Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang maha esa karena atas
karunianya saya dapat meyelesaikan tugas ini.

PEMBAHASAN
Pada kesempatan kali ini saya akan membahasa tentang kerajaan sriwijaya
dari masa kejayaan kerajaan sriwijaya sampai runtuhnya kerajaan sriwijaya.

SUMBER SEJARAH KERAJAAN SRIWIJAYA


Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan sriwijaya ini berasal dari abad ke-
7 seorang pendeta tiongkok I tsing, menulis bahwa ia mengunjugi sriwijaya pada
tahun 671 dan tinggal selama 6 bulan. Prasasti yang paling tua mengenai
sriwijaya juga berada pada abad ke-7 yaitu prasati kedukan bukit di Palembang.
Tidak terdapat catatan lebih lanjut mengenai sriwijaya dalam sejarah Indonesia
Masa lalunya yang terlupakan dibentuk kembali oleh sarjana asing. Tidak ada
orang Indonesia modern yang mendengar mengenai sriwijaya sampai tahun
1920-an, ketika sarjana perancis George Coedes mempublikasikan penemuanya
dalam surat kabar berbahasa belanda dan Indonesia.

LETAK KERAJAAN SRIWIJAYA


Kerajaan sriwijaya merupakan kerajaan yang berdiri pada abad ke-7 di
Sumatra barat. Pendirinya adalah dapunta hyang, sriwijaya memiliki sebutan
kerajaan Nasional 1 sebab pengaruh kekuasaanya mencakup hampir seluruh
nusantara dan negara negara di sekitarnya. Letaknya sangat strategis.

Pada tahun 1993 pierre yves manguin melakukan observasi dan


berpendapat bahwa pusat sriwijaya berada di sungai musi antara bukit.
Seguntang sabongkingking terletak di provinsi Sumatra selatan
sekarang, tepatnya di sekitar situs karanganyar yang kini di jadikan taman
purbakala kerajaan sriwijaya.
Soekmono berpendapat bahwa pusat sriwijaya terletak di kawasan
sehilliran Batang Hari, antara Muara Sabak sampai ke Muara Tembesi di
provinsi jambi sekarang.
Letak sriwijaya di Minangatamwan yaitu daerah pertemuan sungai
Kampar kiri dan Kampar kanan yang di perkirakan daerah binanga yaitu
terletak di jambi juga strategis untuk perdagangan.
Wilayah riau dengan di temukanya peninggalan kerajaan sriwijaya yaitu
candi muara takus.

STRUKUTUR KERAJAAN SRIWIJAYA


Masyarakat sriwijaya sangat majemuk dan mengenal stratatifikasi social.
Pembentukan satu negara kesatuan dalam dimensi struktur otoritas politik
sriwijaya dapat di lacak dari beberapa prasasti yang mengandung informasi
penting tentang kadatuan,vanua,samaryyada,mandala dan bhumi. kadatuan
dapat bermakna kawasan datu tempat tinggal bini haji, tempat di simpan emas
dan hasil cukai sebagai kawasan yang mesti di jaga.kadatuan ini di kelilingi vanua
yang dapat di anggap kawasan kota dari sriwijaya yang di dalamnya terdapat
vihara untuk tempat beribadah bagi masyarakatnya.

Kadatuan dan vanua ini merupakan satu kawasan inti bagi sriwijaya itu
sendiri.menurut casparis,samaryyada merupakan kawasan yang berbatasan
dengan vanua, yang terhubung dengan jalan khusus yang dapat bermaksud
kawasan pedalaman. Penguasa sriwijaya di sebut dengan DapuntaHyang atau
maharaja.

Prasasti telaga batu banyak menyebutkan berbagai jabatan dalam struktur


pemerintahan kerajaan pada masa sriwijaya. Menurut prasasti telaga batu,
selain diceritakan kutukan raja sriwijaya kepada siapa saja yang menentang raja,
di ceritakan pula macam macam jabatan dan pekerjaan yang ada pada zaman
sriwijaya. Adapun jabatan dan pekerjaan yang di ceritakan tersebut adalah raja
putra, bhupati, senopati, dandandanayaka(hakim). Menurut kronik cina
sriwijaya yang begitu luas di bagi menjadi dua. Seperti yang di terangkan di atas
dapunta hyang punya dua anak yang di beri gelar putra mahkota, yakni yuvaraja
dan pratiyuvaraja(keduanya putra mahkota).
ASPEK KEHIDUPAN MASYARAKAT KERAJAAN SRIWIJAYA
Sebuah masyarakat yang kompleks, berlapis kosmopilotan dan makmur
dengan citarasa yang halusdalam seni, sastra, dan budaya, dengan serangkaian
ritual yang di pengaruhi ajaran Buddha Mahayana berkembang di masyarakat
kerajaan sriwijaya. Tatanan politik, social, budaya dan ekonomi mereka yang
rumit dapat di lihat melalui studi prasasti, catatan sejarah asing, serta
peninggalan candi candi yang berasal dari periode ini. Kerajaan telah
mengembangkan masyarakat yang maju; yang ditandai oleh kemajemukan
masyarakat mereka, statifikasi social, dan pembentukan lembaga administrative
nasional kerajaan mereka.
Aspek kehidupan politik
Raja raja yang berhasil diketahui pernah memerintah kerajaan sriwijaya
diantaranya.
1. Dapunta hyang sri jayanasa
2. Sri indravarman
3. Rudra vikraman
4. Maharaja wisnuDharammatunggadewa
5. Dharanindra sanggramadhananjaya
6. Samaragrawira
7. Samaratungga
8. Balaputradewa
9. Sri undayadityavarman
10.Hie tche(haji)
11.Sri cudamanivarmadewa
12.Sri maravijayotungga
13.Sumatrabhumi
14.Sangramavijayotungga
15.Rajendra dewa kulotungga
16.Rajendra II
17.Rajendra III
18.Srimat trailokyaraja maulibhusana warmadewa
19.Srimat tribhuwanaraja mauli warmadewa
20.Srimat sri udayadityawarma pratapaparakrama rajendra maulimali
warmasewa
wilayah kekuasaan kerajaan sriwijaya
setelah berhasil manguasai Palembang, ibu kota kerajaan sriwijaya di
pindahkan dari muara takus ke Palembang. Dari Palembang, kerajaan
sriwijaya dengan mudahdapat menguasain daerah daerah di sekitarnya
seperti Bangka, jambi hulu dan mungkin juga jawa
barat(tarumanegara).maka dalam abad ke-7M, kerajaan sriwijaya telah
berhasil menguasai kunci kunci jalan perdagangan yang penting seperti
selat sunda, selat malaka, dan laut jawa bagian barat.
Hubungan dengan luar negeri
Kerajaan sriwijaya menjalin hubungan dengan kerajaan kerajaan luar
wilayah Indonesia terutama dengan kerajaan kerajaan yang berada di
india, seperti kerajaan pala/Nalanda di benggala dan kerajaan
Cholamandala di pantai timur india selatan.
Aspek kehidupan ekonomi
Dilihat dari letak geografis daerah kerajaan sriwijaya mempunyai letak
yang merupakan urat nadi perhubungan bagi daerah daerah di asia
tenggara.hasil bumi kerajaan sriwijaya merupakan modal utama bagi
masyarakatnya untuk terjun dalam aktifitas pelayaran dan perdagangan.
Aspek kehidupan social
Kerajaan sriwijaya karena letaknya yang strategis dalam lalu lintas
perdagangan internasional menyebabkan masyarakatnya lebih terbuka
dalam menerima berbagai pengaruh asing. Masyarakat sriwijaya juga
telah mampu mengembangkan Bahasa komunikasi dalam dunia
perdagangannya. Kemungkinan Bahasa melayu kuno telah di gunakan
sebagai Bahasa pengantar terutama dengan para pedagang dari jawa
barat, Bangka, jambi dan semenanjung Malaysia. Penduduk sriwijaya juga
bersifat terbuka dalam menerima dalam berbagai kebudayaan yang
datang.
Aspek kehidupan budaya
menurut berita dari Tibet, seorang pendeta bernama atica datang
dan tinggal di sriwijaya (1011-1023M) dalam rangka belajar agama
Buddha dari seorang guru besar yang bernama Dharmapala. Menurutnya
sriwijaya merupakan pusat agama Buddha di luar india. Tetap walaupun
kerajaan sriwijaya di kenal sebagai pusat agama Buddha, tidak banyak
peninggalan purbakala seperti candi candi atau arca arca sebagai tanda
kebesaran kerajaan sriwijaya dalam bidang kebudayaan.
Aspek kehidupan agama
Kerajaan sriwijaya merupakan pusat pertemuan antara para Jemaah
agama Buddha dari cina ke india dan dari india ke cina. Melaluipertemuan
itu di kerajaan sriwijaya berkembang ajaran Buddha Mahayana, bahkan
perkembangan ajaran agama Buddha di kerajaan sriwijaya tidak terlepas
dari punjaga yang berasal dari kerajaan sriwijaya antaranya dharmapala
dan sakyakirti. Dharmapala adalah seorang guru besar agama Buddha dari
kerajaan srwijaya. Ia pernah mengajar agama Buddha di perguruan tinggi
Nandala.

WARISAN SEJARAH KERAJAAN SRIWIJAYA


Kekuasaanya mencakup lintas samudra. Kerajaan bercorak budha yang
berdiri sejak abad ke-6 hingga abad ke-11M ini keberadaanya di buktikan oleh
sumber-sumber sejarah seperti berita china dan beberapa peninggalan prasasti.
Prasasti-prasasti peninggalan kerajaan maritime yang besar, wilayah kekuasaan
sriwijayajuga sangat amat besar hal ini di buktikan dengan peninggalan
prasastinyayang dapat di temukan di berbagai tempat.diantaranya
1. Prasasti kedukan bukit di temukan di Palembang pada tahun 605
SM/683M
2. Prasasti talang tuo di temukan di sebelah barat Palembang pada tahun
606SM/684M
3. Prasasti kota kapur di temukan di Bangka pada tahun 608SM/684M
4. Prasasti karang birahi di temukan di jambi pada tahun 608SM/684M
5. Prasasti talang batu di temukan di Palembang tidak di temukan tahunnya
6. Prasasti palas di pasemah di temukan di lampung selatan tidak di ketahui
tahunnya
7. Prasasti ligor di temukan di tanah genting kra pada tahun 679Sm/775M

FAKTOR PENYEBAH KERAJAAN SRIWIJAYA RUNTUH


Kemunduran dan keruntuhan kerajaan sriwijaya di sebabkan oleh
beberapa hal berikut:
1. Serangan raja Dharmawangsa pada tahun 990M ketika itu yang berkuasa
di sriwijaya ialah sri sudamani warmadewa. Walaupun serangan ini tidak
berhasil, tetapi telah melemahkan sriwijaya.
2. Serangan dari kerajaan colamandala yang di perintahkan oleh raja
rajendracoladewapada tahun 1023 dan 1030. Serangan ini di tunjukan ke
semenanjungmalaka dan berhasil menawan raja sriwijaya. Serangan
ketiga di lakukan pada tahun 1068M dilakukan oleh wirarajendra cucu
rajendracoladewa.
3. Pengiriman ekspedisi pamalayu atas perintah raja kertanegara,1275-
1292,yang di terima dengan baikoleh raja
melayu,mauliwarmadewa,semakin melemahkan kedudukan sriwijaya.
4. Muncul dan berkembangnya kerajaan islam samudra pasai yang
mengambil alih posisi sriwijaya.
5. Serangan kerajaan majapahit dipimpin adityawarman atas perintah
mahaatih gaja mada pada tahun 1377 yang mengakibatkan sriwijaya
menjadi taklukan majapahit.pendudukan yang di lakukan kerajaan
majapahit atas seluruh wilayah sriwijaya pada tahun 1377.pendudukan
tersebut dalam upaya mewujudkan kesatuan Nusantara.
6. Letak kota Palembang semakin jauh dari laut. Akibat pengendapan
lumpur yang di bawa oleh sungai musi dan sungai lainnya akhirnya kota
Palembang semakin jauh dari laut.
7. Berkurangnya kapal dagang yang singgah. Akibat semakin jauhnya kota
Palembang dari laut menyebabkan daerah tersebut tidak strategis lagi.
Kapal kapal dagang lebih memilih singgah di tempat lain. Hal tersebut
meyebabkan kegiatan perdagangan berkurang dan pendapatan kerajaan
dari pajak menurun
8. Banyak daerah yang melepaskan diri dari sriwijaya. Akibat semakin
melemahnya perekonomian kerajaan sriwijaya maka penguasa kerajaan
tidak mampulagi mengontrol daerah kekuasaanya. Daerah kekuasaan
kerajaan sriwijaya yang telah melepaskan diri sriwijaya yang telah
melepaskan diri adalah jawa tengah dan melayu.

KESIMPULAN
Kesimpulannya sriwijaya Berjaya pada abad 9-10 masehi dengan menguasai
jalur perdagangan maritim di asia tenggara dan merupakan kerajaan terkuat di
Sumatra pada masanya.

Anda mungkin juga menyukai