Anda di halaman 1dari 4

DERMATITIS SEBOROIK

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/6
PUSKESMAS Dr.HERMANSYAH,MM
BALONG NIP.19681004 200212 1 004
1. Pengertian Dermatitis seboroik (DS) merupakan istilah yang digunakan untuk segolongan
kelainan kulit yang didasari oleh faktor konstitusi (predileksi di tempat-tempat
kelenjar sebum). Dermatitis seboroik berhubungan erat dengan keaktifan
glandula sebasea.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan Dermatitis Seboroik di Puskesmas
Balong.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Balong Nomor : 188.4/VI.001/405.09.20/SK/2016 tentang
pelayanan klinis
4. Referensi Permenkes no. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinik bagi
Dokter di Fasyankes Primer.
Bagian / SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK Unair RDUS DR
Soetomo Surabaya, Edisi ke V. Surabaya : Airlangga University Press,
2008
5. Prosedur/ 1. Petugas menanyakan keluhan dan gejala yang dirasakan oleh pasien
Langkah- 2. Petugas mencatat hasil anamnesa di kartu status pasien
langkah 3. Lakukan pememriksaan fisik pada pasien :
Tanda patognomonis
Papul sampai plak eritema
Skuama berminyak agak kekuningan
Berbatas tidak tegas
Lokasi predileksi
Kulit kepala, glabela, belakang telinga, belakang leher, alis mata, kelopak mata,
liang telinga luar, lipat naso labial, sternal, areola mammae, lipatan bawah
mammae pada wanita, interskapular, umbilikus, lipat paha, daerah angogenital
4. Penegakan diagnosis Dermatitis Seboroik
5. Penatalaksanaan
a. Pasien diminta untuk memperhatikan faktor predisposisi terjadinya
keluhan, misalnya stres emosional dan kurang tidur. Diet juga disarankan
untuk mengkonsumsi makanan rendah lemak.
b. Farmakoterapi
Pada lesi di kulit kepala, diberikan shampo selenium sulfida 1,8
atau shampo ketokonazol 2%, zink pirition (shampo anti ketombe),
atau pemakaian preparat ter (liquor carbonis detergent) 2-5 %
dalam bentuk salep dengan frekuensi 2-3 kali seminggu selama 5-
15 menit per hari.
Pada lesi di badan diberikan kortikosteroid topikal: Desonid krim
0,05% (catatan: bila tidak tersedia dapat digunakan fluosinolon
asetonid krim 0,025%) selama maksimal 2 minggu.
Pada kasus dengan manifestasi dengan inflamasi yang lebih berat
diberikan kortikosteroid kuat misalnya betametason valerat krim
0,1%.
Pada kasus dengan infeksi jamur, perlu dipertimbangkan
pemberian ketokonazol krim 2%.
Oral sistemik
Antihistamin sedatif yaitu: klorfeniramin maleat 3 x 4 mg per hari
selama 2 minggu, setirizin 1 x 10 mg per hari selama 2 minggu.
Antihistamin non sedatif yaitu: loratadin 1x10 mgselama maksimal
2 minggu.
6.Diagram Alir

Mulai

Anamnesa & Pemeriksaan fisik


Kartu status

Penegakan diagnosis Dermatitis Seboroik


Kartu status

Penatalaksanaan:
Modifikasi gaya hidup.
Farmakoterapi
Topikal
Oral sistemik :
Antihistamin sedatif yaitu: klorfeniramin maleat 3 x 4 mg per hari selama 2 minggu, setirizin 1 x 10 mg per ha
Antihistamin non sedatif yaitu: loratadin 1x10 mgselama maksimal 2 minggu.

Konseling dan edukasi

Apotek Kertas Resep

Selesai

7.Unit Terkait Loket


Unit layanan poli umum
Unit layanan KIA
Unit layanan MTBS
Apotek
8. Rekaman Historis Perubahan

N Isi Perubahan
Yang diubah Tgl. Mulai Diberlakukan
o

Anda mungkin juga menyukai