BAB 1
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu mata rantai yang tidak bisa dipisahkan dalam
dalam pembelajaran pun terdapat berbagai macam metode dan strategi yang
merupakan dua kegiatan yang berbeda akan tetapi berlangsung secara bersamaan
pembelajaran saat ini tidak bisa lagi dilaksanakan dengan tanpa adanya suatu
strategi dan menejemen yang baik untuk menunjang kegiatan belajar mengajar
Mengajar) Belajar Mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai
edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik.
Selain dari metode guru juga harus memahami strategi-strategi agar siswa
dapat belajar secara efektif dan efisien artinya seorang tenaga pendidikan harus
2
belajar mengajar.
didalam proses pembelajaran anak lebih cenderung diam dan anak masih malu-
malu untuk maju didepan kelas untuk mengungkapkan pendapat apa yang anak
ketahui. Sehingga sedikit sekali anak yang lantang atau langsung bertanya kepada
Bahasa Indonesia di SDN 34/1 Teratai terlihat anak kurang aktif sehingga
interaksi antara murid dan guru sangat minim. Dan siswa pun masih malu malu
mengajar dengan satu metode, hal itu dapat menimbulkan kebosanan, dan
monoton, sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar. Seorang guru dituntut
satunya adalah merencanakan model pembelajaran yang tepat agar siswa lebih
guru menjadi dua. Pertama menyampaikan materi dengan baik sehingga anak
memiliki kompetensi , kedua guru juga harus mampu mengelola kelas dengan
3
baik agar terciptanya pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan bagi peserta
didik, salah satu cara yang dilakukan untuk mencapai pembelajaran yang kreatif,
memiliki berbagai macam strategi dan metode pembelajaran agar anak didik
siswa menemukan makna diri (jati diri) di dunia sosial dengan bantuan kelompok.
dilakukan secara spontan dan dalam suasana riang gembira. Dengan bermain
positif, pengelolaan emosi yang baik, memiliki rasa empati yang tinggi, memiliki
kendali diri yang bagus, dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.
4
tingkah laku untuk mengembangkan konsep diri siswa menjadi positif dan
mengembangkan seluruh pikiran dan minatnya dan juga perilakunya yang negatif
menjadi positif, emosinya yang meledak-ledak menjadi halus dan tidak emosian,
siswa yang tidak dapat berempati menjadi dapat bersikap empati, yang kurang
bertanggung jawab menjadi bisa lebih bertanggung jawab, siswa yang kendali
dirinya lemah dapat menjadi terkendali, siswa yang interpersonal skillnya rendah
1) Sebagian siswa enggan berbicara dalam bahasa indonesia karena siswa banyak
dipengaruhi oleh bahasa ibu; (2) siswa takut salah saat berbicara ; (3) cara guru
mengajar masih monoton,; (4) Guru tidak menggunakan strategi atau metode yang
tepat; (5) pembelajaran di kelas hanya mengejar target kelulusan ujian akhir
nasional.
meningkatkan prestasi anak, dalam berbagai macam metode dan strategi itu ada
salah satu yang menerapkan metode Bermain peran. Metode ini merupakan
hubungan dengan orang lain/ siswa lain, mengembangkan sikap dan prilaku
satu tokoh diharapkan dapat merangsang siswa untuk menghargai perasaan orang
lain, membagi tangung jawab, belajar mengambil keputusan secara spontan, serta
serta kendala dan upaya apa yang dilakukan guru dalam penerapan strategi
kemampuan berbicara. Untuk itu, penulis merasa tertarik untuk mengadakan suatu
penting yang harus ada didalam penulisan suatu karya ilmiah. Oleh karena itu
permasalahan yang ada. Dengan adanya permasalahan yang jelas, maka proses
Bahasa Indonesia?
3. Bagi orang tua dapat dijadikan acuan untuk mengajak anak bermain yang
6. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi pihak Akademi Fakultas Ilmu
Jambi dan peneliti lain yang akan mengadakan penelitian dengan judul
yang sama.
8
dalam penelitian ini adalah : Terdapat Efektivitas positif yang signifikan Metode
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
dilakukan secara spontan dan dalam suasana riang gembira. Dengan bermain
positif, pengelolaan emosi yang baik, memiliki rasa empati yang tinggi, memiliki
kendali diri yang bagus, dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.
melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi.
Metode ini dapat dipergunakan di dalam mempraktekkan isi pelajaran yang baru,
Bermain Peran merupakan salah satu strategi yang dirancang khusus untuk
makna diri (jati diri) di dunia sosial dengan bantuan kelompok. Bermain bagian
juga memiki kelebihan yaitu sebagai berikut (Roestiyah 2008:93) : (1) Siswa lebih
sosial, (3) Dapat menempatkan diri seperti watak orang lain, (4) Dapat
mereka sehari-hari.
yaitu sebagai berikut: Apabila guru tidak menguasai tujuan pembelajaran maka
Bermain Peran tidak akan berjalan dengan baik, dengan Bermain Peran ini jangan
sampai timbul sifat berprasangka buruk terhadap orang lain sehingga tujuannya
menyimpang. Dengan kata lain, metode ini akan sedikit kemungkinan terjadi
pembelajaran yang terjadi di kelas, yang perlu diperhatikan agar metode dapat
12
pembelajaran ini yaitu salah satunya berdasarkan dari pendapat Yusra (2010:57)
berikut :
digunakan oleh seorang manusia yang berupa bunyi. Bahasa diciptakan sebagai
alat komunkasi yang diharapkan dapat dimengerti oleh setiap manusia dengan
manusia lainnya.
Indonesia adalah suatu negara yang terdiri atas beribu-ribu pulau, yang
terbebtang luas dari sabang sampai mirauke. Oleh karena itu indonesia memiliki
beragam bahasa yang berbeda-beda dari setiap daerah, namun bahasa resmi yang
berinteraksi dengan orang lain, guna menyampaikan maksud yang ada didalam
Bahasa Negara. Untuk itu fungsi pengajaran Bahasa Indonesia selain untuk
Oleh karena itu, pengajaran Bahasa Indonesia dapat dipandang sebagai upaya
cara efektif dan efisien. Upaya-upaya yang dapat dilakukan berupa analisis
tujuan, karakteristik studi dan siswa, analisis sumber belajar, isi pembelajaran,
pembelajaran. Oleh karena itu setiap pengajar harus memiliki keterampilan dalam
hari. Sehingga peran Guru sangat penting untuk dapat menanamkan kebiasaan
yang baik, karena bahasa merupakan modal terpenting bagi manusia. Ada empat
dan menulis. Pada saat manusia berkomunikasi secara lisan, maka ide-ide, pikiran,
gagasan, dan perasaan dituangkan dalam bentuk kata dengan tujuan untuk
memilih dan menyusun pesan untuk ditransaksikan melalui bahasa tulis. Fungsi
bahasa yang paling utama adalah tujuan berbicara, dengan berbahasa bisa
manusia.
baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi
2.3 Berbicara
BAB III
METODE PENELITIAN
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah . Penelitian ini pada hakikatnya adalah
bahasa indonesia. Penelitian ini dianalisis yang sistematis dengan cara observasi
dan wawancara kepada setiap responden yaitu siswa kelas III lalu
Hal ini akan dilihat efektivas penggunaan metode bermain oeran dalam
Sesuai dengan data yang diperoleh di SDN 34/1 Teratai diketahui jumlah
karena populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 yaitu sebanyak 20 orang
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja, yang di
tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
digunakan pada penelitian ini yaitu variabel bebas, dan variabel terikat.
variabel dependen (terikat). Dari pengertian ini maka yang menjadi variabel
adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Dari pengertian ini maka yang menjdi variabel dependen pada
19
Bermain Peran
tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Teknik pengumpulan data dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu tahap persiapan,
wawancara .
Tahap akhir dalam penelitian ini adalah menyajikan data, penyusunan hasil
dapat dilakukan dengan analisis data angket, lembar observasi siswa, dan lembar
observasi wawancara.
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam menggunakan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasinya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap, sistematis, sehingga lebih mudah diolah
(arikunto, 2010:160).
suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
Untuk itu maka peneliti harus mampu membuat instrumen yang akan digunakan
untuk penelitian.
3.6.1 Observasi
responden yang diamati tidak terlalu besar. Berdasarkan kesimpulan teori pada
3.6.2 Wawancara
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil. Pada penelitian ini
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada siswa kelas III
(angket berstruktur).
peran
Penelitian ini, data yang diperoleh berupa data kualitatif. Maka teknik
analisis data yang digunakan juga menggunakan teknik analisis data kualitatif.
(Sugioyono,2011).