DAN
METODOLOGI
1. Penyelesaian Administrasi
Kebijakan/Peraturan Pemerintah
a. Data curah hujan periode jam-jaman, harian, bulanan dan tahunan dari
stasiun terdekat.
b Sosial kemasyarakatan.
1) Survey Topografi
Secara garis besar, survey topografi yang dilakukan terdiri dari kegiatan
sebagai berikut:
1. Pekerjaan Pengukuran
2. Orientasi Medan
Nomor titik
Tulangan tiang 10
Dicor beton
Sengkang 5-15
Dicor beton
Beton 1:2:3
20
Pasir dipadatkan
40
Dapat dilakukan setiap saat (real time), baik siang maupun malam.
Alat yang dipergunakan alat ukur datar Automatic Level Ni.2, Ni.1, Nak
2 / sejenis.
Data yang dicatat adalah pembacaan ketiga benang silang yakni benang
atas, benang bawah dan benang tengah.
6. Pengukuran Poligon
Poligon terdiri dari poligon utama pada batas saluran utama dan
sepanjang sungai, sedangkan poligon cabang untuk pengukuran detail
lapangan dengan polygon raai atau voorstaal yang terikat pada titik
poligon.
Poligon Utama
Pengukuran poligon harus diikatkan ke titik tetap yang telah ada (titik
triangulasi, benchmark yang ada), titik referensi yang digunakan harus
mendapat persetujuan direksi pekerjaan.
Pengukuran kerangka poligon utama, baik calon bangunan air maupun
sungai dilakukan secara kring (loop).
Pengukuran sudut poligon dilakukan dengan dua (2) seri dengan
ketelitian bacaan sudut 5 (lima detik).
Kesalahan penutup sudut maksimum 10 N, dimana N banyaknya
titik poligon.
Semua BM maupun CP yang dipasang harus dilewati jalur poligon.
Alat ukur sudut yang harus digunakan Teodolit T2 Wild atau yang
sejenis ( dan pengukuran sudut dilakukan dengan titik nol yang
berbeda 00,900 dan seterusnya).
Pengukuran jarak dilakukan dengan pita ukur / meetband yang
dikontrol secara optis dengan T2, dilakukan pulang pergi masing-
masing 2 kali bacaan untuk muka dan belakang.
Poligon Cabang
Poligon Cabang dilakukan dari titik poligon utama batas calon saluran
sampai pada titik poligon utama batas daerah penguasaan calon
saluran.
Semua benchmark yang dipasang maupun yang telah ada harus dilalui
poligon.
7. Pengukuran Jarak
Jarak AB = d1 + d2 + d3
d1
d2
A 1
d3
2
B
= sudut mendatar
f x
2
fy
2
1: 5.000
KI
d
Bentuk geometris poligon adalah loop.
AB
B
AC
A
C
T = M + atau T = M + ( T - M )
di mana:
U (Geografi)
Matahari
M T
Target
A
Bidang Referensi
D
D
Setiap pindah slag rambu muka menjadi rambu belakang dan rambu
belakang menjadi rambu muka.
Sebelum melakukan pengukuran, alat ukur sipat datar harus dicek dulu
garis bidiknya. Data pengecekan harus dicatat dalam buku ukur.
Kontrol pembacaan benang atas (BA), benang tengah (BT) dan benang
bawah (BB), yaitu : 2 BT = BA + BB.
Poligon tambahan jika diperlukan dapat diukur dengan metode Raai dan
Vorstraal.
Sketsa lokasi detail harus dibuat rapi, jelas dan lengkap sehingga
memudahkan penggambaran dan memenuhi mutu yang baik dari
peta.
Azimuth magnetis.
Secara garis besar, survey topografi yang dilakukan terdiri dari kegiatan
sebagai berikut:
Debit (discharge) atau besarnya alirn sungi (stream flow) adalah volume
aliran yang mengalir melalui suatu penampang melintang sungai per
satuan waktu. Biasanya dinyatakan dalam satuan meter kubik (m 3/dtk)
atau liter per detik (lt/dtk). Aliran adalah pergerakan air dalam alur sungai.
Tujuan dilaksanakan pengukuran debit adalah untuk membuat lengkung
debit di lokasi pengukuran. Lengkung debit dapat berupa hubungan yang
sederhana antara tinggi muka air dengan besarnya debit.
Q=V*A
Dimana :
Q = debit (m3/detik)
- pelampung (float)
- Manning
- Chezy
- Darcy Weisbach
a. Lokasi Pengukuran
Pengukuran dilakukan pada alur sungai yang stabil yaitu tidak tidak
terlalu banyak mengalami perubahan geometri oleh adanya proses
degradasi/agradasi.
Jenis alat ukur kedalaman aliran tergantung dari dalamnya aliran dan
alat perakitan yang tersedia. Batang duga digunakan apabila
pengukuran kedalaman dilakukan dengan merawas apabila kedalaman
aliran kurang dari 1,5 m atau dengan perahu pada kedalaman berkisar
1,5 3,0 m dan kecepatan alirannya rendah. Kabel duga dengan
1. Laporan Bulanan
2. Laporan Pendahuluan
3. Laporan Antara
5. Laporan Akhir
6. Gambar Kerja
Hasil pekerjaan akan dituangkan dalam bentuk laporan, dengan jenis dan
volume yang sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja. Pada penyerahan laporan
ini dibarengi dengan pembahasan pengguna jasa, dengan pembuatan berita
acara serah terima.