Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Pendahuluan
Penatalaksanaan anestesi pada kelompok pediatri mempunyai aspek
psikologi, anatomi, farmakologi, fisiologi dan patologi yang berbeda dengan
orang dewasa. Pemahaman atas perbedaan ini merupakan dasar
penatalaksanaan anestesi pediatri yang efektif dan aman. Pendekatan
psikologis merupakan faktor penting yang berdampak pada luaran anestesi
pediatri.
Sesuai perkembangannya, kelompok pediatri dibagi dalam kelompok usia
neonatus yang lahir kurang bulan dan cukup bulan, bayi usia diatas 1
bulan sampai usia dibawah 1 tahun, anak usia prasekolah usia diatas 1
tahun sampai usia 5 tahun, anak usia sekolah usia 6 tahun sampai 12
tahun dan usia remaja 13 tahun sampai 18 tahun.
Neonatus merupakan kelompok yang mempunyai risiko paling tinggi jika
dilakukan pembedahan dan anestesi. Patologi yang memerlukan
pembedahan berbeda tergantung kelompok usia, neonatus dan bayi
memerlukan pembedahan untuk kelainan bawaan sedangkan remaja
memerlukan pembedahan karena trauma.
umur
Umur : 4 +
4
Berat badan : 35 + BB
10
3) Dokter:
a) Visite perioperative : anamnesa + pemeriksaan fisik.
b) Penentuan klasifikasi ASA PS
c) Check list kesiapan obat dan alat anestesi
d) Menjelaskan rencana & resiko anestesia
4) Prosedur Tindakan
a) Pemeriksaan ulang peralatan dan obat yang akan digunakan
b) Premedikasi
Tujuan premedikasi untuk membuat penderita di ruang operasi menjadi
tenang dan nyaman
- pemasangan IV line bila infus belum terpasang, pastikan infusi berjalan
lancar.
- pemasangan alat monitor
c) Induksi
- Preoksigenasi
- Induksi dapat dilakukan secara inhalasi dengan sungkup muka maupun
intravena
- Menjaga jalan nafas tetap aman
- Menjaga ventilasi tetap adekuat
- Titrasi obat anestesi dan pemantauan efek obat
- Intubasi dengan atau tanpa menambahkan pelumpuh otot
- Laringoskopi dan insersi pipa endotrakheal
- Check ketepatan insersi pipa endotrakheal, kesamaan bunyi nafas
kemudian fiksasi pipa endotrakheal.
d) Rumatan anestesi
- Menggunakan oksigen dan obat anestesi inhalasi dengan maupun tanpa
pelumpuh otot atau rumatan dengan obat intravena kontinyu,
menggunakan dosis sesuai umur dan berat badan.
- Titrasi dan pemantauan efek obat dan dijaga kadar anestesi aman selama
prosedur tindakan.
- Pernafasan kontrol atau Asissted selama perjalanan operasi
- Suplemen analgetik opioid sesuai kebutuhan.
- Dapat dikombinasi dengan anestesi regional sesuai kebutuhan, setelah
dilakukan anestesi umum.
- Monitoring fungsi vital dan suara nafas dengan precordial,
memperhatikan posisi endotrakheal tube selama operasi berlangsung secara
berkala.
- Evaluasi pemberian cairan dan kebutuhan untuk mengganti kehilangan
cairan pada saat prosedur tindakan.
- Pastikan tidak ada sumber pendarahan yang belum teratasi
- Menjaga suhu tubuh pasien tetap hangat selama prosedur tindakan.
e) Akhir Operasi
- Beri terapi oksigen sampai penderita sadar.
- Dianjurkan memberikan reversal (pemulih pelumpuh otot) pada yang
menggunakan pelumpuh otot
- Injeksi analgestik post op
- Ekstubasi jika nafas spontan memadai, setelah pasien sudah sadar baik
masih atau masih belum ada reflex (ekstubasi dalam)
f) Prosedur Pasca Tindakan
- Terapi oksigen dengan menggunakan masker atau nasal kateter sesuai
kebutuhan.
- Pemantauan fungsi vital di ruang pulih sadar sampai tidak ada gangguan
fungsi vital.
- Evaluasi nyeri, gelisah, perubahan tanda vital
- Beberapa kasus tertentu membutuhkan perawatan lebih lanjut di
NICU/PICU dengan alat dan monitoring khusus sesuai dengan kondisi
penyulit penderita dan prosedur pembedahan.
- Atasi komplikasi yang terjadi
- Analgetik pasca operasi
- Pedoman untuk pasien pediatrik di ruang pemulihan
Steward score
Penilaian Tanda penilaian Nilai
Kesadaran Bangun 2
Respon terhadap rangsang 1
Tak ada respon 0
Respirasi Batuk atau nangis 2
Pertahankan jalan nafas 1
Perlu bantuan nafas 0
Motorik Gerak bertujuan 2
Gerak tanpa tujuan 1
Tak bergerak 0
Catatan :
o Pasien boleh pindah bila penilaian > 5
o Digunakan untuk general anestesi pasien pediatrik