Anda di halaman 1dari 6

MODUL III RANGKAIAN PENGUAT OPERASIONAL

Fitrah Azizah (13216601)


Asisten: Alyssa Diva Mustika
Tanggal Percobaan: 21/09/2016
EL2101-Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak rangkaian penguat tak membalik dengan


impedansi masukkan yang tinggi (Hermanudin
Penguat operasional atau biasa disebut sebagai operational
2009). Keluaran yang dihasilkan dari percobaan
amplifier (op-amp) merupakan rangkaian elektronik yang
ini merupakan tegangan output yang sesuai
memiliki dua input (inverting dan non-inverting) dengan satu
dengan fungsi op-amp itu sendiri baik inverter,
output. Op-amp dapat dimanfaatkan sebagai berbagai
summer atau yang lainnya. Selain mengenalkan
macam fungsi seperti alat operasional komputasi analog
op-amp, percobaan modul tiga ini juga bertujuan
sederhana atau fungsi linear maupun tidak linier. Antara
agar praktikan mampu merangkai beberapa jenis
lain contoh dari operasi matematika yang dapat dilakukan
rangkaian op-amp pada protoboard dan memahami
op-amp adalah penjumlahan, pengurangan, inverter,
penggunaan rangkaian op-amp sehingga dapat
integrator dan masih banyak lagi, namun pada praktikum
menggunakan rangkaian-rangkaian standar op-
kali ini hanya dilakukan pengujian pada rangkaian op-amp
amp tersebut pada komputasi analog sederhana.
non-inverting, inverting, penjumlahan dan integrator. Op-amp
yang dipakai dalam praktikum ini adalah IC Op amp 741
2. STUDI PUSTAKA
yang membedakan rangkaian satu dengan yang lainnya
adalah susuanan resistornya/rangkaian umpan balik. Pada
2.1 OP-AMP (OPERATIONAL AMPLIFIER)
percobaan ini 4 IC dirangkai sebagai 4 jenis op-amp yang
berbeda seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Kemudian
Op-amp adalah komponen elektronika analog
hasil dari percobaan ini diharapkan nilai tegangan output
dalam bentuk IC, yang berfungsi sebagai penguat
yang terukur sama atau minimal mendekati nilai tegangan
operasional/differensial yang terdiri dari dua
output yang terhitung sesuai dengan turunan rumus masing-
input yaitu inverting dan non-inverting dengan satu
masing op-amp. Segala rangkaian percobaan diatas bertujuan
terminal output. Dalam penggunaan op-amp
agar praktikan mampu memahami cara merangkai op-amp
antara lain adalah sebagai operasional matematika
beserta fungsinya.
sederhana seperti penjumlahan, pengurangan,
Kata kunci: Op-amp. IC 741. perkalian, pembagian dan integrator. [1]

1. PENDAHULUAN
Pada percobaan modul tiga ini akan dibahas
mengenai rangkaian penguat operasional atau
biasa disebut sebagai op-amp. Op-amp
merupakan rangkaian elektronik yang terdiri dari
dua input yaitu inverting dan non-inverting
dengan satu terminal output yang akan Gambar 1. Op-amp
mengeluarkan tegangan sesuai dengan fungsi
rangkaian pada op-amp tersebut. Fungsi dari op- 2.2 RANGKAIAN PENJUMLAHAN
amp itu sendiri secara umum adalah sebagai (SUMMER/ADDER)
penguat sinyal masukan baik DC (Direct Current)
maupun AC (Alternating ccurrent). Contoh Rangkaian summer atau penjumlah sinyal dengan
pemanfaatan op-amp yang sering dilihat di Op-amp adalah konfigurasi Op-Amp sebagai
kehidupan sehari-hari adalah pengeras suara dan penguat dengan diberikan input lebih dari satu
berbagai jenis sensor. selain itu penggunaan op- untuk menghasikan sinyal ouput yang linier
amp dapat ditemui juga pada operasi matematika sesuai dengan nilai penjumlahan sinyal input dan
sederhana seperti penjumlahan, pengurangan, faktor penguatan yang ada. berikut gambar dan
integrator dll. Adapun op-amp digunakan untuk rumus yang berlaku pada rangkaian summer [2]
inverting dan non-inverting. Rangkaian penguat
inverting merupakan rangkaian penguat pembalik
dengan impedansi masukkan sangat rendah.
Sedangkan rangkaian non-iverting merupakan
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 1
Gambar 4. Rangkaian penguat inverting
Gambar 2. Rangkaian Op amp Summer.

2.5 RANGKAIAN INTEGRATOR


2.3 RANGKAIAN NON-INVERTING Rangkaian integrator sering digunakan untuk
Rangkaian non-inverting merupakan rangkaian kepentingan komputasi sinyal analog. Tidak
penguat sinyal dengan impedansi masukan yang seperti rangkaian penguat lainnya yang memakai
sangat tinggi. Sinyal output yang dikeluarkan resistor sebagai umpan balik penguatan,
rangkaian non-inverting sama dengan sinyal input rangkaian integrator memakai kapasitor sebagai
yang dimasukkan dalam arti lain memiliki fasa umpan balik penguatannya. Rangkaian ini sangat
yang sama antara sinyal output dan sinyal input membantu menyelesaikan operasi persamaan
sehingga sering juga disebut sinyal penguat tak integral dalam matematika. Berikut gambar dan
membalik.berikut diberikan gambar dan turunan rumus yang berlaku pada Op-amp integrator. [5]
rumus dari penguat non-inverting. [3]

Gambar 5. Rangkaian Op-amp integrator

Gambar 3. Rangkaian Op-amp non inverting

2.6 RANGKAIAN OSCILLATOR


Rangkaian oscillator merupakan rangkaian yang
2.4 RANGKAIAN INVERTING
menggunakan IC op-amp sebagai penghubung.
Rangkaian inverting atau rangkaian penguat Rangkaian oscillator memanfaatkan pengisian dan
membalik merupakan salah satu operasional pengosongan kapasitor untuk dapat menghasilkan
penguat sinyal dengan impedansi masukan yang gelombang sinyal dimana dari rangkaian ini
sangat rendah sehingga mempunyai karakteristik keluar pembangkit sinyal yang berbentuk
sinyal output yang dikeluarkan merupakan gelombang sinusoidal.[6]
kebalikan dari sinyal input nya, dengan kata lain
fasa dari sinyal output berkebalikan dengan fasa 3. METODOLOGI
dari sinyal input. Berikut gambar dan rumus yang
berlaku pada rangkaian inverting. [4] 3.1 KOMPONEN DAN ALAT UKUR YANG
DIGUNAKAN

a) Power Supply DC (2 buah)


b) Generator Sinyal (1 buah)
c) Osiloskop (1 buah)
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 2
d) Kabel BNC-probe jepit (2 buah) 5) Menganalisa hubungan antara Vin dan
Vout dengan nilai yang keluar dari hasil
e) Kabel BNC-BNC (1 buah)
pengukuran.
f) Kabel 4mm-4mm (5 buah)
6) Dengan masih menghubungkan VP ke
g) Kabel 4mm-jepit buaya (5 buah) titik B, generator sinyal dipasang sebagai
Vin dengan frekuensi 500Hz. Kemudian
h) Multimeter digital (2 buah)
mengatur keluaran generator sinyal
i) Breadboard (1 buah) hingga menghasilkan output op-amp
(Vout) sebesar 4 Vpp.
j) Kabel jumper (1 meter)
7) Mencatat tegangan Vin peak to peak
k) IC Op-amp 741 (7 buah)
dengan memastikan setting osiloskop
l) Kapasitor 1nF (1 buah) menggunakan DC coupling. Kemudian
m) Resistor 1,1 K (2 buah) menganalisa hubungan antara Vout
dengan Vin.
n) Resistor 2,2 K (7 buah)
o) Resistor 3,3 K (4 buah) PERCOBAAN RANGKAIAN SUMMER
(PENJUMLAHAN)
3.2 LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN 1) Memodifikasi rangkaian pada gambar 3-8
dengan menambahkan input lain (Vin2)
PERCOBAAN RANGKAIAN PENGUAT NON dari generator sinyal seperti pada gambar
INVERTING 3-9 di modul.
1) Merangkai rangkaian op-amp non 2) Mengukur dan mencatat seluruh nilai
inverting seperti pada gambar 3-7 di aktual resistor yang digunakan dengan
modul pada breadboard yang telah menggunakan multimeter digital.
disediakan.
3) Membuka sambungan titik C ke
2) Mengukur nilai aktual resistor 1k rangkaian kemudian memasang generator
dengan menggunakan multimeter . sinyal sebagai Vin dengan frekuensi
3) Menyambungkan variabel bebas VP ke 500Hz dan mengatur keluaran generator
titik A pada rangkaian kemudian sinyal sehingga menghasilkan output op-
mencatat tegangan input (Vin) yang amp sebesar 4 Vpp.
keluar dari titik A dan tegangan output 4) Menyambungkan Vp ke titik A kemudian
(Vout) yang keluar dari rangkaian Op- mencatat nilai Vo dan Vin dengan
amp sementara Vp terhubung di titik A . memastikan terlebih dahulu osiloskop
4) Melakukan hal serupa seperti langkah 3 menggunakan DC coupling.
denga VP dipindahkan ke titik B, C, dan D. 5) Melakukan kembali langkah no 4dengan
5) Mencari hubungan antara Vout dengan Vp terhubung pada titik B.
Vin yang keluar dari hasil pengukuran 6) Menganalilsa hubungan antara Vout dan
Vin kemudian mencatatnya dalam hasil
PERCOBAAN RANGKAIAN PENGUAT INVERTING laporan
1) Menyusun rangkaian penguat non-
inverting di breadboard seperti pada PERCOBAAN RANGKAIAN INTEGRATOR
gambar 3-8 pada modul. 1) Menyusun Rangkaian pada breadboard
2) Mengukur dan mencatat nilai aktual seperti gambar 3-10 di modul.
seluruh resistor yag digunakan dengan 2) Merangkai Vs dengan sinyal kotak
menggunakan multimeter. menggunakan generator sinyal dengan
3) Menyambungkan Vp ke titik A pada frekuensi 1kHz 0,5Vpp.
rangkaian kemudian mencatat nilai Vin 3) Mengamati gelombang output pada
dan Vout yang keluar disebab kan Vp osiloskop dan memplot kedua gelombang
disambungkan ke titik A. input dan output. Kemudian mencari
4) Melakukan kembali langkah ke 3 dengan hubungan antara gelombang input dan
VP dipindahkan ke titik B. output serta menuliskannnya dalam
laporan

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 3


4) Mengulang kembali langkah 2 dan 3 inverting ini menghasilkan tegangan output dua
dengan mengubah amplitudo sebesar 0,1 kali lipat dari tegangan input sesuai dengan
Vpp dan membandingkan hasilnya. perhitungan memakai rumus yang ada. Setelah
dilakukan pengukuran dengan multimeter digital
PERCOBAAN RANGKAIAN OP-AM UNTUK didapatkan Vin dan Vout terukur yang mendekati
OSCILLATOR nilai Vin dan Vout terhitung/literatur seperti yang
terlihat pada tabel, sedikit perbedaan yang terjadi
1) Merangkai op-amp seperti pada gambar
diakibatkan beberapa faktor yaitu nilai resistor
3-11 di modul pada breadboard kemudian
yang tidak tepat 1k , tegangan input positif
menunjukkan ranngkaian tersebut pada
maupun negatif yang tidak tepat 12 Volt dan
asistant praktikum.
tingkat presisi setiap alat pengukur. Namun
2) Mencatat frekuensi yang dihasilkan di segala keterbatasan itu masih dalam ranah yang
titik C, kemudian mencatatnya pada BCL. dimaklumi sehingga hasil pengukuran masih
dapat ditoleransi dan dikatakan percobaan
3) Mengubah nilai R1 dan R2 menjasi 6,8k
rangkaian Op-amp non inverting berhasil (sesuai
kemudian mengamati dan mencatat
dengan teori yang ada).
frekuensi sinyal yang muncul di titik C.
4) Mengembalikan R1 dan R2 ke nilai awal. PERCOBAAN RANGKAIAN INVERTING
Lalu mengubah C1 menjadi 470 pF
Nilai aktual resistor :
kemudian mengamati dan mencatat
frekuensi sinyal yang muncul di titik C. 1k = 0,989k
5) Mengembalikan C1 ke nilai awal lalu 2,2k = 2, 167 k
mengubah R4 menjadi 12k, kemudian
3,3 k = 3, 297k
mengamati dan mencatat frekuensi sinyal
yang muncul di titik C. Nilai Perhitungan Nilai Pengukuran
Titik
4. HASIL DAN ANALISIS Vin Vout Vin Vout
(Volt) (Volt) (Volt) (Volt)
PERCOBAAN RANGKAIAN NON INVERTING
A -4 8,8 -3,85 3,4
Nilai aktual resistor 1k =0,929k
B 0 0 -0,006 0,004
Rangkaian resistor umpan balik = (Rf/Rin) + 1 =
(1/1) +1 = 2 (artinya keluaran tegangan output Pada percobaan kedua penguat operasional
harus dua kali lipat tegangan input ) pembalik/inverting , sinyal yang masuk dengan
yang keluar memiliki polaritas yang berbeda
Nilai Perhitungan Nilai Pengukuran
sehingga tanda positif maupun negatif pun pada
Titik
Vin Vout Vin Vout saat sinyal output akan keluar sebaliknya yang
(Volt) (Volt) (Volt) (Volt) positif jadi negatif dan yang negatif jadi positif,
setelah dianalisa hal ini disebabkan arus masukan
dari sumber tegangan dihubungkan seri dengan
A 6 12 5,801 10,893 Rin yang masuk ke bagian inverting op-amp yang
disimbolkan (-) pada op amp sehingga apabila
B 2 4 1,6001 3,36
dilakukan analisa rangkaian maka akan
C -2 -4 -2,104 -3,98
didapatkan tegangan keluar yang bernilai
terbalik . Selain terbalik nilainnya, seharusnya
D -6 -6 -5,92 -9,52 output tegangan juga diperkuat sebesar 2,2 kali
lipat, mengapa? Karena penguat/umpan balik
Pada percobaan ini, Penguat tak membalik (Non- dideklarasikan sebagai Rf/Rin yang pada
Inverting) merupakan suatu penguat dimana rangkaian ini (2,2k/1k) namun yang
tegangan keluaran mempunyai polaritas yang didapatkan pada hasil pengukuran di titik A
sama dengan tegangan masukan. Sehingga terlihat hasilnya tidak dua kali lipat, diduga pada
pada tabel data bahwa tidak ada perubahan (+ percobaan ini ada bagian rangkaian yang terputus
maupun -) dari tegangan masukan (Vin) dengan sehingga percobaan pada titik A dikatakan gagal.
tegangan keluarannya (Vout). Nilai Vin Sedangkan pada titik B menunjukkan nilai yang
didapatkan dari pembagi tegangan dengan selisih sudah seharusnya muncul, Vin 0 Volt didapatkan
tegangan -12 Volt sedangkan rangkaian resistor dari pembagi tegangan pada resistor yang apabila
umpan balik pada percobaan Op-amp non dikalikan dengan umpan balik pun akan sama saja

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 4


bernilai 0 volt. Ketika pengukuran nilai input dan Rangkaian Integrator adalah rangkaian penguat
output dalam multimeter digital yang keluar tidak yang berfungsi mengintegralkan tagangan input
tepat 0 volt, hal ini dianalisis disebabkan oleh terhadap waktu. Rangkaian ini juga berasal dari
nilai resistansinya juga yang tidak terlalu tepat rangkaian inverting yang tahanan baliknya diganti
seperti pada nilai resistansi yang digunakan dengan menggunakan kapasitor. Secara umum,
dalam perhitungan. Jika perhitungan umpan balik positif akan menghasilkan osilasi
menggunakan nilai resistansi aktual yang sebelum sedangkan umpan balik negatif menghasilkan
percobaan diukur akan didapatkan hasil yang penguatan yang dapat terukur. Ketika inputnya
lebih mendekati lagi. pada titik B dikatakan berupa sinyal DC(frekuensi = 0), kapasitor akan
percobaan berhasil. berupa saklar terbuka. Jika tanpa resistor feedback
seketika itu juga outputnya akan saturasi sebab
PERCOBAAN RANGKAIAN PENJUMLAHAN rangkaian umpan balik Op-Amp menjadi open
(SUMMER) loop (penguatan open loop Op-Amp ideal tidak
berhingga atau sangat besar).Maka
Nilai aktual resistor :
rangkaian feedback integrator harus diparalelkan
1k (pertama) = 0,986k dengan sebuah resistor dengan nilai sebesar 10
kali R (Arifin, 2009). Secara teori rangkaian
1k (kedua) = 0,988k
merupakan penguat tidak linier yaitu penguat
2,2k = 2, 169 k yang bentuk sinyal keluarannya tidak sama
dengan bentuk sinyal masukannya. Jika sinyal
Gambar pada Osiloskop masukannya berbentuk sinusoidal maka
Vs (Vpp) gelombang keluarannya berbentuk kotak, jika
Gelombang Input Gelombang Output
sinyal masukannya berbentuk kotak maka sinyal
4 keluarannya berbentuk segitiga, begitu pula jika
sinyal masukannya berbentuk segitiga maka
Nilai Perhitungan Nilai Pengukuran sinyal keluarannya berbentuk sinusoidal. Pada
Titik praktikum ini untuk Vs = 0,5 Vpp hasil yang
Vin Vout Vin Vout diperoleh sinyal masukan berbentuk kotak
(Volt) (Volt) (Volt) (Volt)
sedangkan keluarannya berbentuk trapesium hal
A - - - - ini tidak sesuai dengan teori yang ada, setelah
dianalisa kemungkinan hal ini disebabkan oleh
B - - - - kesalahan pengkuran saat melakukan praktikum
atau mungkin disebabkan oleh alat ukur dan
Rangkaian Penguat penjumlah (Summer) bahan yang digunakan tidakberfungsi
merupakan rangkaian penjumlah yang sebagaimana mestinya. Namun pada percobaan
dasar rangkaiannya adalah rangkaian inverting Vs=0,1 Vpp hasil yang diperoleh sangat sesuai
amplifier dan hasil outputnya adalah dikalikan dengan teori yang ada, sinyal input berupa kotak
dengan penguatan seperti pada rangkaian sedangkan output didapati berupa gelombang
inverting. Pada dasarnya nilai outputnya adalah segitiga. Setelah dicari kesalahannya ternyata saat
jumlah dari penguatan masing masing dari percobaan Vs = 0,5 Vpp, IC mengalami kerusakan
inverting. Seharusnya seperti itulah yang terjadi sedangkan karena adanya arus pendek,
pada praktikum percobaan Op amp summer ini sedangkan saat Vs = 0,1 Vpp IC 741 telah diganti
namun pada kenyataannya tidaklah seperti itu, dengan yang baru.
alat yang digunakan tidak menunjukkan nilai
pengukuran Vout-nya, diduga dikarenakan ada 5. KESIMPULAN
rangkaian yang terputus atau rusak. sehingga
1. Rangkaian Penguat inverting sebagai
dapat dikatakan percobaan op amp Summer ini
penguat yang membalik keluaran.
gagal.
Semakin besar nlai Rf maka penguat akan
PERCOBAAN RANGKAIAN INTEGRATOR semakin besar karena sebagai faktor
pengalinya sehingga output-nya pun akan
Gambar pada Osiloskop semakin besar, sebaliknya apabila Rin
Vs (Vpp) lebih besar dari Rf maka tegangan
Gelombang Input Gelombang Output
keluarannya lebih kecil dari tegangan
0,5 masukannya karena Rin berperan sebagai
faktor pembagi.
0,1
2. Penguat non inverting selalu
menghasilkan tegangan keluaran yang
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 5
selalu sefasa dengan tegangan
masukkannya.
3. Pada rangkaian integrator apabila
diberikan masukan berupa sinyal kotak
akan menghasilkan keluaran berupa
gelombang segitiga.

DAFTAR PUSTAKA
[1] http://elektronika-dasar.web.id/operasional-
amplifier op-amp/, 22-09-2016, 19:15.
[2] http://elektronika-dasar.web.id/adder-
penjumlah-dengan-op-amp/,22-09-2016,
19:30.
[3] http://elektronika-dasar.web.id/penguat-tak-
membalik-non-inverting-amplifier/,22-09-
2016, 19:35.
[4] http://elektronika-dasar.web.id/karakteristik-
penguat-membalik-inverting-amplifier/,22-
09-2016, 19:40.
[5] http://elektronika-dasar.web.id/integrator-
aktif/ , 22-09-2016, 19:48.
[6] http://www.rangkaianelektronika.org/rangkai
an-osilator-sederhana.htm , 22-09-2016, 19:58.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 6

Anda mungkin juga menyukai