Anda di halaman 1dari 7

MODUL PERKULIAHAN

Mekanika
Tanah 1
Pengantar Ilmu Mekanika
Tanah

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Teknik Perencanaan Teknik Sipil Ir. Desiana Vidayanti, MT
dan Desain

Abstract Kompetensi
Ilmu Mekanika Tanah (Soil Mahasiswa memahami dan
Mechanich) adalah cabang ilmu menjelaskan secara detail tentang
yang mempelajari sifat fisik dari definisi ilmu mekanika tanah, fungsi
tanah dan kelakukan massa tanah dan manfaat mekanika tanah dalam
tersebut bila menerima bermacam-
macam gaya. Mekanika Tanah ini dunia teknik sipil, siklus tanah dan
dipelajari oleh bidang ilmu teknik batuan, partikel tanah serta jenis
sipil untuk mengetahui teknik tanah berdasarkan proses
pembangunan pada daerah pembentukannya.
tertentu yang disesuaikan dengan
keadaan atau kekuatan tanah
terhadap beban reaksi yang terjadi.
1. Pendahuluan

Dalam pengertian teknik secara umum, tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari
agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu
sama lain dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai
dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong di antara partikel-partikel padat
tersebut.

Dalam pekerjaan teknik sipil, tanah berguna sebagai bahan bangunan, selain itu tanah
berfungsi juga sebagai pendukung pondasi dari bangunan. Jadi seorang ahli teknik sipil
harus juga mempelajari sifat-sifat dasar dari tanah, seperti asal usulnya, penyebaran ukuran
butiran, kemampuan mengalirkan air, sifat pemampatan bila dibebani (compressibility),
kekuatan geser, kapasitas daya dukung terhadap beban dan lain-lain.

Ilmu Mekanika Tanah (Soil Mechanich) adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
sifat fisik dari tanah dan kelakukan massa tanah tersebut bila menerima bermacam-macam
gaya. Sedangkan Ilmu Rekayasa Tanah (Soil Engineering) merupakan aplikasi dari prinsip
prinsip mekanika tanah dan problema praktisnya. Sebagai contoh :

a. Konstruksi bangunan gedung dalam hal ini mekanika tanah berperan dalam
menentukan tipe fondasi yang digunakan.

b. Konstruksi jalan raya dalam hal ini mekanika tanah berperan dalam hal penentuan
konstruksi badan jalan

c. Konstruksi jembatan dalam hal ini mekanika tanah mempunyai peranan penting
dalam penentuan kedalaman serta type fondasi yang akan digunakan

d. Konstruksi bangunan air dalam hal pembuatan bendungan atau tanggul, mekanika
tanah berperan sekali dalam penentuan bahan yang digunakan serta pelaksanaan
pembuatan nantinya

Mekanika Tanah adalah bagian dari Geoteknik yang merupakan salah satu cabang dari ilmu
Teknik Sipil, dalam Bahasa Inggris mekanika tanah berarti soil mechanics atau soil
engineering dan Bodenmechanik dalam Bahasa Jerman. Istilah mekanika tanah diberikan
oleh Karl von Terzaghi pada tahun 1925 melalui bukunya Erdbaumechanik auf
bodenphysikalicher Grundlage (Mekanika Tanah berdasar pada Sifat-Sifat Dasar Fisik
Tanah), yang membahas prinsip-prinsip dasar dari ilmu mekanika tanah modern, dan
menjadi dasar studi-studi lanjutan ilmu ini, sehingga Terzaghi disebut sebagai Bapak
Mekanika Tanah.

13 Mekanika Tanah 1
2 Ir.Desiana Vidayanti,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Siklus Batuan dan Asal Usul Tanah

Berdasarkan asal-usulnya, batuan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) tipe dasar, yaitu :

Batuan beku (Igneous rocks).


Batuan sedimen (Sedimentary rock).
Batuan metamorf (Metamorphic rocks)

Pada Gambar 2.1 ditunjukkan diagram dari siklus kejadian beberapa jenis batuan tersebut
berikut proses kejadiannya. Diagram tersebut disebut siklus batuan, juga diberikan beberapa
keterangan singkat untuk tiap-tiap elemen dari siklus batuan tersebut.

Gambar 2.1 Siklus Batuan

3.Partikel Tanah
Sebagaimana telah dibahas di bagian depan, ukuran dari partikel tanah adalah sangat
beragam dengan variasi yang cukup besar. Tanah umunya dapat disebut sebagai kerikil
(gravel), pasir (sand), lanau (silt) atau lempung (clay), tergantung pada ukuran partikel yang
paling dominan pada tanah tersebut.

13 Mekanika Tanah 1
3 Ir.Desiana Vidayanti,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Beberapa organisasi telah mengembangkan batasan-batasan ukuran golongan jenis tanah
(soil separate size limits) berdasarkan ukuran-ukuran partikelnya. Pada Tabel 1.1
ditunjukkan batasan-batasan ukuran golongan jenis tanah yang telah dikembangkan oleh
beberapa organisasi yang ahli di bidangnya.

Tabel 1.1 Batasan-Batasan Ukuran Golongan Tanah.

Nama Kelompok Ukuran Butiran (mm)

Organisasi Kerikil Pasir Lanau Lempung

Massachusetts Institute of
Technology (MIT)
>2 2 0,06 0,06 0,002 < 0,002

U.S. Departement of Agriculture


(USDA)
>2 2 0,05 0,05 0,002 < 0,002

American Association of State


Highway and Transportation Officials
76,2 - 2 2 0,075 0,0750,002 < 0,002
(AASHTO)

Unified Soil Classification System Halus


(U.S. Army Corps of Engineers, U.S.
76,2-4,75 4,75- (yaitu lanau dan
Bureau of Reclamation)
0,075 lempung)

< 0,0075

Sumber : Mekanika Tanah, Braja M Das

Kerikil (gravels) adalah kepingan-kepingan dari batuan yang kadang-kadang juga


mengandung partikel-partikel mineral quartz, feldspar dan mineral-mineral lain,
Diameter butiran > 5 mm.
Pasir (sand) sebagian besar terdiri dari mineral quartz dan feldspar. Butiran dari
mineral yang lain mungkin juga masih ada pada golongan ini , Diameter butiran
0,0075 5,0 mm.
Lanau (silt) sebagian besar merupakan fraksi mikroskopis (berukuran sangat kecil)
dari tanah yang terdiri dari butiran-butiran quartz yang sangat halus, dan sejumlah

13 Mekanika Tanah 1
4 Ir.Desiana Vidayanti,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
partikel-partikel berbentuk lempengan-lempengan pipih yang merupakan pecahan
dari mineral-mineral mika, Diameter butiran 0,002 0,0075 mm.
Lempung (clays) sebagian besar terdiri dari partikel mikroskopis dan submikroskopis
(tidak dapat dilihat dengan jelas bila hanya dengan mikroskopis biasa) yang
berbentuk lempengan-lempengan pipih dan merupakan partikel-partikel dari mika.
Lempung didefinisikan sebagai golongan partikel yang berukuran kurang dari 0,002
mm (= 2 mikron).

4. Jenis-Jenis Tanah Berdasarkan Proses Pembentukannya


Lapisan tanah yang terbentuk dapat tetap berada ditempatnya, atau terbawa oleh
gletser/sungai es, angina, dan/atau air ke tempat lain untuk kemudian terendapkan ditempat
yang lain. Berdasarkan proses yang disebut diatas ini, lapisan tanah dapat dibagi ke dalam
empat bagian utama, yaitu : tanah residual (residual soil), tanah endapan air (water
transported soil), tanah endapan angin (wind transported soil), tanah endapan sungai es
(soil of glacial origin).

4.1 Tanah Residual (residual soil)

Tanah yang terbentuk dari proses penghancuran dan pelapukan batuan dasar dan masih
berada ditempat asalnya. Di daerah tropis, ketebalan tanah residual yang terbentuk dari
batuan beku dapat mencapai ketebalan lebih dari 20 m. Tekstur tanah residual tergantung
kepada kondisi lingkungan dimana tanah tersebut terbentuk dan kepada tipe batuan
induknya. Granite menghasilkan lanau kepasiran dan pasir kelanauan dengan komposisi
mineral mica dan lempung kaolin yang bervariasi Basalt menghasilkan lempung dengan
kadar montmorillonite yang tinggi dan bersifat plastis.

4.2 Tanah Endapan Air (water transported soil)

Tergantung dari macam air yang mengangkut dan mengendapkannya, tanah endapan air
dapat dibagi lagi menjadi tiga golongan, yaitu : tanah alluvium (oleh air sungai), tanah
lacustrine (di danau) dan tanah marina (di pantai/air laut). Tanah alluvium terbentuk ketika
air sungai dari pegunungan mencapai dataran rendah. Partikel-partikel kecil yang terapung
didalam air sungai terbawa ke daerah hilir relative tanpa mengalami perubahan secara fisik.
Partikel-partikel yang lebih besar, seperti pasir, kerikil dan kerakal, diangkut dan berguling di
dasar sungai, akibatnya partikel tersebut akan terkikis dan berbentuk bulat.

Tanah lacustrine terbentuk ketika danau berfungsi sebagai tempat pengendapan dari
partikel-partikel tanah yang terbawa oleh air sungai yang bermuara di danau tersebut. Di

13 Mekanika Tanah 1
5 Ir.Desiana Vidayanti,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
daerah yang lembab, ketika danau terisi sediment dan menjadi dangkal, tumbuh-tumbuhan
di sekitar tepian danau meningkat. Pembusukan material tumbuh-tumbuhan ini
menghasilkan bahan organic yang mengendap bersama dengan lanau dan lempung hingga
terbentuk tanah organic. Di tingkat akhir dari proses sedimentasi ini danau dapat dipenuhi
dengan tumbuh-tumbuhan dan hanya terjadi pembusukan sebagian dari sisa-sisa tanaman.
Akhirnya terbentuklah tanah gambut (peat). Pada tahap ini danau berubah menjadi tanah
rawa (marshland).

4.3 Tanah Endapan Angin (wind transported soil)

Pergerakan angin melalui daerah bertanah pasir atau lanau yang luas akan membawa
partikel-partikel berukuran pasir dan lanau. Partikel-partikel yang lebih besar dari 0,05 mm
(pasir) akan berguling atau terangkat ke udara untuk jarak yang relative pendek dan akan
tertumpuk membentuk bukit-bukit pasir (sand dunes). Partikel-partikel lanau yang lebih halus
akan terbawa ke daerah yang lebih jauh. Angin mensortir butiran-butiran pasir dan
mengendapkannya dengan ukuran butir yang relative seragam dan umumnya dalam
keadaan lepas (loose condition).

4.4 Tanah Endapan Sungai Es (soil of glacial origin)

Penyebaran dari massa es ini mengerosi, mencampur baur, mengangkut dan


mengendapkan batuan-batuan lepas dan tanah dengan berbagai cara. Material yang
diendapkan langsung oleh es disebut dengan TILL. Tanah jenis ini sangat beragam dalam
teksturnya, partikelnya bervariasi dari kerakal (boulder) hingga lempung. Air yang mencair
dari lempengan-lempengan es membawa pasir dan kerikil dan mengendapkannya didepan
sungai es dan disebut OUTWASH. Bila iar yang mencair itu bermuara diantara dataran
tinggi dan sungai es, tercipta suatu danau dimana endapan danau es akan terbentuk. Ketika
air mengalir ke dalam danau tersebut, material yang kasar diendapkan dipinggir danau dan
membentuk delta-delta pasir dan kerikil.

13 Mekanika Tanah 1
6 Ir.Desiana Vidayanti,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
a. M Das, Braja, Indrasurya B Mochtar dan Noor Endah. Mekanika Tanah
(Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis), jilid 1, Erlangga : Jakarta
b. Repository.Politeknik Negeri Malang . 2012. Teknik Tanah dan Batuan. http://
rahmadsigit.files.wordpress.com/2012/07/materi-tanah-dan-batuan2.doc
fileq.wordpress.com/2012/08/ diakses pada 18 Oktober 2013.
c. http:// wikipedia.com/Ilmu Mekanika Tanah.wordpress.com/2012/08/ diakses
pada 18 Oktober 2013
d. Kovacs, WD dan Holtz. An Introduction to Geotechnical Engineering.
e. Bowlesh,E Joseph.1984.Physical and Geotechnical Properties of Soils.
McGraw Hill.

13 Mekanika Tanah 1
7 Ir.Desiana Vidayanti,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai