Anda di halaman 1dari 9

EFEKTIFITAS PIJAT PUNGGUNG MENGGUNAKAN

MINYAK ESENSIAL LAVENDER TERHADAP


PRODUKSI ASI IBU PASCA SALIN

Wahida Yuliana, Mohammad Hakimi, Yuli Isnaeni


AKBID Hafshawaty Zainul Hasan Genggong Probolinggo
E-mail: ayahnyasyafa@yahoo.com

Abstract: This study aims to determine the effect of back massage


using lavender essensial oils toward milk production of postpartum mother
at Community Health Center of Yogyakarta city. The design of the
study was Quasi experiment with post test only nonequivalent control
group design. The sampling technique is consecutive sampling.There is
30 respondents for each group. The analysis used was chi-square test.
The analysis results showed the treatment of back massage using
lavender is RR 3,33, it means that it has chance of 3,33 times to increase
milk production after massase controlled by treatment, parity, BMI and
frequency of breastfeeding. The fifth model is the best model because it
is able to explain the breastmilk production by 26%.

Keywords: back massage, lavender, breastmilk production, postpartum


woman

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat


punggung menggunakan minyak esensial lavender terhadap produksi
ASI ibu postpartum di Puskesmas Kota Yogyakarta. Rancangan
penelitian yang digunakan adalah Quasi experiment with post test only
nonequivalent control grup design. Teknik sampling yang dipilih
consecutive sampling dengan jumlah setiap kelompok 30 responden.
Analisis yang digunakan adalah uji statistik chi-square. Hasil penelitian
menunjukkan perlakuan pijat punggung menggunakan lavender adalah
RR 3,33, artinya berisiko 3,33 kali meningkatkan produksi ASI. Hasil
analisis multivariat menjadi 5 model pilihan karena terdapat kemaknaan
dengan nilai pvalue <0,05, terjadi peningkatan R2 dan peningkatan OR.
Model kelima adalah yang terbaik yang dipilih karena mampu
menjelaskan produksi ASI sebesar 26%.

Kata kunci: pijat punggung, lavender, produksi ASI, ibu pasca salin
30 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 12, No. 1, Juni 2016: 29-37

PENDAHULUAN meningkat. Untuk mengeluarkan produksi


Menyusui yang dilakukan sejak dini ASI di dalam alveoli inilah dibutuhkan
merupakan bentuk pemberian nutrisi bayi hormon oksitosin yang dapat mengeluar-
yang dilakukan secara optimal. ASI meru- kan ASI melalui rangsangan letdown reflek
pakan makanan terbaik yang diperlukan di (Riordan & Wambach, 2010).
saat 6 bulan pertama kehidupan bayi. Se- Pengeluaran ASI yang tidak lancar erat
dangkan, ibu melalui proses menyusui dapat kaitannya dengan hormon oksitosin. Se-
membantu involusi, mengurangi pertam- dangkan kelelahan yang dialami oleh ibu ni-
bahan berat badan setelah melahirkan dan fas setelah proses persalinan pervagina ber-
menurunkan resiko kanker payudara (De- pengaruh terhadap ASI eksklusif, karena
borah et al, 2008). dengan kelelahan menyebabkan penurunan
Alasan utama ibu pasca salin tidak oksitosin yang merupakan hormon untuk
memberikan ASI eksklusif karena ASI ti- menunjang produksi ASI. Apabila penge-
dak memenuhi kebutuhan nutrisi bayi de- luaran ASI tidak lancar maka kebutuhan
ngan produksiASI sedikit dan penanganan nutrisi bayi tidak terpenuhi.(Werner, 2009).
pada perawatan bayi menyusui masih sulit Respon dari ibu terhadap produksi
(Deborah et al, 2008). Keluhan mengenai ASI yang kurang adalah memberikan ma-
kekurangan produksi ASI menjadi masalah kanan prelakteal. Padahal makanan pre-
dengan angka kejadian antara 11-54%. Ke- lakteal dapat mengganti kolostrum yang
jadian kekurangan produksi ASI menye- sangat baik bagi bayi. Disebutkan dalam
babkan banyak ibu dengan mudah mem- sebuah percobaan sejumlah bayi hanya
berikan makanan prelakteal seperti susu, diberiASI tanpa tambahan susu formula atau
madu, air kelapa, pisang dan air tajin. Pem- makanan padat lain hingga mereka berusia
berian makanan prelakteal ini menyebab- 15 minggu. Ternyata, hingga usia tujuh tahun
kan jumlah pemberian ASI eksklusif ber- mereka terhindar dari penyakit radang sa-
kurang (Rikesdas, 2013). luran pernafasan dan pemberian ASI sampai
Data tahun 2012, di negara-negara be- berusia 13 minggu terhindar dari penyakit
sar, hanya 39% anak-anak di bawah enam radang usus sampai usia 2 tahun (Welford,
bulan mendapatkan ASI eksklusif (UNI- 2000).
CEF, 2013). Sedangkan di Indonesia pada The American Academy of Pedia-
tahun 2013 persentase pemberian ASI triccs (AAP) dan World Health Organi-
eksklusif pada bayi 0-6 bulan sebesar zation (WHO) merekomendasikan pem-
54,3% dan Kota Yogyakarta sebesar 51,6% berian ASI eksklusif untuk 6 bulan pertama
(Rikesdas, 2013). kehidupan bayi dan terus diberikan setidak-
Permasalahan yang terjadi adalah tidak nya satu tahun (Neelon, 2014). Pemerintah
tercapainya ASI eksklusif karena produksi Indonesia dengan mencantumkan kebijakan
ASI yang tidak lancar pada awal pasca salin. ASI eksklusif didalam Peraturan Pemerinta
Pada hari ke tiga pasca salin, melalui proses RI no 33 tahun 2012 mengenai ASI eks-
laktogenesis seharusnya produksi ASI me- klusif. ASI eksklusif harus diberikan sampai
ningkat. Hal ini terjadi karena pada usia 6 bulan dan dilanjutkan menyusui bayi
laktogenesis II terjadi peningkatan kembali sampai berumur 2 tahun. Selain itu kebijakan
hormone prolaktin sehingga terjadi per- yang tercantum didalam PP adalah fasilitas
kembangan ukuran sel-sel alveoli dalam dan tenaga kesehatan harus mendukung
payudara yang menyebabkan jarak antar sel tercapainya target ASI eksklusif (Peraturan
alveoli menjadi rapat dan produksi ASI Pemerintah RI, 2012).
Wahida Yuliana, dkk., Efektivitas Pijat Punggung... 31

Dukungan yang bidan berikan tidak Penelitian mengenai pijat punggung dan
hanya terbatas pada ajakan untuk ibu me- penggunaan lavender sebagai aromaterapi
nyusui bayinya tetapi perawatan dalam dalam meningkatkan produksi ASI masih
meningkatkan produksi ASI. Perawatan ini terbatas. Penelitian ini hasilnya dapat menjadi
dapat dilakukan saat kunjungan rumah perawatan sebagai dukungan yang diberikan
sebagai implementsi continuity of care. Pe- seorang bidan untuk membantu produksi
rawatan yang dapat dilakukan berupa mas- ASI setelah hisapan bayi secara dini dilaku-
sase dan aromaterapi yang merupakan tin- kan. Peneliti ingin mengkombinasikan pijat
dakan untuk mendapatkan rileks dan kete- punggung dengan menggunakan minyak
nangan pada ibu pasca salin. Intervensi pijat essensial lavender agar mendapatkan hasil
punggung menggunakan minyak essensial peningkatan produksi ASI yang dapat dilihat
lavender diduga dapat meningkatkan pro- dari lancar tidaknya produksi ASI.
duksi ASI (Indiarti, 2008).
Hasil penelitian menyebutkan bahwa METODE PENELITIAN
pengeluaran hormon oksitosin dapat di- Rancangan penelitian yang digunakan
rangsang agar keluar lebih banyak, salah adalah Quasi experiment with post test
satunya dengan cara pijat yang dilakukan di only nonequivalent control grup design.
daerah punggung belakang. Pijat punggung Teknik sampling yang dipilih consecutive
selain berfungsi untuk meningkatkan pro- sampling dengan jumlah setiap kelompok
duksi ASI, juga berfungsi untuk memberikan 30 responden. Responden adalah ibu pasca
rasa nyaman pada ibu menyusui pasca mela- salin hari pertama yang melahirkan bayi
hirkan (Behrman et al, 2000). Hasil pene- aterm dan tidak memiliki kelainan payudara,
litian yang pernah dilakukan yaitu efek pijat berencana memberikan ASI, mendapatkan
punggung terhadap proses laktasi selama ijin suami dan tidak alergi minyak lavender.
masa nifas didapatkan terjadi peningkatan Kelompok terdiri dari kelompok kontrol, pi-
produksi ASI, dengan menggunakan para- jat punggung menggunakan virgin coconut
meter peningkatan berat badan bayi, jumlah oil (VCO) dan pijat punggung menggunakan
buang air kecil bayi dan waktu istirahat bayi minyak esensial lavender.
(Patel, 2013). Analisis yang digunakan adalah uji
Penelitian lain yang dapat dijadikan statistik chi-square tingkat kemaknaan 95%
intervensi adalah minyak lavender yang (alpha 0,05), estimasi yang digunakan
merupakan salah satu aromaterapi yang adalah RR dan 95% CI. Analisis multivariate
terkenal memiliki efek menenangkan. Me- yang digunakan adalah Regresi logistic.
nurut penelitian, minyak lavender memiliki
efek sedasi yang cukup baik dan dapat HASIL DAN PEMBAHASAN
menurunkan aktivitas motorik mencapai Responden yang digunakan dalam
78%, sehingga sering digunakan untuk penelitian berjumlah 90 responden, dengan
manajemen stres. Selain itu, efek relaksasi jumlah variabel usia, pendidikan, paritas,
dapat memberikan pengaruh kejiwaan IMD, IMT dan frekuensi menyusui di ke-
terhadap ibu menyusui. Hal ini sesuai dengan lompok kontrol, massase dan massase
faktor faktor yang mempengaruhi produksi lavender. Karakteristik Responden dan
ASI, diantaranya adalah inisiasi menyusu Homogenitas antar kelompok (n=90) ditam-
dini, paritas, frekuensi dan lama menyusui, pilkan pada Tabel 1 dan perbedaan produksi
obesitas maternal, usia ibu dan tingkat pen- ASI pada kelompok perlakuan dan kontrol
didikan. (Riordan & Wambach, 2010). ditampilkan pada Tabel 2.
32 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 12, No. 1, Juni 2016: 29-37

Tabel 1. Karakteristik Responden dan Homogenitas antar Kelompok (n=90)


Kelompok kontrol Kelompok masase Kelompok masase &
Variabel (n=30) (n=30) lavender (n=30)
N % N % N %
Usia
Produktif 21 (32,8) 20 (31,2) 23 (35,9)
Tidak produktif 9 (34,6) 10 (38,5) 7 (26,9)
Pendidikan
Tinggi 21 (31,8) 20 (30,3) 25 (37,9)
Rendah 9 (37,5) 10 (41,7) 5 (20,8)
Paritas
Multipara 21 (30,0) 25 (35,7) 24 (34,3)
Primipara 9 (45,0) 5 (25,0) 6 (30,0)
IMD
Ya IMD 30 (33,3) 30 (33,3) 30 (33,3)
Tidak IMD 0 0 0 0 0 0
Frek Menyusui
Sering 21 (31,8) 23 (34,8) 22 (33,3)
Jarang 9 (37,5) 7 (29,2) 8 (33,3)
IMT
Tidak obesitas 22 (31,9) 23 (33,3) 24 (34,8)
Obesitas 8 (38,1) 7 (33,3) 6 (28,6)

Tabel 2. Perbedaan Produksi ASI pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol

Kelompok 0,007
Masase 21 (70,0) 9 (30,0) 2.3
lavender (1,29-4,23)

Masase 17 (56,7) 13 (43,3) 1.8


(1,01-3,54)
Kontrol 9 (30,0) 21 (70,0) 1

Kedua perlakuan sama efektifnya pada Tabel 4, sedangkan hasil regresi logistik
dalam meningkatkan produksi ASI 2,3 kali pada ketiga kelompok perlakuan terhadap
dan 1,8 kali dibandingkan control. Hubung- produksi ASI ibu pasca salin ditampilkan
an variabel usia, pendidikan, paritas, freku- pada Tabel 5.
ensi menyusui, IMD dan IMT dengan Metode correcting the odds ratio in
produksi ASI ditampilkan pada Tabel 3. Hu- cohort studies of common outcome Jun
bungan variabel usia, pendidikan, paritas, Zang and Kai F Yu untuk merubah OR
frekuensi menyusui, IMD dan IMT dengan menjadi RR dengan rumus dibawah ini
kelompok perlakuan disajikan pada Tabel dengan nilai P0 diambil dari proporsi ke-
3. Hubungan variabel usia, pendidikan, lompok kontrol yaitu 0,3. Model 5 multi-
paritas, frekuensi menyusui, IMD dan IMT variat dengan parameter kekuatan hubungan
dengan kelompok perlakuan ditampilkan Risiko Relatif (RR) didapatkan kelompok
Wahida Yuliana, dkk., Efektivitas Pijat Punggung... 33

Tabel 3. Hubungan Variabel Usia, Pendidikan, Paritas, Frekuensi Menyusui, IMD


dan IMT dengan Produksi ASI
Produksi ASI
Variabel Lancar Tidak lancar P
N % N %
Usia
Produktif 35 (54,7) 29 (45,3) 0.46
Tidak produktif 12 (58,8) 14 (46,3)
Pendidikan
Tinggi 35 (53,0) 31 (47,0) 0.79
Rendah 12 (50,0) 12 (50,0)
Paritas
Multipara 42 (60,0) 28 (40,0) 0.006
Primipara 5 (25,0) 15 (75,0)
IMD
Ya IMD 47 (52,2) 43 (47,8) 1
Tidak IMD 0 0 0 0
Frekuensi Menyusui
Sering 42 (63,6) 24 (36,4) 0.031
Jarang 5 (20,8) 19 (79,2)
IMT
Tidak obesitas 40 (58,0) 29 (42,0) 0.048
Obesitas 7 (33,3) 14 (66,7)

Tabel 4 Hubungan variabel Usia, Pendidikan, Paritas, Frekuensi Menyusui, IMD


dan IMT dengan kelompok perlakuan
Kelompok perlakuan
Variabel Masase + lavender Masase Kontrol p
N % N % N %
Usia
Produktif 23 (35,9) 20 31,2 21 (32,8) 0,68
Tidak produktif 7 (26,9) 10 38,5 9 (34,6)
Pendidikan
Tinggi 25 (37,9) 20 (30,3) 21 (31,8) 0,3
Rendah 5 (20,8) 10 (41,7) 9 (37,5)
Paritas
Multipara 24 (30,0) 25 (35,7) 21 (34,3) 0,43
Primipara 6 (30,0) 5 (25,0) 9 (45,0)
IMD
Ya IMD 30 (33,3) 30 (33,3) 30 (33,3) 1
Tidak IMD 0 0 0 0 0 0
Frekuensi
menyusui 22 (33,3) 23 (34,8) 21 (31,8)
Sering 0,62
Jarang 8 (33,3) 7 (29,2) 9 (37,5)
IMT
Tidak obesitas 24 (34,8) 23 (33,3) 22 (33,9) 0,83
Obesitas 6 (28,6) 7 (33,3) 8 (38,1)
34 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 12, No. 1, Juni 2016: 29-37

Tabel 5. Hasil Regresi Logistik pada Ketiga Kelompok Perlakuan terhadap


Produksi ASI Ibu Pasca Salin

Model 1 Model 2 Model 3 Model 4 Model 5


Variabel OR OR OR OR OR
(95% C.I.) (95% C.I.) (95% C.I.) (95% C.I.) (95% C.I.)
Kelompok
perlakuan 5,44 5,47 5,62 7,60 7,77
Masase & (1,80-16,42) (1,72-17,38) (1,70-18,58) (2,08-27,67) (2,05-29,45)
lavender 3,05 2,75 2,79 3,29 3,31
(1,05-8,83) (0,91-8,29) (0,88-8,79) (1,02-10,65) (0,98-11,19)
Masase 1 1 1 1 1
Kontrol
Paritas
Multipara 4,45 5,71 3,21 4,14
(1,36-14,57) (1,64-19,82) (0,87-11,88) (1,07-16,16)
Primipara 1 1 1 1
IMT
Tidak 3,73 3,76
Obesitas (1,18-11,81) (1,12-12,59)
1 1
Obesitas
Frekuensi
Menyusui
Sering 6,93 6,95
(1,99-29,12) (1,94-24,88)
Jarang 1 1
R2 0,082 0,137 0,18 0,22 0,26

perlakuan pijat punggung menggunakan produksi ASI setelah dikontrol oleh perla-
lavender RR 3,33 (95% C.I; 1,55-4,473), kuan massase, paritas, IMT dan frekuensi
massase (pijat punggung menggunakan vir- menyusui.
gin coconut oil) RR 1,95 (95% C.I; 0,98- Sesuai dengan teori yang menyebutkan
2,75), kontrol sebagai reference, multipara bahwa terdapat faktor maternal secara fisik
RR 2,13 (95% C.I; 1,67-2,91), primipara yang mempengaruhi produksi ASI menurut
sebagai reference, tidak obesitas RR 2,05 Riordan & Wambach, 2010 yaitu paritas,
(95% C.I; 1,08-2,81), obesitas sebagai IMD, Frekuensi menyusui, Usia, IMT dan
reference, frekuensi menyusui sering RR pendidikan. Faktor-faktor ini melekat pada
2,49 (95% C.I; 1,54-3,04), dan frekuensi setiap responden sehingga tidak dapat dile-
menyusui jarang sebagai reference. paskan hanya untuk mengetahui pengaruh
Hasil analisi multivariat menunjukkan pijat punggung terhadap kelancaran pro-
bahwa yang paling berpengaruh terhadap duksi ASI.
produksi ASI adalah pijat punggung Kelancaran produksi ASI dapat juga
menggunakan minyak esensial lavender dipengaruhi saat masa antenatal sesuai
karena mempunyai nilai RR terbesar yaitu dengan teori didalam buku Riordan &
3,33 artinya perlakuan pijat punggung Wambach, 2010 yang menjelaskan proses
menggunakan minyak esensial lavender laktogenesis. Proses ini merupakan proses
mempunyai resiko 3,33 kali meningkatkan transisi perkembangan, perubahan, bentuk
Wahida Yuliana, dkk., Efektivitas Pijat Punggung... 35

dan fungsi payudara antara kehamilan yang dapat merangsang produksi hormon
dengan laktasi. Tahapan laktogenesis oksitosin.
terdiri dari mammogenesis, laktogenesis Berdasarkan nilai R2 yang mempunyai
I, laktogenesisi II, galaktopoises dan arti besar nilai persen yang diperoleh mampu
involution. menjelaskan besaran produksi ASI. Model
Mammogenesis yaitu pembentukan kelima adalah yang terbaik yang dipilih
ASI yang sudah terbentuk saat ibu hamil karena mampu menjelaskan produksi ASI
trimester III. Pada masa ini ditandai pem- sebesar 26%, sisanya 74% dijelaskan oleh
besaran payudara, proliferasi duktus lakti- variabel lain yang tidak diteliti. Keenam
ferus dan sistem kelenjar dalam payudara variabel independen yang meliputi perlakuan
dibawah pengaruh hormon esterogen dan massase & lavender, massase, perlakuan
progesterone. Selama kehamilan, wanita kelompok kontrol, paritas, IMT dan freku-
akan mengalami pembesaran payudara, ensi menyusui dapat menjelaskan variansi
warna kulit diarea payudara menjadi lebih variabel produksi ASI sebesar 26%.
gelap, pembuluh darah vena disekitar payu- Menurut Werner, 2009 mengenai
dara tampak menonjol, dan ukuran areola massase yang dilakukan didaerah punggung
menjadi lebih lebar. Kadar prolaktin saat memberikan stimulus pada area dermis &
kehamilan ini sangat tinggi sehingga terjadilah fassia subcutan. Pada daerah kulit ini terda-
produksi ASI. pat custaneouscera sebagai saraf sensorik
Pada masa kehamilan ini nutrisi, yang mengaktifasi nervusvagus. Nervus-
konsumsi suplemen vitamin dan psikologis vagus ini terletak dijalur aferen yang
mempengaruhi tahapan awal laktogenesis. merangsang hipofisis posterior dengan
Setelah terjadi persalinan, tahapan lakto- mengaktifasi serabut alfa beta dan konduksi
genesis berkembang menjadi laktogenesis lambat subpopulasi serabut c. Situasi ini
I. Produksi ASI yang sudah dimulai saat menyebabkan hipofisis posterior mengha-
kehamilan bergerak melalui membrane sel silkan hormon oksitosin. Selain memberikan
dan masuk ke duktus. Air susu ini dapat rangsangan pada saraf dibagian kulit, pijatan
mengalir dengan bantuan hormon oksitosin juga memberikan tekanan pada titik spinal
yang mulai muncul setelah terlepasnya ditulang belakang yaitu pada dorsal 3 yang
plasenta. Proses menyusu dengan hisapan berhubungan dengan organ payudara.
bayi juga dapat merangsang hipofise an- Pijatan dapat memberikan efek relaksasi
terior dan posterior sehingga menghasilkan pada organ ini.
hormon oksitosin dan prolaktin. Lakto- Teori mengenai aromaterapi didalam
genesis I ini berlansung setelah proses buku Primadiatry, 2002 menjelaskan me-
persalinan sampai hari ke dua yang mem- ngenai mekanisme penggunaan aromate-
produksi kolostrum. rapi yang terserap kedalam tubuh manusia.
Setelah memproduksi kolostrum, Lavender merupakan aromaterapi yang
tahapan selanjutnya adalah laktogenesis II direkomendasikan untuk ibu pasca salin
yang terjadi pada hari ke 3 sampai hari ke karena memberikan efek relaksasi. Pada
8. Pada masa ini ASI mulai lancar karena pusat penciuman menerima molekul bau
penurunan cepat hormon progesterone dan lavender pada olfactory epithelium
meningkatnya hormon oksitosin. Kele- sebagai reseptor ujung syaraf dirambut getar
lahan, mobilisasi yang kurang dan adanya di dalam hidung. Berbagai neuron meng-
afterpain dapat mempengaruhi sekresi hor- interpretasikan bau dan mengantar ke sistem
mon oksitosin. Ibu memerlukan intervensi limbik.
36 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 12, No. 1, Juni 2016: 29-37

Pada sistem limbic, selanjutnya amyg- virgin coconut oil (VCO) berpeluang 1,95
dale & hippocampus meningkatkan efek kali melancarkan produksi ASI diban-
gamma aminobutyric yang merupakan dingkan kelompok kontrol. Faktor lain yang
neurotransmitter dan hormone otak yang dapat mempengaruhi kelancaran produksi
menghambat reaksi dan tanggapan neuro- ASI adalah paritas, IMT dan frekuensi
logis yang tidak menguntungkan sehingga menyusui.
menjadikan ibu relaksasi. Bau yang menim-
bulkan rasa senang merangsang raphe- Saran
nukleus sehingga menghasilkan hormon Metode alami berupa pijat punggung
serotonin. Bau yang berikatan dengan dengan minyak esensial lavender dapat
gugus steroid didalam kelenjar keringat diaplikasikan oleh bidan dengan melibatkan
yang disebut osmos dapat menimbulkan peran suami dalam mengatasi permasalahan
rasa senang. Rasa nyaman dan tenang yang kurangnya produksi ASI saat pasca salin.
dirasakan ibu dapat membantu proses Permasalahan produksi ASI dapat di-
laktagonesis II pada masa nifas. atasi juga oleh bidan sebelum masa nifas
Selain variabel di atas yang dapat mem- yaitu, pada masa kehamilan, dengan cara
pengaruhi kelancaran produksi ASI, terda- memperbaiki nutrisi. Ketaatan minum multi-
pat faktor lain yang kendalikan. Salah satu- vitamin merupakan salah satu faktor yang
nya adalah dukungan suami. Peran serta sua- mempengaruhi masa mammogenesis saat
mi memberikan efek positif sebagai motivasi kehamilan.
kepada ibu sehingga psikologisnya menjadi
baik. Pijatan yang suami lakukan merupakan
bentuk kasih sayang berupa sentuhan yang DAFTAR RUJUKAN
dapat meningkatkan produksi ASI. Suami Behrman, R. E., Kliegman, R. M,. & Arvin,
menyayangi istrinya sesuai dengan firman A.M. 2000. Ilmu Kesehatan
Allah, (QS. Al Rm [30]: 21) Anak. Jakarta: EGC.
Penelitian pijat punggung mengguna- Deborah, L., Kaplanand., Kristina, M., &
kan minyak esensial lavender merupakan Graff. 2008. Marketing Breast-
usaha dalam meningkatkan kelancaran feeding Reversing Corporate Influ-
produksi ASI. karena dengan produksi ASI ence on Infant Feeding Practices.
yang lancar menjadikan ibu pasca salin Journal of Urban Health: Bulletin
dapat menyusui bayinya yang merupakan of the New York Academy of Me-
bentuk ibadah. Begitupula peran suami yang dicine, Vol.85, No.4 doi: 10.1007/
aktif dan peduli untuk melakukan pijatan s11524-008-9279-6.
sebagai metode sederhana dapat menjadi
ibadah menjalankan perintah Allah sesuai Indiarti. 2008. ASI Susu Formula & Ma-
didalamAl-Quran dengan mengasihi istrinya. kanan Bayi. Azzagrafika. Yogya-
karta: Salemba Media.
SIMPULAN DAN SARAN Neelon, B., Duncan., Burgoine, T., May-
Simpulan hew, M., & Platt, A. 2014. Pro-
Terdapat perubahan peningkatan pro- moting Breastfeeding in Child Care
duksi air susu ibu yaitu kelompok intervensi Through State Regulation. Matern
pijat punggung menggunakan minyak Child Health J (2015)19:745
essensial lavender berpeluang 3,33 kali dan 754, DOI10.1007/s10995-014-
intervensi pijat punggung menggunakan 1560-6.
Wahida Yuliana, dkk., Efektivitas Pijat Punggung... 37

Patel, U. & Gedam, S. 2013. Effect of Mas-


sage on Lactation Among Postnatal
Mothers. International Journal of
Medical Research and Review.
Januari-Maret, 2013/ vol 1/Issue1.
Peraturan Pemerintah RI. 2012. Mengenai
ASI Eksklusif. Diakses melalui
www. litbang.depkes.go.id/ sites/../
regulasi/pp/PP_ASI_Eksklusif
2012.pd.
Primadiati, R. 2002. Aromaterapi Pera-
watan Alami untuk Sehat dan
Cantik. Jakarta: PT Gramedia Pus-
taka Utama
Rikesdas. 2013. Rencana Kerja Pembi-
naan Gizi Masyarakat Tahun
2013. Jakarta: Direktorat Bina Gizi
Kemenkes R.I.
Riordan, J. & Wambach, K. 2010. Breast-
feeding and Human Lactation
(4th edition) Massachusetts: Jones
and Bartlett publishers.
Unicef. 2013. http://www.unicef.org/
indonesia/id/media_21393.html
Werner, R. 2009. A Massage Therapists
Guide to Pathology. 4th edition.
Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Wealford, H. 2000. Breastfeeding Your
baby. Marsall Editions Develop-
ment Ltd. London. UK

Anda mungkin juga menyukai