uk/schools/gcsebitesize/geography/water_rivers/river_landforms_rev
2.shtml
http://www.onegeology.org/extra/kids/earthprocesses/meanderingRivers.html
DEFINISI MEANDER
Bentuk sirkulasi dari Meander dapat didefinisikan sebagai aliran sungai yang
berbelok-belok secara teratur dengan arah pembelokan lebih atau kurang 180%. Meander
merupakan bentuk aliran sungai pada daerah datar yang berliku-liku, baik datar karena
endapan alluvial atau karena peneplainisasi. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari
sungai bagian hulu dimana volume air kecil dan tenaga yang terbentuk juga kecil. Akibatnya
sungai mulai menghindari penghalang dan mencari rute yang paling mudah dilewati.
Sementara, pada bagian hulu belum terjadi pengendapan. Pada bagian tengah, wilayahnya
mulai datar dan aliran air mulai lambat sehingga membentuk meander.
Pada bagian sungai yang aliranya cepat akan terjadi pengikisan sedangkan bagian tepi
sungai yang lamban alirannya akan terjadi pengendapan. Jika hal itu terjadi terus-menerus
maka akan membentuk meander. Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir,
dimana pengikisan dan Pengendapan terjadi secara berturut turut.
Bagian belokan meander yang hampir bersentuhan karena perkembangan erosi
disebut neck. Akibat putusnya neck oleh terobosan aliran sungai dapat terbentuk danau
oxbow lake atau mort lake. Oxbow lake banyak ditemukan pada sungai.
Oxbow lake atau danau tapal kuda merupakan danau dihasilkan bila sungai yang
berkelok-kelok atau sungai meander melintasi daratan mengambil jalan pintas
dan meninggalkan potongan-potongan yang akhirnya membentuk danau tapal
kuda. Oxbow lake terbentuk dari waktu ke waktu sebagai akibat dari erosi dan
sedimentasi dari tanah disekitar sungai meander. Meander dapat didefinisikan
sebagai aliran sungai yang berbelok-belok secara teratur dengan arah
pembelokan lebih atau kurang 180%. Meander merupakan bentuk aliran sungai
pada daerah datar yang berliku-liku, baik datar karena endapan alluvial atau
karena peneplainisasi. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai
bagian hulu. Pada bagian hulu, volume air kecil dan tenaga yang terbentuk juga
kecil. Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan mencari rute yang
paling mudah dilewati. Sementara, pada bagian hulu belum terjadi
pengendapan.
Pada bagian tengah, yang wilayahnya mulai datar aliran air mulai lambat dan
membentuk meander. Proses meander terjadi pada tepi sungi, baik bagian dalam
maupun tepi luar. Di bagian sungai yang aliranya cepat akan terjadi pengikisan
sedangkan bagian tepi sungai yang lamban alirannya akan terjadi pengendapan.
Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir, dimana pengikisan dan
Pengendapan terjadi secara berturut turut. Bagian belokan meander yang
hampir bersentuhan karena perkembangan erosi disebut neck. Akibat putusnya
neck oleh trobosan aliran sungai dapat terbentuk danau oxbow lake atau mort
lake. Oxbow lake banyak ditemukan pada sungai. Sungai dewasa adalah sungai
yang berliku-liku dan mempunyai suatu dataran yang mudah untuk dilanda
banjir. Jika peremajaan sungai terjadi maka erosi sungai meander dapat
meningkat kearah dalam dan terbentuk meander sungai dengan tebing terjal,
sungai seperti itu disebut incised atau ontrenched meander.
Terbentuknya meander ialah karena aanya reaksi yang wajar dari aliran sungai
terhadap batu-batuan yang relative homogen dan tidak begitu tahan terhadap
erosi.
b) Menurut Ferrel
Bagaimanapun arah aliran sungai akan mengalami pengaruh dari pada reaksi
bumi. Di permukaan bumi semua arus mengalami pembelokan sebagai akibat
dari rotasi bumi yaitu disebelah utara equator membelok ke kiri.
Oleh karena hal ini, maka sungai yang sebetulnya hendak mengalir lurus
terpaksa mengalami pembelokan dan tebingnya yang sebelah mengalami erosi
lebih besar daripada tebing yang lain. Apabila sekali terjadi pembelokan maka
belokan yang lain akan menyusul, hal ini disebabkan terjadi arus helioceida
yangb timbul pada waktu sungai arahnya berbelok.
Belokan-belokan sungai ini akan bertambah lebar sehingga pada waktu air
pasang, terdapat hubungan langsung antara lingkaran yang satu dan lingkaran
yang lain. Selama air pasang, terjadilah pengikisan dan pemindahan material
batuan di sepanjang lembah sungai. Akibatnya ketika air surut terputuslah
lingkaran-lingkaran dan terbentuklah cabang-cabang yang mati, serta danau-
danau dan payau-payau yang melengkung. Sungai-sungai besar seperti sungai
indragiri dan sungai Musi di sumatera, sungai Kapuas di Kalimantan, sungai
Balim di Irian atau sungai Bengawan Solo di Jawa dengan jelas memperlihatkan
gejala-gejala di atas.
3. Macam-macam meander
a) Meander mendalam
b) Meander berteras
Meander lembah adalah meander yang terdapat pada lembah yang sudah
mencapai stadium dewasa, ketika lebar dari meander lembah ini 20x lebar
saluran.
d) Meander bebas
Meander bebas adalah meander yang jalur meandernya tidak tertentu. Meander
ini terjadi pada sungai yang sudah mencapai stadium tua dan banyak sekali
bekas-bekas yang telah ditinggalkan.
e) Meander pengikisan
Slip Off slope = bagian lengkung meander yang selalu mendapat sedimentasi
Oxbow lake = bekas spur yang telah ditinggalkan dan sekarang berbentuk
seperti danau
Awalnya sungai meander yang terbentuk aliran airnya relatif datar karena liku-
liku yang ada belum terlalu melengkung, sehingga arus air sungai masih pelan.
Air mulai mengalir dengan kecepatan yang berbeda, ketika mengalir pada
lekukan pada suatu sungai kelok-kelok. Air yang melewati lekukan yang
menjorok keluar (cut bank) akan menyebabkan terjadinya erosi secara terus-
menerus. Cut bank merupakan zone tanah yang tererosi oleh aliran sungai
dalam pembentukan meander. Sehingga erosi yang terjadi dalam waktu yang
lama akan menyebabkan cut bank semakin melebar.
Sementara itu, di sisi lekukan yang lain akan terjadi pengendapan yang
menyebabkan terbentuknya point bar. Point bar merupakan proses sedimentasi
yang dominan di dalam alur sungai. Bentuk dan ukuran point bar bervariasi
tergantung pada besarnya alur sungai serta berkembang pada bagian lengkung
dalam (inner band) alur sungai.
Dalam jangka waktu yang panjang, cut bank akan melebar ke arah luar dan
juga point bar akan melebar ke arah sungai karena pengendapan yang terus
terjadi, sehingga akan terbentuk lekukan yang semakin tajam.
Lekukan tersebut lama-lama akan membentuk "neck" yaitu ujung dari lekukan
yang seperti akan terhubung dengan ujung lekukan yang lain.
Selanjutnya, "neck" akan semakin menyempit karena proses erosi yang terus
menerus. Jika terjadi hujan, air akan mampu menggenangi "neck" tersebut,
sehingga air hujan akan mampu mengerosi lekukan tepi sungai yang kemudian
akan mampu membentuk aliran sungai baru yang lebih lurus. Karena hal
tersebut air yang mengalir tidak lagi melewati lekukan tapi lebih memilih untuk
mengalir pada saluran yang lurus.
Pemisahan yang akhirnya memotong (cut-off) "neck" dari sungai akan
meninggalkan lekukan sungai tersebut yang kemudian akan terbentuk oxbow
lake. Air di dalam oxbow lake tidak lagi dialiri oleh air sungai, sehingga debit air
di dalam oxbow lake akan tetap. Dalam waktu yang lama air dalam danau akan
menjadi asam karena tidak ada sirkulasi air. Akhirnya oxbow lake seakan-akan
membentuk seperti kolam .
Meandering river channels are asymmetrical. The deepest part of the channel
is on the outside of each bend. The water flows faster in these deeper
sections and erodes material from the river bank. The water flows more
slowly in the shallow areas near the inside of each bend. The slower water
can't carry as much sediment and deposits its load on a series of point bars.
The low-lying area on either side of a river is called a floodplain. The
floodplain is covered with water when the river overflows it banks during
spring floods or periods of heavy rain. Sediment is deposited on the
floodplain each time the river floods. Mud deposited on the floodplain can
make the soil really good for agriculture.