Anda di halaman 1dari 3

Tinjauan Umum Tentang Gempa Bumi

Bumi mempunyai struktur lapisan yang terdiri dari lapisan kulit atau kerak bumi, lapisan
selubung bumi, dan lapisan inti bumi (Tim Penyusun, 2005 : 113). Lapisan-lapisan itulah
yang kemudian menyebabkan bencana seperti gempa bumi dapat terjadi.
Lapisan bumi memiliki komposisi atau bagian di dalamnya. Lapisan kerak bumi
merupakan bagian paling luar dari bumi yaitu tempat yang kita injak saat ini. Lapisan
selubung bumi yang berada di bawah kerak bumi mencapai kedalaman 2900 km. Lapisan
selubung bumi dibagi dua yaitu lapisan atas dan lapisan bawah, lapisan bawah lebih padat
daripada lapisan selubung atas. Sedangkan lapisan inti bumi merupakan bagian terdalam dari
bumi yang terdiri dari inti bumi padat dan inti bumi cair (Tim Penyusun, 2005 : 73)
Bumi merupakan planet tempat kita hidup dan mencari penghidupan. Sampai saat ini
hanya bumilah satu-satunya planet yang dapat kita tempati (Tim Penyusun, 2005 : 64).
Kenyataan itu menyatakan bahwa tidak ada tempat lain yang dapat kita tempati sampai saat
ini kecuali di bumi.
Di dalam bumi manusia mendapatkan segala yang dibutuhkan untuk hidup. Segala
kebutuhan manusia itu ada pada lingkungan yang berada dalam bumi. Tim Penyusun (2005 :
217) menyebutkan bahwa lingkungan hidup sangat penting untuk kelangsungan hidup dan
kesejahteraan manusia. Kita dapat membedakannya menjadi lingkungan alam (biofisik),
lingkungan sosial, dan lingkungan budaya.
Sumber daya alam merupakan bagian dari lingkungan fisik yang dibentuk secara alami
dan dimanfaatkan manusia. Contohnya yaitu air, hasil tambang, hasil perikanan, dan lain-lain
(Tim Penyusun, 2005 : 217). Semua itu terdapat di dalam bumi.
Jika terjadi suatu bencana dapat dibayangkan yang akan terjadi, melihat kenyataan
bahwa manusia sangat memerlukan dan tergantung kepada alam. Maka kehidupan manusia
akan terganggu. Salah satu bencana yang sangat mengganggu adalah bencana gempa bumi.
Gempa yaitu guncangan, gerakan atau getaran, kaitan (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
2008 : 460) adalah peristiwa alam yang berupa getaran atau gerakan yang bergelombang pada
kulit bumi. Secara sederhana gempa berarti getaran yang terjadi pada bumi. Bumi dalam
KBBI (2008 : 234) artinya dunia, planet tempat kita hidup, selain itu tanah, merupakan
permukaan bumi. Sehingga dengan pengertian sederhana bumi adalah dunia tempat tinggal
manusia.
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan
oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk
menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun
padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena
pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. Gempa bumi terjadi setiap hari di
bumi, namun kebanyakan gempa bumi skalanya kecil dan tidak menyebabkan kerusakan apa-
apa. Gempa bumi kecil juga dapat mengiringi gempa bumi besar, dan dapat terjadi sesudah,
sebelum, atau selepas gempa bumi besar tersebut. (http://wikipedia.com/gempa_bumi.
Diakses 18 April 2011)
Gempa bumi terjadi setiap hari di bumi, namun kebanyakan kecil dan tidak
menyebabkan kerusakan apa-apa. Gempa bumi kecil juga dapat mengiringi gempa bumi
besar, dan dapat terjadi sesudah, sebelum, atau selepas gempa bumi besar tersebut.
Bencana gempa bumi merupakan bencana yang paling merusak. Kerusakan-kerusakan
akibat gempa bumi biasanya disebabkan oleh bencana sekunder. Misalnya kebakaran,
ledakan, terputusnya aliran listrik, terputusnya saluran air minum, dal lain-lain. Jika gempa
terjadi di waduk maka akan mengakibatkan banjir. Lalu jika gempa bumi terjadi di laut maka
akan berpotensi mengakibatkan tsunami (Tim Penyusun, 1979 : 97). Dengan demikian maka
dapat disimpulkan bahwa sebagian gempa bumi yang merusak terjadi karena diikuti oleh
bencana sekunder dari terjadinya gempa bumi.
Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan Pengukur Richter.
Gempa bumi dibagi ke dalam skala dari satu hingga sembilan berdasarkan ukurannya (skala
Richter). Gempa bumi juga dapat diukur dengan menggunakan ukuran Skala Mercalli.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan
yang terjadi pada lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan
akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh
pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi biasanya
terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah
biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus
dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam
mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga
dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu
dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Terdapat dua tipe gempa bumi sebagai berikut :
1. Gempa bumi tektonik
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran
lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-
tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik.
2. Gempa bumi gunung berapi
Gempa bumi gunung berapi terjadi berdekatan dengan gunung berapi dan mempunyai
bentuk keretakan memanjang yang sama dengan gempa bumi tektonik. Gempa bumi gunung
berapi disebabkan oleh pergerakan magma ke atas dalam gunung berapi, di mana geseran
pada batu-batuan menghasilkan gempa bumi. Ketika magma bergerak ke permukaan gunung
berapi, ia bergerak dan memecahkan batu-batuan serta mengakibatkan getaran
berkepanjangan yang dapat bertahan dari beberapa jam hingga beberapa hari. Gempa bumi
gunung berapi terjadi di kawasan yang berdekatan dengan gunung berapi, seperti Pegunungan
Cascade di barat Laut Pasifik, Jepang, Dataran Tinggi Islandia, and titik merah gunung berapi
seperti Hawaii.
(http://wikipedia.com/gempa_bumi. Diakses 18 April 2011)

Anda mungkin juga menyukai