Anda di halaman 1dari 40

PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG

(BWP MALANG UTARA)

REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG


(BWP MALANG UTARA) TAHUN 2013-2033

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kota Malang memiliki posisi yang cukup strategis di Propinsi Jawa
Timur yaitu sebagai kota terbesar kedua setelah Kota Surabaya dan
mempunyai perkembangan yang cepat. Hal tersebut diharapkan mampu
menarik wilayah sekitarnya dalam pemerataan pembangunan. Menurut
RTRW Nasiona.l, Kota Malang termasuk dalam Pusat Kegiatan Nasional
(PKN). Kota Malang terdiri dari lima kecamatan meliputi Kecamatan Klojen,
Kecamatan Lowokwaru, Kecamatan Blimbing, Kecamatan Kedungkandang
dan Kecamatan Sukun. Berdasarkan perkembangan jumlah penduduk dan
semakin meningkatnya volume kegiatan pemerintahan dan pembangunan di
wilayah Kota Malang, maka untuk memperlancar pelaksanaan tugas-tugas di
bidang pemerintahan dan pembangunan serta meningkatkan pelayanan
terhadap masyarakat, dipandang perlu dilakukan pemekaran terhadap
Kecamatan dan Kelurahan yang sudah ada.
Dalam rencana struktur ruang Kota Malang, BWP Malang Utara
mempunyai fungsi primer sebagai pendidikan, perdagangan dan jasa, industri
besar/menengah dan kecil serta wisata budaya. Sedangkan fungsi sekunder
BWP Malang Utara adalah perumahan, perkantoran, fasilitas umum, dan
ruang terbuka hijau. BWP Malang Utara sudah mempunyai dokumen RDTR
yang telah disusun pada tahun 2011, dengan adanya Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kota, maka disusunlah
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) BWP Malang Utara sebagai arahan dan
pedoman dalam pengembangan wilayah Malang Utara.

B. TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN RDTR


Tujuan penyusunan RDTR BWP Malang Utara meliputi :
a. Terwujudnya pengaturan pemanfaatan ruang zona lindung dan zona
budidaya;
b. Terwujudnya pemanfataan ruang yang berkualitas; dan
c. Terwujudnya pengendalian pemanfaatan ruang dengan adanya
peraturan zonasi.

RINGKASAN EKSEKUTIF 1
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

C. RUANG LINGKUP WILAYAH


Kota Malang terdiri dari lima kecamatan dan terbagi menjadi enam
BWP. BWP Malang Utara meliputi 13 kelurahan yakni Kelurahan Tasikmadu,
Kelurahan Tunggulwulung, Kelurahan Tlogomas, Kelurahan Merjosari,
Kelurahan Dinoyo, Kelurahan Sumbersari, Kelurahan Ketawanggede,
Kelurahan Jatimulyo, Kelurahan Tunjungsekar, Kelurahan Mojolangu,
Kelurahan Tulusrejo, Kelurahan Lowokwaru dan Kelurahan Penanggungan.
Adapun batas batas administrasi BWP Malang Utara adalah sebagai
berikut :

- Sebelah Utara : Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang


- Sebelah Timur : Kecamatan Blimbing dan Kecamatan Klojen, Kota Malang
- Sebelah Selatan : Kecamatan Sukun dan Kecamatan Klojen, Kota Malang
- Sebelah Barat : Kecamatan Dau, Kabupaten Malang

RINGKASAN EKSEKUTIF 2
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

Peta 1 Administrasi BWP Malang Utara

RINGKASAN EKSEKUTIF 3
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

II. ARAHAN PENATAAN BWP MALANG UTARA BERDASARKAN


KEBIJAKAN RTRW KOTA MALANG TAHUN 2010 - 2030
Arahan pencapaian yang ditetapkan berdasarkan RTRW Kota
Malang terhadap BWP Malang Utara, antara lain:
1. Pusat BWP Malang Utara berada pada kawasan Mall Dinoyo dan
sekitarnya serta Taman Krida Budaya dan sekitarnya dengan fungsi
pelayanan primer yaitu pendidikan, perdagangan dan jasa, industri
besar/menengah dan kecil serta wisata budaya dan fungsi pelayanan
sekunder yaitu perumahan, perkantoran, fasilitas umum dan ruang
terbuka hijau.
2. Jaringan jalan provinsi yang melewati BWP Malang Utara yakni ruas
Jalan Borobudur Jalan Soekarno Hatta Jalan MT. Haryono - Jalan
Tlogomas.
3. Rencana jalan lingkar barat dengan jalur pergerakan meliputi
Perempatan Institut Teknologi Nasional (ITN) Pertigaan Sigura-gura
(Poharin) dan Merjosari Sawah Merjosari (dekat Kantor perumahan
Graha Dewata).
4. Rencana pembangunan jalan tembus dengan jalur pergerakan
meliputi rute jalan belakang Universitas Muhamadiyah Jalan
Saxophon Tunggul Wulung Jalan Candi Panggung masuk
sampai ruas Jalan Soekarno-Hatta.
5. Pelebaran jalan pada ruas Jalan Merjosari tembus Pasar Dinoyo
tembus Kelurahan Tunggulwulung terus sampai Karanglo dan pada
ruas Jalan Gajayana Jalan Sumbersari agar sesuai dengan
persyaratan dimensi jalan kolektor sekunder.
6. Perbaikan ruas-ruas jalan yang kondisi jalannya bergelombang atau
perkerasan jalannya tidak rata yakni ruas Jalan Kalpataru.
7. Pengembangan air bersih yakni Kelurahan Tlogomas, Kelurahan
Merjosari, Kelurahan Tunjungsekar, Kelurahan Tasikmadu dan
Keluarahan Tunggulwulung.
8. Penambahan lokasi TPS pada Kelurahan Tasikmadu dan Kelurahan
Tulusrejo.
9. Perbaikan saluran drainase pada Jalan Gajayana sampai Jalan MT
Haryono (DAS Brantas), Jalan Sukarno Hatta (DAS Bango) dan Jalan
Terusan Borobudur.
10. Pembuatan sudetan dari saluran drainase yang bermasalah menuju
ke drainase yang lebih besar atau saluran drainase primer (sungai)
terdekat yaitu Jalan DI. Panjaitan dan Jalan MT. Haryono perlu dibuat
sudetan ke Sungai Brantas.
11. Pengembangan Taman Pintar di kawasan Perumahan Permata
Jingga.
12. Peningkatan kualitas Pasar Tawangmangu.
13. Pertokoan dengan tingkat pelayanan lokal yang menjual beraneka
ragam barang yang dibatasi intensitasnya yakni pada kompleks
pertokoan Jalan MT. Haryono.
14. Pengembangan Malang Trade Centre diarahkan di antara Kelurahan
Mojolangu dan Kelurahan Tunjungsekar atau kawasan LIK dan Jalan

RINGKASAN EKSEKUTIF 4
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

Sukarno Hatta ke arah utara sampai Kelurahan Tasikmadu


Karangploso.
15. Rencana pengembangan komplek industri dan pergudangan yaitu
kawasan Industri keramik di sepanjang Jalan Majyend. Panjaitan dan
Jalan Mayjend. Haryono.
16. Pengembangan Taman Rekreasi Tlogomas Permai dan Sentra
Industri Keramik Dinoyo.
17. Rencana penyediaan dan pemanfaatan sektor informal pedagang
makanan Jalan Gajayana dan di sekitar Taman Krida Budaya.
18. PKL buku dikembangkan pada lokasi yang dekat dengan tempat
pendidikan antara lain perguruan tinggi dengan lokasi di belakang
Taman Singha.
19. Pengembangan kawasan pendidikan tinggi di sekitar Dinoyo
Sumbersari
20. Pengembangan Lembaga pendidikan setara D1 atau D3 yang
mengelompok di sekitar kawasan pendidikan tinggi dikembangkan
secara terbatas dan diarahkan mendekati Perguruan Tinggi.
21. Pengembangan fasilitas umum pendidikan tinggi yakni sekitar
Kelurahan Tasikmadu Kelurahan Tunjungsekar.
22. Pengembangan rumah sakit.
23. Penyediaan sarana dan prasarana transportasi serta jaringan utilitas
dan pengembangan zona pedestrian pada sentra mebel di
Tunjungsekar dan sentra industri kerajinan keramik di Dinoyo.

III. ISU STRATEGIS


A. POTENSI
Potensi yang terdapat di BWP Malang Utara adalah sebagai berikut :
1. Perumahan oleh pengembang menyebar pada beberapa wilayah baik
rumah sederhana maupun rumah mewah.
2. Memiliki potensi sebagai pusat perbelanjaan di Jalan Veteran,
terdapat dua pasar tradisonal yang dapat mendokrak ekonomi mikro
yaitu Pasar Merjosari dan Pasar Tawangmangu serta pusat
perbelanjaan terpadu Dinoyo.
3. Terdapat sarana pendidikan skala regional seperti Politeknik Negeri
Malang, Universitas Islam Malang, Universitas Isalam Negeri Malang,
Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Malang, Institut
Negeri Malang dan Universitas Negeri Malang. Keberadaan sarana
pendidikan, memberikan dampak perkembangan BWP Malang Utara
antara lain menjamurnya sektor-sektor perdagangan dan jasa, rumah
kos, sarana kesehatan dan olahraga.
4. Terdapat rumah sakit skala kota yaitu Rumah Sakit Unisma yang
terdapat di Jalan MT. Haryono.
5. BWP Malang Utara sebagai akses utama menuju Kota Batu.

RINGKASAN EKSEKUTIF 5
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

B. MASALAH
Permasalahan yang terdapat di BWP Malang Utara adalah sebagai
berikut :
1. Munculnya rumah kost yang kurang tertata.
2. Meningkatnya perdagangan dan jasa di sekitar area pendidikan.
3. Meningkatnya volume lalu lintas karena bangkitan aktivitas
pendidikan.
4. Meningkatnya pergerakan internal dari atau ke kawasan permukiman
pada akses utama.
5. Meningkatnya pergerakan eksternal dari atau ke Kota Batu

C. URGENSI
Berikut merupakan urgensi penanganan yang terdapat di BWP
Malang Utara antara lain :
1. Membuka akses-akses jalan alternatif menuju Kota Batu.
2. Penataan intensitas bangunan untuk rumah kost di sekitar area
pendidikan.
3. Penataan perdagangan dan jasa yang mendukung kegiatan
pendidikan.
4. Pengembangan sarana pendukung untuk kegiatan pendidikan.
5. Pengembangan dan rehabilitasi RTH.

IV. RENCANA DETAIL TATA RUANG BWP MALANG UTARA


A. TUJUAN PENATAAAN BWP
Tujuan penataan ruang BWP Malang Utara adalah Mewujudkan
BWP Malang Utara sebagai pusat pendidikan tinggi dan perdagangan
dengan prinsip berkelanjutan. Guna mewujudkan tujuan tersebut, maka
prinsip penataan ruang BWP Malang Utara meliputi:
a. Tersedianya akses eksternal dan internal BWP Malang Utara;
b. Tertatanya intensitas bangunan untuk zona perumahan di sekitar
area pendidikan;
c. Berkembangnya perdagangan dan jasa skala kota; dan
d. Tersedia dan tertatanya RTH.

B. RENCANA POLA RUANG


1. RENCANA ZONA LINDUNG
a) Zona Perlindungan Setempat
1) Sub Zona Sempadan Sungai
Rencana sub zona sempadan sungai meliputi :
a. Sempadan sungai besar ditetapkan 15 (lima belas)
meter dari tepi kiri dan 15 (lima belas) meter dari tepi
kanan palung sungai sedangkan sungai kecil ditetapkan
10 (sepuluh) meter dari tepi kiri dan kanan palung sungai
dengan luas total sempadan sungai seluas 304,82 (tiga
ratus empat koma delapan puluh dua) hektar yang
tersebar di seluruh Sub BWP;
b. Pada seluruh area sempadan sungai ini harus
dikendalikan secara ketat agar meminimalisir perubahan

RINGKASAN EKSEKUTIF 6
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

zona lindung sempadan sungai menjadi zona budidaya


yang menggunakan bangunan; dan
c. Pengelolaan area sempadan sungai meliputi :
Sempadan sungai yang belum terdapat bangunan
digunakan untuk RTH;
Sempadan sungai yang terdapat bangunan dan
bukan merupakan area rawan bencana banjir dan
longsor tidak dapat dikembangkan lebih lanjut; dan
Sempadan sungai yang terdapat bangunan serta
merupakan area rawan bencana banjir dan longsor
harus dipindahkan.

Gambar 1 Sub Zona Sempadan Sungai di


BWP Malang Utara

2) Sub Zona Sempadan SUTT


Rencana sub zona sempadan SUTT ditetapkan 20 meter
dari titik tengah jaringan seluas 0,63 hektar meliputi Sub
BWP II dan Sub BWP III.

b) ZONA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)


1) Sub Zona RTH Pekarangan
a. Sub Zona RTH Pekarangan Rumah
Sub zona RTH pekarangan rumah tersebar di seluruh
pekarangan rumah yang terdapat di seluruh BWP
Malang Utara dengan luas total RTH pekarangan rumah
sebesar 267,98 Ha.

Gambar 2 Sub Zona RTH Pekarangan Rumah di


BWP Malang Utara

RINGKASAN EKSEKUTIF 7
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

b. Sub Zona RTH Pekarangan Perkantoran


Sub zona RTH pekarangan perkantoran yang ada di
BWP Malang Utara meliputi kantor Kecamatan
Lowokwaru, Kantor Kelurahan, Polsek, Koramil dan
kantor swasta seluas 1,62 Ha. Rencana pengembangan
sub zona RTH pekarangan perkantoran adalah
penambahan luas RTH pada masing masing bangunan
perkantoran yaitu minimum 10 % dari luas perkantoran.

Gambar 3 Sub Zona RTH Pekarangan Perkantoran di


BWP Malang Utara

c. Sub Zona RTH Pekarangan Perdagangan dan Jasa


Sub zona RTH pekarangan perdagangan dan jasa
meliputi halaman pertokoan, ruko dan tempat usaha
seluas 21,59 hektar yang terdapat di tiap Sub BWP.
Rencana pengembangan sub zona RTH pekarangan
pertokoan adalah penambahan luas RTH pada masing
masing bangunan pertokoan yaitu minimum
menyediakan 10% persen di kawasan komersial pada
halaman depan yang sekaligus berfungsi sebagai taman
dan tanaman peneduh parkir kendaraan.

Gambar 4 Sub Zona RTH Pekarangan


Perdagangan dan Jasa di BWP Malang Utara

d. Sub Zona RTH Sarana Pelayanan Umum


Sub zona RTH pekarangan sarana pelayanan umum
seluas 78,55 hektar yang terdapat di tiap Sub BWP.
Pada lahan dengan KDB di atas 90% dengan lahan yang
sangat terbatas, RTH dapat disediakan pada atap
bangunan.

RINGKASAN EKSEKUTIF 8
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

Gambar 5 Sub Zona RTH Pekarangan


Sarana Pelayanan Umum di BWP Malang Utara

2) Sub Zona RTH Taman


Sub Zona RTH taman yang terdapat di BWP Malang Utara
seluas 4,42 Ha yang meliputi Taman Tata Surya di Sub
BWP II, taman Soekarno-Hatta di Sub BWP III, taman
Puspo di Sub BWP III, taman sarangan dan taman
Soekarno Hatta di Sub BWP III dan Sub BWP IV, taman
singha di Sub BWP II serta taman di Sub BWP IV. Rencana
sub zona RTH taman BWP Malang Utara adalah
peningkatan peran masyarakat termasuk pengembang
dalam penyediaan taman di lingkungan masing-masing.
RTH taman di BWP Malang Utara meliputi :

a. Sub Zona RTH Taman Lingkungan RT/RW


Sub zona RTH Taman Lingkungan Taman RT/RW
terdapat di tiap Sub BWP. Arahan penyediaan RTH
Taman Lingkungan Taman RT/RW adalah sebagai
berikut :
Taman Rukun Tetangga (RT) adalah taman yang
ditujukan untuk melayani penduduk dalam lingkup 1
(satu) RT, khususnya untuk melayani kegiatansosial
di lingkungan RT tersebut. Luas taman ini adalah
minimal 1 m2 per penduduk RT, dengan luas minimal
250 m2. Lokasi taman berada pada radius kurang dari
300 m dari rumah-rumah penduduk yang dilayani.
RTH Taman Rukun Warga (RW) disediakan dalam
bentuk taman yang ditujukan untuk melayani
penduduk satu RW, khususnya kegiatan remaja,
kegiatan olahraga masyarakat, serta kegiatan
masyarakat lainnya di lingkungan RW tersebut. Luas
taman ini minimal 0,5 m2 per penduduk RW, dengan
2
luas minimal 1.250 m , lokasi taman berada pada
radius kurang dari 1000 m dari rumah-rumah
penduduk yang dilayaninya.

RINGKASAN EKSEKUTIF 9
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

Gambar 6 Sub Zona RTH


Taman Lingkungan RT/RW di BWP Malang Utara

b. Sub Zona RTH Taman Kelurahan


Sub zona RTH Taman Kelurahan terdapat di tiap Sub
BWP. Arahan penyediaan RTH Taman Kelurahan
adalah sebagai berikut :
RTH kelurahan disediakan dalam bentuk taman
yang ditujukan untuk melayani penduduk satu
kelurahan. Luas taman ini minimal 0,30 m2 per
penduduk kelurahan, dengan luas minimal taman
9.000 m2.
Lokasi taman berada pada wilayah kelurahan
yang bersangkutan.

c. Sub Zona RTH Taman Kecamatan/Kota


Sub zona RTH kecamatan terdapat di Sub BWP II
blok II-F. Arahan penyediaan RTH kecamatan adalah
sebagai berikut :
RTH taman kecamatan berfungsi juga sebagai
taman kota disediakan dalam bentuk taman kota
di Sub BWP II blok II-F seluas 29.012 m2.
Lokasi taman berada pada wilayah kecamatan
yang bersangkutan.

Gambar 7 Sub Zona RTH Taman Kelurahan


(Taman Singha di Sub BWP II)

RINGKASAN EKSEKUTIF 10
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

3) Sub Zona Jalur Hijau Jalan


a. Sub Zona RTH Median Jalan
Sub zona RTH Jalur Hijau Jalan berupa pulau jalan dan
median jalan yang terdapat di Sub BWP I, Sub BWP II,
Sub BWP III dan Sub BWP IV dengan luas total seluas
5,78 Ha.

Gambar 8 Sub Zona RTH Median Jalan


di BWP Malang Utara

b. Sub Zona RTH Jalur Hijau Jalan


Sub zona RTH jalur hijau jalan berupa sepanjang jalur
jalan yang terdapat di seluruh BWP Malang Utara seluas
125,92 Ha.

Gambar 9 Sub Zona RTH Jalur Hijau Jalan


di BWP Malang Utara

4) Sub Zona RTH Fungsi Tertentu


a. Sub Zona RTH Saluran Udara Tegangan Tinggi
(SUTT)
Sub zona RTH SUTT meliputi Sub BWP II dan Sub BWP
III. Luas sub zona RTH SUTT di BWP Malang Utara
sebesar 0,63 Ha.

b. Sub Zona RTH Sempadan Sungai


Sub zona RTH sempadan sungai meliputi sempadan
sungai Brantas dan RTH sempadan anak sungai Brantas
dengan luas 304,82 Ha yang terdapat di tiap Sub BWP.

c. Sub Zona RTH Pemakaman


Sub zona RTH pemakaman memiliki fungsi utama
sebagai tempat pelayanan publik untuk penguburan
jenasah. Pemakaman juga dapat berfungsi sebagai
RTH untuk menambah keindahan kota, daerah resapan

RINGKASAN EKSEKUTIF 11
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

air, pelindung, pendukung ekosistem dan pemersatu


ruang kota sehingga keberadaan RTH yang tertata di
komplek pemakaman dapat menghilangkan kesan seram
pada wilayah tersebut. Sub zona RTH pemakaman pada
BWP Malang Utara seluas 12,73 Ha yang terdapat di
Sub BWP I, Sub BWP II, Sub BWP III dan Sub BWP IV.

c) Zona Cagar Budaya


Zona cagar budaya yang terdapat di wilayah BWP Malang
Utara meliputi :
a. Punden Watu Gong di Sub BWP II;
b. Situs Watu Gong di Sub BWP I;
c. Situs Bale kambang di Sub BWP II;
d. Kumpulan Umpak di Sub BWP II;
e. Kumpulan Yoni di Sub BWP I;
f. Punden Beji Sari/ Situs Candi Panggung di Sub BWP III;
dan
g. Situs Karuman di Sub BWP II.
Rencana zona cagar budaya meliputi :
a. Pelestarian dan perawatan terhadap benda cagar budaya
yang ada; dan
b. Melakukan herigristrasi ulang benda cagar budaya yang
ada di dalam persil penduduk.

d) Zona Rawan Bencana


1) Sub Zona Rawan Bencana Longsor
Sub zona rawan bencana longsor terdapat di Sub BWP I
blok I-H dan Sub BWP II blok II-H. Rencana penanganan
sub zona rawan rawan longsor meliputi:
a. Pembangunan plengsengan di sekitar sungai;
b. Rencana jalur evakuasi bencana yang melewati jalan-
jalan utama serta tempat evakuasi bencana diarahkan
untuk menempati fasilitas umum meliputi fasilitas
peribadatan, fasilitas pendidikan, fasilitas perkantoran
dan lapangan olahraga; dan
c. Bangunan yang berada di sempadan sungai serta
merupakan area rawan bencana longsor harus
dipindahkan.

2) Sub Zona Rawan Bencana Kebakaran


Sub rawan bencana kebakaran terdapat di Sub BWP blok I-
D, blok I-E dan blok I-G, Sub BWP II blok II-F dan Sub BWP
IV blok IV-G . Rencana penanganan sub zona rawan rawan
kebakaran meliputi :
a. Penyediaan tangki pemadam kebakaran atau hidran air
pemadam kebakaran;
b. Penyediaan jalan yang memadai (dapat dimasuki
kendaraan pemadam dan dilewati petugas pemadam)

RINGKASAN EKSEKUTIF 12
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

sebagai jalur mitigasi bencana; dan


c. Rencana jalur evakuasi bencana yang melewati jalan-
jalan utama serta tempat evakuasi bencana diarahkan
untuk menempati fasilitas umum yang meliputi fasilitas
peribadatan, fasilitas pendidikan, fasilitas perkantoran
dan lapangan olahraga.

2. RENCANA ZONA BUDIDAYA


a) Zona Perumahan
1) Sub Zona Rumah Kepadatan Tinggi
Rencana sub zona rumah kepadatan tinggi meliputi :
a. Sub zona rumah kepadatan tinggi yang sudah ada
terdapat di Sub BWP I blok I-D, blok I-E, blok I-F, blok I-
G, Sub BWP II blok II-F, Sub BWP IV blok IV-E dan blok
IV-G;
b. Sub zona rumah kepadatan tinggi berupa rumah susun
dan rumah sederhana yang akan dikembangkan di Sub
BWP III blok III-B dan Sub BWP V blok V-D; dan
c. Perbaikan kualitas lingkungan rumah kepadatan tinggi
serta penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) meliputi
Sub BWP I blok I-D, blok I-E dan blok I-G, Sub BWP II
blok II-F dan Sub BWP IV blok IV-G.

2) Sub Zona Rumah Kepadatan Sedang


Rencana sub zona rumah kepadatan sedang meliputi :
a. Sub zona rumah kepadatan sedang yang sudah ada
terdapat di tiap Sub BWP;
b. Rumah tunggal dengan fungsi tempat tinggal yang akan
dikembangkan Sub BWP I blok I-D dan blok I-H, Sub
BWP II blok II-C dan blok II-H, Sub BWP III blok III-A,
blok III-B, blok III-C, blok III-E, blok III-F dan blok III-G,
Sub BWP IV blok IV-A, blok IV-B, blok IV-C, blok IV-D,
blok IV-E dan blok IV-F dan Sub BWP V blok V-A, blok
V-B, blok V-C, blok V-D dan blok V-E;
c. Rumah tunggal dengan fungsi rumah tinggal dan rumah
kos yang akan dikembangkan di Sub BWP I blok I-C dan
blok I-D, Sub BWP II blok II-A, blok II-B, blok II-D, blok II-
E, blok II-F dan blok II-H dan Sub BWP V blok V-E;
d. Perbaikan kualitas lingkungan di Sub BWP I blok I-G dan
blok I-H dan Sub BWP II blok II-H dan blok II-I; dan
e. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Sub BWP I
blok I-D dan blok I-E serta di Sub BWP IV blok II-D dan
blok II-G.

RINGKASAN EKSEKUTIF 13
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

3) Sub Zona Rumah Kepadatan Rendah


Rencana sub zona rumah kepadatan rendah meliputi :
a. Sub zona rumah kepadatan rendah yang sudah ada
terdapat di Sub BWP I blok I-D, Sub BWP III blok III-B,
III-C, blok III-F dan blok III-G dan Sub BWP IV blok IV-A
dan blok IV-F;
b. Rumah tunggal dengan fungsi tempat tinggal yang akan
dikembangkan Sub BWP II blok II-C, Sub BWP III blok
III-A dan blok III-C dan Sub BWP V blok V-B;
c. Rumah tunggal dengan fungsi rumah tinggal dan rumah
kos yang akan dikembangkan di Sub BWP II blok II-B,
blok II-C dan blok II-D dan Sub BWP V blok V-D; dan
d. Akses utama menuju rumah kepadatan rendah
dilengkapi dengan median jalan yang berfungsi sebagai
RTH.

b) Zona Perdagangan dan Jasa


1) Sub Zona Perdagangan dan Jasa Tunggal
Rencana sub zona perdagangan dan jasa tunggal
meliputi:
a. Sub zona perdagangan dan jasa dengan kegiatan pusat
perbelanjaan meliputi :
1. Sub zona perdagangan dan jasa dengan kegiatan
pusat perbelanjaan yang sudah ada terdapat di Sub
BWP I blok I-F dan Sub BWP II blok II-F; dan
2. Sub zona perdagangan dan jasa dengan kegiatan
pusat perbelanjaan yang akan dikembangkan di Sub
BWP II blok II-B dan blok II-H, Sub BWP III blok III-B
dan blok III-D dan Sub BWP V blok V-A.
b. Sub zona perdagangan dan jasa dengan kegiatan pasar
lingkungan meliputi:
1. Sub zona perdagangan dan jasa dengan kegiatan
pasar lingkungan yang sudah ada terdapat di Sub
BWP II blok II-A dan Sub BWP IV blok IV-F; dan
2. Sub zona perdagangan dan jasa tunggal dengan
kegiatan pasar lingkungan yang sudah ada
dipertahankan keberadaannya.
c. Sub zona perdagangan dan jasa dengan kegiatan toko,
warung, kios dan sejenisnya meliputi :
1. Sub zona perdagangan dan jasa dengan kegiatan
toko, warung, kios dan sejenisnya yang sudah ada
terdapat di tiap Sub BWP; dan
2. Sub zona perdagangan dan jasa tunggal dengan
kegiatan toko, warung, kios dan sejenisnya
dikembangkan pada setiap blok dan Sub BWP.
d. Pengembangan sentra PKL pada setiap pusat kegiatan
yang berfungsi sebagai zona perdagangan dan jasa
tunggal.

RINGKASAN EKSEKUTIF 14
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

2) Sub Zona Perdagangan dan Jasa Deret


Rencana sub zona perdagangan dan jasa deret meliputi :
a. Sub zona perdagangan dan jasa deret dengan kegiatan
ruko yang sudah ada terdapat di Sub BWP I blok I-A,
blok I-B, blok I-C, blok I-D, blok I-E, blok I-F, blok I-G dan
blok I-H, Sub BWP blok II-F, blok II-G, blok II-H dan blok
II-I, Sub BWP III blok III-B, blok III-E dan blok III-F dan
Sub BWP IV blok IV-A, blok IV-B, blok IV-C, blok IV-D,
blok IV-E, blok IV-F dan blok IV-G; dan
b. Sub zona perdagangan dan jasa deret dengan kegiatan
ruko dikembangkan di Sub BWP I blok I-B, blok I-C, blok
I-D, blok I-E, blok I-F, blok I-G dan blok I-H, Sub BWP II
blok II-A, blok II-B, blok II-C, blok II-D, blok II-E, blok II-F,
blok II-G, blok II-H dan blok II-I, Sub BWP III blok III-A,
blok III-B, blok III-C, blok III-E, blok III-F dan blok III-G,
Sub BWP IV blok IV-A, blok IV-B, blok IV-C, blok IV-D,
blok IV-E, blok IV-F dan blok IV-G dan Sub BWP V blok
V-A, blok V-B, blok V-D dan blok V-E; dan
c. Pengembangan sentra PKL pada setiap pusat kegiatan
yang berfungsi sebagai zona perdagangan dan jasa
deret.

c) Zona Perkantoran
1) Sub Zona Perkantoran Pemerintah
Rencana sub zona perkantoran pemerintah meliputi :
a. Sub zona perkantoran pemerintah berupa kantor
kecamatan, kantor kelurahan dan kantor dinas yang
tersebar di tiap Sub BWP; dan
b. Sub zona perkantoran pemerintah yang sudah ada
dipertahankan keberadaannya.

2) Sub Zona Perkantoran Swasta


Rencana sub zona perkantoran swasta meliputi :
a. Sub zona perkantoran yang sudah ada berupa bank
yang terdapat di Sub BWP I blok I-E, Sub BWP III blok
III-E dan Sub BWP IV blok IV-C dan kantor radio di Sub
BWP III blok III-B; dan
b. Sub zona perkantoran swasta berupa kantor konsultan,
kantor notaris dikembangkan menyatu dengan kawasan
perumahan dan kawasan perdagangan tersebar di tiap
Sub BWP.

d) Zona Industri
1) Sub Zona Industri Kecil
Rencana sub zona industri kecil meliputi :
a. Sub zona industri kecil yang sudah ada terdapadi Sub
BWP I blok I-H dan Sub BWP III blok III-G; dan

RINGKASAN EKSEKUTIF 15
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

b. Sub zona industri kecil yang sudah ada dipertahankan


keberadaannya dengan tetap memperhatikan aspek
lingkungan sekitarnya dan memberikan pembinaan
kepada pelaku industri untuk tetap menjaga kelestarian
lingkungan.

e) Zona Sarana Pelayanan Umum


1) Sub Zona Pendidikan
Rencana sub zona pendidikan meliputi :
a. Sub zona pendidikan berupa kegiatan taman kanak-
kanak, sekolah dasar/Madrasah Ibtidaiyah (MI) meliputi :
1. Sub zona pendidikan berupa kegiatan taman kanak-
kanak, sekolah dasar/Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang
sudah ada terdapat di tiap Sub BWP; dan
2. Sub zona pendidikan berupa kegiatan taman kanak-
kanak, sekolah dasar/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
dikembangkan di tiap Sub BWP terutama pada
perumahan baru.
b. Sub zona pendidikan berupa kegiatan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) atau sederajat meliputi :
1. Sub zona pendidikan berupa Sekolah Menengah
Pertama (SMP) atau sederajat yang sudah ada
terdapat di tiap Sub BWP; dan
2. Sub zona pendidikan berupa kegiatan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) atau sederajat
dikembangkan di Sub BWP II blok II-C.
c. Sub zona pendidikan berupa kegiatan Sekolah
Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan atau
sederajat meliputi :
1. Sub zona pendidikan berupa Sekolah Menengah
Atas/Sekolah Menengah Kejuruan atau sederajat
yang sudah ada terdapat di tiap Sub BWP; dan
2. Sub zona pendidikan berupa Sekolah Menengah
Atas/Sekolah Menengah Kejuruan atau sederajat
yang sudah ada dipertahankan keberadaannya.
d. Sub zona pendidikan berupa kegiatan perguruan
tinggi/akademi atau sederajat meliputi :
1. Sub zona pendidikan berupa kegiatan perguruan
tinggi/akademi atau sederajat yang sudah ada
terdapat di Sub BWP I blok I-A, blok I-B, blok I-C, blok
I- D dan blok I-E, Sub BWP II blok II-E, blok II-I dan
blok II-H, Sub BWP III blok III-E, Sub BWP IV blok IV-
A dan blok IV-B dan Sub BWP V blok V-E; dan
2. Sub zona pendidikan berupa kegiatan perguruan
tinggi/akademi atau sederajat yang sudah ada
dipertahankan keberadaannya.

RINGKASAN EKSEKUTIF 16
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

2) Sub Zona Transportasi


Rencana sub zona transportasi meliputi :
a. Sub zona transportasi berupa sub unit terminal meliputi :
1. Sub zona transportasi berupa sub unit terminal yang
sudah ada terdapat di Sub BWP II blok II-B dan Sub
BWP V blok V-E; dan
2. Sub zona transportasi berupa sub unit terminal
dikembangkan di Sub BWP II blok II-C dan Sub BWP
V blok V-C.

Gambar 10 Rencana Sub Zona Transportasi Berupa


Sub Unit Terminalmdi BWP Malang Utara

b. Sub zona transportasi berupa halte meliputi :


1. Sub zona transportasi berupa halte yang sudah ada
terdapat di Sub BWP I blok I-E dan blok I-F dan Sub
BWP III blok III-E; dan
2. Sub zona transportasi berupa halte dikembangkan di
Sub BWP I blok I-F, Sub BWP II blok II-D, blok II-H
dan blok II-I.

Gambar 11 Rencana Sub Zona Transportasi Berupa


Halte di BWP Malang Utara

3) Sub Zona Kesehatan


Rencana sub zona kesehatan meliputi:
a. Sub zona kesehatan berupa rumah sakit meliputi :
1. Sub zona kesehatan berupa rumah sakit yang sudah
ada terdapat di Sub BWP II blok II-H; dan
2. Sub zona kesehatan berupa rumah sakit
dikembangkan di Sub BWP I blok I-F dan Sub BWP
III blok III-E.

RINGKASAN EKSEKUTIF 17
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

b. Sub zona kesehatan berupa rumah sakit bersalin


meliputi :
1. Sub zona kesehatan berupa rumah sakit bersalin
yang ada terdapat di Sub BWP I blok I-D, Sub BWP
III blok III-B dan Sub BWP IV blok IV-C dan blok IV-G;
dan
2. Sub zona kesehatan berupa rumah sakit bersalin
yang sudah ada dipertahankan keberadaannya.
c. Sub zona kesehatan berupa puskesmas meliputi :
1. Sub zona kesehatan berupa puskesmas yang sudah
ada terdapat di Sub BWP I blok I-H, Sub BWP II blok
II-E dan Sub BWP IV blok IV-C; dan
2. Sub zona kesehatan berupa puskesmas yang sudah
ada dipertahankan keberadaannya.
d. Sub zona kesehatan berupa puskesmas pembantu
meliputi :
1. Sub zona kesehatan berupa puskesmas pembantu
yang sudah ada terdapat di tiap Sub BWP; dan
2. Sub zona kesehatan berupa puskesmas pembantu
dikembangkan di Sub BWP II blok II-D.

Gambar 12 Rencana Sub Zona Kesehatan Berupa


Puskesmas Pembantu di BWP Malang Utara

4) Sub Zona Olahraga


Rencana sub zona olahraga meliputi :
a. Sub zona olahraga berupa lapangan olahraga yang
sudah ada terdapat di tiap Sub BWP; dan
b. Sub zona olahraga berupa lapangan olahraga
dikembangkan di Sub BWP II blok II-D dan Sub BWP IV
blok IV-B, blok IV-C dan blok IV-D.

Gambar 13 Rencana Sub Zona Olahraga di


BWP Malang Utara

RINGKASAN EKSEKUTIF 18
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

5) Sub Zona Sosial Budaya


Rencana sub zona sosial budaya meliputi:
a. Sub zona sosial budaya berupa gedung pertemuan yang
sudah ada terdapat di Sub BWP I blok I-C dan Taman
Krida Budaya terdapat di Sub BWP IV blok IV-C; dan
b. Sub zona sosial budaya gedung pertemuan/balai warga
dikembangkan tiap Sub BWP.

Gambar 14 Rencana Sub Zona Sosial Budaya Berupa


Gedung Pertemuan/Balai Warga di BWP Malang Utara

6) Sub Zona Peribadatan


Rencana sub zona peribadatan meliputi :
a. Sub zona peribadatan berupa masjid dan
langgar/musholla yang sudah ada terdapat di tiap Sub
BWP;
b. Sub zona peribadatan berupa gereja yang sudah ada
terdapat di Sub BWP III blok III-F dan Sub BWP IV blok
IV-F,
c. Sub zona peribadatan berupa vihara yang sudah ada
terdapat di Sub BWP IV blok IV-E; dan
d. Sub zona peribadatan berupa masjid, langgar/musholla
dan gereja dikembangankan di tiap Sub BWP terutama
perumahan baru sesuai dengan daya dukung
penduduknya.

f) Zona Peruntukan Lainnya


1) Sub Zona Pertanian
Rencana sub zona pertanian meliputi:
a. Sub zona pertanian yang sudah ada terdapat di Sub
BWP III blok III-A dan blok III-C dan Sub BWP V blok V-
A, blok V-B, blok V-C, blok V-D dan blok V-E;
b. Sub zona pertanian dengan kegiatan pertanian lahan
basah seluas 43 (empat puluh tiga) hektar
dikembangkan di Sub BWP II blok II-E, Sub BWP III blok
III-A, blok III-B, blok III-C, blok III-D dan blok III-E dan
Sub BWP V blok V-A, blok V-B, blok V-D dan blok V-E;
dan
c. Pengembangan wisata edukasi dengan memanfaatkan
lahan pertanian yang sudah ada.

RINGKASAN EKSEKUTIF 19
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

2) Sub Zona Pariwisata


Rencana sub zona periwisata meliputi:
a. Sub zona pariwisata buatan meliputi :
1. Sub zona pariwisata buatan yang sudah ada berupa
pemandian dan area bermain anak yang terdapat di
Sub BWP II-H; dan
2. Sub zona pariwisata buatan yang akan
deikembangkan wisata edukasi di Sub BWP V.
b. Sub zona pariwisata belanja meliputi :
1. Sub zona pariwisata belanja yang sudah ada terdapat
di Sub BWP I blok I-F; dan
2. Sub zona pariwisata belanja dikembangkan di Sub
BWP II blok II-H dan Sub BWP III blok III-B.
c. Sub zona pariwisata kuliner meliputi :
1. Sub zona pariwisata kuliner yang sudah ada terdapat
di Sub BWP III blok III-E dan Sub BWP IV blok IV-C;
dan
2. Sub zona pariwisata kuliner dikembangkan lebih
lanjut di Sub BWP III blok III-E dan Sub BWP IV blok
IV-C.

C. RENCANA JARINGAN PRASARANA


1. Rencana Pengembangan Jaringan Pergerakan
a) Sistem Jaringan Jalan
Berdasarkan hierarkinya, jaringan jalan di BWP Malang Utara
dapat dibedakan menjadi :
1) Jaringan Jalan Arteri Sekunder-I
Rencana jalan arteri sekunder-I di BWP Malang Utara
adalah pengembangan jalan arteri sekunder-I meliputi Jalan
Mayjen Panjaitan dan Jalan Letjen Sutoyo.

2) Jaringan Jalan Arteri Sekunder-II


Rencana jalan arteri sekunder-II di BWP Malang Utara
adalah pengembangan jalan arteri sekunder-II meliputi
Jalan Ikan Piranha - Jalan Ikan Piranha Atas - Jalan Ikan
Kakap - Jalan Ikan Gurami, Jalan MT Haryono Gang 13 -
Jalan Vinolia - Jalan Akordion, Jalan Gajayana - Jalan
Sumbersari - Jalan Bendungan Sutami.
3) Jaringan Jalan Arteri Sekunder-III
Rencana jalan arteri sekunder-III di BWP Malang Utara
adalah pengembangan jalan arteri sekunder-III meliputi
Jalan Coklat Jalan Cengkeh - Jalan Kalpataru dan Jalan
Cengger Ayam - Jalan Cengger Ayam I - Jalan Kendalsari
Terusan - Jalan Sukarno Hatta Indah.

4) Jalan Kolektor Primer


Rencana jaringan jalan kolektor primer yaitu
pengembangan jalan kolektor primer meliputi Jalan

RINGKASAN EKSEKUTIF 20
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

Borobudur Jalan Soekarno Hatta Jalan MT. Haryono


Jalan Tlogomas.

5) Jaringan Jalan Kolektor Sekunder-I


Rencana jalan kolektor sekunder-I di BWP Malang Utara
adalah pengembangan jalan kolektor sekunder-I meliputi
Jalan Sudimoro - Jalan Ikan Tombro - Jalan Ikan Tombro
Timur, Jalan Sudimoro - Jalan Ikan Lumba-Lumba, Jalan
Bungur - Jalan Bungur (Tengah) - Jalan Melati, Jalan
Bungur - Jalan Bungur (Tengah) - Jalan Mawar - Jalan
Sarangan, Jalan Bungur - Jalan Bungur (Tengah) - Jalan
Mawar - Jalan Sarangan - Jalan Tawangmangu - Jalan
Kaliurang dan Jalan Veteran serta pengembangan jalan
tembus menuju Karangploso dikembangkan di Jalan
Sudimoro - Jalan Ikan Tombro.

6) Jaringan Jalan Kolektor Sekunder-II


Rencana jalan kolektor sekunder-II di BWP Malang Utara
adalah pengembangan jalan kolektor sekunder-II meliputi
Jalan Candi Panggung - Jalan Candi Panggung Barat -
Jalan Akordion Timur - Jalan Akordion Barat - Jalan
Saxsophon dan Jalan Terusan Surabaya serta
pengembangan jalan tembus menuju Pendem (Batu)
dikembangkan di Jalan Candi Panggung - Jalan Candi
Panggung Barat - Jalan Akordion Timur - Jalan Akordion
Barat - Jalan Saxsophon.

7) Jaringan Jalan Lokal Sekunder


Rencana jalan lokal sekunder di BWP Malang Utara adalah
pengembangan jalan lokal sekunder meliputi Jalan Joyo
Agung Jalan Joyo Sari - Jalan Joyo Utomo Jalan Joyo
Tambaksari Jalan Simpang Gajayana, Jalan Vila Bukit
Tidar, Jalan MT. Haryono gg 12 Jalan Mertojoyo Jalan
Mertojoyo Selatan Jalan Sunan Kalijaga Jalan
Bendungan Sigura Gura, Jalan Joyo Suko Timur - Jalan
Perum Joyo Grand Jalan Kanjuruhan Jalan Tlogosuryo,
Jalan Batu Permata Jalan Topaz Jalan Yakut Jalan
Topas Jalan Tlogowulan Jalan Tlogo Agung Jalan
Mertojoyo Barat, Jalan Pasar Dinoyo Jalan Nusa Indah,
Jalan Simpang Candi Panggung Jalan Candi Panggung,
Jalan Candi Agung Jalan Candi Badut Jalan Candi Sari
Utara, Jalan Puncak Borobudur, Jalan Watu Gong Jalan
Kertosentono, Jalan Kertoraharjo, Jalan Tata Surya Jalan
Venus Jalan Baiduri Bulan, Jalan MT. Haryono gg.8
Jalan Gajayana gg.4, Jalan Tlogo Indah Jalan Tlogo
Suryo, Jalan Sasando Jalan Arumba, Jalan Kendal Sari,
Jalan terusan Candi Mendut, Jalan Kalpataru Jalan
Kedawung, Jalan Terusan Bantara Jalan Bantaran Indah ,

RINGKASAN EKSEKUTIF 21
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

Jalan Bunga Dewandaru Jalan Kumis Kucing, Jalan


Bunga Merak- Jalan Semanggi Timur Jalan Bunga
Andong, Jalan Arumba, Jalan Sasando, Jalan Tlogomas
gg.8, Jalan Sudimoro, Jalan Simpang Borobudur Jalan
Ikan Paus Jalan Perum Permata Borobudur Jalan Ikan
Piranha Atas, Jalan Bendungan Kedung Ombo Jalan
Bendungan Wlingi Jalan Bendungan Wonogiri Jalan
Terusan Sigura Gura serta pengembangan jalan tembus
menuju Tegalweru meliputi Jalan Joyo Sari Jalan Joyo
Agung.

8) Jalan Lingkungan
Rencana jalan lingkungan di BWP Malang Utara adalah
pengembangan jalan lingkungan meliputi Jalan Tlogomas
Gang 3, Jalan Tlogomas Gang 6, Jalan Tlogomas Gang 9,
Jalan Perum Bukit Hijau A D, Jalan Baiduri Pandan I,
Jalan Tlogomas Gang MIN, Jalan Tata Surya I-II, Jalan
Venus,Jalan Bimasakti, Jalan Mars, Jalan Merkurius, Jalan
Uranus, Jalan Pluto, Jalan Terusan Venus, Jalan Perum
Griya Tunggul Asri, Jalan MT. Haryono Gang 9A - 9C, Jalan
Watumujur II, Jalan Watuaji, Jalan Kertoraharjo, Jalan
Kertorahayu, Jalan Kertosariro, Jalan Kertorejo, Jalan
Kertoleksono, Jalan Senggani, Jalan Kesumba, Jalan
Kesumba Dalam, Jalan Bendungan Tangga, Jalan
Bendungan Darma, Jalan Bendungan Sempor, Jalan
Terusan Bendungan Wonogiri, Jalan Bendungan Riam
Kanan, Jalan Bendungan Jatiluhur, Jalan Bendungan
Bening, Jalan Bendungan Sengguruh, Jalan Bendungan
Batu Jahe, Jalan Terusan Sigura Gura, Jalan Terusan
Sigura Gura A D, Jalan Sigura Gura I V, Jalan
Sumbersari Gang I- IV, Jalan Simpang Bogor, Jalan Sunan
Ampel I, Jalan Sunan Ampel III, Jalan Sunan Ampel IV,
Jalan Anyelir, Jalan Sri Rejeki, Jalan Gardena, Jalan
Monstera Hijau, Jalan Simpang Monstera, Jalan Monstera,
Jalan Bunga Renggali, Jalan Bunga Kaktus, Jalan Bunga
Widuri, Jalan Bunga Raflesia, Jalan Bunga Camala, Jalan
Puncak Cengkeh, Jalan Bunga Karet, Jalan Pinangsia,
Jalan Kadaka, Jalan Simpang Bunga Coklat, Jalan Bunga
Kopi, Jalan Pondok Kopi, Jalan Bunga Lada, Jalan Bunga
Panili, Jalan Bunga Songgolangit, Jalan Bunga Kacapiring,
Jalan Kendalsari Gang 1 6, Jalan Papa Hijau, Jalan Papa
Biru, Jalan Papa Kuning, Jalan Papa Kuning I - II, Jalan
Papa Merah, Jalan Papa Putih, Jalan Papa Ungu, Jalan
Candi Sawentar, Jalan Candi Sawentar I II, Jalan Candi
Jolotundo, Jalan Candi Jolotundo II, IV, Jalan Perum Griya
Shanta Permata, Jalan Candi Mendut Barat A C, Jalan
Candi Mendut Barat IV, Jalan Candi Mendut Barat IVA
IVD, Jalan Candi Sari, Jalan Candi Sari I IV, Jalan Candi

RINGKASAN EKSEKUTIF 22
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

Mendut Utara, Jalan Candi Panataran, Jalan Candi Sewu,


Jalan Candi Trowulan, Jalan Candi Badut, Jalan Candi
Renggo, Jalan Griya Sejahtera 1- 5, Jalan Griya Sejahtera,
Jalan Ikan Hiu, Jalan Ikan Piranha Bawah blok A C, Jalan
Ikan Piranha Bawah H I, Jalan Ikan Piranha, Jalan Candi
Kalasan, Jalan Candi Kidal, Jalan Candi Waringin Lawang,
Jalan Candi Bajang Ratu 1 - 3, Jalan Candi Waringin
Lawang dan Jalan Bantaran serta pengembangan jaringan
jalan lingkungan dikembangkan pada perumahan baru.

RINGKASAN EKSEKUTIF 23
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

Peta 2 Rencana Pola Ruang BWP Malang Utara

RINGKASAN EKSEKUTIF 24
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

Peta 3 Rencana Pengembangan Jaringan Jalan BWP Malang Utara

RINGKASAN EKSEKUTIF 25
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

b) Sistem Jalur Pedestrian


Rencana pengembangan jalur pedestrian di BWP Malang
Utara meliputi :
1. Jalur pedestrian dalam satu zona meliputi zona
perdagangan dan jasa, zona perkantoran dan zona sarana
pelayanan umum; dan
2. Jalur pedestrian berupa koridor meliputi jalur pedestrian
sepanjang jalan arteri sekunder, jalan kolektor primer, jalan
kolektor sekunder dan jalan lokal sekunder sesuai dengan
dimensi jalan masing-masing.

Gambar 15 Rencana Pedestrian di


BWP Malang Utara

c) Sistem Jalur Sepeda


Rencana pengembangan jalur sepeda di BWP Malang Utara
meliputi :
1. Jalan Piranha Atas, Jalan Sudimoro, Jalan Sukarno Hatta,
Jalan Candi Telogowangi, Jalan Candi Mendut, Jalan
Terusan Mendut, Jalan Coklat, Jalan Cengkeh, Jalan
Kalpataru, Jalan Bungur, Jalan Mawar, Jalan Sarangan,
Jalan Tawangmangu, Jalan Kaliurang, Jalan Letjen Sutoyo,
Jalan Mayjend Panjaitan, Jalan Bandung, Jalan Veteran,
Jalan Bendungan Sigur-Gura, Jalan Sunan Kalijaga, Jalan
Mertojoyo Selatan, Jalan Mertojoyo, Jalan Mertojoyo Blok L,
Jalan Merjosari, Jalan Tlogo Indah, Jalan Tlogomas, Jalan
Ijen, Jalan Jakarta, Jalan Bogor, Jalan Surabaya dan Jalan
Terusan Surabaya; dan
2. Pengembangan jalur sepeda (bike line) melalui pemberian
tanda khusus, menyatu dengan jaringan jalan yang sudah
ada dan tidak diberi pembatas khusus serta sebidang
dengan jalan yang dimaksud.

d) Sistem Pelayanan Angkutan Umum


Rencana sistem pelayanan angkutan umum meliputi :
1. Angkutan umum yang sudah ada berasal dari dan menuju
Terminal Landungsari, sub unit terminal Tasikmadu dan sub
unit terminal Merjosari dengan rute yang tersebar di tiap
Sub BWP; dan

RINGKASAN EKSEKUTIF 26
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

2. Penambahan rute angkutan umum menuju Tunjungsekar


Tunggulwulung, Jalan Saxsophon ke arah Pendem (Batu)
dan Jalan Villa Bukit Tidar.

e) Sistem Parkir
Rencana sistem parkir di BWP Malang Utara meliputi :
1. Pembatasan parkir secara on street sepanjang jalan arteri
sekunder, jalan kolektor sekunder dan jalan lokal sekunder.
2. Penyediaan parkir off street di pelataran maupun menyatu
dengan bangunan dan basement.

2. RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN


ENERGI/KELISTRIKAN
Rencana pengembangan jaringan energi/kelistrikan di BWP
Malang Utara adalah sebagai berikut :
a. Pengembangan jaringan distribusi primer berupa jaringan
SUTT yang ada melewati Jalan Joyo Asri Jalan Kanjuruhan
tembus ke Jalan Permata Hijau serta dari pengembangan jalan
baru Jalan Borobudur Agung Barat VII - Jalan Borobudur
Agung Timur IX Jalan Taman Borobudur Utara Jalan
Simpang Borobudur II Jalan Simpang Borobudur Utara.
b. Pengembangan jaringan distribusi sekunder meliputi :
1) Jaringan energi/kelistrikan berupa jaringan Saluran Udara
Tegangan Menengah (SUTM) yang ada melewati Jalan
Sumbersari Jalan Gajayana - Jalan Bendungan Sutami -
Jalan Terusan Surabaya, Jalan Sumbersari Jalan
Gajayana - Jalan Bendungan Sigura-Gura, Jalan
Sumbersari Jalan Gajayana - Jalan Veteran - Jalan
Bandung, Jalan Simpang Gajayana Jalan Joyo
Tambaksari Jalan Joyo Utomo Jalan Joyo Sari Jalan
Joyo Agung, Jalan Simpang Gajayana Jalan Joyo
Tambaksari Jalan Joyo Utomo Jalan Joyo Sari Jalan
Joyo Taman Sari - Jalan Joyo Asri, Jalan Tlogo Indah
Jalan Tlogo Suryo, Jalan Batu Permata Jalan Topaz -
Jalan Yakut Jalan Kecubung - Jalan Berlian, Jalan Kerto
Raharjo, Jalan Borobudur Jalan Soekarno Hatta - Jalan
MT. Haryono Jalan Tlogomas, Jalan Bunga Coklat Jalan
Bunga Cengkeh Jalan Kalpataru Jalan Kedawung, Jalan
Bunga Coklat Jalan Bunga Cengkeh - Jalan Dewandaru -
Jalan Kumis Kucing, Jalan Bunga Coklat Jalan Bunga
Cengkeh Jalan Kalpataru Jalan Cengger Ayam, Jalan
Sendang Biru Jalan Sumber Waras Jalan Lebaksari,
Jalan Letjend Sutoyo, Jalan Pisang Kipas Jalan Vinolia
Jalan Simpang Candi Panggung - Jalan Akordion, Jalan
Candi Panggung Jalan Candi Panggung Barat, Jalan
Permata Hijau Blok C, Jalan Baiduri Pandan, Jalan Baiduri
Bulan, Jalan Jupiter, Jalan Terusan Venus, Jalan Merkurius
Jalan Bima Sakti Jalan Tata Surya, Jalan Bukit Cemara

RINGKASAN EKSEKUTIF 27
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

Tujuh, Jalan Griyashanta Blok I-J, Jalan Griyashanta Blok


A-B, Jalan Griyashanta Blok K-L, Jalan Bunga Kemujung,
Jalan Kembang Turi, Jalan Terusan Candi Mendut Jalan
Candi Mendut, Jalan Bukirsari, Jalan Candi Mendut Selatan
VII Jalan Candi Mendut Selatan Jalan Bantaran V, Jalan
Simpang Borobudur, Jalan Puncak Borobudur, Jalan
Sudimoro Jalan Ikan Kakap Jalan Ikan Piranha Atas,
Jalan Tunjungsekar, Jalan Ikan Mujair IV Jalan Ikan
Mujair, , Jalan KH. Yusuf, Jalan Ikan Gurami dan Jalan
Atletik;
2) Pengembangan jaringan Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM) melewati Jalan Bulutangkis, Jalan Ikan
Mes I dan Jalan Ikan Mas Raya dan pengembangan
penerangan jalan umum di ruas Jalan Sudimoro Jalan
Ikan Tombro tembus ke arah Karangploso, Jalan Simpang
Borobudur Jalan Borobudur Agung Barat VII mengikuti
jalur jaringan SUTT hingga ke arah barat serta jalan dari
arah selatan ke utara yang melewati Jalan Joyo Asri hingga
Jalan Permata Hijau;
3) Jaringan energi/kelistrikan berupa jaringan Saluran Udara
Tegangan Rendah (SUTR) yang ada terdapat di seluruh
jalan selain sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b.
butir 1); dan
4) Pengembangan jaringan Saluran Udara Tegangan Rendah
(SUTR) terdapat pada pengembangan perumahan baru.
c. Pengembangan penerangan jalan umum melewati Jalan Joyo
Asri Jalan Kanjuruhan tembus ke Jalan Permata Hijau serta
dari pengembangan jalan baru Jalan Borobudur Agung Barat
VII - Jalan Borobudur Agung Timur IX Jalan Taman
Borobudur Utara Jalan Simpang Borobudur II Jalan
Simpang Borobudur Utara.

3. RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI


Rencana pengembangan jaringan telekomunikasi di BWP Malang
Utara adalah sebagai berikut :
a. Jaringan telekomunikasi berupa jaringan kabel telepon meliputi
:
1) Jaringan telekomunikasi berupa jaringan kabel telepon yang
ada sudah melayani seluruh BWP Malang Utara; dan
2) Jaringan telekomunikasi berupa jaringan kabel telepon
dikembangkan pada pengembangan perumahan baru di
Sub BWP II, Sub BWP III dan Sub BWP V.
b. Jaringan telekomunikasi berupa jaringan nirkabel meliputi :
1) Jaringan telekomunikasi berupa jaringan nirkabel yaitu Base
Transfer Station (BTS) yang ada sebanyak 58 (lima puluh
delapan) unit yang tersebar di tiap Sub BWP; dan

RINGKASAN EKSEKUTIF 28
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

2) Jaringan telekomunikasi berupa jaringan nirkabel


dikembangkan pada pengembangan perumahan baru di
Sub BWP II, Sub BWP III dan Sub BWP V.
c. Pengembangan jaringan telekomunikasi berupa TV kabel
dilakukan secara bersama dengan jaringan listrik dari PLN.

4. RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN AIR MINUM


Rencana pengembangan jaringan air minum di BWP Malang
Utara adalah sebagai berikut:
a. Jaringan air minum berupa PDAM meliputi :
1) Jaringan air minum berupa PDAM yang ada terdapat di tiap
Sub BWP; dan
2) Jaringan air minum berupa PDAM dikembangkan pada
pengembangan perumahan baru di Sub BWP II, Sub BWP
III dan Sub BWP V.
b. Jaringan air minum dengan sistem komunal meliputi :
1) Jaringan air minum dengan sistem komunal yang ada di
Sub BWP II; dan
2) Jaringan air minum dengan sistem komunal dikembangkan
di Sub BWP III dan Sub BWP V.
c. Bak penampungan dan reservoir meliputi:
1) Bak penampungan dan reservoir yang ada meliputi tandon
Betek, tandon Tlogomas dan tandon Mojolangu; dan
2) Tandon air dikembangkan di Sub BWP II, Sub BWP III dan
Sub BWP V.

5. RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN DRAINASE


Rencana pengembangan jaringan drainase di BWP Malang Utara
adalah sebagai berikut :
a. Jaringan Drainase Primer
Jaringan drainase primer terdiri dari saluran drainase primer
yang berupa sungai, yaitu Sungai Brantas.

Gambar 16 Kondisi Jaringan Drainase Primer di


BWP Malang Utara

b. Jaringan Drainase Sekunder


Jaringan drainase sekunder meliputi saluran Jalan Tlogomas
saluran Jalan MT. Haryono, saluran Jalan Soekarno Hatta,
saluran Jalan Borobudur, saluran Jalan Mayjend Panjaitan,

RINGKASAN EKSEKUTIF 29
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

saluran Jalan saluran Sumbersari, saluran Jalan Gajayana dan


saluran Jalan Veteran.
c. Jaringan Drainase Tersier
Jaringan drainase tersier di BWP Malang Utara berupa saluran
yang terdapat di tiap-tiap perumahan.

Gambar 17 Kondisi Jaringan Drainase Tersier di


BWP Malang Utara

d. Pengelolaan drainase di BWP Malang Utara meliputi :


1) Pengelolaan sistem drainase berdasarkan Sub Daerah
Aliran Sungai.
2) Penanganan saluran meliputi :
a) Normalisasi;
b) Pelebaran saluran;
c) Pembuatan gorong-gorong;
d) Perbaikan inlet;
e) Pembuatan outlet;
f) Pembuatan elevasi saluran lebih rendah daripada
elevasi jalan;
g) Penerapan sistem drainase terpisah; dan
h) Pembuatan inlet.
3) Peresapan air dalam tanah meliputi :
a) Sumur resapan air hujan;
b) Biopori; dan
c) Bozem.

6. RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN AIR LIMBAH


Rencana pengembangan jaringan air limbah di BWP Malang Utara
adalah sebagai berikut:
a. Penyediaan pengolah limbah secara mandiri/individual pada
kegiatan yang menghasilkan limbah dalam jumlah besar antara
lain hotel, rumah sakit, industri dan kegiatan yang sejenis;
b. Penyediaan pengolah limbah secara komunal untuk tiap zona
perumahan yang disediakan oleh setiap blok berbasis sub
DAS; dan
c. Penyediaan Instalasi Pengolah Limbah Tinja direncanakan di
luar area yakni di Supit Urang.

RINGKASAN EKSEKUTIF 30
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

7. RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN PRASARANA


LAINNYA
a. Rencana Pengembangan Sistem Persampahan
Rencana pengembangan sistem persampahan di BWP Malang
Utara adalah sebagai berikut :
1) Sistem persampahan berupa Tempat Penampungan
Sementara (TPS) yang ada sebanyak 13 (tiga belas) unit;
dan
2) Pengembangan sistem persampahan berupa Tempat
Penampungan Sementara (TPS) terdapat di Sub BWP I,
Sub BWP II, Sub BWP III dan Sub BWP V.

b. Rencana Pengembangan Jalur Evakuasi Bencana


Di BWP Malang Utara rawan terhadap bencana longsor dan
bencana kebakaran. Rencana pengembangan jaringan
prasarana lainnya berupa jalur evakuasi bencana meliputi :
1) Penanganan rawan bencana longsor berupa penanganan
rawan bencana longsor sepanjang Sungai Brantas; dan
2) Penanganan rawan bencana kebakaran berupa penyediaan
hidran kebakaran pada sub zona rumah kepadatan tinggi.
Pengembangan jaringan prasarana lainnya berupa
penetapan jalur evakuasi bencana dan tempat evakuasi korban
bencana meliputi :
1) Rencana rute evakuasi bencana meliputi :
Jalan Tlogomas Jalan MT. Haryono Jalan Mayjend
Panjaitan;
Jalan Tlogomas Jalan MT. Haryono Jalan Sukarno
Hatta Jalan Borobudur;
Jalan Tlogomas Jalan MT. Haryono Jalan Gajayana
Jalan Sumbersari Jalan Veteran Jalan Bandung;
dan
Jalan Tlogomas Jalan MT. Haryono Jalan Gajayana
Jalan Sumbersari Jalan Bendungan Sutami.
2) Rencana tempat evakuasi korban bencana alam diarahkan
untuk menempati fasilitas umum yang meliputi fasilitas
peribadatan, fasilitas pendidikan, fasilitas perkantoran dan
lapangan olah raga.

RINGKASAN EKSEKUTIF 31
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

D. PENETAPAN SUB BWP YANG DIPRIORITASKAN


PENANGANANNYA
Berdasarkan hasil perhitungan, Sub BWP yang diprioritaskan
penanganannya meliputi Sub BWP I dengan fungsi utama pendidikan dan
perdagangan dan jasa dan Sub BWP V dengan fungsi utama pendidikan,
perumahan dan perdagangan dan jasa. Kebutuhan penanganan Sub BWP I
meliputi :
1. Penataan kawasan secara lebih rinci dengan penyusunan RTBL;
2. Penataan intensitas bangunan;
3. Penyediaan RTH koridor jalan;
4. Pengembangan perabot jalan (street furniture);
5. Pengaturan sistem perparkiran; dan
6. Penataan sistem drainase.
Kebutuhan penanganan Sub BWP V meliputi :
1. Penataan kawasan secara lebih rinci dengan penyusunan RTBL;
2. Peningkatan aksesibilitas;
3. Penataan intensitas bangunan;
4. Penyediaan RTH koridor jalan; dan
5. Penyediaan perdagangan dan jasa.

RINGKASAN EKSEKUTIF 32
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

Peta 4 Sub BWP yang Diprioritaskan Penanganannya BWP Malang Utara

RINGKASAN EKSEKUTIF 33
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

E. KETENTUAN PEMANFAATAN RUANG


1. PROGRAM PERWUJUDAN RENCANA POLA RUANG DI BWP
MALANG UTARA
a) Perwujudan Rencana Zona Lindung di BWP Malang Utara
Perwujudan rencana zona lindung di BWP Malang Utara
meliputi :
1) Mengoptimalkan dan mengembalikan ke fungsi zona
perlindungan setempat untuk kepentingan konservasi.
2) Mengoptimalkan dan memelihara RTH untuk peningkatan
kualitas lingkungan.
3) Memelihara benda cagar budaya.
4) Perlindungan dan penanganan zona rawan bencana alam.

b) Perwujudan Zona Budidaya di BWP Malang Utara


Perwujudan rencana zona budidaya di BWP Malang Utara
meliputi :
1) Pengembangan zona perumahan sebagai dampak
perkembangan BWP Malang Utara.
2) Zona perdagangan dan jasa sebagai dampak
perkembangan BWP Malang Utara.
3) Zona perkantoran berupa penyediaan prasarana pendukung
sub zona perkantoran pemerintah.
4) Zona industri meliputi berupa penyediaan prasarana
pendukung sub zona industri kecil.
5) Pengembangan zona sarana pelayanan umum untuk
mengoptimalkan fungsi BWP Malang Utara
6) Pengembangan zona peruntukan lainnya untuk
mengoptimalkan fungsi BWP Malang Utara.

2. PROGRAM PERWUJUDAN RENCANA JARINGAN


PRASARANA DI BWP MALANG UTARA
Perwujudan Rencana Jaringan Prasarana di BWP Malang Utara
meliputi :
a. Penetapan sistem jaringan pergerakan.
b. Penetapan sistem jaringan energi/kelistrikan.
c. Penetapan sistem jaringan telekomunikasi.
d. Penetapan sistem jaringan air minum.
e. Penetapan sistem jaringan drainase.
f. Penetapan sistem jaringan air limbah.
g. Penetapan sistem jaringan prasarana lainnya.

3. PROGRAM PERWUJUDAN SUB BWP YANG


DIPRIORITASKAN PENANGANANNYA
Perwujudan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya
meliputi Sub BWP I dengan fungsi utama pendidikan dan
perdagangan dan jasa dan Sub BWP V dengan fungsi utama
pendidikan, perumahan dan perdagangan dan jasa.

RINGKASAN EKSEKUTIF 34
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

a. Kebutuhan penanganan Sub BWP I meliputi :


1) Penataan kawasan secara lebih rinci dengan penyusunan
RTBL;
2) Penataan intensitas bangunan;
3) Penyediaan RTH koridor jalan;
4) Pengembangan perabot jalan (street furniture);
5) Pengaturan sistem perparkiran; dan
6) Penataan sistem drainase.
b. Kebutuhan penanganan Sub BWP V meliputi :
1) Penataan kawasan secara lebih rinci dengan penyusunan
RTBL;
2) Peningkatan aksesibilitas;
3) Penataan intensitas bangunan;
4) Penyediaan RTH koridor jalan; dan
5) Penyediaan perdagangan dan jasa.

F. PERATURAN ZONASI
Pada dasarnya peraturan zonasi merupakan ketentuan sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari RDTR. Peraturan zonasi berfungsi
sebagai:
a. Perangkat operasional pengendalian pemanfaatan ruang;
b. Acuan dalam pemberian izin pemanfaatan ruang, termasuk di
dalamnya air right development dan pemanfaatan ruang di bawah
tanah;
c. Acuan dalam pemberian insentif dan disinsentif;
d. Acuan dalam pengenaan sanksi; dan
e. Rujukan teknis dalam pengembangan atau pemanfaatan lahan dan
penetapan lokasi investasi.
Peraturan zonasi bermanfaat untuk :
a. Menjamin dan menjaga kualitas ruang BWP minimal yang ditetapkan;
b. Menjaga kualitas dan karakteristik zona dengan meminimalkan
penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan karakteristik zona; dan
c. Meminimalkan gangguan atau dampak negatif terhadap zona.
Selanjutnya Materi Peraturan Zonasi dapat dibagi menjadi dua
kelompok yakni materi wajib dan pilihan. Materi wajib yang meliputi ketentuan
kegiatan dan penggunaan lahan, ketentuan intensitas pemanfaatan ruang,
ketentuan tata bangunan, ketentuan prasarana dan sarana minimal,
ketentuan pelaksanaan, dan materi pilihan yang terdiri atas ketentuan
tambahan, ketentuan khusus, standar teknis, dan ketentuan pengaturan
zonasi. Materi wajib adalah materi yang harus dimuat dalam peraturan
zonasi. Sedangkan materi pilihan adalah materi yang perlu dimuat sesuai
dengan kebutuhan daerah masing-masing.

RINGKASAN EKSEKUTIF 35
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

1. MATERI WAJIB
a. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan
Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan adalah ketentuan
yang berisi kegiatan dan penggunaan lahan yang
diperbolehkan, kegiatan dan penggunaan lahan yang bersyarat
secara terbatas, kegiatan dan penggunaan lahan yang
bersyarat tertentu, dan kegiatan dan penggunaan lahan yang
tidak diperbolehkan pada suatu zona. Ketentuan kegiatan dan
penggunaan lahan dirumuskan berdasarkan ketentuan maupun
standar yang terkait dengan pemanfaatan ruang, ketentuan
dalam peraturan bangunan setempat, dan ketentuan khusus
bagi unsur bangunan atau komponen yang dikembangkan.
Ketentuan teknis zonasi terdiri atas :
Klasifikasi I = pemanfaatan diperbolehkan/diizinkan
Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam
klasifikasi I memiliki sifat sesuai dengan peruntukan ruang
yang direncanakan. Pemerintah kota tidak dapat melakukan
peninjauan atau pembahasan atau tindakan lain terhadap
kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam
klasifikasi I.
Klasifikasi T = pemanfaatan bersyarat secara terbatas
Pemanfaatan bersyarat secara terbatas bermakna bahwa
kegiatan dan penggunaan lahan dibatasi dengan ketentuan
sebagai berikut :
1) Pembatasan pengoperasian, baik dalam bentuk
pembatasan waktu beroperasinya suatu kegiatan di
dalam subzona maupun pembatasan jangka waktu
pemanfaatan lahan untuk kegiatan tertentu yang
diusulkan;
2) Pembatasan intensitas ruang, baik KDB, KLB, KDH,
jarak bebas, maupun ketinggian bangunan. Pembatasan
ini dilakukan dengan menurunkan nilai maksimal dan
meninggikan nilai minimal dari intensitas ruang dalam
peraturan zonasi;
3) Pembatasan jumlah pemanfaatan, jika pemanfaatan
yang diusulkan telah ada, mampu melayani kebutuhan,
dan belum memerlukan tambahan, maka pemanfaatan
tersebut tidak boleh diizinkan atau diizinkan terbatas
dengan pertimbangan-pertimbangan khusus.
Klasifikasi B = pemanfaatan bersyarat tertentu
Pemanfaatan bersyarat tertentu bermakna bahwa untuk
mendapatkan izin atas suatu kegiatan atau penggunaan
lahan diperlukan persyaratan-persyaratan tertentu yang
dapat berupa persyaratan umum dan persyaratan khusus.
Persyaratan dimaksud diperlukan mengingat pemanfaatan
ruang tersebut memiliki dampak yang besar bagi lingkungan
sekitarnya.

RINGKASAN EKSEKUTIF 36
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

Klasifikasi X = pemanfaatan yang tidak diperbolehkan


Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam
klasifikasi X memiliki sifat tidak sesuai dengan peruntukan
lahan yang direncanakan dan dapat menimbulkan dampak
yang cukup besar bagi lingkungan di sekitarnya. Kegiatan
dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasifikasi X
tidak boleh diizinkan pada zona yang bersangkutan.

b. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang


Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang adalah ketentuan
mengenai besaran pembangunan yang diperbolehkan pada
suatu zona yang meliputi :
1) KDB Maksimum
KDB maksimum ditetapkan dengan mempertimbangkan
tingkat pengisian atau peresapan air, kapasitas drainase,
dan jenis penggunaan lahan.
2) KLB Maksimum
KLB maksimum ditetapkan dengan mempertimbangkan
harga lahan, ketersediaan dan tingkat pelayanan prasarana
(jalan), dampak atau kebutuhan terhadap prasarana
tambahan, serta ekonomi dan pembiayaan.
3) Ketinggian Bangunan Maksimum
4) KDH Minimal
KDH minimal digunakan untuk mewujudkan RTH dan
diberlakukan secara umum pada suatu zona. KDH minimal
ditetapkan dengan mempertimbangkan tingkat pengisian
atau peresapan air dan kapasitas drainase.
Beberapa ketentuan lain dapat ditambahkan dalam intensitas
pemanfaatan ruang, antara lain meliputi :
1) Koefisien Tapak Basement (KTB) Maksimum
2) Koefisien Wilayah Terbangun (KWT) Maksimum
3) Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum
4) Kepadatan Penduduk Maksimal.
Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang mendetailkan lebih
lanjut intensitas pemanfaatan ruang yang diatur dalam
ketentuan umum peraturan zonasi pada RTRW kota, atau juga
bisa berisi sama dengan intensitas pemanfaatan ruang yang
diatur dalam ketentuan umum peraturan zonasi pada RTRW
kota. Intensitas pemanfaatan ruang yang terdapat dalam
ketentuan intensitas pemanfaatan ruang dapat didetailkan
kembali lebih lanjut dalam RTBL.

RINGKASAN EKSEKUTIF 37
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

c. Ketentuan Tata Bangunan


Ketentuan tata bangunan adalah ketentuan yang mengatur
bentuk, besaran, peletakan, dan tampilan bangunan pada
suatu zona.
Komponen ketentuan tata bangunan minimal terdiri atas :
1) GSB minimal yang ditetapkan dengan mempertimbangkan
keselamatan, resiko kebakaran, kesehatan, kenyamanan,
dan estetika;
2) Tinggi bangunan maksimum atau minimal yang ditetapkan
dengan mempertimbangkan keselamatan, resiko
kebakaran, teknologi, estetika, dan parasarana;
3) Jarak bebas antarbangunan minimal yang harus memenuhi
ketentuan tentang jarak bebas yang ditentukan oleh jenis
peruntukan dan ketinggian bangunan; dan
4) Tampilan bangunan yang ditetapkan dengan
mempertimbangkan warna bangunan, bahan bangunan,
tekstur bangunan, muka bangunan, gaya bangunan,
keindahan bangunan, serta keserasian bangunan dengan
lingkungan sekitarnya.
Ketentuan tata bangunan mendetailkan lebih lanjut tata
bangunan yang diatur dalam ketentuan umum peraturan zonasi
pada RTRW kota, atau juga dapat berisi sama dengan tata
bangunan yang diatur dalam ketentuan umum peraturan zonasi
pada RTRW kota. Tata bangunan yang terdapat dalam
ketentuan tata bangunan dapat didetailkan kembali lebih lanjut
dalam RTBL.

d. Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal


Ketentuan prasarana dan sarana minimal berfungsi sebagai
kelengkapan dasar fisik lingkungan dalam rangka menciptakan
lingkungan yang nyaman melalui penyediaan prasarana dan
sarana yang sesuai agar zona berfungsi secara optimal.
Ketentuan prasarana dan sarana minimal ditetapkan sesuai
dengan ketentuan mengenai prasarana dan sarana yang
diterbitkan oleh instansi yang berwenang.

e. Ketentuan Pelaksanaan
Ketentuan pelaksanaan terdiri atas :
1) Ketentuan variansi pemanfaatan ruang yang merupakan
ketentuan yang memberikan kelonggaran untuk
menyesuaikan dengan kondisi tertentu dengan tetap
mengikuti ketentuan massa ruang yang ditetapkan dalam
peraturan zonasi. Hal ini dimaksudkan untuk menampung
dinamika pemanfaatan ruang mikro dan sebagai dasar
antara lain transfer of development rights (TDR) dan air right
development yang dapat diatur lebih lanjut dalam RTBL.
2) Ketentuan pemberian insentif dan disinsentif yang
merupakan ketentuan yang memberikan insentif bagi

RINGKASAN EKSEKUTIF 38
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

kegiatan pemanfaatan ruang yang sejalan dengan rencana


tata ruang dan memberikan dampak positif bagi
masyarakat, serta yang memberikan disinsentif bagi
kegiatan pemanfaatan ruang yang tidak sejalan dengan
rencana tata ruang dan memberikan dampak negatif bagi
masyarakat. Insentif dapat berbentuk kemudahan perizinan,
keringanan pajak, kompensasi, imbalan, subsidi prasarana,
pengalihan hak membangun, dan ketentuan teknis lainnya.
Sedangkan disinsentif dapat berbentuk antara lain
pengetatan persyaratan, pengenaan pajak dan retribusi
yang tinggi, pengenaan denda, pembatasan penyediaan
prasarana dan sarana, atau kewajiban untuk penyediaan
prasarana dan sarana kawasan.
3) Ketentuan untuk penggunaan lahan yang sudah ada dan
tidak sesuai dengan peraturan zonasi. Ketentuan ini berlaku
untuk pemanfaatan ruang yang izinnya diterbitkan sebelum
penetapan RDTR/peraturan zonasi, dan dapat dibuktikan
bahwa izin tersebut diperoleh sesuai dengan prosedur yang
benar.

2. MATERI PILIHAN
a. Ketentuan Tambahan
Ketentuan tambahan adalah ketentuan lain yang dapat
ditambahkan pada suatu zona untuk melengkapi aturan dasar
yang sudah ditetapkan. Ketentuan tambahan berfungsi
memberikan aturan pada kondisi yang spesifik pada zona
tertentu dan belum diatur dalam ketentuan dasar.

b. Ketentuan Khusus
Ketentuan khusus adalah ketentuan yang mengatur
pemanfaatan zona yang memiliki fungsi khusus dan
diberlakukan ketentuan khusus sesuai dengan karakteristik
zona dan kegiatannya. Selain itu, ketentuan pada zona-zona
yang digambarkan di peta khusus yang memiliki pertampalan
(overlay) dengan zona lainnya dapat pula dijelaskan disini.
Komponen ketentuan khusus antara lain meliputi :
1) Zona keselamatan operasi penerbangan (KKOP);
2) Zona cagar budaya atau adat;
3) Zona rawan bencana;
4) Zona pertahanan keamanan (Hankam);
5) Zona pusat penelitian;
6) Zona pengembangan nuklir;
7) Zona Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU);
8) Zona gardu induk listrik;
9) Zona sumber air baku; dan
10) Zona BTS.

RINGKASAN EKSEKUTIF 39
PENYUSUNAN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG
(BWP MALANG UTARA)

Ketentuan mengenai penerapan aturan khusus pada zona-


zona khusus di atas ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang
diterbitkan oleh instansi yang berwenang.

c. Standar Teknis
Standar teknis adalah aturan-aturan teknis pembangunan yang
ditetapkan berdasarkan peraturan/standar/ketentuan teknis
yang berlaku serta berisi panduan yang terukur dan ukuran
yang sesuai dengan kebutuhan. Standar teknis yang digunakan
dalam penyusunan RDTR mengikuti Standar Nasional
Indonesia (SNI), antara lain SNI Nomor 03-1733-2004 tentang
Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan
Lingkungan dan/atau standar lain. Tujuan standar teknis adalah
memberikan kemudahan dalam menerapkan ketentuan teknis
yang diberlakukan di setiap zona.

d. Ketentuan Pengaturan Zonasi


Ketentuan pengaturan zonasi adalah varian dari zonasi
konvensional yang dikembangkan untuk memberikan
fleksibilitas dalam penerapan aturan zonasi dan ditujukan untuk
mengatasi berbagai permasalahan dalam penerapan peraturan
zonasi dasar. Ketentuan pengaturan zonasi berfungsi untuk
memberikan fleksibilitas dalam penerapan peraturan zonasi
dasar serta memberikan pilihan penanganan pada lokasi
tertentu sesuai dengan karakteristik, tujuan pengembangan,
dan permasalahan yang dihadapi pada zona tertentu, sehingga
sasaran pengendalian pemanfaatan ruang dapat dicapai
secara lebih efektif.

RINGKASAN EKSEKUTIF 40

Anda mungkin juga menyukai