Anda di halaman 1dari 2

KEPRIBADIAN DAN PERILAKU

Kepribadian seseorang adalah serangkaian karakteristik yang mendasari pola perilaku


yang relativ stabil dalam merespon ide, objek, atau orang-orang dilingkungan.

Karakteristk Kepribadian

Faktor kepribadian (5 Besar) menggambarkan sifat ekstrover, keramahan, kehati-hatian,


stabilitas emosional, dan sikap terbuka terhadap pengalaman.

1. Sifat Ekstrover. Sejauh mana seseorang bersikap supel, ramah, asrtif, dan merasa
nyaman dengan hubungan interpersonal.
2. Keramahan. Sejauh mana seseorang dapat bergaul dengan orang lain dengan
berperangai baik, disukai, kooperatif, memaafkan, memahami, dan mempercayai.
3. Kehati-hatian. Sejauh mana seseorang fokus terhadap sejumlah tujuan, sehingga
berperilaku secara bertangggung jawab, dapat diandalkan, gigih dan berorientasi
prestasi.
4. Stabilitas Emosional. Sejauh mana seseorang bersikap tenang, antusias, dan percaya
diri, berkebalikan dengan bersikap tegang, tertekan, murung, atau gelisah.
5. Sikap terbuka terhadap pengalaman. Sejauh mana seseorang memiliki minat yang
luas dan imajinatif, kreatif, peka terhadap seni, dan bersedia mempertimbangkan ide-
ide baru.

Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional mencakup 4 unsur dasar.

A. Kesadaran Diri. Kesadaran diri yang tinggi berarti kita dapat menilai diri kita sendiri
dengan baik.
B. Manajemen Diri. Kemampuan untuk mengendalikan emosi dan tetap bersikap tenang
dan optimis meski banyak halangan.
C. Kesadaran Sosial. Kemampuan memahami orang lain dan menunjukkan empati, yang
berarti mampu merasakan perasaan orang lain.
D. Manajemen Hubungan. Kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain, merespon
emosi orang lain, dan memengaruhi orang lain.

Sikap dan perilaku yang dipengaruhi oleh kepribadian


Locus of control adalah sejauh mana orang percaya bahwa perilaku mereka
memiliki dampak riil terhadap apa yang akan terjadi pada diri mereka. Individu yang
yakin bahwa mereka memiliki kendali penuh atas hidup mereka dikatakan mempunyai
internal locus of control. Individu yang berpikir bahwa kekuatan-kekuatan yang tidak
bisa mereka kendalikan menentukan apa yang terjadi atas mereka dikatakan memiliki
external locus of control.

Otoritarianisme (authoritarianism) adalah sejauh mana seseorang percaya bahwa


perbedaan kekuasaan dan status berpengaruh pada sistem hierarki sosial seperti
organisasi. Seorang individu yang sangat otoriter mungkin mau menerima perintah dari
seseorang yang lebih berkuasa hanya karena yang memberi perintah adalah bos. Pada
sisi lain, seseorang yang tidak begitu otoriter mungkin masih mau melaksanakan perintah
yang wajar dan pantas dari bos, tapi dia juga cenderung mempertanyakan sejumlah hal,
menampakkan ketidaksetujuan pada bos, dan bahkan menolak menjalankan perintah jika
perintah itu tidak pantas karena sejumlah alasan.

Machiavellianisme (Machiavellianism) adalah karakteristik kepribadian yang


dinamakan sesuai nama Niccolo Machiavelli, seorang penulis dari abad ke-16. Dalam
bukunya yang berjudul The Prince, Machiavelli menjelaskan bagaimana kebangsawanan
bisa dengan mudah mendapatkan dan menggunakan kekuasaan. Saat ini,
machiavellianisme digunakan untuk menjelaskan perilaku yang ditujukan untuk
mendapatkan kekuasaan dan mengendalikan perilaku orang lain. Individu yang
Machiavellian cenderung lebih rasional dan non-emosional, bersedia berbohong untuk
mencapai tujuan-tujuan pribadi mereka, kurang mementingkan kesetiaan dan
persahabatan, dan suka memanipulasi perilaku orang lain.

Anda mungkin juga menyukai