Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.

N DENGAN ASAM URAT PADA


NY. N

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY. N DENGAN ASAM URAT PADA NY. N

Pengkajian
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Ny. N
2. Alamat : Jln. Mekarjaya RT/RW 02/02 Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi
Utara
3. Pekerjaan : Tidak Bekerja
4. Pendidikan : SMP
5. Komposisi Keluarga dan Genogram
Hub.
No Nama L/P Umur (thn) Pendidikan
keluarga
1 Ny. R Istri P 69th SMP

2 Ny. D Anak P 45th SMA

3 Ny. Y Anak P 44th SMA

4 Tn. R Anak L 37th D3

6. Tipe keluarga
Tipe keluarga Ny. N adalah tipe keluarga besar (extended) yaitu terdiri dari 3 keluarga inti yang tinggal
dalam satu rumah.
7. Suku / Bangsa
Seluruh angota keluarga Ny. N bersuku sunda, menurut penuturan Ny. N tidak ada norma budayanya
yang bertentangan dengan kesehatan.
8. Agama
Ny. N dan keluarga besarnya menganut agama Islam. Ny. N mengatakan selalu berdoa kepada tuhan
YME dan menjalankan ibadah shalat 5 waktu.
9. Status Sosial Ekonomi
Ny. N tidak memiliki penghasilan karena tidak bekerja. Anaknya yang satu rumah dengannya yang
sering membuat makanan seperti catering, atau pesanan-pesanan dari orang lain. Ny. N hanya menerima
pemberian anaknya berupa barang dan makan bersama. Sedangkan untuk keperluan sehari-hari lainnya
sudah diurus oleh anak-anaknya.
10. Aktivitas Rekreasi
Aktifitas rekreasi keluarga Ny. N lebih banyak di lakukan dengan cara menonton televisi bersama.
Sedangkan Ny. N sering mengikuti pengajian, kegiatan rutinan yang diadakan di RW 02, seperti posbindu
dan senam yang diadakan seminggu sekali di Kantor Kejaksaan.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


11. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Ny. N adalah keluarga dengan usia pertengahan dengan tugas
perkembangan :
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
b. Adaptasi dengan perubahan, kehilangan pasangan, teman, dll.
c. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
d. Melakukan Live Riview
12. Tugas Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga Ny. N saat ini sudah terpenuhi dengan indicator :
a. Ny. N telah mampu mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan, dengan saling menjaga
komunikasi dan saling memperhatikan dengan anggota keluarga.
b. Ny. N mampu beradaptasi dengan kehidupannya saat ini yang sudah tidak memiliki pasangan. Ny. N mampu
berkarya dengan kehidupannya di usia lanjut dengan membuat berbagai jenis makanan untuk dijual.
c. Ny. N mampu menciptakan hubungan yang harmonis dalam anggota keluarga serta mampu bersosialisasi
dengan tetangga sekitar.
Sedangkan tugas perkembangan keluarga Ny. N saat ini belum terpenuhi dengan indikator yaitu Ny.
N belum mampu melakukan Live review. Ny. N mengungkapkan Live review dapat membuatnya sedih.
13. Riwayat Keluarga inti
Di keluarga Ny.N yang tinggal serumah sebagian besar sehat tidak mempunyai penyakit, tetapi Ny.
N sendiri memiliki penyakit hipertensi. Suami Ny. N dan anaknya yang ke-3 telah meninggal dunia karena
memiliki penyakit jantung.
14. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ny.N mengatakan dalam keluarganya mempunyai penyakit keturunan. Sedangkan pada keluarga
suaminya memiliki riwayat penyakit jantung, yang menular pada suami Ny. N dan anak Ny. N.

C. Pengkajian Lingkungan
15. Karakteristik Rumah
Rumah klien terlihat bersih dan rapih, lantai rumah klien dari keramik dan rumah permanen, luasnya
14 tumbak dan bangunannya terdiri dari 6 kamar tidur, 2 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 dapur, 2 kamar
mandi dan halaman rumah yang digunakan untuk tanaman hias dan sebagian halaman digunakan utuk
berjualan makanan tetapi hanya pada saat bulan puasa saja. Penerangan rumah cukup sehingga tidak
membutuhkan lampu untuk penerangan pada siang hari. Sinar matahari bisa masuk pada pagi hari
diruangan depan sehingga di dalam rumah tidak terlihat gelap, terdapat jendela dan ventilasi, serta pintu
selalu terbuka di pagi hari. Ruangan keluarga mendapat penerangan dari halaman belakang yang atapnya
hanya menggunakan asbes.
Keluarga Ny. N mempunyai jamban keluarga dalam rumah yang terletak dekat dapur. Kamar
mandinya ada 2, antara WC dan tempat mandi terpisah. Tembok kamar mandi tidak licin, jarak septic tank
dengan sumber air adalah 10 meter. Sumber airnya dari sumur gali dengan menggunakan ZPAM,
sedangkan tempat penampungan airnya di bak dan di gentong. Sampah dikumpulkan di tempat sampah
yang terbuka dan kemudian dIangkut oleh petugas sampah.

kadang mengasuh cucunya di rumah jika tidak ada kegiatan diluar. Jika tidak ada halangan di madrasah Al
Bayyinah. Ny.N mengikuti pengajian setiap hari pada saat bulan puasa dan setiap rabu dan jumat pada saat
hari-hari biasa. Ny. N merupakan mantan ibu RW selama 40 tahun. Ny.
17. Mobilitas Geografis Keluarga
Ny.N dan keluarga berasal dari Sumedang lalu pindah ke Bandung karena orangtuanya tinggal di
Bandung. Pada tahun 1967 Ny. N pindah ke Sangkuriang, Jl. Mekarjaya RW 02 RT 02 karena mengikuti
suami.
18. Perkumpulan Keluaga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga dapat berinteraksi baik dilingkungan sekitarnya dan tidak ada masalah dengan
tetangganya. Ny. N selalu mengikuti pengajian dan satu minggu sekali di dekat rumahnya.

D. Strukutur Keluarga
19. Sistem Pendukung Keluarga
Ny. N mengatakan di dalam keluarganya saat ini ada yang sakit yaitu cucunya Ny. N dari anak yang
terakhir. Ny. N sering merawatnya karena Ibu dan Bapaknya bekerja. Saat ini cucunya mengalami diare
sejak 2 hari yang lalu. Sehingga dbutuhkan perhatian khusus untuk nutrisinya dan perhatiannya. Apabila
sakit berlanjut dan BAB semakin sering Ny. N membawanya ke puskesmas.
20. Pola Komunikasi Keluarga
Menurut Ny. N komunikasi antar anggota keluarganya berjalan dengan baik. Setiap anggota
keluarga saling terbuka jika sedang mempunyai masalah. Dan apabila anaknya tidak mau bercerita tentang
masalahnya Ny.N selalu menanyakan apa yang terjadi pada anak-anaknya. Bahasa yang digunakan dalam
sehari-hari yaitu sunda.

21. Strukutur Kekuatan Keluarga


Dalam memecahkan masalah sehari-hari keluarga biasanya bermusyawarah dengan anak-
anaknya, kemudian diambil keputusan secara bersama-sama atas pertimbangan semuanya.
22. Struktur Peran
Ny. N disini berperan sebagai nenek bagi cucu-cucunya dan sebagai ibu bagi anak-anaknya. Ny. N
biasanya membantu salah satu anaknya membuat ku-kue pesenan. Dan juga membantu anaknya yang
bekerja keluar untuk mengurus cucunya. Tn. D berperan sebagai anak pertama, sudah menikah dan
memiliki anak. Tetapi istrinya sudah meninggal. Ny. Y berperan sebagai anak kedua dan belum menikah.
Ny. Y membuka usaha sendiri dengan membuat kue-kue atau catering jika ada yang pesan. Tn. R berperan
sebagai anak keempat karena anak ketiga Ny. N sudah meninggal karena penyakit jantung.
23. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut dan norma
yang berlaku di lingkungannya dan tidak bertentangan dengan kesehatan dan masyarakat. Nilai dan norma
keluarga yang berlaku di keluarga ini menyesuaikan dengan nilai agama. Ny.N mengajarkan agama sejak
dini pada anak-anaknya dan selalu menerapkan disiplin pada keluarganya dengan cara membiasakan
bangun pagi dan sarapan setiap pagi.

E. Fungsi Keluarga
24. Fungsi Afektif
Ny.N mengatakan sangat menyayangi anak-anak dan cucunya dan sebaliknya. Mereka sering
berkumpul bersama dan berbincang-bincang.
25. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Ny.N berhubungan baik dengan anggota keluarga lainnya begitu pun sebaliknya. Ny.N
selalu mengikuti kegiatan diluar ataupun didalam rumah, seperti membuat kolak untuk dijual saat menjelang
buka puasa, membantu membuat kue-kue pesanan dan mengasuh cucunya. Ny. N juga sering menguikuti
pengajian di dekat rumahnya.
26. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga Ny. N menganggap kesehatan merupakan sesuatu hal yang penting, dan harus disyukuri,
karena setelah sakit kesehatan itu mahal. Saat dikaji Ny.N mengatakan keluarganya sebagian besar sehat,
Hanya saja anaknya yang keempat.telah meninggal karena mempunyai riwayat sakit jantung seperti
suaminya. Ny. N mengatakan jika anak-anaknya yang lain tidak memiliki peyakit jantung. Dan juga sejak 2
hari yang lalu cucunya dari anaknya yang keenam mengalami diare. Keluarga biasa membawa terlebih
dahulu ke Puskesmas. Dan memberi obat sesuai yang diberi Puskesmas. Jika sakt berlanjut keluarga akan
membawanya ke Rumah Sakit. Ny. N mempunyai penyakit hipertensi sejak 2 tahun yang lalu. Setiap terasa
sakit Ny. N selalu meminu =m obat yag sudah diberikan dari puskesmas.
Didalam keluarga Ny. N biasanya makanan tidak diatur-atur. Sehingga Ny. N yang memiliki
hipertensipun tidak dapat melakukan diit hipertensi dengan baik karena menyesuaikan dengan makanan
yang lain. Keluarga biasa makan 3x perhari. Dengan menu makanan seperti nasi, sayur, lauk/daging, tahu,
tempe dan buah-buahan.
1) Fungsi Reproduksi
Dari pernikahannya dengan Tn. C , Ny. N memiliki 6 orang anak. Dan saat ini sudah dewasa. Ny. N
sudah mengalami lansia dan dapat menerima keadaannya. Ny. N sudah mengalami menopause.
2) Fungsi Ekonomi
Keluarga memenuhi kebutuhan sehari-hari dari penghasilan anak-anaknya. Ny. N tidak biasa
menerima uang. Tetapi semua sudah diatur oleh anak-anaknya dari mulai kebutuhan rumah, kebutuhan
makan, sampai kebutuhan Ny. N seperti baju, sendal atau yang lainnya. Saat ini keluarga Ny. N merasa
cukup dengan keadaan ekonominya walaupun masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi.

a. Stress dan Koping Keluarga


1) Stres Jangka Pendek
Ny. N mengalami ketakutan karena anaknya yang kedua belum menikah padahal saat ini sudah
berusia 44tahun. Dahulu anaknya mau menikah, tetapi calon suaminya meninggal, sehingga tidak jadi
menikah. Ny. N selalu berharap kalau anaknya dapat segera menikah.
2) Stres Jangka Panjang
Ny. N tidak memiliki masalah yang sering dipendam.
3) Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stresor
Ny. N hanya berharap, memohon dan berdoa kepada Allah supaya diberikan yang terbaik untuk
anaknya.
4) Strategi Koping yang Digunakan
Keluarga Nn.N jika mempunyai masalah maka mereka akan bermusyawarah dengan anggota
keluarga yang lainnya.
5) Strategi Adaptasi Disfungsional
Dalam keluarga tidak ada strategi disfungsional.

b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik An.B
Umum

Penampilan umum

Kesadaran CM
Kebersihan personal Bersih
Postur dan cara berjalan Postur tubuh simetris, berjalan tanpa
bantuan
Tanda-tanda vital TD : 170/100 mmHg
N : 82 x/mnt
S : 36,5 C
R : 21 x/m
Status mental dan cara berbicara

Status emosi Stabil


Orientasi Dapat mengenal orang, waktu dan tempat
Proses berfikir Normal, bisa merespon pertanyaan
dengan cepat.
Gaya berbicara Bicara santai dan lancar.
PEMERIKSAAN KULIT Terlihat bersih, lembab, tidak bau, tidak
terdapat lesi.
KUKU Terlihat kurang bersih dan sedikit
panjang, CRT baik < 2 dtk
PEMERIKSAAN KEPALA

Bentuk dan sensori Muka simetris, sensasi normal gerakan


pipi, alis simetris
Rambut Rambut & kulit kepala bersih, hitam,
distribusi merata
Mata Letak simetris, bola mata dapat bergerak
mengikuti arah tangan pemeriksa, tdk
nyeri, reaksi cahaya +, konjungtiva tdk
anemis, kornea tidak ikterik, tdk pkai
kacamata.
Hidung Bentuk simetris, warna kulit sama dg
sekitar, tdk ada lesi, mukosa lembab, ada
bulu hidung, penciuman baik.
Telinga Daun telinga simetris KIKA, bersih, tdk
ada benjolan, tdk bengkak, tdk nyeri
tekan pd masteudeus, tdk ada serumen
dan pendengaran normal.
Mulut Bibir simetris, mukosa lembab, lidah
simetris, dpt bergerak kiri kanan tdk
pucat, lidah dpt mrasakan rasa dg baik.
Leher Simetris, warna sama dg kulit, tdk ada
pembesaran JVP, tiroid. Dpt bergerak
proporsional ke kiri kanan atas bawah.
Dada (pernafasan) Simetris, warna sama dengan kulit, tdk
terdapat tonjolan abnormal, dpt bergerak
seimbang ke atas, nafas 21 x /mnt, taktil
fremitus sama kiri kanan, suara nafas
normal.
Dada (kardiovaskuler) Tidak ada tonjolan dan massa, intercosta
rata, dullnes, BJ 1 dan BJ2 Normal, tdk
terdapat BJ 3 dan 4..
Perut Inspeksi : Perut datar, warna sama dg
kulit skitar, tidak terdapat lesi dan massa.
Palpasi : lembut, tdk nyeri tekan, tdk traba
massa, hepar tidak traba.
Auskultasi : bising usus 8 x / menit

Perkusi :Suara timpani

GENITALIA DAN ANUS Tidak dikaji


EKSTREMITAS

EKSTREMITAS atas dan bawah Bahu simetris, warna sama dengan kulit,
tdk ada tonjolan, dpt mengangkat dan
menahan beban dg baik, reflex baik.

c. Harapan Keluarga
Ny.N selalu berharap agar penyakitnya dapat segera sembuh dan tekanan darahnya dapat kembali normal.

2. Diagnosa Keperawatan
a. Analisa Data
Data Interpretasi data Masalah
Ketidakmampuan Perubahan perfusi
Ny. N mengatakan serasa sakit pundak keluarga merawat jaringan serebral
dan bahu. anggota keluarga
Ny. N mengatakan terasa pusing. dengan penyakit
Ny. N mengatakan biasanya tekanan hipertensi.
darahnya tidak terlalu tinggi karena jika
tekanan darahnya 140/90 mmHg akan
terasa pusing.
Ny. N mengatakan selalu
mengkonsumsi obat hipertensi yang di
berikan dari Puskesmas.
Ny. N mengatakan tahu tentang
penyakit hipertensi dan diit makanan
hipertensi, tetapi tidak bisa melakukan
diit, karena makanannya disesuaikan
dengan seluruh anggota keluarga.
DO :
TD : 170/100 mmHg
N : 82 x/mnt
S : 36,5 C
R : 21 x/m
Pusing
Nyeri pundak

b. Perumusan Diagnosa Keperawatan


Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan penyakit hipertensi.

3. Penapisan Masalah
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah Ancaman kesehatan yang
ancaman memerlukan tindakan yang cepat
kesehatan: dan tepat untuk menghindari
Aktual 3/3 x 1 1 bahaya lebih lanjut.

2 Kemungkinan Masalah dapat diatasi sebagian


masalah dapat karena kurangnya pengetahuan
1/2 x 2 1
diubah : sebagian keluarga tentang cara merawat
anggota keluarganya yang sakit
3 Potensi masalah Cukup, masalah sudah
untuk dicegah : berlangsung cukup lama, anggota
cukup 2/3 x 1 2/3 keluarga mendukung dan peduli
terhadap anggota keluarga yang
sakit.
4 Menonjolnya Masalah harus segera ditangani.
masalah : segera 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari dan
ditangani memahami munculnya masalah.
Jumlah 3 2/3
4. Perencanaan
Tujuan Evaluasi
No Diagnosa Keperawatan
Umum Khusus Kriteria Standar
1 2 3 4 5 6
1. Perubahan perfusi Setelah Keluarga mampu:
jaringan serebral dilakukan 1. Mengenali masalah
berhubungan dengan intervesnsi tekanan darah tinggi.
ketidakmampuan keperawatan
keluarga merawat selama 5x Keluarga mampu
anggota keluarga pertemuan, menjelaskan pengertian
dengan penyakit Tekanan darah hipertensi Respon suatu peningkatan tekanan
hipertensi. Ny. N dapat verbal darah yang tidak normal baik
Yang ditandai dengan: kembali normal. systole maupun diastole lebih
Ny. N mengatakan dari 140 mmHg dan diastole
serasa sakit pundak lebih dari 90 mmHg (Mansjoer
dan bahu. Arif 2001 : 518).
Ny. N mengatakan
terasa pusing.
Ny. N mengatakan Penyebab hipertensi:
biasanya tekanan Faktor usia (> 40 tahun)
darahnya tidak terlalu Keluarga mampu
menjelaskan penyebab Mengkosumsi lemak, tinggi
tinggi karena jika garam dan karbohidrat
tekanan darahnya hipertensi Respon
verbal Obesitas
140/90 akan terasa Merokok, kopi, alkohol
pusing. Penggunaan alat kontrasepsi
Ny. N mengatakan hormon
selalu mengkonsumsi Stressor psikologi.
obat hipertensi yang di Menopouse.
berikan dari Kurang bergerak
Puskesmas.
Ny. N mengatakan tahu
tentang penyakit Tanda dan gejala hipertensi
hipertensi dan diit Tekanan darah > 140/90
makanan hipertensi, mmHg
tetapi tidak bisa Pusing.dan sakit kepala
melakukan diit, karena Sukar tidur dan gelisah
makanannya Mudah lelah dan cepat marah
disesuaikan dengan Tanda dan gejala Sering BAK pada malam hari
seluruh anggota hipertensi Respon Perasaan pegal pada bahu
keluarga. verbal Mual dan muntah
DO : Penglihatan kabur
TD : 170/100 mmHg Kurang nafsu makan
N : 82 x/mnt
S : 36,5 C Komplikasi hipertensi
R : 21 x/m Terhadap pembuluh darah:
Pusing Menyebabkan penyempitan
Nyeri pundak pada pembuluh darah.
Terhadap jantung :
Menyebabkan penyebab
jantung koroner dan gagal
jantung
Terhadap ginjal :
Menyebabkan gagal ginjal.
Terhadap otak :
Menyebabkan stroke atau
kelumpuhan.
Terhadap penglihatan :
Menyebabkan pandangan
Respon kabur
Komplikasi hipertensi verbal
Cara Pencegahan dan
Perawatan Hipertensi
Memeriksakan diri ke
Puskesmas/rumah sakit
terdekat secara rutin
Olah raga secara teratur
Minum Obat secara teratur
Turun dan berat badan bila
obesitas
Mengurangi stressor psikologis
Tidak merokok, minum kopi,
dan alcohol
Mengatur keseimbangan
antara kerja, istirahat dan
rekreasi
Mengatur pola makan

Makanan yang dianjurkan:


sayuran hijau kecuali
singkong,daun melinjo, dan
melinjonya
Respon buah-buahan kecuali durian
verbal ikan laut yang tidak asin
Menyebutkan cara
terutama ikan kakap dan tuna
pencegahan hipertensi
telur boleh dikonsumsi
maksimal 2 butir dalam satu
minggu. Diutamakan putih
telurnya saja
daging ayam, kecuali kulit dan
jeroannya).

Langkah-langkah Seman
Hipertensi
1.Pemanasan
Tekuk kepala ke samping, lalu
tahan dengan tangan pada sisi
yang sama dengan arah
kepala. Tahan dengan hitungan
8-10, lalu bergantian dengan
sisi lain.
Respon 2.Pemanasan
verbal Tautkan jari jari kedua tangan
Menyebutkan makanan dan angkat lurus ke atas kepala
yang dianjurkan untuk dengan posisi kedua kaki
penderita hipertensi dibuka selebar bahu. Tahan
dengan 8-10 hitungan.
Rasakan tarikan bahu dan
punggung.

3.Inti1
Lakukan gerakan seperti jalan
ditempat dengan lambaian
kedua tangan searah dengan
sisi kaki yang diangkat.
Lakukan perlahan dan hindari
hentakan.
4.Inti2
-Buka kedua tan
gan dengan jemari mengepal
dan kaki dibuka selebar bahu.
-Kedua kepalan tangan
bertemu dan ulangi gerakan
semampunya sambil mengatur
napas.
5.Inti3
Kedua kaki dibuka agak lebar
lalu angkat tangan menyerong.
Respon Sisi kaki yang searah dengan
2. Setelah 2 X pertemuan psikomotor tangan sedikit ditekuk.Tangan
keluarga dapat diletakkan dipinggang dan
melakukan senam kepala searah dengan gerakan
hipertensi tangan. Tahan 8-10 hitungan
lalu ganti dengan sisi lainnya.
6.Inti4
Gerakan hampir sama dengan
sebelumnya, tapi jari mengepal
dan kedua tangan diangkat
keatas. Lakukan bergantian
secara perlahan dan
semampunya.
7.Inti5
Hampir sama dengan gerakan
inti 1, tapi kaki dibuang ke
samping.Kedua tangan dengan
jemari mengepal kea rah yang
berlawanan. Ulangi dengan
sisi bergantian.
8.Inti6
Kedua kaki dibuka lebar dari
bahu, satu lutut agak
ditekukdan tangan yang searah
lutut di pinggang. Tangan sisi
yang lain lurus kearah lutut
yang ditekuk. Ulangi gerakan
kearah sebaliknya dan lakukan
semampunya.
9. Pendinginan 1
Kedua kaki dibuka selebar
bahu, lingkarkan satu tangan
ke leher dan tahan dengan
tangan lainnya. Hitungan 8-10
kali dan lakukan pada sisi
lainnya.

10. Pendinginan 2
Posisi tetap, tautkan kedua
tangan lalu gerakkan
kesamping dengan gerakan
setengah putaran. Tahan 8-10
hitungan lalu arahkan tangan
kesisi lainnya dan tahan
dengan hitungan yang sama.
5. Implementasidan Evaluasi
No Tgl Jam Implementasi Evaluasi

1 Jumat 10.30 Mendiskusikan dengan keluarga 11.00


19 Juli WIB pengertian hipertensi S:
2013 Mendiskusikan dengan keluarga Keluarga mengatakan
penyebab dari hipertensi mengerti yang dijelaskan oleh
Mendiskusikan dengan keluarga tanda perawat.
dan gejala hipertensi O:
Mendiskusikan dengan keluarga Keluarga dapat menjelaskan
komplikasi hipertensi pengertian hipertensi.
Mendiskusikan dengan keluarga cara Keluarga dapat menyebutkan
pencegahan dan perawatan hipertensi 5 dari 8 penyebab hipertensi.
Mendiskusikan dengan keluarga Keluarga dapat menyebutkan
makanan yang dianjurkan untuk 5 dari 9 tanda dan gejala
penderita hipertensi hipertensi.
Keluarga dapat menyebutkan
komplikasi hipertensi.
Keluarga dapat menyebutkan
5 dari 6 pencegahan
hipertensi.
Keluarga dapat menyebutkan
makanan-makanan yang
dianjurkan untuk penderita
hipertensi.
Keluarga tampak mengerti dan
dapat menjawab pertanyaan
dari perawat.

A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjukan Intervensi
2 Jumat 11.00 Mendemonstrasikan dengan keluarga 11.30
19 Juli tentang senam hipertensi S:
2013 Ny N mengatakan mampu
melakukan senam Hipertensi
tetapi harus di bimbing oleh
perawat

Ny N tampak antusias mengikuti


senam hipertensi meskipun
klien belum mampu
melakukan senam hipertensi
secara mandiri.
Masalah belum teratasi
Lanjutkan intervensi
3 Sabtu 11.00 Mendemonstrasikan dengan keluarga 11.30
20 Juli tentang senam hipertensi S:
2013 Ny N mengatakan dapat
melakukan senam hipertensi
tetapi perlu dibimbing perawat
karena keluarganya belum
memahami juga.
Klien masih belum mandiri
melakukan senam hipertensi
Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
4 Minggu, 11.00 Mendemonstrasikan dengan ibu-ibu 11.45
21 Juli yang mengalami hipertensi lainnya S :
2013 tentang senam hipertensi Ny N mengatakan senang
dapat melakukan senam
hipertensi karena dipandu oleh
perawat dan kader-kader.
O:
Klien masih belum mampu
melakukan senam hipertensi
secara mandiri
Klien mampu mengikiuti
gerakan senam hipertensi
yang dipandu.
Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
5 Senin, 10.30 Mendemonstrasikan dengan keluarga 11.00
22 Juli tentang senam hipertensi S:
2013 Ny N mengatakan dapat
melakukan senam hipertensi
tetapi masih banyak gerakan
yang lupa.
O:
Klien sudah mampu
melakukan senam hipertensi
secara mandiri namun masih
banyak gerakan yang terlewat.
Klien butuh anggota keluarga
yang lain untuk memotivasi
dan mengingatkan gerakan
senam hipertensi ketika Klien
lupa.Klien mampu mengikiuti
gerakan senam hipertensi
yang dipandu.
Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi oleh
keluarga

DAFTAR PUSTAKA
Arifin E. Zaenal dr, Prof. 2008. Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Grasindo
Carpenito, J, Lynda, (1999). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 2, Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Dinas Kesehatan Jawa Barat. 2001. Profil Kesehatan Jawa Barat. Bandung : DinKes Jawa Barat
Doengoes, Marilynn E, dkk. 2000. Rencana asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan Dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien, alih bahasa I Made Kariasa & Ni Made Sumarwati, Jakarta : EGC.
Effendy Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat., Jakarta : EGC.
Friedman., M. Marilyn. 1998. Keperawatan Keluarga Teori & Praktek. Alih Bahasa Ina Debora R.L, Jakarta : EGC.
Gandasoebrata. R, 2004. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat.
Hidayat Alimul Azis.A. 2004. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Http://www. Google.com. Ris (2008), Tahun 2020, Penderita Stroke Meningkat 2 Kali.
Http://www. Yastroki.or.id.
Http://www. medicastore.com, April 15, 2008
Http://www.relax.com, Senam Wajah. 24 Juli 2008
Iskandar 2002, Panduan Praktis Pencegahan dan Pengobatan Stroke. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer
Kozier, Barbara. 1983. Fundamentals of Nursing : Consepts and Procedures. California. Addison-Wesley Publishing
Company
Madiyono Bambang SpJp, SpA(K), Dr. Suharti K. Suheran, SpFK. 2003. Pencegarah Stroke dan Serangan Jantung
pada Usia Muda. Jakatra : Universitas Indonesia
Mardjono Mahar, DR Prof, Priguna Shidarta, DR, Prof. (2003) Nurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat
Markle J. Carrie, RN, PhD, FAAN. 2005. Hand Book Phatofisiologi Second Edition. USA: Lippicont Williams and
Wilkins
Mansjoer, Arif, dkk, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta : Media Aesculapius.
Meilianingsih Lia, Mkep. 2006. Aplikasi Keperawatan Komunitas pada Kelompok Lansia dengan Hipertensi di
Keluraha Kemiri Muka Kecematan Beiji Kota Depok. (Karya Tulis Ilmiah Tidak di Publikasikan), Jakarta :
Universitas Indonesia
Murwani Arita. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Mitra cendikia.
Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan konsep dan Praktik. Jakarta: Salemba Medika
Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2000, Penuntun Diit, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Price, A Sylvia & M. Wilson, Lorraine, 2000, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, alih bahasa Peter
Anugerah, Jakarta : EGC.
Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu
Smeltzer, Suzanne C, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Bruner dan Suddarth jilid 3, alih bahasa Agung
Waluyo,dkk. Jakarta : EGC.
Suprajitno, 2004, Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Praktek, Jakarta : EGC
Supriyadi, S.Kp, M.Kep. Sp.Kom. 2007. Keperawatan Keluarga. (tidak dipublikasikan). Bandung: Poltekkes
Tartowo dan Wartonah. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Tim Maximus. 2007. Mau Sehat? Memo dan tisp Kesehatan. Yogyakarta: Maximus
Watson Roger. 2003. Perawatan pada Lanjut Usia. Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai