Anda di halaman 1dari 11

MODUL PRAKTIKUM

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA I


PEMASANGAN NGT

PENYUSUN:
1. TUTY YANUARTI
2. MARIYANI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA
2013

KATA PENGANTAR

1 Modul Praktikum DIII Keperawatan


Puji syukur, penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nyalah penulis mampu menyusun modul praktikum Keperawatan
komplementer. Modul ini disusun sebagai salah satu media pembelajaran
mata ajar keperawatan ........................................

Penyusunan buku ajar ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan dukungan. Semoga segala bantuan dan kebaikan, menjadi
amal sholeh yang akan mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT.

Penulis juga menyadari buku ajar ini masih belum sempurna, dengan
kerendahan hati penulis sangat mengharapkan masukan, saran dan kritik
yang membangun dari berbagai fihak terutama dari Senior dan sejawat
keperawatan demi perbaikan buku ajar ini. Penulis berharap semoga
modul ini dapat memberikan manfaat positif demi perkembangan
keperawatan. Akhir kata penulis memohon kepada Allah, SWT agar selalu
mendapatkan petunjuk dan ridloNya, serta selalu berada di jalanNya.

Semarang, ........................
..

Penulis

2 Modul Praktikum DIII Keperawatan


DAFTAR ISI
HAL

Halaman i
Judul........................................................................................................ ii
...... iii
Kata 1
Pengantar................................................................................................ 1
............. 2-
Daftar 12
isi............................................................................................................
........... 12
Tujuan
pembelajaran..........................................................................................
.........
Pokok
Bahasan..................................................................................................
............
Materi.....................................................................................................
......................

Referensi

3 Modul Praktikum DIII Keperawatan


as
PRAKTIK PEMASANGAN NGT

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum:
Mahasiswa mampu memberi asuhan keperawatan pada pasien dalam rangka Pemenuhan
kebutuhan nutrisi
Tujuan Khusus:
Mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan pengertian pemasangan NGT
b. Menyebutkan indikasi dan kontra indikasi pemasangan NGT
c. menyebutkan peralatan untuk pemasangan NGT
d. menyebutkan cara pemasangan NGT

B. POKOK BAHASAN
1. Pengertian
2. Indikasi dan kontra indikasi
3. Peralatan dan kontra indikasi
4. Cara pemasangan NGT

C. MATERI

A. PENGERTIAN
NGT adalah kependekan dari Naso Gastric Tube. Alat ini adalah alat yang digunakan
untuk memasukkan nutsrisi cair dengan selang plastic yang dipasang melalui hidung sampai
lambung. Sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada seseorang

4 Modul Praktikum DIII Keperawatan


yang tidak mampu untuk mengkomsumsi makanan,cairan dan obat-obatan secara oral.
Digunakan juga untuk mengeluarkan isi lambung.
Nasogastric terdiri dari dua kata yaitu dari bahasa latin dan bahasa yunani. Naso adalah
suatu kata yang berhubungan dengan hidung. Sedangkan dari bahasa yunani Gaster yang
artinya perut gendut (berhubungan dengan perut).
Nasogastric Tubes (NGT) sering digunakan untuk menghisap isi lambung, juga
digunakan untuk memasukan obat-obatan dan makananan. NGT ini digunakan hanya dalam
waktu yang singkat.(Metheny&Titler,2001).
Ukuran NGT diantaranya di bagi menjadi 3 kategori yaitu:
1. Dewasa ukurannya no 14-20
2. Anak-anak ukurannya no 8-16
3. Bayi ukuran no 5-7

B. MACAM-MACAM NGT :
1. Selang NGT dari karet
2. Selang NGT dari bahan plastic
3. Selang NGT dari bahan silicon

C. INDIKASI PEMASANGAN NGT


Indikasi pasien yang di pasang NGT adalah diantaranya sebagai berikut:
1. Pasien tidak sadar (koma)
2. Pasien karena kesulitan menelan
3. pasien yang keracunan
4. pasien yang muntah darah
5. Pasien Pra atau Post operasi esophagus atau mulut
6. Pasien dengan masalah saluran pencernaan atas : stenosis esofagus, tumor mulut atau
faring atau esofagus, dll
7. Pasien pasca operasi pada mulut atau faring atau esophagus
8. Bayi prematur atau bayi yang tidak dapat menghisap.

Kontra indikasi Menurut Potter (2005) kontra indikasi meliputi beberapa :


1. Pada pasien yang memliki tumor di rongga hidung atau esophagus
2. Pasien yang mengalami cidera serebrospinal

5 Modul Praktikum DIII Keperawatan


D. TUJUAN PEMASANGAN NGT
Tujuan dan Manfaat Tindakan Naso Gastric Tube digunakan untuk:
1. Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam
lambung(cairan,udara,darah,racun)
2. Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang mengalami
kesulitan menelan ( memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi)
3. Mencegah terjadinya atropi esophagus/lambung pada pasien tidak sadar
4. Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah atau
pendarahan pada lambung
5. Untuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa subtansi isi lambung
6. Persiapan sebelum operasi dengan general anaesthesia
7. Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang melaksanakan operasi
pneumonectomy untuk mencegah muntah dan kemungkinan aspirasi isi lambung
sewaktu recovery (pemulihan dari general anaesthesia)

E. KONTRAINDIKASI PEMASANGAN NGT


1. Pada pasien yang memliki tumor di rongga hidung atau esophagus
2. Pasien yang mengalami cidera serebrospinal
3. Pasien dengan trauma cervical
4. Pasien dengan fraktur facialis

F. PENGKAJIAN
Pengkajian harus berfokus pada:
1. Instruksi dokter tentang tipe slang dan penggunaan slang
2. Ukuran slang yang digunakan sebelumnya, jika ada
3. Riwayat masalah sinus atau nasal
4. Distensi abdomen, nyeri atau mual

G. PERALATAN
a. Selang NGT no.14/16 (untuk anak-anak lebih kecil ukurannya)
b. Jelly
c. Spatel lidah
6 Modul Praktikum DIII Keperawatan
d. Handscoen steril
e. Senter
f. Spuit/alat suntik ukuran 50cc
g. Plester
h. Stetoskop
i. Handuk
j. Tissue
k. Bengkok

H. Cara
Persiapan perawat
1. Mengkaji data-data mengenai kebutuhan nutrisi,
2. Perawat mencuci tangan

Persiapan pasien
1. Menyapa pasien (ucapkan salam)
2. Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Pasien diatur dalam posisi aman dan nyaman (semi fowler)

Prosedur Kerja
1. Mendekatkan alat ke samping klien
2. Periksa kepatenan nasal. Minta pasien untuk bernapas melalui satu lubang
hidung saat lubang yang lain tersumbat, ulangi pada lubang hidung yang lain,
bersihkan mucus dan sekresi dari hidung dengan kassa/lidi kapas. Periksa
adakah infeksi
3. Memasang handuk diatas dada klien
4. Buka kemasan steril NGT dan taruh dalam bak instrumen steril
5. Memakai sarung tangan

7 Modul Praktikum DIII Keperawatan


6. Mengukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan cara menempatkan
ujung selang dari hidung klien ke ujung telinga atas lalu dilanjutkan sampai
processus xipodeus

7. Beri tanda pada selang yang telah diukur dengan plester


8. Beri jelly pada NGT sepanjang 10-20 cm dari ujung selang tersebut

9. Meminta klien untuk rileks dan bernapas normal. Masukkan selang perlahan
sepanjang 5-10cm. Meminta klien untuk menundukkan kepala (fleksi) sambil
menelan.
10. Masukkan selang sampai batas yang ditandai
11. Jangan memasukkan selang secara paksa bila ada tahanan

8 Modul Praktikum DIII Keperawatan


a. jika klien batuk, bersin, hentikan dahulu lalu ulangi lagi. Anjurkan klien
untuk tarik napas dalam
b. jika tetap ada tahanan, menarik selang perlahan-lahan dan masukkan ke
hidung yang lain kemudian masukkan kembali secara perlahan
c. jika klien terlihat akan muntah, menarik tube dan menginspeksi
tenggorokan lalu melanjutkan memasukkan selang secara bertahap.
12. Mengecek kepatenan
a. Masukkan ujung pipa sampai dengan terendam dalam mangkok berisi
air, klem dibuka jika ternyata sonde masuk dalam lambung maka
ditandai dengan tidak adanyagelembung udara yang keluar
b. Masukkan udara denga spuit 2-3 cc ke dalam lambung sambil
mendengarkan dengan stetoskop. Bila terdengar bunyi kemudian udara
dikeluarkan kembali dengan menarik spuit

13. Pasang spuit/corong pada pangkal pipa apabila sudah yakin pipa masuk
lambung
14. Memfiksasi selang pada hidung dengan plester
15. Membantu klien mengatur posisi yang nyaman
16. Merapikan dan membereskan alat
17. Melepas sarung tangan
18. Mencuci tangan

Evaluasi
1. Respon pasien 15 menit setelah dilakukan tindakan

9 Modul Praktikum DIII Keperawatan


2. Dokumentasikan:
Catat hal-hal berikut pada lembar dokumentasi:
a. Tanggal dan waktu insersi slang
b. Warna dan jumlah drainase
c. Ukuran dan tipe slang
d. Toleransi klien terhadap prosedur

Makanan yang bisa di masukkan lewat NGT adalah makanan cair, caranya adalah sebagai
berikut:
1. Siapakan spuit besar ukuran 50 cc
2. Siapakan makanan cairnnya ( susu, jus)
3. Pasang handuk di dada pasien dan siapkan bengkok
4. Masukkan ujung spuit pada selang NGT dan tetap jaga NGT supata tidak kemasukan
udara dengan mengklem.
5. Masukkan makanan cair pada spuit dan lepaskan klem, posisi spuit harus diatas
supaya makanan cairnya bisa mengalir masuk ke lambung.
6. Jangan mendorong makanan dengan spuit karena bisa menambah tekanan lambung,
biarkan makanan mengalir mengikuti gaya gravitasi
7. Makanan yang di masukkan max 200 cc, jadi jika spuitnya 50 cc maka bisa dilakukan
4 kali .
8. Apabila akan memasukkan makanan untuk yang kedua, jangan lupa mencuci dulu
spuit. Jika sudah selesai aliri selang NGT dengan air supaya sisa-sisa makanan tidak
mengendap di selang karena bisa mengundang bakteri.
9. Jika sudah rapikan peralatan

I. KOMPLIKASI
1. Komplikasi mekanis
Sondenya tersumbat.
Dislokasi dari sonde, misalnya karena ketidaksempurnaan melekatkatnya sonde dengan
plester di sayap hidung.
2. Komplikasi pulmonal: misalnya aspirasi.
Dikarenakan pemberian NGT feeding yang terlalu cepat.
Kecepatan aliran nutrisi enteral terlalu tinggih
Letak sonde mulai hidung sampai ke lambung tidak sempurna.
10 Modul Praktikum DIII Keperawatan
3. Komplikasi yang disebabkan oleh tidak sempurnanya kedudukan sonde
Yang menyerupai jerat
Yang menyerupai simpul
Apabila sonde terus meluncur ke duodenum atau jejunum.
Hal ini dapat langsung menyebabkan diare.
4. Komplikasi yang disebabkan oleh zat nutrisi
Catatan :
Posisi Fowler : Pasien duduk setengah tegak (45 60 derajat ) , lutut boleh ditekuk atau
lurus. Ada 3 jenis posisi fowler :
High Fowler : Kepala pasien diangkat 80 90 derajat
Semi Fowler : Kepala pasien diangkat 30 45 derajat
Low Fowler : Kepala pasien diangkat < 30 derajat

D. DAFTAR PUSTAKA
Aziz Alimul Hidayat, S.Kp, Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar
Manusia Editor: Monica Ester.- Jakarta : EGC : 2004\
Kozier, B. Fundamentals of nursing. St.Louis: Mosby. 2011.
Potter F, Fundamental Of Nursing. St. Louis:Mosby. 2012
Dewit & O neill, Fundamental Concept and Skill For Nursing, Lipincott, 2010.

11 Modul Praktikum DIII Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai