Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan kepada kita. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada
Baginda Rasullullah Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan umatnya, Amin.
Alhamdulillah Penulis dapat menyelesaikan tugas dari dosen pengampu mata kuliah
Perbankan dan Bisnis Syariah dengan judul Produk dan Jasa Perbankan Syariah .
Makalah ini disusun berdasarkan apa yang Penulis dapat dari dosen pengampu mata
kuliah Perbankan dan Bisnis Syariah dan sumbersumber literatur lain yang relevan. Namun
demikian Penulis menyadari jika adanya kekurangankekurangan di dalam makalah ini dan
oleh karena kekurangan itu untuk dapat terlengkapi melalui diskusi serta bimbingan dan
arahan dari dosen pengampu.
Cukup sekian yang dapat Penulis ungkapkan dalam kata pengantar ini, semoga dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Demikian dan terima kasih.

Bangil, 15 Mei 2015

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........1
Daftar Isi2
BAB I : PENDAHULUAN
1. Latar Belakang...3
2. Rumusan Masalah..3
3. Tujuan Penulisan....3
4. Manfaat Penulisan..3
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Bank Syariah4
B. Produk Bank Syariah......5-8
C. Jasa dan Pelayanan Bank Syariah.9-10
D. Perbankan Umum..10
E. Jasa dan Pelayanan Bank Umum..11-13
BAB III : PENUTUP
1) Kesimpulan 14
2) Saran...14
Daftar Pustaka.15

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan
kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes
atau yang dikenal sebagai banknote.
Sebagai lembaga keuangan yang berorientasi bisnis, bank juga melakukan berbagai
kegiatan,seperti telah dijelaskan sebelumnya. Sebagai lembaga keuangan, kegiatan bank
sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Kegiatan perbanakan yang paling pokok
adalah membeli uang denagn cara ,menghimpun dana dari masyarakat luas. Kemudian
menjual uang yang berhasil dihimpun dengan cara menyalurkan kembali kepada masyarakat
melalui pemberian pinjaman atau kredit.
Dalam praktik kegiatan bank dibedakan sesuai dengan jenis bank tersebut. Setiap
jenis bank memiliki ciri dan tugas tersendiri dalam melakukan kegiatannya,misalnya dilihat
dari segi fungsi bank yaitu antara kegiatan bank umum dengan kegiatan bank perkreditan
rakyat,jelas memiliki tugas atau kegiatan yang berbeda.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan bank syariah ?
2. Apa saja produk-produk bank syariah dan produk perbankan ?
2. Apa saja Jasa dan layanan bank syariah dan perbankan umum ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dari bank syariah
2. Untuk mengetahui produk dan jasa dan layanan bank syariah dan perbankan umum

1.5 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah:
1. Dengan adanya penulisan makalah ini maka para pembaca dapat mengetahui apa-apa saja
produk perbanka umum maupun syariah.
2. Setelah membaca makalah ini pembaca dapat mengetahui jasa dan layanan perbankan, baik itu
bank umum maupun bank syariah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BANK SYARIAH


Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan
operasionalissinya pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank tanpa bunga,

3
adalah lembaga keuangan/perbangkan yang operasional dan produknya dikembangkan
berlandaskan pada Al Quran dan Hadits Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank Islam adalah
lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya
dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan
dengan prinsip syariat Islam. Menurut Antonio dan perwata admadja membedakannya
menjadi dua pengertian, yaitu Bank Islam dan Bank yang beroperasi dengan prinsip syariat
Islam. Bank Syariah adalah :
1. Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam
2. Bank yang tata cara beroperasinya mengacu pada ketentuan-ketentun Al quran
dan Hadits.

Sementara Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah Islam adalah Bank
yang dalam operasinya itu mengikuti ketentuan-ketentuan syariat Islam, khususnya yang
menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam. Dikatakan lebih lanjut, dalam tata cara
bermuamalah itu harus dijahui oleh hal-hal dan praktek-praktek yang dikhawatirkan
mengandung unsure riba untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagi hasil
dan pembiayaan perdagangan.

B. Produk Bank Syariah


Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan, maka produk perbankan Syariah yang
ditawarkan kepada masyarakat dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Pembiayaan Murabahah.

4
Murabahah bi tsaman ajil atau lebih dikenal sebagai murabahah. Murabahah berasal
dari kata ribhu (keuntungan) adalah transaksi jual-beli di mana bank menyebut jumlah
keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli.
2. Salam.

Transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu
barang diserahkan secara tangguh, sedang pembayaran secara tunai. Bank bertindak sebagai
pembeli, sementara nasabah sebagai penjual.

Ketentuan umum Salam:


1. Pembelian hasil produksi harus diketahui spesifikasinya secara jelas seperti jenis,
macam, ukuran, mutu dan jumlahnya. Misalnya jual beli 100 kg mangga harum
manis kualitas A dengan harga Rp5000 / kg, akan diserahkan pada panen dua
bulan mendatang.
2. Apabila hasil produksi yang diterima cacat atau tidak sesuai dengan akad maka
nasabah (produsen) harus bertanggung jawab dengan cara antara lain
mengembalikan dana yang telah diterimanya atau mengganti barang yang sesuai
dengan pesanan.

3. Mengingat bank tidak menjadikan barang yang dibeli atau dipesannya sebagai
persediaan (inventory), maka dimungkinkan bagi bank untuk melakukan akad
salam kepada pihak ketiga (pembeli kedua) seperti bulog, pedagang pasar induk
atau rekanan. Mekanisme seperti ini disebut dengan paralel salam.

3. Istishna
Menyerupai salam, namun pembayaran dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa
termin pembayaran.
Ketentuan umum:
Spesifikasi barang pesanan harus jelas seperti jenis, macam ukuran, mutu dan
jumlah. Harga jual yang telah disepakati dicantumkan dalam akad istishna dan
tidak boleh berubah selama berlakunya akad.

4. Ijarah (Sewa-Menyewa).

5
Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Jadi pada dasarnya prinsip
ijarah sama saja dengan prinsip jual beli, namun perbedaannya terletak pada objek
transaksinya.

5. Musyarakah.
Transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerja sama
untuk meningkatkan nilai aset yang mereka miliki secara bersama-sama.
Ketentuan umum:
1) Semua modal disatukan untuk dijadikan modal proyek musyarakah dan dikelola
bersama-sama. Setiap pemilik modal berhak turut serta dalam menentukan
kebijakan usaha yang dijalankan oleh pelaksana proyek.
Pemilik modal dipercaya untuk menjalankan proyek musyarakah tidak boleh
melakukan tindakan seperti:
Menggabungkan dana proyek dengan harta pribadi.
Menjalankan proyek musyarakah dengan pihak lain tanpa ijin pemilik modal
lainnya.
Memberi pinjaman kepada pihak lain.
Setiap pemilik modal dapat mengalihkan penyertaan atau digantikan oleh
pihak lain.
Setiap pemilik modal dianggap mengakhiri kerjasama apabila:
- Menarik diri dari perserikatan
- Meninggal dunia,
- Menjadi tidak cakap hukum

Biaya yang timbul dalam pelaksanaan proyek dan jangka waktu proyek harus
diketahui bersama. Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan sedangkan kerugian dibagi sesuai
dengan porsi kontribusi modal. Proyek yang akan dijalankan harus disebutkan dalam akad.
Setelah proyek selesai nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang telah
disepakati untuk bank.

6. Mudharabah.

6
Adalah bentuk kerja sama antara 2 (dua) atau lebih pihak dimana pemilik modal
mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian
pembagian keuntungan.

Ketentuan umum:

1) Jumlah modal yang diserahkan kepada nasabah selaku pengelola modal; harus
diserahkan tunai, dapat berupa uang atau barang yang dinyatakan nilainya
dalam satuan uang. Apabila modal diserahkan secara bertahap, harus jelas
tahapannya dan disepakati bersama.

2) Hasil dan pengelolaan modal pembiayaan mudharabah dapat diperhitungkan


dengan dua cara:

- Perhitungan dari pendapatan proyek (revenue sharing)

- Perhitungan dari keuntungan proyek (profit sharing)

Hasil usaha dibagi sesuai dengan persetujuan dalam akad, pada setiap bulan atau
waktu yang disepakati. Bank selaku pemilik modal menanggung seluruh kerugian kecuali
akibat kelalaian dan penyimpangan pihak nasabah, seperti penyeleweng-an, kecurangan dan
penyalahgunaan dana. Bank berhak melakukan pengawasan terhadap pekerjaan namun tidak
berhak mencampuri urusan pekerjaan/usaha nasabah. Jika nasabah cidera janji dengan
sengaja misalnya tidak mau membayar kewajiban atau menunda pembayaran kewajiban,
dapat dikenakan sanksi administrasi.

7. Hiwalah (alih piutang).


Fasilitas ini lazim untuk membantu sup-plier mendapatkan modal tunai agar dapat
melanjutkan produksi.

8. Rahn (gadai).
Untuk memberi jaminan pembayaran kembali kepada Bank dalam memberikan
pembiayaan. Barang yang digadaikan wajib memenuhi kriteria :
Milik nasabah sendiri.
Jelas ukuran, sifat, dan nilainya ditentukan berdasarkan nilai riil pasar.
Dapat dikuasai namun tidak boleh dimanfaatkan oleh bank. Atas izin bank, nasabah
dapat menggunakan barang tertentu yang digadaikan dengan tidak mengurangi nilai
dan merusak barang yang digadaikan. Apabila barang yang digadaikan rusak atau
cacat, maka nasabah harus bertanggungjawab.
9. Qard

7
adalah pinjaman uang. Aplikasi qardh dalam perbankan biasanya dalam empat hal,
yaitu:
Sebagai pinjaman talangan haji
Sebagai pinjaman tunai (cash advanced) dari produk kartu kredit syariah
Sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil
Sebagai pinjaman kepada pengurus bank

10. Wakalah (perwakilan).


Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah memberikan kuasa kepada
bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan L/C,
inkaso dan transfer uang.

11. Kafalah (Bank Garansi).


Diberikan dengan tujuan untuk menjamin pembayaran suatu kewajiban pembayaran.

C. Jasa Layanan Bank Syariah


Bank Syariah memiliki peran sebagai lembaga perantara (intermediary) antara unit-
unit ekonomi yang mengalami kelebihan dana (surplus unit) dengan unit-unit yang lain yang
mengalami kekurangan dana (deficit unit).
Dalam Bank Syariah hubungan antara bank dengan nasabahnya bukan hubungan
debitur dengan kreditur, melainkan hubungan kemitraan (partnership) antara penyandang
dana (shahibul maal) dengan pengelola dana (mudharib). Oleh karena itu tingkat laba bank
Syariah tidak saja berpengaruh terhadap tingkat hasil untuk para pemegang saham, tetapi

8
juga berpengaruh terhadap bagi hasil yan gdapat diberikan kepada nasabah penyimpan dana
(Zainul Arifin).
Untuk memenuhi kebutuhan pemodalan dan memenuhi kebutuhan pembiayaan bank
Syariah memiliki ketentuan-ketentuan yang berbeda dengan bank konvensional. Adapun
piranti syariah yang digunakan untuk memenuhhi kebutuhan bank Syariah dapat dibagi
menjadi tiga produk, yaitu:
a) Penyaluran dana
Penyaluran dan bank Syariah terdiri dari: jual beli, bagi hasil, pembiayaan, pinjaman
dan investasi khusus. Dalam penyaluran dana nasabah, secara gari besar produk pembiayaan
Syariah terbagi dalam tiga kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaanya, yaitu:
Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang dilakukan dengan
prinsip jual-beli.
Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa dilakukan dengan
prinsip sewa.
Transaksi pembiayaan untuk usaha kerjasama yang ditujukan guna mendapatkan
sekaligus barang dan jasa dengan prinsip bagi hasil.

Pada kategori pertama dan kedua, tingkat keuntungan banyak ditentukan didepan dan
menjadi bagian harga atas barang atau jasa yang dijual. Produk yang termasuk dalam
kelompok ini adalah produk yang menggunakan prinsip jual beli, seperti: murabahah, salam,
dan istishna serta produk yang menggunakan prinsip sewa (ijarah). Sedangkan pada kategori
ketiga, tingkat keuntungan bank ditentukan dari besarnya keuntungan usaha sesuai dengan
prinsip bagi hasil. Pada produk bagi hasil keuntungan ditentukan oleh nisbah bagi hasil yang
disepakati di muka. Produk perbankan yang termasuk dalam kelompok ini adalah
musyarakah dan mudharabah.

b) Sumber Dana
Sumber dana bank Syariah terdiri dari empat jenis, yaitu: modal, titipan, investasi
dan investasi khusus. Modal titipan bisa dalam bentuk wadiah yad dhamanah yang
diteraspkan pada produk rekening giro dan wadiah amanah merupakan harta titipan tidak
boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi. Sedangkan modal investasi diaplikasikan dalam
bentuk tabungan/depositi (al-Mudharabah Mutlaqah) dan tabungan bersyarat (al-Mudharabah
Muqayyadah).

9
D. Produk Perbankan
Guna menghasilkan profit dari usaha yang dilaksanakan,seperti bank memiliki produk
masing-masing yang mereka tawarkan kepada calon nasabah. Diantara berbagai produk-
produk Bank Umum adalah antara lain:
1. Simpanan Giro (Demand Deposit)
Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan
menggunakan cek atau bilyet giro.
2. Simpanan Tabungan (Saving deposit)
Simpanan tabungan merupakan simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapka oleh bank. Penarikan tabungan dilakukan menggunakan buku
tabungan,slip penarikan,kuitansi atau kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
3. Simpanan Deposito (Time Deposit)
Simpanan Deposit merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tetentu (jatuh tempo).
Penarikanpun dilakukan sesuai jangka waktu tersebut. Dalam praktiknya jenis deposito terdiri
dari deposito berjangka,sertifikat deposito dan deposit on call.
4. Kredit Investasi merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan
investasi atau penanaman modal.
5. Kredit Modal Kerja melakukan kredit yang digunakan sebagai modal usaha.
6. Kredit Perdagangan merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka
memperlancar atau memperluas atau memperbesar kegiatan perdagangan.
7. Kredit Produktif merupakan kredit yang dapat berupa investasi,modal kerja atau
perdagangan.
8. Kredit Konsumtif merupakan kredit yang diguanakn untuk keperluan pribadi misalnya
keperluan konsumsi,baik panagan,sandang maupun papan
9. Kredit Profesi merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan professional seperti
dosen,dokter atau pengacara.

E. Jasa dan Layanan Perbankan Umum


Jasa bank adalah semua aktivitas bank, baik yang secara langsung maupun tidak
langsung yang berkaitan dengan tugas dan fungsi bank sebagai lembaga intermediasi, yaitu
lembaga yang memperlancar terjadinya transaksi perdagangan, sebagai lembaga yang
memperlancar peredaran uang serta sebagi lembaga yang memberikan jaminan kepada
nasabahnya.

10
Semakin lengkap jasa-jasa bank yang dapat dilayani oleh suatu bank maka akan
semakin baik. Kelengkapan ini ditentukan dari permodalan bank serta kesiapan banak dalam
menyediakan SDM yang handal. Dalam praktiknya jasa-jasa bank yang ditawarkan meliputi:
1. Kiriman Uang (Transfer)
Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu
sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk keuntungan seseorang yang
ditunjuk sebagai penerima transfer. Dalam arti lain, transfer adalah kiriman uang yang
diterima bank termasuk hasil inkaso yang ditagih melalui bank tersebut yang akan diteruskan
kepada bank lain untuk dibayarkan kepada nasabah (transfer).
Baik transfer uang keluar atau masuk akan mengakibatkan adanya hubungan antar
cabang yang bersifat timbal balik, artinya bila satu cabang mendebet cabang lain mengkredit.
Khusus untuk pengiriman keluar Negeri harus melalui bank devisa.
2. Kliring (Clearing)
Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga) yang berasal dari dalam kota.
Proses penagihan lewat kliring hanya memakan waktu 1 (satu) hari. Besarnya biaya
penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan.
3. Inkaso (Collection)
Inkaso adalah pemberian kuasa pada bank oleh nasabah (baik perusahaan maupun
perorangan) untuk melakukan penagihan terhadap surat-surat berharga (baik yang
berdokumen maupun yang tidak berdokumen) yang harus dibayar setelah pihak yang
bersangkutan (pembayar atau tertarik) berada ditempat lain (dalam atau luar negeri)
menyetujui pembayarannya. Dalam arti lain, Inkaso merupakan kegiatan jasa Bank untuk
melakukan amanat dari pihak ke tiga berupa penagihan sejumlah uang kepada seseorang atau
badan tertentu di kota lain yang telah ditunjuk oleh si pemberi amanat.
4. Safe Deposit Box
Safe Deposit Box atau kotak simpan aman fasilitas pengaman barang berharga dalam
bentuk kotak yang disediakan oleh suatu bank untuk kepentingan nasabahnya,kotak tersebut
hanya dapat dibuka oleh bank dan nasabah secara bersama-sama. Biasanya surat-surat atau
barang berharga yang disimpan dalam box tersebut aman dari pencurian dan kebakaran.
Kepada nasabah penyewa box dikenal biaya sewa yang besarnya tergantung dari ukuran box
serta jangka waktu penyewaan.
5. Bank Card (Kartu kredit)
Bank Card atau lebih dikenal dengan sebutan kartu kredit atau juga uang plastic.
Kartu ini dapat dibelanjakan di berbagai tempat perbelanjaan atau tenpat-tempat hiburan.

11
6. Bank Notes
Merupakan jasa pertukaran valuta asing. Dalam jual beli bank notes bank
menggunakan kurs.
7. Bank garansi
Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka membiayai
suatu usaha. Dengan jaminan bank ini si pengusaha memperoleh fasilitas untuk
melaksanakan kegiatannya engan pihak lain. Tentu sebelum jaminan bank dikeluarkan bank
telebih dahulu mempelajari kredibilitas nasabahnya.
8. Bank Draft
Merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya. Wesel ini
dapat diperjualbelikan apabila nasabah membutuhkannya.
9. Letter of Credit (L/C)
Letter of Credit atau dalam bahasa Indonesia disebut Surat Kredit Berdokumen
merupakan salah satu jasa yang ditawarkan bank dalam rangka pembelian barang, berupa
penangguhan pembayaran pembelian oleh pembeli sejak LC dibuka sampai dengan jangka
waktu tertentu sesuai perjanjian. Berdasarkan pengertian tersebut, tipe perjanjian yang dapat
difasilitasi LC terbatas hanya pada perjanjian jual - beli, sedangkan fasilitas yang diberikan
adalah berupa penangguhan pembayaran.
Dalam suatu mekanisme L/C terlibat secara langsung beberapa pihak ialah:
Pembeli atau disebut juga buyer, importer.
Penjual atau disebut juga seller atau exporter
Bank pembuka atau disebut juga opening bank, issuing bank
Bank penerus atau disebut juga advising bank
Bank pembayar atau paying bank
Bank pengaksep atau accepting bank
Bank penegosiasi atau negotiating bank
Bank penjamin atau confirming bank
Dalam keadaan yang sederhana suatu L/C menyangkut 3 pihak utama, ialah pembeli,
penjual, dan bank pembuka.
10. Cek wisata
Merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis atau wisatawan. Cek
wisata dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran berbagai tempat pembelanjaan atau

12
hiburan seperti hotel dan supermarket. Cek wisata juga dapat digunakan sebagai hadiah
kepada relasinya.
11. Menerima setoran-setoran
Dalam hal ini bank membantu nasabah dalam rangka menampung setoran dari
berbagai tempat antara lain:

Pembayaran pajak

Pembayaran telepon

Pembayaran air

Pembayaran listrik

Pembayaran uang kuliah

12. Melayani pembayaran-pembayaran


Sama halnya seperti dalam hal menerima setoran,bank juga melakukan pembayaran
seperti yang diperintahkan oleh nasabah antaralain:

Membayar gaji/pension/honorarium

Pembayaran deviden

Pembayaran bonus/hadiah

13. Bermain di dalam pasar modal


Kegiatan bank dapat memberikan atau bermain surat-surat berharga di psar modal.
Bank dapat berperan dalam berbagai kegiatan seperti menjadi:

Penjamin emisi (underwriter)

Penjamin (guarantor)

Wali amanat (trustee)

Perantara perdagangan efek (pialang/broker)

Perusahaan pengelola dana (investment company)

BAB III
PENUTUP
1) Kesimpulan
1. Pruduk Bank Umum dan Bank Syariah

13
Produk Perbankan Umum Produk Perbankan Syariah
Simpana Giro Pembiayaan Murabahah
Simpanan Tabungan Salam
Simpanan Deposito Istishna
Krdit Investasi Ijarah
Krdit Modal Kerja Musyarakah
Kredit perdagangan Mudharabah
Kredit produktif, dsb Hiwalah
Rahn
Qard,dsb

2. Jasa dan Layanan Bank Umum dan Bank Syariah


Jasa dan Layanan Bank Umum Jasa dan Layanan Bank Umum
Kiriman unag Penyaluran dana
Kliring Sumber dana
Inkaso Jasa perbankan
Safe deposit box
Bank card
Bank notes
Bank garansi
Bank draft
Letter of credit, dsb

2) Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadaraio masih banayknya terdapat
kesalahn dan kekurangan. Oleh sebab itu,penulis mengaharap kan saran dan kritik dari para
pembaca demi memperbaiki penulisan yang akan dating. Semoga malakah ini dapat
bermanfaat untuk pembaca terutama penulis.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Hartanto, Dicki. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Aswaja Pressindo, Yogyakarta
http://ikemurwanti.blogspot.com/2011/11/produk-produk-bank-umum.html
http://perusahaan.web.id/bank/produk-perbankan.html

14
http://id.wikipedia.org/wiki/Bank
http://dedew-ofthinkingabout.blogspot.com/2010/04/akuntansi-jasa-bank.html
http://fathirghaisan.wordpress.com/2012/01/18/produk-perbankan-syariah-2/

15
16

Anda mungkin juga menyukai