).
Kemudian oleh Vicat ditemukan bahwa sifat hidrolis akan bertambah baik jika
ditambahkan juga silika atau tanah liat yang mengandung alumina dan silika.
6
Akhirnya Vicat membuat kapur hidrolis dengan cara pencampuran tanah liat
(clay) dengan batu kapur (limestone) pada perbandingan tertentu, kemudian
campuran tersebut dibakar (dikenal dengan Artifical lime twice kilned).
Pada tahun 1811, James Frost mulai membuat semen yang pertama kali
dengan menggunakan cara seperti Vicat yaitu dengan mencampurkan dua bagian
kapur dan satu bagian tanah liat. Hasilnya disebut Frosts cement. Pada tahun
1812 prosedur tersebut diperbaiki dengan menggunakan campuran batu kapur
yang mengandung tanah liat dan ditambahkan tanah Argillaceus (mengandung 9-
40 % silica). Semen yang dihasilkan disebut British cement.
Usaha untuk membuat semen petama kali dilakukan dengan cara membakar
campuran batu kapur dan tanah liat. Joseph Aspadin yang merupakan orang
Inggris pada tahun 1824 mencoba membuat semen dari kalsinasi campuran batu
kapur dengan tanah liat yang telah dihaluskan, digiling, dan dibakar menjadi
lelehan dalam tungku, sehingga terjadi penguraian batu kapur (CaCO 3) menjadi
batu tohor (CaO) dan karbondioksida (CO 2). Batuan kapur tohor (CaO) bereaksi
dengan senyawasenyawa lain membentuk klinker kemudian digiling sampai
menjadi tepung yang kemudian dikenal dengan portland.
(Walter H. Duda, 1976)

III.2 Teknologi Proses Produksi Semen

1. Proses Basah
Pada proses ini, bahan baku dipecah kemudian dengan menambahkan air
dalam jumlah tertentu serta dicampurkan dengan luluhan tanah liat. Bubur
halus dengan kadar air 25-40 % (slurry) dikalsinasikan dalam tungku
panjang (long rotary kiln).
Keuntungan:
- Umpan lebih homogen, semen yang doperoleh lebih baik
- Efisiensi penggilingan lebih tinggi dan tidak memerlukan suatu
unit homogenizer
- Debu yang timbul relatif sedikit
Kerugian:
- Bahan bakar yang digunakan lebih banyak, butuh air yang cukup
7
banyak.
- Tanur yang digunakan terlalu panjang karena memerlukan zone
dehidrasi yang lebih panjang untuk mengendalikan kadar air.
- Biaya produksi lebih mahal.

2. Proses Kering.
Pada proses ini bahan baku diolah (dihancurkan) di dalam Raw Mill dalam
keadaan kering dan halus dan hasil penggilingan (tepung baku) dengan
kadar air 0,51% dikalsinasikan dalam rotari kiln. Proses ini menggunakan
panas sekitar 1500 1900 kcal/kg klinker
Keuntungan :
- Tanur yang digunakan relatif pendek.
- Panas yang dibutuhkan rendah, sehingga bahan bakar yang dipakai
relatif sedikit, dan membutuhkan air yang relatif sedikit pula.
- Kapasitas produksi lebih besar
Kerugian :
- Kadar air sangat mengganggu proses, karena material menempel
pada alat.
- Campuran umpan kurang homogen.
- Banyak debu yang dihasilkan sehingga dibutuhkan alat penangkap
debu.
(Apriyadi Firdaus, 2015)

III.3 Reaksi-reaksi Pembuatan Semen

a. Penguapan air bebas


o
Proses ini terjadi pada suhu 100 200 C dan berlangsung secara
endotermis.
b. Pelepasan air terikat ( Absorban water )
o
Proses ini terjadi pada temperatur 100 400 C dan berlangsung
secara endotermis.
c. Dekomposisi tanah liat

8
Proses ini menghasilkan senyawa Al 2O3.2SiO2 berlangsung pada
o
temperatur 400 750 C berlangsung secara endotrmis. Reaksi yang
terjadi adalah:
Al4(OH)8.Si4O10 2( Al2O3.2SiO2 ) + 4 H2O

d. Decomposisi metakaolinit
Proses ini menghasilkan senyawa Al2O3 dan SiO2 berlangsung pada
o
temperatur 600 900 C reaksi berlangsung secara endotermis, reaksi
yang terjadi adalah :
Al2O3.2SiO2 Al2O3. + 2SiO2

e. Dekomposisi karbonat
Proses ini menghasilkan C3S dan C3A berlangsung pada temperatur
o
sekitar 600 1000 C reaksi berjalan secara endotermis, reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut :

CaCO3 CaO + CO2


3CaO + 2SiO2 + Al2O3 2( CaO .SiO2 ) + CaO.Al2O3

f. Reaksi fase padat


o
Reaksi ini berlangsung pada temperatur 800 1300 C, reaksi ini
menghasilkan komponen komponen penting dalam clinker yaitu C3A,
C2S dan C4AF, reaksi yang terjadi adalah :

CaO.Al2O3 + 2CaO 3CaO.Al2O3


CaO.Al2O3 + 3CaO + Fe2O3 4CaO.Al2O3 .Fe2O3

CaO .SiO2 + CaO 2CaO .SiO2

III.4 Jenis-jenis Semen

9
Semen portland adalah semen hidraulis yang dihasilkan dengan cara
menghaluskan klinker yang terdiri dari silikat silikat kalsium yang bersifat
hidraulis, bersama bahan tambahan yang biasanya digunakan adalah gypsum.
Klinker adalah penamaan untuk gabungan komponen produk semen yang belum
diberikan tambahan bahan lain untuk memperbaiki sifat dari semen. Tipe tipe
semen portland:
a. Tipe I (Ordinary Portland Cement)
Ordinary Portland Cement adalah semen portland yang dipakai
untuk segala macam konstruksi apabila tidak diperlukan sifatsifat
khusus, misalnya ketahanan terhadap sulfat, panas hiderasi dan
sebagainya. Ordinary Portland Cement mengandung 5 % MgO, dan 2,5
3 % SO3. Sifatsifat Ordinary Portland Cement berada diantara sifat
sifat moderate heat semen dan high early strength portland cement.

b. Tipe II ( Moderate Heat Portland Cement )


Moderate Heat Portland Cement adalah semen portland yang
dipakai untuk pemakaian konstruksi yang memerlukan ketahanan
terhadap sulfat dan panas hiderasi yang sedang, biasanya digunakan
untuk daerah pelabuhan dan bangunan sekitar pantai. Moderate Heat
Portland Cement terdiri dari 20 % SiO2, 6 % Al2O3, 6 % Fe2O3, 6 %
MgO, dan 8 % C3A. Semen tipe ini lebih banyak mengandung C2S dan
mengandung lebih sedikit C3A dibandingkan dengan semen tipe I.
c. Tipe III (High Early Strength Portland Cement )
High Early Strength Portland Cement adalah semen portland
yang digunakan keadaankeadaan darurat dan musim dingin. Juga
dipakai untuk produksi beton tekan. High Early Strength Portland
Cement ini mempunyai kandungan C3S lebih tinggi dibandingkan dengan
semen tipe lainnya sehingga lebih cepat mengeras dan cepat
mengeluarkan kalor. High Early Strength Portland Cement tersusun atas
6 % MgO, 3,54,5 % Al2O3, 35 % C3S, 40 % C2S, dan 15 % C3A. Semen
tipe ini sangat cocok digunakan untuk pembangunan gedunggedung
besar, pekerjaan pekerjaan berbahaya, pondasi, pembetonan pada udara

10
dingin, dan pada prestressed coccretel, yang memerlukan kekuatan awal
yang tinggi.
d. Tipe IV ( Low Heat Portland Cement )
Low Heat Portland Cement adalah semen portland yang
digunakan untuk bangunan dengan panas hiderasi rendah misalnya pada
bangunan beton yang besar dan tebal, baik sekali untuk mencegah
keretakan. Low Heat Portland Cement ini mempunyai kandungan C3S
dan C3A lebih rendah sehingga pengeluaran kalornya lebih rendah. Low
Heat Portland Cement tersusun atas 6,5 % MgO, 2,3 % SO3, dan 7 %
C3A. Semen ini biasa digunakan untuk pembuatan atau keperluan
hidraulik engineering yang memerlukan panas hiderasi rendah.

e. Tipe V ( Shulphato Resistance Portland Cement )


Shulphato Resistance Portland Cement adalah semen portland
yang mempunyai kekuatan tinggi terhadap sulfur dan memiliki
kandungan C3A lebih rendah bila dibandingkan dengan tipetipe lainnya,
sering digunakan untuk bangunan di daerah yang kandungan sulfatnya
tinggi, misalnya: pelabuhan, terowongan, pengeboran di laut, dan
bangunan pada musim panas. Shulphato Resistance Portland Cement
tersusun atas 6 % MgO, 2,3% SO3, 5 % C3A.

f. Semen Putih (White Cemen )


Semen Putih adalah semen yang dibuat dengan bahan baku batu
kapur yang mengandung oksida besi dan oksida magnesia yang rendah
(kurang dari 1%) sehingga dibutuhkan pengawasan tambahan agar semen
ini tidak terkontaminasi dengan Fe2O3 selama proses berlangsung.
Pembakaran pada tanur putar menggunakan bahan bakar gas, hal ini
dimaksudkan untuk mengurangi kontaminasi terhadap abu hasil
pembakaran, juga terhadap oksida mangan sehingga warna dari semen
putih tersebut tidak terpengaruh. Semen putih mengandung 24,2% SiO2,
4,2% Al2O3, 0,39% Fe2O3, 65,8% CaO, 1,1% MgO dan 0,02% Mn 2O3.
Semen Putih digunakan untuk bangunan arsitektur dan dekorasi.

11
g. Semen Sumur Minyak ( Oil Well Cement )
Semen Sumur Minyak adalah semen portland yang dicampur
dengan bahan retarder khusus seperti lignin, asam borat, casein, gula,
atau organic hidroxid acid. Semen Sumur Minyak mengandung 6 %
MgO, 3 % SO3, 48 65 % C3S, 3% C3A, 24 % C4AF + 2C3A, dan
0,75 % alkali (N2O). Fungsi retarder disini adalah untuk mengurangi
kecepatan pengerasan semen atau memperlambat waktu pengerasan
semen, sehingga adukan dapat dipompakan kedalam sumur minyak atau
gas. Semen Sumur Minyak digunakan antara lain untuk melindungi
ruangan antara rangka sumur minyak dengan karang atau tanah
sekelilingnya, sebagai rangka sumur minyak dari pengaruh air yang
korosif.

(http://www.lamudi.co.id/journal/macam-jenis-semen-dan-fungsi/)

12
BAB IV

PENUTUP

Demikianlah Proposal Kerja Praktek di PT. Indocement Tunggal


Prakarsa,tbk ini kami ajukan, besar harapan kami agar proposal kerja praktek ini
dapat diterima dan terealisasi sesuai dengan rencana. Semoga Tuhan Yang Maha
Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya kepada kita semua. Dan
atas bantuan serta kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, September 2016


Pemohon

Cahya Putra Sadewa

13
DAFTAR PUSTAKA

Duda, Walter H. 1984. Cement Data Book, International process Engineering


in the cement Industry, 2 nd Edition . Boverlag Gm Bh. Weis Baden anf Berum,
Mc Donald and Evan. London

Apriyadi Firdaus. 2015. Proses Pembuatan Semen, Universitas Sultan Ageng


Tirtayasa ; Banten

http://www.scribd.com/doc/100716328/laporan-kkl-INDOCEMENT-
2008#scribd diakses pada tanggal 1 Agustus 2016 pada pukul 20.03 WIB

https://id.wikipedia.org/wiki/Indocement_Tunggal_Prakarsa diakses pada


tanggal 1 Agustus 2016 pada pukul 21.OO WIB

http://noviparera.blogspot.co.id/2014/06/menghitung-neraca-massa-pada-unit-
sp.html diakses pada tanggal 2 Agustus 2016 pada pukul 19.14 WIB

http://www.lamudi.co.id/journal/macam-jenis-semen-dan-fungsi/ diakses pada


tanggal 21 September 2016 pukul 21.30 WIB

14

Anda mungkin juga menyukai