"Daur Karbon"
DISUSUN OLEH :
A. Latar Belakang
Karbon merupakan salah satu unsur yang penting bagi kehidupan organisme,
karena konfigurasi semua molekul organik berbasiskan unsur ini. Karbon beredar di
dalam biosfer dalam bentuk karbondioksida (CO2) yang berupa gas, sehingga
siklusnya tergolong ke dalam sikluis tipe gas.
Proses daur karbon dialam pertama kali diusulkan pada tahun 1938 oleh
fisikawan Hans Bethe. Menurut beliau daur karbon atau daur cc (carbon cycle)
adalah salah satu dari dua reaksi fusi yang mengubah hidrogen menjadi helium di
dalam inti bintang, reaksi lainnya adalah reaksi rantai proton-proton.
Daur karbon merupakan bagian dari daur energy. Reaksi fotosintesis sangat
esensial untuk daur karbon maupun daur energy, melalui proses fotosintesis
tersebut karbon dioksida berhubungan dengan mahluk hidup. Melalui proses
fotosintesisnya tumbuhan hijau berperan dalam daur karbon, karbon diubah
menjadi karbohidrat dengan bantuan energy matahari dan pigmen klorofil. Reaksi
tersebut biasanya terjadi dihutan-hutan padang rumput dan juga dirumput laut
dilautan. Dalam daur karbon,karbon dioksida dibutuhkan tumbuhan yang kemudian
akan dikonsumsi hewan, ikan dan manusia untuk kebutuhan sel dan energy.
B. MASALAH
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan
oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer
teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-
hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan (termasuk karbon
anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen
(termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon
antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan
biologi yang bermaca-macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon
terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari
kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer. (Suwasono,
2007)
Karbon adalah bahan penyusun dasar semua senyawa organik.
Pergerakan melalui suatu ekosistem berbarengan dengan pergerakan energi,
melebihi zatkimia lain; karbohidrat dihasilkan selama fotosintesis, dan CO2
dibebaskanbersama energi selama respirasi.
Tumbuhan hijau dan hewan serta organisme yang lain berperan aktif
dalam kelangsungan siklus karbon. CO2 merupakan salah satu komponen
pokok untuk berlangsungnya fotosintesis. Dengan bantuan energi cahaya
maka CO2 merupakan salah satu komponen pokok untuk berlangsungnya
fotosintesis. Dengan bantuan energi cahaya maka CO2 dan H2O oleh
tumbuhan hijau akan diubah menjadi senyawa organik berupa glukosa
(C6H12O6) dan Oksigen ( O2) melalui reaksi yang disederhanakan sebagai
berikut :
C6 H12 O6 = 6 O26 C O2 + 6 H2 O
Oksigen dihasilkan dalam fotosintesis tersebut akan dimanfaatkan oleh
hewan dan organisme lain untuk respirasi. Dari proses respirasi tersebut
akan dihasilkan CO2H2O dan energi melelui persamaan reaksi yang
disederhanakan sebagai berikut :
6CO2 + 6H2O +C6H12O6 + 6O2 Energi
CO2 yang dihasilkan dalam respirasi tersebut akan dilepas kembali ke
lingkungan, kemudian akan digunakan untuk fotosintesis tumbuhan hijau
begitu seterusnya. Dari kedua kegiatan tersebut tampak bahwa fotosintesis
dan respirasi saling bekerja sama untuk kelangsungan siklus karbon dan
oksigen.
Sejumlah karbon untuk sementara berada dalam jaringan tumbuhan
atau hewan, tetapi karbon tersebut akan kembali ke siklus setelah tumbuhan
atau hewan tersebut mati kemudian diuraikan oleh makhluk pengurai. Jika
sisa-sisa bahan organik dari pembusukan hewan dan tumbuhan tertimbuan
dalam lapis tanah lebih dari 600 juta tahun maka karbon dikandung akan
keluar dari siklus karbon yang utama. Tetapi oleh panas akan tekanan dalam
lapis kerak bumi zat tersebut akan diubah menjadi bahn baker fosil misalnya
batubara, minyak bumi dan gas bumi. Jika bahan baker fosil tersebut
digunakan sebagai bahan bakar dalam berbagai industri maka karbon yang
dikandung akan dilepas kembali ke lingkungan dalam bentuk CO2 sebagai
hasil proses pembakaran. Selanjutnya CO2 tersebut akan digunakan kembali.
(Sasmita.D.W.1994)
Daur karbon merupakan bagian dari daur energi. Reaksi fotosintesis
sangat esensial untuk daur karbon maupun daur energi, melalui proses
fotosintesis tersebut,karbon maupun daur energi, melalui proses fotosintesis
tersebut karbondioksida hubungan sebagai mahluk hidup. Melalui proses
fotosintesisnya tumbuhan hijau berperan dalam siklus karbon, karbon diubah
menjadi karbondioksida kemudian diubah menjadi karbohidrat dengan
bantuan energi matahari dan pigmen klorofil (Muslimin.L.W.1996).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Waktu : rabu 12 oktober 2016
Tempat : Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP UNTAN Pontianak.
Alat Bahan
8 tabung/botol biakan Siput kecil
tertutup
Sumber cahaya Hydrilla sebagai produsen
Kamar gelap Larutan bromthymol blue
Alat tulis Air
C. Cara Kerja
1. Disiapakan percobaan A dan B, masing-masing terdiri dari 4 tabung/ botol biakan
tertutup. Tabung-tabung tersebut diberi tanda dengan kode A1, A2, A3, A4, dan
B1, B2, B3, B4. Untuk setiap percobaan dibuat 3 kali ulangan.
2. Setiap tabung diisi dengan jumlah air yang sama sampai permukaan air kira-kira
20mm di bawah mulut tabung.
3. Setiap tabung ditambahkan 3 s/d 5 tetes Bromthymol Blue
4. Pada tabung A1 dan B1 dimasukkan siput/ikan kecil, tabung A2 dan B2 dimasukkan
siput/ikan kecil dan Hydrilla sp., tabung A3 dan B3 dimasukkanHydrilla sp., dan
hanya air dimasukkan ke dalam tabung A4 dan A4 sebagai kontrol.
5. Semua tabung biakan ditutup rapat agar kedap udara
6. Untuk percobaan A diletakkan di tempat terang (terkena cahaya matahari) dan
percobaan B di tempat gelap.
7. Tabung biakan tersebut diamati setelah 24 jam kemudian dan dicatat semua warna
indikator dari setiap tabung (dibuat dalam tabel), serta perubahan yang mungkin
terjadi dengan siput dan Hydrilla sp.
8. Setelah itu tabung biakan A (tempat terang) dipindahkan ke tempat terang dan
tabung biakan B (tempat gelap) dipindahkan ke tempat terang. Lalu perubahannya
dicatat setelah 24 jam dipindahkan. Perpindahan ini diulangi selama 7 hari.
9. Setelah pengamatan selama 7 hari, diambil kesimpulan bagaimana proses daur
karbon yang terjadi pada percobaan ini.
BAB IV
A. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan (kondisi siput + Hydrilla sp setelah hari ke-7
Hari Perlaku A B
ke- a
A1 A2 A3 A4 B1 B2 B3
Ku Ku Br Br - - - -
1 Terang
Gelap - - - - Ku Ku Ku Ku
2 Terang - - - - Ku Ku Br Br
Gelap Ku Hj Hj Br - - - -
3 Terang Ku Hj Br Br - - - -
Gelap - - - - Ku Ku Hj Br
4 Terang - - - - Ku Ku Br Br
Gelap Br Hj Br Br - - - -
5 Terang Br Hj Br Br - - - -
Gelap - - - - Ku Ku Br Br
6 Terang - - - - Ku Ku Br Br
Gelap Br Hj Br Br - - - -
7 Terang Br Hi Br Br - - - -
Gelap - - - - Ku Ku Ku Br
Keterangan :
Hj : hijau
Br : biru
Hi : hitam
Ku : kuning
A (Terang) B (Gelap)
A1 A2 A3 B1 B2 B3
Siput Hydrilla Hydrilla Siput Siput hidup Hydrilla
hidup mati hidup mati hidup
Siput mati
B. Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan percobaan Daur Karbon yang bertujuan untuk
mempelajari hubungan antara produsen dan konsumen di dalam ekosistem. Pada
praktikum ini digunakan Pila ampullacea dan Hydrilla verticillata. Penggunaan
tumbuhan dan hewan bertujuan untuk mengetahui peristiwa daur karbon yang
terjadi pada suatu bentuk ekosistem buatan yang sederhana yakni dalam tabung
biakan tertutup. Hydrilla sp. melakukan proses fotosintesis dan menghasilkan
oksigen (O2) dan glukosa (C6H12O6), dimana O2 tersebut akan dimanfaatkan oleh
siput untuk berespirasi dan glukosa sebagai sumber energi. Percobaan
dilakukan di dua tempat yang berbeda yaitu di tempat terang dan di tempat gelap.
Hal itu dimaksudkan untuk melihat perbedaan proses fotosintesis dan respirasi yang
dilakukan olehHydrilla sp. serta proses respirasi dan metabolisme yang dilakukan
oleh siput pada tempat yang berbeda, dimana pada tempat terang cahaya matahari
didapat untuk melakukan proses fotosintesis Hydrilla sp. serta untuk
membandingkan apakah cahaya berpengaruh terhadap siklus karbon pada
ekosistem aquatik. Penggunaan Bromthymol Blue sebagai larutan indikator dari
asam dan basa, terbentuknya warna kuning menunjukan kalau larutan bersifat
asam (kadar CO2 yang tinggi) dan berwarna biru bila larutan bersifat basa (kadar
O2 berlebih).
2. Hydrilla sp
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Hydrocharitales
Family : Hydrocharitaceae
Genus : Hydrilla
Spesies : Hydrilla sp
Daur karbon merupakan proses timbal balik fotosintesis dan respirasi seluler
bertanggung jawab atas perubahan dan pergerakan utama karbon. Di atmosfer
terdapat kandungan CO2 sebanyak 0.03%. Sumber-sumber CO2 di udara berasal dari
respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan asap
pabrik. Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis
dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan
untuk berespirasi. Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan
membentuk batubara di dalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai
bahan bakar yang juga menambah kadar CO2 di udara.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan A (tempat
terang) dan percobaan B (tempat gelap) pada hari pertama telah mengalami
perubahan warna pada perlakuan terang yaitu A1 dan A2 warna air menjadi
kuning semetara pada A3 dan A4 berwarna biru. Pada perlakuan gelap kondisi air
tidak berubah warna yaitu pada tabung B1, B2, B3 dan B4. Pada tabung A1 (siput)
dan B1(siput) berwarna agak kekuningan yang menunjukkan terjadinya proses
respirasi yang dilakukan siput menghasilkan kadar CO 2 yang cukup tinggi. Respirasi
adalah proses pemecahan glukosa dengan menggunakan oksigen (O 2) dan
menghasilkan CO2 dan H2O serta energi, dimana siput mengambil O 2 dari air dan
udara yang ada di dalam tabung. Selanjutnya menghasilkan CO 2, sehingga warna
pada larutan menjadi berwarna agak kekuningan.
Pada tabung A2 dan B2 (siput + Hydrilla sp.) berwarna agak kekuningan,
menunjukkan terjadinya proses daur karbon yang melibatkan siput
dan Hydrilla sp. dalam tabung tersebut. Pada botol A2 dan B2 menunjukan proses
daur karbon. Daur karbon ini berlangsung secara terus menerus tanpa henti.
Dimana didalamnya tedapat proses panjang dan menggunakan waktu yang lama.
Daur dalam botol ini Hydrilla sp. membutuhkan CO2 dalam fotosintesis dan
mengeluarkan O2. Dimana O2 dibutuhkan oleh Lymnaea sp. dalam respirasi yang
menghasilkan CO2. selanjutnya CO2 yang dihasilkan digunakan
oleh Hydrilla sp. untuk fotosintesis, dan begitu
selanjutnya. Kandungan CO2 lebih kecil bila diletakkan pada tempat terang karena
adanya Hydrilla verticillata yang menggunakannya untuk proses fotosintesis.Tetapi
kadar CO2 lebih banyak pada tempat gelap karena tidak adanya cahaya untuk
fotosintesis. Pada botol A3 dan A4 merupakan reaksi fotosintesis, dimana terjadi
pembentukan oksigen melalui proses fotosintesis. Kandungan oksigen yang tinggi
pada gelas piala ini ditunjukan dengan air berwarna biru, terutama pada saat botol
diletakkan pada tempat terang. Tetapi, pada tempat gelap, air tidak berubah
menjadi biru karena tumbuhan menghasilkan CO2. Hal ini dikarenakan tidak adanya
cahaya yang digunakan untuk fotosintesis oleh Hydrilla verticillata,
sehingga Hydrilla verticillata melakukan respirasi yang menggunakan oksigen dan
menghasilkan karbon dioksida (CO 2). Sedangkan pada botol A4 dan B4 yang
menjadi kontrol, tidak terjadi perubahan warna sehingga air tetap jernih.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Percobaan dilakukan di dua tempat yang berbeda yaitu di tempat terang
dan di tempat gelap. Hal itu dimaksudkan untuk melihat perbedaan
proses fotosintesis dan respirasi yang dilakukan olehHydrilla sp. serta
proses respirasi dan metabolisme yang dilakukan oleh siput pada tempat
yang berbeda, dimana pada tempat terang cahaya matahari didapat
untuk melakukan proses fotosintesis Hydrilla sp. serta untuk
membandingkan apakah cahaya berpengaruh terhadap siklus karbon
pada ekosistem aquatik.
2. Penggunaan Bromthymol Blue sebagai larutan indikator dari asam dan
basa, terbentuknya warna kuning menunjukan kalau larutan bersifat
asam (kadar CO2 yang tinggi) dan berwarna biru bila larutan bersifat
basa (kadar O2 berlebih).
3. Daur karbon merupakan proses timbal balik fotosintesis dan respirasi
seluler bertanggung jawab atas perubahan dan pergerakan utama karbon
4. Jika tabung berwarna agak kekuningan, menunjukkan terjadinya proses
daur karbon yang melibatkan siput dan Hydrilla sp. dalam tabung tersebut
5. Kandungan oksigen yang tinggi pada gelas piala ini ditunjukan dengan air
berwarna biru, terutama pada saat botol diletakkan pada tempat terang.
Tetapi, pada tempat gelap, air tidak berubah menjadi biru karena
tumbuhan menghasilkan CO2.
B. Saran
Sebaiknya ada saat praktikum ini menggunakan bahan botol selai saja
karena kelihatan lebih elite dan rapi disbandingkan gelas pentol sangat
tidak enak dipandang apalagi diletakan didepan laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA