Anda di halaman 1dari 6

Cara Kerja KWH Meter pada Instalasi Listrik

Fungsi dan Cara Kerja KWH Meter pada Instalasi Listrik Jika anda seorang
teknisi listrik, pastinya sudah tak asing lagi dengan yang namanya KWH meter bukan? Ya,
KWH meter adalah suatu alat yang digunakan oleh PLN untuk menghitung pemakaian energi
listrik para konsumennya.
Perlu diketahui bahwa KWH meter bekerja menggunakan sistem induksi medan
magnet yang dapat menggerakkan piringan alumunium. Piringan yang berputar tersebut akan
menggerakkan counter yang menandai setiap hitungan pemakaian energi listrik. Semakin
cepat piringan berputar, maka semakin besar pula tagihan listrik yang harus dibayar.
Kita dapat dengan mudah menjumpai KWH meter ini di rumah-rumah. Biasanya PLN
memasangnya di tembok teras rumah agar lebih mudah saat melakukan pengecekan. Nah,
pada kesempatan kali ini Belajar Elektronika akan mengajak anda semua berbicara lebih
lanjut mengenai alat yang disebut KWH meter.
Fungsi KWH Meter
Seperti yang telah dikatakan tadi bahwa fungsi KWH meter pada instalasi listrik
adalah untuk menghitung pemakaian energi listrik para konsumen PLN. Ada dua jenis KWH
meter yang ada saat ini, yakni jenis prabayar atau pulsa, dan yang kedua adalah jenis pasca
bayar yang biasa disebut dengan KWH meter konvensional.
KWH meter memiliki tiga buah kumparan, yang terdiri dari satu buah kumparan
tegangan dengan koil berdiameter tipis, dan dua buah kumparan tegangan dengan koi
berdiameter tebal. Selain itu dalam sebuah KWH meter juga terdapat magnet permanen yang
berfungsi untuk menetralkan alumunium dari induksi medan magnet.
Cara Kerja KWH Meter
Arus beban pada I menghasilkan fluks bolak balik c, yang kemudian melewati
piringan aluminium dan menginduksinya. Akibatnya timbul tegangan dan eddy current.
Selain itu umparan tegangan Bp juga mengasilkan fluks bolak balik p yang melintas arus If,
sehingga piringan mendapatkan gaya, dan resultan dari torsi membuat piringan tersebut
menjadi berputar.
Torsi putaran sebanding dengan fluks p serta arus IF dan harga cosinus dari sudut
diantaranya. Akibat p dan IF sebanding dengan tegangan E serta arus beban I, maka torsi
motor sebanding dengan EI cos , yakni daya aktif yang diberikan menuju ke beban. Oleh
sebab itu kecepatan putaran piringan sebanding dengan daya aktif yang digunakan.
KWH Meter Analog Kwh meter adalah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk
menghitung besar pemakaian daya konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di masyarakat.
Bagian utama dari sebuah KWH meter adalah kumparan tegangan, kumparan arus, piringan
aluminium, magnet tetap yang tugasnya menetralkan piringan aluminium dari induksi medan
magnet dan gear mekanik yang mencatat jumlah perputaran piringan aluminium. Alat ini
bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan magnet tersebut
menggerakkan piringan yang terbuat dari aluminium. Putaran piringan tersebut akan
menggerakkan counter digit sebagai tampilan jumlah KWH nya.
Konstruksi Watt Jam (KWH) Meter

Torsi yang dibangkitkan sebanding dengan kuat medan kumparan tegangan dan arus
pusar di dalam piringan yang berturut-turut adalah fungsi kuat medan kumparan arus. Berarti
jumlah putaran piringan sebanding dengan energi yang telah dipakai oleh beban dalam selang
waktu tertentu, dan diukur dalam kilowatt-jam (kWh, kilowatt jam). Poros yang menopang
piringan aluminium dihubungkan melalui susunan roda gigi ke mekanisme jam dipanel alat
ukur, melengkapi suatu pembacaan kWh yang terkalibrasi dalam desimal.

Redaman piringan diberikan oleh dua maghnit permanen kecil yang ditempatkan
saling berhadapan pada sisi piringan. Bila piringan berputar, maghnit-maghnit permanen
mengindusir arus pusar di dalamnya. Arus-arus pusar ini bereaksi dengan medan maghnit dari
maghnit-maghnit permanen kecil dan meredam gerakan piringan. Kalibrasi alat ukur watt jam
dilakukan pada kondisi beban penuh yang diijinkan dan pada kondisi 10% dari beban yang
diijinkan.

Pada beban penuh, kalibrasi terdiri dari pengaturan posisi maghnit-maghnit permanent
kecil agar alat ukur membaca dengan tepat. Pada beban-beban yang sangat ringan, komponen
tegangan dari medan menghasilkan suatu torsi yang tidak berbanding langsung dengan beban.
Kompensasi kesalahan diperoleh dengan menyisipkan sebuah kumparan pelindung atau pelat
diatas sebagian kumparan tegangan dengan membuat alat ukur bekerja pada 10% beban yang
diijinkan. Kalibrasi alat ukur pada kedua posisi ini biasanya menghasilkan pembacaan yang
memuaskan untuk semua bebanbeban lainnya. Sebuah alat ukur watt jam satu fasa
ditunjukkan pada gambar berikut.
Bagian Mekanik KWH Meter Tipe Induksi Dan Elektromekanik

Keterangan :

1. Kumparan tegangan, yang dihubungkan paralel dengan beban


2. Kumparan arus, dihubungkan seri dengan beban
3. Stator
4. Piringan Aluminium Rotor
5. Rotor brake magnets
6. Spindle dengan worm gear
7. Display dial : 1/10, 10 dan 1000 , 1, 100 dan 10000.dials berputar searah jarum jam
Meter induksi elektromekanik beroperasi dengan menghitung putaran dari cakram
aluminium yang dibuat berputar dengan kecepatan proporsional dengan power yang
digunakan. Alat ini mengkonsumsi power yang kecil sekitar 2 watts. Cakram metalik bekerja
dengan dua kumparan. Kumparan satu disambungkan dengan sebuah benda yang
menghasilkan flux magnetik yang proporsional dengan tegangan dan kumparan kedua
disambungkan dengan benda yang menghasilkan flux magnetik yang proporsional dengan
arus.

Keadaan ini menghasilkan eddy currents di cakram dan efeknya adalah gaya yang
digunakan dalam cakram proporsional dengan hasil arus dan tegangan. Magnet permanen
menggunakan gaya berlawanan yang proporsional dengan kecepatan rotasi cakram, hal ini
menyebabkan sebuah pengereman yang menyebabkan cakram berhenti berputar. Tipe meter
yg didiskripsikan di atas digunakan pada AC fasa tunggal. Perbedaan konfigurasi antara fasa
tunggal dan tiga fasa adalah terletak adanya tambahan kumparan tegangan dan arus.

Contoh Meter Induksi Elektromekanik

Pengukuran energi dalam sistem tiga fasa dilakukan oleh alat ukur watt jam fasa
banyak. Kumparan arus dan kumparan tegangan dihubungkan dengan cara yang sama seperti
wattmeter tiga fasa. Masing-masing fasa alat ukur watt jam mempunyai rangkaian maghnetik
dan piringan tersendiri, tetapi semua piringan dijumlahkan secara mekanis dan putaran total
permenit dari poros sebanding dengan energi total tiga fasa yang dipakai.

Anda mungkin juga menyukai