Diktat Fistan Gasal 2016 PDF
Diktat Fistan Gasal 2016 PDF
FISIOLOGI TANAMAN
o ed
ns
au
Oleh :
ert
TIM PENGAMPU
fap
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2016
1
KATA PENGANTAR
ed
penunjangnya.
Buku petunjuk praktikum Fisiologi Tanaman ini disusun guna membantu
mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan praktikum. Pemilihan acara praktikum
o
disamping disesuaikan dengan kemampuan labolatorium disesuaikan dengan materi
kuliah yang diberikan dan juga pertimbangan lain.
ns
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga buku petunjuk praktikum ini
bermanfaat sesuai dengan tujuan pembelajaran.
au
Tim Penyusun
ert
fap
2
ACARA I.
1. Tujuan praktikum
ed
a. Menyebutkan macam unsur hara esensial dan unsur hara bukan esensial
o
pertumbuhan
2.
c.
ns
Mengetahui respon tanaman terhadap defisiensi unsur hara
Landasan teori
au
Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor dalam (internal),
tetapi juga ditentukan oleh faktor luar (eksternal). Salah satu faktor eksternal
tersebut adalah unsur hara. Unsur hara dapat dikelompokkan menjadi dua
ert
macam, yaitu unsur hara esensial dan unsur hara non esensial.
Unsur hara esensial mutlak dibutuhkan oleh tumbuhan dan harus ada,
esensial tidak dapat digantikan oleh unsur hara lain. Golongan unsur hara
esensial meliputi C, H, O, N, S, P, K, S, Ca, Mg, Fe, Mn, Mo, Cu, B, Zn, dan
Cl. Dari unsur hara esensial tesebut yang termasuk unsur hara makro antara
3
lain: C, H, O, N, P, K, S, Ca, dan Mg, sedangkan yang termasuk unsur hara
molekul
ed
b. Membantu peran enzim, mendekatkan enzim dan substrat dalam
o
c. Mempertahankan keseimbangan ion, yaitu antara kation-kation bervalensi
ns
satu dan dua. Hal ini penting untuk mempertahankan fungsi dari protoplasma
b. Alat
2. Penggaris
4
3. Oven
4. Cangkul
5. Pancong
6. Parang
ed
4. Prosedur Kerja
o
2) Pot atau polibag ditempatkan dalam rumah plastik untuk menghindari
ns
hilangnya pupuk karena air hujan.
3) Benih caisin /kangkung darat ditanam dalam pot plastik berisi pasir steril,
tanaman terbaik
5
6) Pengamatan
/kangkung darat berumur 10, 20, dan 30 hari setelah tanam (panen). Hal hal
ed
b) Bobot segar tanaman, tajuk dan akar
o
ns
au
ert
fap
6
ACARA II.
1. Tujuan Praktikum
ed
b. Mengetahui kurva pertumbuhan tanaman
2. Landasan Teori
o
Pertumbuhan adalah perubahan volume, jumlah atau ukuran sel, organ
ns
maupun individu, yang dapat diukur menggunakan alat ukur atau bersifat
kuantitatif dan dapat dinyatakan dengan satuan ukuran berat (g, kg) dan satuan
angsur lebih cepat sampai tercapai suatu titik maksimum, akhirnya laju
ert
pertumbuhan menurun.
sigmoid (berbentuk S). Bentuk kurva sigmoid untuk semua tanaman kurang
fap
dalam lingkungan. Ukuran, rupa dan bentuk akhir dari tumbuhan ditentukan
Akar merupakan organ vegetatif utama yang memasok air, mineral dan
7
Pertumbuhan akar yang kuat diperlukan untuk kekuatan dan pertumbuhan
tanaman bagian atas (batang, daun, dan bunga). Apabila akar mengalami
kerusakan karena gangguan secara biologis, fisik, atau mekanis dan menjadi
ed
Fungsi akar pada tanaman antara lain:
o
2. Penjangkaran tanaman
4. Transpor
5. Pembiakan
ns
3. Penyimpanan cadangan makanan
au
Pertumbuhan akar dan tajuk sangat saling berkaitan. Secara alamiah
2. Polybag
3. Pasir
8
4. Label
5. Pupuk
6. Penggaris
4. Prosedur Kerja
ed
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan praktikum.
o
3. Tanam benih tanaman kedalam polybag dan beri pupuk sesuai dengan
perlakuan.
ns
4. Tempatkan polybag sesuai dengan perlakuan dan ulangan yang telah
ditentukan.
au
5. Amati pertumbuhan tanaman dan lakukan destruksi tanaman pada hari ke
7. Timbang bobot segar akar & tajuk, dan bobot kering akar & tajuk.
5. Variabel Pengamatan
9
ACARA III.
1. Tujuan
ed
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini ialah :
o
daun
2. Landasan teori
ns
b. Mahasiswa mengetahui asimilasi bersih tanaman
au
Pengertian pertumbuhan membutuhkan ukuran secara tepat dan dapat
merupakan suatu cara untuk mengikuti dinamika fotosintesis yang diukur oleh
ert
tanaman, yaitu dengan pengukuran tinggi tanaman atau jumlah daun, tetapi
tanaman seperti akar, batang, daun dan bagian generatif, dapat mencerminkan
produktivitas tanaman.
10
Berbagai ukuran dapat digunakan untuk mengetahui laju pertumbuhan
tanaman dengan cara membandingkan bobot bahan kering dan luas daun
tanaman dari waktu ke waktu. Dengan memperhatikan luas daun dan bobot
kering dapat diukur laju asimilasi neto. Dengan hanya memperhatikan bobot
kering tanaman dapat diukur laju tumbuh pertanaman dan laju pertumbuhan
ed
relatif (Leopold dan Kriedermann, 1975). Permukaan daun merupakan organ
o
menyatakan pertumbuhan berdasarkan luas daun
ns
Laju asimilasi bersih (LAB) merupakan hasil bersih asimilasi persatuan
luas daun dan waktu. LAB merupakan laju penimbunan bobot kering per satuan
luas daun per satuan waktu (g.m-2). LAB tidak konstan terhadap waktu, tetapi
au
mengalami penurunan dengan bertambahnya umur tanaman (Gardner et al.,
1991). Laju asimilasi bersih tanaman umur 4 minggu lebih kecil dibandingkan
oleh laju asimilasi bersih dan indeks luas daun. Laju asimilasi bersih yang
tinggi dan indeks luas daun yang optimum akan meningkatkan laju
Bahan :
Sampel tanaman
11
Alat :
2. Timbangan analitik
3. Mistar
4. Oven
ed
5. Amplop untuk menyimpan daun
6. Alat tulis
o
4. Prosedur Kerja
ns
1. Menanam bahan tanaman yang akan dijadikan sampel.
2. Sampel tanaman diambil setiap 10, 20, dan 30 hari setelah tanam
au
3. Pada saat pengambilan sampel, dilakukan pengukuran tinggi tanaman mulai
12
9. Lakukan pengukuran bobot kembali dan hitung dengan menggunakan
rumus.
ed
Laju tumbuh relatif (LTR) = relative growth rate (RGR) : kemampuan
o
tanaman menghasilkan bahan kering hasil asimilasi tiap bobot kering awal
ns
tiap satuan waktu (g/g/minggu)
(g/cm2/minggu)
ert
tanaman menghasilkan bahan kering hasil asimilasi tiap satuan luas daun
13
B. Perhitungan Kandungan Klorofil
1. Tujuan
2. Landasan teori
ed
Klorofil adalah pigmen hijau fotosintesis yang terdapat dalam
tanaman, algae dan cyanobakteria. Nama klorofil barasal dari bahasa yunani
o
yaitu chlorophyll (choloros = green/hijau dan phyllon = leaf/daun). Fungsi
ns
klorofil pada tanaman adalah menyerap energi dari sinar matahari untuk
menyusun senyawa organik dari karbondioksida dan air. Proses ini hanya
ert
akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau klorofil
berikut:
14
Dari rumus tersebut terlihat bahwa selain cahaya, klorofil atau zat hijau
Warna hijau pada kloroplas disebabkan oleh adanya empat tipe utama
ed
pigmen didalamnya. Klorofil a, dan b yang berwarna hijau banyak menyerap
sinar lembayung dan merah, memancarkan warna hijau ;dan xantofil serta
o
karotein yang berwarna kuning sampai orange karena menyerap sinar biru
ns
dan lembayung, lebih kuat daripada sinar berwarna lain.
Bahan :
fap
Alat:
a. Pipet tetes
b. Gelas ukur
15
c. Tabung reaksi
d. Lumpang porselin
e. Kertas saring
f. Alkohol 95%
g. Spektrofotometer.
ed
4. Prosedur Kerja
o
1. Timbang 0,25 gram daun yang masih segar, kemudian dipotong kecil-
kecil.
ns
2. Potongan-potongan daun tersebut dihaluskan dalam lumpang porselin
alkohol 95%.
volume akhir filtrat akhir mencapai 25 ml. Jika volume filtrat kurang dari
16
C. Perhitungan Luas Daun
1. Tujuan praktikum
ed
2. Landasan teori
o
a. Metode kertas millimeter
ns
Metode ini mengunakan kertas millimeter dan peralatan menggambar
utuk mengukur luas daun. Metode ini dapat diterapkan cukup efektif pada
daun dengan bentuk relatif sederhana dan teratur. Pada dasarnya, daun
au
digambar ada kertas millimeter ang dapat dengan mudah dikerjakan dengan
meletakkan daun diatas kertas millimeter dan pola daun diikuti. Luas daun
b. Metode gravimetri
menggambar daun yang akan ditaksir luasnya pada sehelai kertas, yang
yang berat dan luasnya pada sehelai kertas sudah diketahui. Luas dau
total kertas.
17
c. Metode panjang kali lebar
Metode ini dipakai untuk daun yang bentuknya teratur, luas daun dapat
ed
a. Alat
1. Penggaris
o
2. gunting
4.
b. Bahan
kalkulator ns
3. kertas millimeter blok
au
1. Daun Kangkung
2. Daun caisin
ert
4. Prosedur kerja
daun pertanaman
fap
18
ACARA IV.
A. Pendahuluan
Hall and Rao (1999) menyatakan bahwa cahaya matahari merupakan sumber
ed
energi yang digunakan tanaman untuk berfotosintesis. Pentingnya peran cahaya bagi
o
penyinaran, kualitas dan intensitas cahaya yang diterima tanaman akan menentukan
ns
aktivitas fotosintesis. Aktivitas fotosintesis akan menentukan jumlah fotosintat yang
dihasilkan. Levitt (1980) menyatakan bahwa kebutuhan cahaya dan respon tanaman
terhadap pertumbuhan tanaman. Pada saat kondisi cahaya optimum, fotosintat yang
keseluruhan berjalan optimum. Namun sebaliknya, pada saat kondisi cahaya di bawah
tanaman seringkali dilakukan pada kondisi lahan yang kurang cahaya. Keterbatasan
cahaya diharapkan tidak mengurangi hasil secara drastis, namun sebaliknya tanaman
diharapkan dapat memberikan toleransi. Ada jenis tanaman yang toleran terhadap
cahaya rendah, namun ada tanaman yang sangat menderita pada saat memperoleh
19
cahaya sedikit (Levitt, 1980). Untuk perlu dilakukan praktikum pengaruh cekaman
B. Tujuan
ed
2. Mengetahui respon fisiologis tanaman terhadap cekaman cahaya.
o
C. Bahan dan Alat
ns
Bahan yang dipakai pada praktikum ini adalah screen house, benih caisim,
kangkung, pasir, air, dan pupuk (urea, SP 36, KCl). Alat yang digunakan antara lain
alat penyiram, oven, kertas label, amplop kertas, plastik, alat tulis, timbangan analitik,
au
penggaris panjang, dan polibag.
D. Prosedur Kerja
ert
yang disi pasir tersebut sebanyak 6 buah. Pasir disiram dengan air hingga
kapasitas lapang.
fap
2. Setiap polibag diberi pupuk urea, SP 36, dan KCl masing-masing 0,45 g, 0,19 g,
dan 0,72 g untuk penanaman bayam. Untuk tanaman kangkung dan caisin, dosis
3. Ke dalam pasir setiap polibag ditanam 3 butir benih yang baik. Selanjutnya
20
4. Pada umur 5 hari setelah tanam (hst), tanaman dijarangkan dengan meninggalkan
1 tanaman terbaik.
5. Pada umur 10, 20, dan 30 hst, tanaman diamati tinggi tanaman, luas daun, warna
daun (kandungan klorofil), bobor segar akar dan tajuk, bobot kering akar dan
tajuk.
ed
6. Hitunglah nilai nisbah tajuk : akar, Laju Pertumbuhan Nisbi (LPN), dan Laju
o
7. Bandingkan dan bahas semua variabel pengamatan dan nilai antara tanaman yang
ns
ditanam pada kondisi tercekam cahaya dan tanaman pada kondisi cahaya penuh.
au
ert
fap
21
ACARA V
TRANSPIRASI
A. Landasan Teori
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup
ed
tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula,
dan lentisel. Transpirasi merupakan pengeluaran berupa uap H2O dan CO2, terjadi
siang hari saat panas, melaui stomata (mulut daun) dan lentisel (celah batang).
o
Peristiwa berubahnya air menjadi uap dan bergerak dari permukaan tanah dan
ns
permukaan air ke udara disebut evaporasi (penguapan). Peristiwa penguapan dari
hara terlarut, demikian pula sebaliknyaAlat untuk mengukur besarnya laju transpirasi
a. Transpirasi kutikula
b. Transpirasi stomata
fap
c. Transpirasi lentikuler
Mekanisme transpirasi yaitu air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui
rambut akar, sebagian besar bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem.
Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena molekul air polar
menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian
22
atas. Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan
ed
Berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun
o
Banyak sedikitnya stomata
ns
Faktor-faktor luar yang mempengaruhi transpirasi
Sinar matahari
au
Temperatur
Kelembaban udara
Angin
ert
23
Jika kehilangan air berlangsung terus melalui absorpsi, pengaruh transpirasi
yang merugikan akan kelihtan dengan layunya daun, sebagai akibat hilangnya turgor.
Tingkat kelayuan dan kehilangan air yang diperlukan untuk menimbulkan gejala
kelayuan pada tumbuhan sangat beragam. Daun tipis yang umumnya terdiri dari sel
ed
Cara Pengukuran Transpirasi
o
1. Kertas korbal klorida
2. Potometer
ns
3. Pengumpulan uap air yang ditranspirasi
4. Penimbangan langsung
au
Pengukuran transpirasi yang paling memuaskan diperoleh dari tumbuhan yang
tumbuh dalam pot yang telah diatur sedemikan rupa sehingga evaporasi dari pot dan
permukaan tanah dapat dicegah. Kehilangan air dari tumbuhan ini dapat ditaksir
ert
B. Tujuan.
fap
24
C. Alat dan Bahan
Alat:
1. Botol plastik
2. Timbangan
3. Penggaris
ed
4. Lux meter
Bahan
o
1. Tanaman 1 dan 2
2. Air.
D. Prosedur Kerja ns
1. Mempersiapkan alat dan bahan
au
2. Mengisi botol dengan bagian
sebanyak 3 kali
ert
LTn/waktu= Wn-Wn-1
25
Keterangan
/45 menit
ed
9. Masukkan data ke tabel pengamatan
o
Selisih Bobot
Jenis Intensitas Pengamatan Luas Daun Laju Tanspirasi
Ulangan
Tanaman Cahaya
Naungan
(...... lux)
1
2
3
ns I
(gram)
II
(cm2) (gr/cm2/45 menit)
au
Non 1
Naungan 2
(...... lux) 3
Naungan 1
(...... lux) 2
3
ert
Non 1
Naungan 2
(...... lux) 3
fap
26
D. Variabel Pengamatan
2. Luas Daun
ed
DAFTAR PUSTAKA
o
Hall, D.O. and K.K. Rao. 1999. Photosynthesis. 6th ed. Cambridge University Press.
214 hal.
ns
Ismal, G.. 1979. Ekologi Tumbuh-tumbuhan dan Tanaman Pertanian. UNAND.
Padang. Lakitan, Benyamin. 1995. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja
Grafindo Persada Jakarta.
au
Kimball, John. W. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Erlangga, Jakarta.
Lerner, H.R. 1999. Plant Responses to Environmental Stresses. Marcel Dekker, Inc.
New York, Basel, 730 hal.
Levitt, J. 1980. Responses of Plants to Environmental Stresses. 2nd edition. Vol. II.
Water, Radiation, Salt, and Other Stresses. Academic Press, New York,
London, Toronto, Sydney, San Francisco. 606 hal.
fap
Martin, J.H., R.P. Waldren, D.L.. Stamp. 2006. Principles of Field Crop Production.
Pearson Prentice Hall. Upper Saddle River, New Jersey. 954 hal.
27